Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG KPSP TERHADAP PENGETAHUAN GURU DI PAUD TAMAN BELIA SEMARANG Dita Wasthu Prasida; Maftuchah -; Dewi Mayangsari
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2015: Prosiding Bidang MIPA dan Kesehatan The 2nd University Research Colloquium
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.317 KB)

Abstract

The quality of a children's development should be increased since the children are in their Toddlers time for their developments determine the further developments, so the slightest deviation must be detected and handled properly as not to reduce the quality of human resources in the future later. One instrument of stimulation, detection and early intervention of growth and development for children at age of 3 to 72 months drawn up by the health Office in coordination with Indonesian Pediatric Association (IDAI) is a Pre-screening questionnaire development (). The purpose of this study was to analyze the effect of counseling on KPSP toward the knowledge of teachers at PAUD (early childhood education) Taman Belia Candi Semarang. The design of this study is quantitative comparative using a quasi-experimental methods (quasi experi-mental) with pre-post test, a sample of 22 early childhood teachers using total sampling. Bivariate analysis was done by using paired t-test after completing the data normality test using Shapiro-Wilk. The Average knowledge before the extension was 9.77 and deviation standard 1998. While the average knowledge after counseling was 16 with 2,045 SD, visible differences between the mean value of measurements before and after counseling. Results of statistical test t-paired with p value 0.000 <0.05, then there was a significant difference in knowledge between before and after counseling about KPSP. The conclusion is KPSP counseling was capable of improving knowledge effectively. And for Candilama Public Health Center and the ECD are expected to improve cooperation in efforts to monitor the children’s development.Keywords: Development, Pre-Screening Questionnaire Development (KPSP)
STUDI EXPLORASI IMPLEMENTASI INFORMED CONSENT PADA TINDAKAN KEGAWATDARURATAN OBSTETRI OLEH BIDAN DI PUSKESMAS WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KOTA SEMARANG Lestari Puji Astuti; Dita Wasthu Prasida; Dewi Mayangsari
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2017: Prosiding Seminar Nasional Publikasi Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: The causes of maternal death are divided into two, direct and indirect causes. The direct causes of maternal death include complications of pregnancy, delivery, and parturition, i.e bleeding (30-35%), eclampsia (28.76%), infection (20-25%), gestosis (15-17%). Bleeding and eclampsia is an emergency case that requires fast and responsive midwife action. Problems arise when actions taken have substantial risks, requiring the midwife to seek informed consent.Objective: To explore midwives' perception of informed consent on emergency action. Exploring midwives' perception of informed consent requirements on emergency acion. Exploring midwives' perception of informed consent implementation on emergency action. Exploring obstacles to the implementation of informed consent on emergency action. Exploring efforts to overcome obstacle to the implementation of informed consent on emergency action.Research Method: This research uses qualitative method. Data collection techniques were used by in-depth interviews. The number of informants are 3 midwives who work in District Health Center of Semarang Health Office area.Results: The results of in-depth interviews on the informants obtained information about midwives perception in terms of informed consent is the approval in performing emergency, informed consent requirements that is administratively can be implemented after handling emergency, the implementation of informed consent is explained to the patient when handling emergency and administration can adjust the patient's condition, the implementation of informed consent due to the condition of the patient during the emergency and no one to deliver.Suggestion: For the District Health Center (Puskesmas) to involve health cadres in motivating pregnant women to check their pregnancy that accompanied by husband or family (to anticipate emerging emergency).Keywords: informed consent, obstetric emergency
KREATIVITAS ENTREPRENEURIAL LEADERSHIP DALAM PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN PADA ANAK USIA DINI Siti Fadjryana Fitroh; Dewi Mayangsari
Jurnal Pendidikan Anak Vol 6, No 2 (2017): Jurnal Pendidikan Anak
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.169 KB) | DOI: 10.21831/jpa.v6i2.17704

Abstract

Karakteristik yang dimiliki anak usia dini adalah rasa ingin tahunya yang besar, hal ini membuat dirinya selalu memiliki keinginan untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya untuk belajar. Anak memiliki kreativitas yang harus dikembangkan, sehingga membutuhka stimulus yang tepat untuk mengembangkan dapat melalui pembelajaran, yakni pembelajaran kewirausahaan. Pembelajaran kewirausahaan menjadi pilihan karena, perkembangan zaman menuntut seseorang untuk memiliki kreativitas dalam memimpin usahanya sendiri, maka dari itu sejak dini sudah diajarkan tentang kewirausahaan. Hal ini membuat penting untuk mengembangkan kreativitas entrepreneurial leadership pada anak sejak usia dini. Penelitian ini memiliki tujuan: 1) Bagaimana kreativitas entrepreneurial leadership AUD dalam pembelajaran; 2) Faktor yang muncul dalam peroses pengembangan kreativitas entrepreneurial leadership AUD. Subyek penelitian 6 anak, usia 5-6 tahun. Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan datanya observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menyatakan bahwa 1) anak dikatakan kreativitas entrepreneurial leadership saat pembelajaran kewirausahaan saat nilai aspek motivasi dan kreatifnya tinggi 2) Faktor pendukung dalam pengembangan kreativitas entrepreneurial leadership anak usia dini adalah sarana belajar, kemenarikan guru dan peran orang tua.  Kata kunci: kreativitas, entrepreneurial leadership, pembelajaran, anak usia dini
Konsep Diri Remaja Putus Sekolah Dewi Mayangsari
Personifikasi: Jurnal Ilmu Psikologi Vol 3, No 2 (2012)
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.683 KB) | DOI: 10.21107/personifikasi.v3i2.706

