Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

Kemampuan siswa SMP di eks Karesidenan Kediri dalam menyelesaikan soal-soal matematika model TIMSS Dwi Cahya Sari; Jailani Jailani
Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains Vol 6, No 1 (2018): June 2018
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (654.715 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan siswa SMP kelas VIII di eks Karesidenan Kediri dalam menyelesaikan soal matematika model TIMSS. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampling strata. Sampel penelitian sebanyak 465 siswa yang berasal dari sekolah strata tinggi, sedang dan rendah berdasarkan nilai ujian nasional matematika. Pengumpulan data menggunakan tes dengan instrumen soal matematika model TIMSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal matematika model TIMSS pada sekolah strata tinggi termasuk kategori tinggi, pada sekolah strata sedang dan rendah termasuk kategori sedang. Ditinjau dari domain konten bilangan, pada sekolah strata tinggi dan sedang termasuk kategori tinggi, pada sekolah strata rendah termasuk kategori sedang. Domain aljabar pada sekolah strata tinggi dan sedang termasuk kategori sedang, pada sekolah strata rendah termasuk kategori rendah. Domain geometri pada sekolah strata tinggi termasuk kategori tinggi, pada sekolah strata sedang dan rendah termasuk kategori sedang. Domain data dan peluang pada sekolah strata tinggi dan sedang termasuk kategori tinggi, pada sekolah strata rendah termasuk kategori sedang. Ditinjau dari domain kognitif pengetahuan pada sekolah strata tinggi dan sedang termasuk kategori tinggi, pada sekolah strata rendah termasuk kategori sedang. Domain penerapan pada sekolah strata tinggi termasuk kategori tinggi, pada sekolah strata sedang dan rendah termasuk kategori sedang. Domain penalaran pada sekolah strata tinggi termasuk kategori sedang, pada sekolah strata sedang dan rendah termasuk kategori rendah. The ability of junior high school students at ex Kediri Residency to solve the mathematic problems of TIMSS modelsAbstractThis research is aimed to describe the ability of  8th grade junior high school student at Ex-Kediri Residency to solve the mathematic problems of TIMSS models. The sampling was stratified random sampling. Number of sample are 465 students. Samples were some students of 8th grade at  Ex-Kediri Residency. These school include high, average, and low category based on the score in national examination of mathematics subject. The data collection was by tests. The research results showed that the ability of junior high school student at high stratum schools belongs to high category, at medium and low stratum schools belongs to average category. Judging from the numbers domain, at high and medium stratum schools belongs to high category, at low stratum schools belongs to average category. For algebra domain, at high and medium stratum schools belongs to average category,at low stratum schools belongs to low category. For  geometry domain, at high stratum schools belongs to high category, at medium and low stratum schools belongs to  average category.  For data and chance domain, at high and medium stratum schools belongs to high category, at low stratum schools belongs to average category. Judging from the cognitive knowing domain, at high and medium stratum schools belongs to high category, at low stratum schools belongs to average category.  For applying domain at high stratum schools belongs to high category, at medium and low stratum schools belongs to  average category. for reasoning domain at high stratum schools belongs to average category, at medium and low stratum schools belongs to low category.
ANALISIS KESULITAN GURU MATEMATIKA SMP DALAM PENGEMBANGAN PROFESI DI KABUPATEN WONOSOBO Endro Wibowo; Jailani Jailani
Jurnal Riset Pendidikan Matematika Vol 1, No 2: November 2014
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika Program Pascasarjan Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.249 KB) | DOI: 10.21831/jrpm.v1i2.2676

