Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Response, Effectiveness and Accuracy of Different Selection Methods and Intensities In Dairy Cattle Santosa, SA; Sudewo, ATA; Susanto, A; Iswoyo, Iswoyo
ANIMAL PRODUCTION Vol 11, No 1 (2009): January
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman, Faculty of Animal Science, Purwokerto-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.079 KB)

Abstract

A data set of dairy cattle production and reproduction taken from Baturraden Dairy Cattle Breeding Centre (Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul; BBPTU) was used in the study.  The data included were 180 records of milk production collected from first, second and third lactation.  The  objectives of the study were : (1) to estimate heritability and repeatability of the milk production, (2) to compute accuracy, response and effectiveness of individual selection on different selection methods and intensities, (3) to study the best lactation period for selection in dairy cattle. Some conclusion can be drawn: (1) the estimated repeatability of milk production was considered low, the opposite was true for heritability estimate, (2) the selection response and its effectiveness increased when the number of animals maintained in the population decreased, (3) the selection accuracy increased along with the increased of number of record included, (4) the highest selection accuracy was obtained from individual selection with three records whilst the family selection resulted in the lowest selection accuracy.  It was also concluded that selection in dairy cattle can be done as early as the first lactation and the accuracy will be increased if combined with the information from relatives. (Animal Production 11(1): 66-70 (2009) Key Words:  dairy cattle, effectiveness selection method
IBM PENGRAJIN ABON DAN DENDENG SAPI Sudjatinah Sudjatinah; Cornelius Hari Wibowo; Iswoyo Iswoyo
Jurnal Dinamika Sosial Budaya Vol 18, No 2 (2016): Desember
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/jdsb.v18i2.581

Abstract

Daging sapi merupakan salah satu komoditas pangan yang cukup memasyarakat  meskipun  masih  dipandang memiliki  harga  jual  yang  cukup tinggi.  Daging sapi bisa dikonsumsi dalam berbagai bentuk olahan antara lain diolah menjadi dendeng dan abon.  Kedua komoditas ini relatif populer karena merupakan hasil olahan daging sapi yang memiliki daya simpan cukup lama 3-6 bulan. Kedua mitra IbM adalah abon sapi merk “rambutan” dan dendeng "Gelatik" .Target luaran yang akan didapat dari kegiatan IbM adalah : 1). Mesin pencampur bumbu (mixer), 2). Peniris minyak stainless stell dan 3). Blogg.  Kegiatan IbM ini dilakukan melalui beberapa tahapan yang digunakan untuk mencapai pemecahan masalah  yang telah ditetapkan di atas. Tahapan - tahapan kegiatan IbM ini meliputi: Evaluasi Intensifikasi Usaha, Pelatihan dan Penyuluhan  dan Monitoring.  Berdasarkan proses pelaksanaan kegiatan ini, semua tahapan kegiatan dari evaluasi intensifikasi usaha, pelatihan dan penyuluhan serta monitoring mendapatkan respon yang baik.  Hal ini disebabkan pengadaan mesin tumbler dan peniris minyak memang dibutuhkan oleh mitra sebagai salah satu cara mengatasi kendala alat penunjang yang dialami saat ini. Di bidang produksi abon terjadi peningkatan 10 % yang semula 600 kg/bulan menjadi 660 kg/bulan dengan omset semula sebelum IbM Rp 36.000.000,- per bulan menjadi Rp 42.000.000,- per bulan. Simpulan yang dapat diambil dari kegiatan ini adalah kedua UKM mitra berhasil mencapai proses pengolahan abon dan dendeng dengan tekstur yang bagus dan kering dalam waktu yang singkat,  kedua UKM mitra berhasil menekan biaya operasional produksi dengan adanya mesin  pencampur bumbu (mixer) dan peniris minyak,  jaringan pemasaran abon menjadi lebih luas dan pelaksanaan proses produksi pada kedua UKM mitra lebih bersih dan higienis.
PENGARUH BERBAGAI LAMA BLANCHING KULIT MELINJO MERAH (Gnetum gnemon L.) TERHADAP TOTAL FENOLAT, TANIN, DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN Deny Setia; Bambang Kunarto; Iswoyo Iswoyo
Jurnal Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian Vol 13, No 1 (2018): Februari
Publisher : Faculty of Agricultural Technology, Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.401 KB) | DOI: 10.26623/jtphp.v13i1.2373