Abstract

Penelitian ini bertujuan menggambarkan konsep diri remaja putus sekolah. Konsep diri adalah bentuk-bentuk kepercayaan, cara pandang, pengetahuan, evaluasi-evaluasi, dan gambaran terhadap diri dalam konteks masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang sehingga konsep diri akan mengarah pada kemampuan atau ketidakmampuan individu yang mana hal itu akan mempengaruhi perilaku, serta membuat usaha dalam mencapaicita-cita. Penelitian ini adalah merupakan penelitian deskriptif. Penelitian dilakukan pada remaja putus sekolah saat SMA karena pilihan sendiri (karakteristik pribadi). Subjek penelitian dipilih karena sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian. Jenis pengambilan subjek menggunakan pengambilan sampel dengan kriteria tertentu. Subjek berjumlah dua orang, satu laki-laki dan satu perempuan. Alat pengumpul data dalam penelitian ini berupa wawancara. Validitas dan reliabilitas penelitian menggunakan triangulasi data dengan significant others. Penulis menganalisa data dengan analisis tematik.Kesimpulan dari dua kasus dalam penelitian ini, yaitu subjek memiliki kecenderungan konsep diri positif dimana subjek mampu menentukan tujuan hidup setelah putus sekolah sesuai dengan realitas yang ada.
Peningkatan Knowledge Dan Skill Natural Terapi Dalam Kelas Edukasi Lestari Puji Astuti; Dyah Ayu W; Dewi Mayangsari; Durrotun M; Anita Indra Afriani
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 1 (2018): Hilirisasi & Komersialisasi Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat untuk Indonesia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelas edukasi natural terapi adalah sarana yang digunakan untuk memfasilitasi warga dan dapat digunakan untuk mengurangi masalah dengan cara non farmakologi melalui kader. Tujuan umum dari edukasi natural terapi adalah mengedukasi kader untuk menangani masalah dengan cara non farmakologi. Pada Bidan dan kader hamil pemeriksaan antenatal sangat penting dilakukan karena untuk mengetahui perkembangan janin dan kesehatan Bidan dan kader. Seiring dengan perkembangan teknologi kesehatan pada Bidan dan kader hamiltidak hanya fokus pada pemeriksaan antenatal saja tetapi juga pada kesehatan fisik dan relaksasi. Puskesmas Kedungmundu merupakan salah satu Puskesmas yang berada di Wilayah binaan STIKES Karya Husada Semarang. Salah satu Program Puskesmas ini melayani kesehatan Bidan dan kader dan anak. Dalam melayani kesehatan Bidan dan kader dan anak, STIKES Karya Husada mempunyai pengembangan di Natural Therapy. Untuk mewujudkan tri dharma perguruan tinggi, khususnya pengabdian masyarakat, dosen STIKES Karya Husada pada departemen obstetric dan anak merencanakan pengabdian masyarakat dalam bentuk “Peningkatan Pengetahuan Dan Ketrampilan Bidan Dan Kader Kesehatan Dalam Natural Terapi’
Aplikasi Pijat Oksitosin sebagai Penatalaksanaan Kelancaran ASI pada Ibu Menyusui di Bidan Praktik Mandiri Kecamatan Tembalang Dyah Ayu Wulandari; Dewi Mayangsari; Sawitry Sawitry
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 2 (2019): Tantangan Implementasi Hasil Riset Perguruan Tinggi untuk Industrialisasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang dalam penelitian ini adalah ASI sebagai nutrisi yang utama bagi bayi. Pemberian nutrisi secara optimal dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan bayi. Permasalahannya adalah cakupan ASI yang semakin hari semakin menurun dengan berbagai factor penyebabnya. Penyebab yang sering muncul adalah kecemasan ibu bersalin yang merasa ASI nya tidak cukup untuk bayinya. Munculnya kecemasan dapat menghambat hormone prolactin dan oksitosin yang berakibat menghambat produksi ASI. Salah satu cara meningkatkan produksi hormone oksitosin dengan cara melakukan pemijatan oksitosin. Metode penelitian ini adalah dengan memberikan intervensi pada dua kelompok, yaitu pijat oksitosin dan pijat endorphin. Dari data yang diperoleh akan dilakukan analisa data untuk menentukan efektivitas pijat oksitosin terhadap kelancaran ASI. Statistik parametric yang digunakan untuk menguji perbedaan hasil yang dimiliki oleh kelompok intervensi dengan kelompok kontrol adalah uji independent test Hasil dan Pembahasan menunjukkan nilai rerata kelancaran ASI pada kelompok intervensi setelah diberi pijat oksitosin 661.20 dan pada kelompokkontrol yang diberi pijat endorphin 598.60, dengan p value 0.454  > 0.05 (taraf signifikansi), yang berarti tidak ada perbedaan kelancaran ASI pada kelompok intervensi dan pada kelompok kontrol. Untuk hasil uji bedaantara kelompok intervensi dan kelompok control memang tidak ada perbedaan, artinya pijat oksitosin dan pijat endorphin memang sama sama berpengaruh untuk meningkatkan produksi ASI, tetapi melihat dari nilai mean dapat disarankan pijat oksitosin lebih baik dari pijat endorphin. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah pijat oksitosin lebih efektif untuk kelancaran ASI pada ibu menyusui di Bidan Praktik Mandiri KecamatanTembalang.Kata kunci: Pijat oksitosin, kelancaran ASI