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persentase banyaknya guru matematika SMP di Kabupaten Wonosobo yang memahami, melaksanakan, dan mengalami kesulitan pada kegiatan pengembangan profesi guru dan upaya yang telah dilakukan untuk mengatasinya. Jenis penelitian ini merupakan penelitian descriptive dengan pendekatan survey. Populasi penelitian ini adalah guru matematika SMP di Kabupaten Wonosobo pada tahun pelajaran 2013/2014 yang sudah diangkat sebagai pegawai negeri sipil. Sampel diambil dengan menggunakan prosedur cluster random sampling. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah dokumentasi dan quosioner. Teknik analisa data yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah analisis data secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase banyaknya guru matematika SMP di Kabupaten Wonosobo yang memahami, melaksanakan, dan mengalami kesulitan pada kegiatan pengembangan profesi guru, masing-masing berada pada kategori sedang, sedikit, dan sangat sedikit. Selanjutnya, upaya yang telah dilakukan oleh guru matematika SMP di Kabupaten Wonosobo untuk mengatasi kesulitan dalam melaksanakan kegiatan pengembangan profesi diantaranya adalah melaksanakan studi lanjut ke jenjang yang lebih banyak. Kata Kunci: kesulitan guru matematika SMP, kegiatan pengembangan profesi guru
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN GEOMETRI SMP MENGGUNAKAN METODE PENEMUAN TERBIMBING PADA KELAS VIII SEMESTER II Yuliyanto Yuliyanto; Jailani Jailani
Jurnal Riset Pendidikan Matematika Vol 1, No 1: May 2014
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika Program Pascasarjan Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.139 KB) | DOI: 10.21831/jrpm.v1i1.2670

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran geometri SMP yang berkualitas baik/layak digunakan dalam proses pembelajaran dan mendeskripsikan kualitas hasil pengembangan perangkat pembelajaran tersebut. Kualitas hasil pengembangan ditentukan berdasarkan pada kriteria dari Nieveen, yaitu valid, praktis dan efektif. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Model pengembangan perangkat pembelajaran dalam penelitian ini diadaptasi dari model pengembangan Dick Carey. Tahap-tahap yang dilakukan meliputi (1) analisis kebutuhan dan perumusan tujuan; (2) pengembangan produk; (3) validasi, uji coba, dan revisi; serta (4) kajian produk akhir. Uji coba dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu (1) uji coba/validasi ahli; (2) uji coba skala kecil; dan (3) uji coba skala besar/lapangan. Penelitian ini menghasilkan perangkat pembelajaran geometri SMP yang berkualitas dan layak digunakan dalam proses pembelajaran. Masing-masing komponen perangkat pembelajaran tersebut memenuhi kriteria sangat valid, sangat praktis dan efektif. Kata kunci: pengembangan, perangkat pembelajaran, geometri SMP, penemuan terbimbing
Error analysis for grade IX students in completing the materials of quadratic equation Ika Firmaningsih Dian Prima Sari; Jailani Jailani
Annals of Mathematical Modeling Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Research and Social Study Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33292/amm.v1i2.38

Abstract

The objective of the study is to discover: (1) types of errors that the students have committed; (2) the obstacles that the students have dealt with; and (3) the size of the errors that the students have committed. The nature of the study is qualitative and quantitative research. Then, within the conduct of the study, the research site was the Angkasa Adisucipto Junior High School located in Janti Street, Adisucipto Air Base, Caturtunggal, Depok, Yogyakarta. The subjects within the study were the students from Grade IX A, Grade IX B and Grade IX C from the Angkasa Adiscucipto Junior High School Yogyakarta. The data were gathered by using test administration, questionnaire distribution and documentation study. Then, the instruments that had been implemented within the conduct of the study were the essay test instrument and the questionnaire. The results of the study show that the errors that the Grade IX students from Angkasa Adisucipto Junior High School in completing the materials of Quadratic Equation from the perspective of conceptual understanding are namely: (1) the students have not correctly formulated the mathematical concepts by using the appropriate symbol or language; (2) the students have committed errors in composing the theorem or formula (whereas it has not been demand-ed in the test items); (3) the students have committed errors in composing the ABC formula when they are completing the test items; and (4) the students have not composed the theorem or the formula for completing the test items. Then, the five biggest obstacles in learning the materials of Quadratic Equation are namely: (1) classroom (64.06%); (2) students’ capacity (46.25%); (3) material delivery (30.07%); (4) students’ attitude and interest toward the materials of Quadratic Equation (29.24%); and (5) students’ motivation (25.78%).
PENINGKATAN RASA PERCAYA DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI ACTIVE LEARNING TIPE ACTIVE KNOWLEDGE SHARING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK Nurdin Kamil; Jailani Jailani
Profesi Pendidikan Dasar Vol. 5, No. 2, Desember 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/ppd.v1i2.6845