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar senyawa total fenolat, tanin dan aktivitas antioksidan pada kulit melinjo segar dan setelah dilakukan blanching, serta mengetahui korelasi antara kadar senyawa total fenolat, tanin dengan aktivitas antioksidan kulit melinjo merah. Komponen fenol yang diteliti adalah kadar total fenolat, tanin dan aktivitas antioksi dan terkondensasi dengan menggunakan standar berturut-turut asam galat, persen, dan katekin. Aktivitas antioksidan diuji menggunakan 2,2- diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH) sebagai penangkap radikal bebas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kulit melinjo yang telah dilakukan blanching pada suhu 100°C selama 4menit mempunyai kadar total fenolat,tanin dan aktivitas antioksidan,lebihtinggisecaranyatadibandingkulit melinjo segar yang diekstraksi dengan pelarut etanol 96% (1 : 5). Meningkatnya kadar komponen fenol kulit   melinjo   berkorelasi   secara   signifikan   dengan   meningkatnya   aktivitas antioksidan k u lit m el inj o setelah mengalami blanching dibanding segar. 
IBM PETERNAK SAPI DESA SIDOREJO KECAMATAN KARANGAWEN KABUPATEN DEMAK Yuli Budiati; Febrina Nafasati Prihantini; Iswoyo Iswoyo
Solusi Vol 15, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/slsi.v15i3.2049

Abstract

Tujuan kegiatan lbM peternak sapi adalah memberikan pengetahuan pengelolaan pakan ternak bagi peternak sapi melalui pengenalan teknologi pembuatan pakan sapi yang memanfaatkan limbah pertanian sekaligus sebagai peluang usaha. Desa Sidorejo Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak terdapat potensi peternak sapi yang sedang tumbuh dan perlu pendampingan agar dapat lebih berkembang. Permasalahan peternak sapi pada saat ini hanya memeliharan sapi dengan sebagian besar menggantungkan pakan berupa hijauan dari rumput gajah. Pemberian pakan hijauan saja kurang mendukung penumbuhan berat badan sapi, sehingga harga penjualan sapi kurang dari yang diharapkan. Disisi lain potensi dari Desa Sidorejo Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak adalah banyak tersedia tongkol jagung yang belum dimanfaatkan sebagai bahanpakan sapi. Target khusus dari kegiatan IbM Peternak Sapi ini adalah dari aspek produksi pakan temak, aspek keuangan, aspek pemasaran basil produksi pakan altematif. Metode yang digunakan dalam meliputi kegiatan penyuluhan dan pelatihan dari aspek produksi pembuatan pakan temak,aspek pemasaran dan aspek keuangan.Kata Kunci: pakan temak, perencanaan usaha, aspek produksi, pemasaran, keuangan
Kelompok Ternak Bioenergi Di Dukuh Wunut, Desa Tangkisan, Kec.Bayan Kab. Purworejo Jawa Tengah Iswoyo Iswoyo; Harmini Harmini; Sri Heranurweni
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 2 (2019): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mempersiapkan Masyarakat Menghadapi Era I
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (734.213 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v2i0.490

Abstract

Kelompok ternak Bina Lestari terletak di Dukuh Wunut Desa Tangkisan Bayan Purworejo yang terdiri dari 12 Kepala Keluarga dan mempunyai kandang dua tingkat dengan jumlah sapi 18 ekor. Saat ini telah terbangun satu unit biodigester dengan ukuran 8 m3 oleh kelompok ternak sapi Bina Lestari. Biodigester tersebut saat ini hanya dapat dimanfaatkan untuk 7 KK. Berdasarkan hal tersebut perlu dilakukan pengembangan untuk membangun biodigester agar warga yang belum mendapatkan supply biogas dapat teratasi. Permasalahan prioritas yang dihadapi mitra dalam segi sosial, mutu layanan dan kehidupan bermasyarakat adalah masih ada 5 kepala keluarga (KK) yang belum mendapatkan supply biogas untuk memasak sehingga kelima KK masih mengkonsumsi LPG tabung 3 Kg dan juga masih menggunakan kayu bakar. Limbah biodigester dapat dimanfaatkan untuk diolah menjadi pupuk. Solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan mitra adalah membangun biodigester tambahan dengan kapasitas 12 m3. Kapasitas tersebut dapat digunakan untuk 12 KK. Limbah dari biodigester diolah menjadi pupuk. Hasil dari pengabdian ini adalah telah terbangunnya biodigester dengan kapasitas 12 m3 untuk kelompok ternak Bina Lestari Dukuh Wunut Desa Tangkisan Bayan, Purworejo. Sejumlah 12 KK telah dapat memanfaatkan bioenergi tersebut. limbah dari bioenergi dimanfaatkan sebagai pupuk yaitu pupuk cair dan pupuk padat yang digunakan untuk memupuk lahan pertanian
Performans Reproduksi Sapi Peranakan Simmental (Psm) Hasil Inseminasi Buatan di Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah Iswoyo Iswoyo; Priyantini Widiyaningrum
Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan Vol. 11 No. 3 (2008): Agustus 2008
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.419 KB) | DOI: 10.22437/jiiip.v11i3.744

