Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis praktek wacana pada slogan aksi demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa sebagai fenomena baru dimasa sekarang. Dibalik selogan-slogan ditemukan adanya kekuatan dan keunikan yang menghegemoni dengan tinjauan aspek linguistik sebagai hasil ide mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi kepada pemerintah. Metode deskriptif kualitatif digunakan untuk mengumpulkan dan menyajikan data kemudian dianalisis menggunakan pendekatan analisis wacana kritis Norman Fairclough serta memadukannya dengan pendekatan unsur psikoanalisis Freudian. Dari hasil analisis data ditemukan adanya penggunaan teks dari segi liguistis yang mana Representasi anak kalimat menunjukkan pemilihan diksi dan majas personifikasi. Selanjutnya Representasi hubungan kalimat menujukkan adanya unsur pragmatik seperti “ilokusi” dan bahasa “sarkasme”. Dari seluruh pembentukkan wacana terdapat faktor yang mempengaruhi ide atau gagasan yang menghegomi bahasa. Fungsi Id ditekan oleh Ego dan Superego sebagai penyampai hasrat libido mahasiswa kedalam bentuk simbolik (slogan). Ranah simbolik tersebut menguasai pembentukan wacana. Kekuasaan hasrat menghegemoni kaum mahasiswa.Kata kunci: Analisis Wacana Kritis; Hegemoni Bahasa; Milenealisasi.