Abstract

This study aims to describe the effect of the Active Knowledge Sharing model with the scientific approach to the self-confidence of fourth grade elementary school students. This research is a quasi-experimental research with pretest-posttest non-equivalent control group design design. This study used two experimental groups (Active Knowledge Sharing Model) and two control groups (ordinary learning). The population in this study consisted of an experimental group consisting of SDN Balangan 1 and SDN Sendangharjo, and the control group consisted of SDN Balangan 2 and SDN Kebonagung. Instruments used in collecting data in the form of non-test instruments in the form of a questionnaire to measure students' confidence level. Test data normality using Kolmogrov_Smirnov and homogeneity test using Box's M. Data test was analyzed using independent sample t-test. Result of Independent Sample t-test above, obtained by significance value of dependent variable of confidence sig. 0.05, ie 0.008 0.05. This means that H0 is rejected and Ha accepted, the conclusion is that there is a difference of influence between the experimental class and the control class on the student's self-confidence
Pengembangan Perangkat Pembelajaran Persamaan dan Pertidaksamaan Nilai Mutlak Linear Satu Variabel Bagi Siswa yang Mengalami Hambatan Belajar Matematika Lisaiha Rodiyya Basori; Jailani Jailani
JEMS: Jurnal Edukasi Matematika dan Sains Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.4 KB) | DOI: 10.25273/jems.v5i1.1784

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menghasilkan perangkat pembelajaran matematika kelas X bagi siswa yang mengalami hambatan belajar dalam pembelajaran matematika, dan (2) mendefinisikan kualitas perangkat pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan aspek: kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan. Penelitian pengembangan ini menggunakan model pengembangan 4-D yang dikembangkan oleh S. Thiagarajan, Semmel, D.S. dan Semmel, M.I. Penelitian ini menghasilkan perangkat pembelajaran matematika kelas X bagi siswa yang mengalami hambatan belajar dalam pembelajaran matematika. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan valid, yang ditunjukkan oleh klasifikasi secara kualitatif adalah “sangat baik” untuk dosen ahli 1 serta “cukup” untuk dosen ahli 2; praktis, yang ditunjukkan oleh hasil penilaian kepraktisan oleh guru berada pada kategori “sangat baik” untuk RPP dan “baik” untuk LKS, hasil penilaian kepraktisan oleh siswa yaitu berada pada kategori “baik”, dan rata-rata persentase keterlaksanaan pembelajaran kegiatan guru dan siswa di atas 90%; dan efektif ditinjau dari hasil tes akhir siswa dengan persentase ketuntasan belajar mencapai 70,58%.
KEMAMPUAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MODEL TIMSS Jailani Jailani; Nidya Ferry Wulandari
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 22, No 1 (2017): JPMIPA: Volume 22, Issue 1, 2017
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v22i1.8374

