Hasil penelitian yang dilakukan oleh tim pengabdi melaporkan bahwa kepatuhan terapi pada pasien diabetes melitus (DM) di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Klinik Tanjung Purwokerto sebagian besar termasuk dalam kategori rendah dan terdapat korelasi yang signifikan antara kepatuhan terapi dengan kadar HbA1c. Kadar HbA1c berperan penting dalam manajemen pasien DM karena merupakan penanda baku adekuat atau tidaknya penanganan glikemia serta berkaitan dengan komplikasi DM. Permasalahan-permasalahan di FKTP Klinik Tanjung ini perlu dicari solusinya karena diagnosis yang tepat, pemilihan serta pemberian obat yang benar belum cukup untuk menjamin keberhasilan suatu terapi jika tidak diikuti dengan kepatuhan pasien dalam menjalankan pengobatannya. Solusi yang dilaksanakan oleh tim pengabdi dalam mengatasi permasalahan ini adalah dengan memberikan edukasi kepatuhan terapi kepada pasien secara komprehensif, tidak hanya fokus pada aspek medis atau klinis pasien, melainkan juga terkait aspek psikososial pasien. Sebelum diberikan materi dilakukan pretest dan diketahui rerata nilai pretest sebesar 66,1. Rerata nilai postest peserta setelah diberikan materi sebesar 71,1. Berdasarkan hasil ini diketahui terdapat peningkatan nilai postest dibandingkan nilai pretest. Melalui kegiatan ini pasien DM tipe 2 di FKTP Klinik Tanjung mendapatkan manfaat berupa tambahan pengetahuan tentang pentingnya kepatuhan terapi dalam pengobatan DM dan dapat mempraktekkannya untuk menunjang keberhasilan terapi dan mencegah komplikasi DM lebih lanjut.