Abstract

Information of performance reproduction crossed result of cow in ranch was immeasurable enough because  condition  of  its  different  conservancy.  This  research  aimed to  know  difference  of reproduction performances of  Simmental Crossed Cow (PSM)  result  of  Artificial  Insemination  (AI)  looked  after  by farmer  of  breeder  of  Group  Farmer  Livestock  member  (KTT)  and  non member  of  KTT in District of Sukoharjo.  Research  conducted  with  method  of  survey  by  means  of  questionaire.  Determination  of research  sample arranged purposive sampling.    Variables  were perceived  to  cover  pregnant  time  depth, service period, calving interval, non return rate and service per conception. Data had been analyzed with Z  test  or  presented  descriptively.  Results  of  this  research  indicated  that  difference  of  breeder  status (member  of  KTT  and  non  KTT)  giving  different  influence  in  conservancy.  Statistical  analysis  result  of research successively indicated that gestation period mean of PSM cow property of member of KTT and non member of KTT did not differ reality (KTT 301.82 ± 29.93 day; non KTT 308.5 ± 33.73 day); service period differ  reality  (KTT  110.89  ±  30.23  day;  non  KTT 114.11  ±  56.78  day).  Calving  interval  differ reality  (KTT  392.28  ±  77.27  day,  non  KTT  416.02  ±  64.63  day);  non  return rate differ  reality  (KTT 87.72 ± 11%; non KTT 79.53 ± 18%); service per conception do not differ reality (KTT 1.12 ± 0.32; non KTT  1.19  ± 0.40.  This  research  concluded that  performance reproduction of  PSM cow looked  after  by breeder of member of KTT better in general compared to cow of PSM looked after by is breeder non KTT 
Pengaruh Jarak Waktu Pemberian Pakan Konsentrat dan Hijauan Terhadap Produktivitas Kambing Peranakan Etawah Lepas Sapih Iswoyo Iswoyo; Widianingrum Widianingrum
Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan Vol. 11 No. 2 (2008): Mei 2008
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.031 KB) | DOI: 10.22437/jiiip.v11i2.751

Abstract

The  objective  of  the study  was  to evaluate the  effect  of  concentrate  feeding  method  and  forage  on  PE  male  goat  productivity. Research  was  conducted  from October-December  2006 in  Satuan  Kerja Pembibitan  Ternak  Dinas  Sumber  Rejo, Kendal Regency.   Research  used 12 heads of post  weaning PE goat  with initial body  weight of 16.56  ±  2.64  kg.  Research  used  completely  randomized  design  (CRD) with  3  treatments  and  4  replications.  The  treatments  were (A) goat  given  concentrate together  with forage; (B) goat given concentrate and 2 hours afterward given forage; (C) goat given concentrate and 4 hours afterward given forage. Ratio consisting of  concentrate and field grass was given twice a day, in the morning and afternoon. Drinking water  was  given ad libitum.  Variable measured were dry matter (DM)  consumption,  average  daily  gain  (ADG) and feed  conversion. Result  of  the  research  showed  that DM  consumption,  ADG  and  feed  conversion in  every  treatment  shown  no  significance  (P  >0.05) statistically. However, treatment B tended to have higher ADG and lower feed conversion quantitatively. Treatments  A,  B  and  C  in  succession  showed  ration  consumption  of   698.01;  735.20  and  727.81 g/head/day; ADG of  44.08; 46.28 and 43.31 g/head/day, and feed convertiont  15.84; 15.89 and 16.81.
Penggunaan Ekstrak Etanol Daun Salam (Syzygium polyanthum Wight) pada Sosis Daging Sapi untuk Penghambatan Kerusakan Oksidatif Priscacylia Clarita Rasini Pirimoy; Rohadi Rohadi; Iswoyo Iswoyo
Jurnal Teknologi dan Industri Pertanian Indonesia Vol 11, No 1 (2019): Vol. (11) No. 1, April 2019
Publisher : Agricultural Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (584.212 KB) | DOI: 10.17969/jtipi.v11i1.13473

Abstract

Oxidation is a major cause of damage to fats and fatty prcts. Beef sausages are susceptible to quality damage due to oxidation. The synthetic antioxidants BHA and BHT are often added to sausages for inhibition of fat oxidation. Consumers have not fully received the use of synthetic antioxidants, because they worry about the negative impact in health. This study aimed to analyze the effect of adding salam leaves (EEDS) ethanolic extract at various concentrations (500, 750, 1000, 1250 and 1500 ppm) on the inhibition of oxidative damage to beef sausage during storage (0-114 hours) at room temperature. This study used randomized complete design (RAL) of one factor (EEDS concentration) with 6 treatments, 3 replications. Variables include peroxide number, acid and thiobarbituric acid reactive substances (TBARS) number. Data analysis used in this study was variance analysis (ANOVA), if there were significant differences between treatments, it was carried out further testing by using Duncan's Multiple Range Test (DMRT) at the 5% level. Data were presented as mean ± standard deviation (SD). The result showed that the values of total phenolic and EEDS flavonoids were 13.36 ± 0.49 g-GAE / 100g and 1.67 ± 0.018 g-QE / 100g, respectively. The antioxidant activity of EEDS in the radical scavenging activity (RSA) -DPPH test was stronger than the BHT, it was respectively 75.68% and 60% (60 μl / ml). There was a significant difference in the value of peroxide number, acid number and TBARS of beef sausage in addition to various EEDS concentrations (500-1500 ppm) during storage (p 0.05). The addition of EEDS 1500 ppm was the most effective against the inhibition of oxidative damage in beef sausage.