Abstract

This research describes 8th grade students’ ability in solving TIMSS-model questions. Samples were 400 students from 15 junior high schools (SMP) in Yogyakarta. Students were subjected to a written test with 45 TIMSS-model questions exploring both content and cognitive domain. Students’ ability in solving the given questions was subsequently analyzed descriptively. Results showed that 48% students were categorized in a low or very low category and only 25% students were in a high or very high category. Students particularly faced difficulty in solving algebra, geometry, data and probability questions. In terms of cognitive domain, students have a low ability in solving reasoning questions. Comparison between results from this present study with results from TIMSS 2011 showed that students’ ability in this present study was far better than TIMSS 2011 results for Indonesia and slightly higher than TIMSS 2011’s international average. Implications and suggestions for mathematics education program improvement in Indonesia are discussed.AbstrakPenelitian ini mendeskripsikan kemampuan siswa kelas 8 dalam menyelesaikan soal-soal model TIMSS. Sampel adalah 400 siswa dari 15 Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Yogyakarta. Setiap siswa diberikan soal ujian tertulis dengan 45 soal model TIMSS yang mengeksplorasi baik domain konten maupun kognitif. Kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal yang diberikan kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil menunjukkan bahwa 48% siswa dikategorikan dalam kategori rendah atau sangat rendah dan hanya 25% siswa yang dikategorikan dalam kategori tinggi ataupun sangat tinggi. Siswa terutama mengalamai kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal aljabar, geometri, data dan peluang. Dalam hal domain kognitif, siswa memiliki kemampuan yang rendah dalam menyelesaikan soal-soal penalaran. Perbandingan antara hasil pada penelitian ini dengan hasil TIMSS tahun 2011 menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam penelitian ini jauh lebih baik dengan hasil TIMSS tahun 2011 untuk Indonesia dan sedikit lebih tinggi dibandingkan rata-rata internasional TIMSS 2011. Implikasi dan saran untuk perbaikan program pendidikan matematika di Indonesia kemudian didiskusikan.
KESIAPAN GURU MATEMATIKA DI KOTA YOGYAKARTA DALAM MELAKSANAKAN KURIKULUM 2013 Enika Wulandari; Jailani Jailani
JPMI (Jurnal Pembelajaran Matematika Inovatif) Vol 3, No 5 (2020): JPMI
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/jpmi.v3i5.p483-490

Abstract

The purpose of this study is to describe the readiness of  Mathematics teacher in Yogyakarta City to implement the 2013 Curriculum. The readiness aspect consists of insight, attitudes, and infrastructure support. This type of research is a survey research with mixed research (mixed methods). Subjects in the study were 33 Mathematics teachers from 16 junior high schools in Yogyakarta who taught grades VII and VIII. Subjects were selected by stratified random sampling technique. Data collection techniques are carried out through questionnaires, observations, and interviews. Data were analyzed descriptively. The results of research on the readiness of junior high school mathematics teachers in the city of Yogyakarta to implement the 2013 curriculum in accordance with the criteria are quite good. Aspects of teacher insight about the 2013 Curriculum are quite good, the completeness of 2013 Curriculum documents is good, participation in curriculum education activities is not good, the ability to prepare lesson plans is quite good, the attitude of teachers towards the 2013 Curriculum is quite good, the completeness of facilities and infrastructure is quite good. 2013 curriculum. The results of the study are expected to be taken into consideration for policy making relating to the implementation of the 2013 Curriculum.
Developing problem based calculus learning model Hasan Djidu; Jailani Jailani
Jurnal Kependidikan Vol. 2, No.1 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.706 KB) | DOI: 10.21831/jk.v2i1.12689

Abstract

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KALKULUS BERBASIS MASALAHAbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menghasilkan model pembelajaran kalkulus berbasis masalah (MPK-BM) yang layak. Pengembangan MPK-BM menggunakan model pengembangan Plomp dengan prosedur pengembangan terdiri atas: studi pendahuluan, tahap pengembangan atau pembuatan prototipe, dan tahap penilaian. Kelayakan MPK-BM mengacu pada kriteria kualitas produk pengembangan yang dikemukakan oleh Nieveen yakni valid, praktis, dan efektif. Pengembangan MPK-BM melibatkan empat orang ahli dan dua orang praktisi. Uji coba MPK-BM melibatkan 71 orang siswa Kelas XI IPA di SMA Negeri 2 Baubau dan dua orang guru matematika. Instrumen yang digunakan terdiri atas: instrumen untuk menilai kevalidan yang meliputi lembar validasi MPK-BM dan perangkat pendukung pelaksanaan pembelajaran, instrumen untuk menilai kepraktisan yang meliputi lembar penilaian kepraktisan dari guru dan siswa, dan lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, serta lembar penilaian keefektifan yaitu tes prestasi belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa MPK-BM yang mencakup sintaks, sistem sosial, prinsip reaksi, sistem pendukung, dan dampak pembelajaran, serta perangkat pendukung pelaksanaan pembelajaran (RPP dan LKS) telah memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif.AbstractThis study was aimed at generating a problem-based calculus learning (PBCL) model. This study used Plomp development model consisting of a preliminary study, development or prototyping phase, and assessment phase. The feasibility of PBCL refers to the criteria of product development qualities, proposed by Nieveen, namely validity, practicality, and effectiveness. The study involved 4 experts and 2 practitioners. The try-out involved 71 students of grade XI of the natural science class and 2 math teachers in State Senior High School 2, Baubau. The instruments for assessing product validity were validation sheets and supplementary learning media; for assessing practicality were assessment sheets for teachers and students and observation sheets of learning implementation; and for effectiveness were test sheets of the learning achievement test. The results show that the PBCL model which includes syntax, social system, reaction principle, support system, and impact of learning, along with supporting learning media (RPP and LKS) have fulfilled the validity, practicality, and effectiveness criteria.
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI DIGABUNG PROBLEM POSING TERHADAP BERPIKIR TINGKAT TINGGI Muh. Masruri Burhan; Jailani Jailani
Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains Vol 6, No 2 (2018): December 2018
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (655.724 KB) | DOI: 10.21831/jpms.v6i2.23945

Abstract

 Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran dengan pendekatan Inkuiri digabung dengan problem posing yang valid, praktis, dan efektif terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi, meliputi silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan lembar kerja siswa (LKS) pada pelajaran matematika Madrasah Aliyah kelas X semester genap.Penelitian ini menghasilkan perangkat pembelajaran matematika yang valid, praktis, dan efektif dalam mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi pada siswa. Silabus, RPP, dan LKS yang dihasilkan memenuhi kriteria valid, praktis, efektif. Kevalidan produk terlihat dari hasil uji validasi ahli yang menyatakan bahwa produk mancapai kriteria valid. Kepraktisan produk terlihat dari hasil pengisian lembar penilaian guru yang menunjukan bahwa produk telah memenuhi kriteria sangat baik; hasil pengisian lembar penilaian siswa menunjukan bahwa produk mencapai kriteria sangat baik; dan lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran bahwa persentase minimal keterlaksanaan pembelajaran sebesar 85%. Keefektifan produk terlihat dari perolehan hasil tes berpikir tingkat tinggi siswa yang menunjukan sekitar 76,47% ( 75%) siswa telah mencapai nilai KKM dengan rata-rata nilai 74,88 dan adanya peningkatan rata-rata skor pretest dan posttest. Kata kunci: pengembangan, perangkat pembelajaran, kemampuan berpikir tingkat tinggi DEVELOPING MATH LEARNING SOFWARE WITH INQUIRY APPROACHAND PROBLEM POSING TO DEVELOP HIGHER-ORDER THINGKING SKILLSAbstract This study aims to produce a learning material that is valid, practice, and effective to develop higher order thinking skills, including syllabus, lesson plan (LP), and student workhsheet (SW) in Islamic high school math class X second semester.This study resulted in the learning sets of mathematics which are able to develop higher order thinking skills. Syllabus, LP, and SW which have met the criteria of validity, practicality, and effectiveness. Expert validation test states that the product reaches a valid criterion. Practicality of the product seen from the results of the teacher assesment sheets shows that the product has met the criteria of very good; results of the students assesment form indicate that the product reaches the criteria of very good; and observation sheet feasibility study shows that there is a minimum percentage of 85% feasibilty study. The effectiveness of the products seen from acquisition of competence achievement test results of students shows approximately 76.47% ( 75%) of the students have reached the KKM with average value of 74.88 and increase average score between prestest and posttest. Keywords: developments, learning devices, higher level thinking skills