Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Pengembangan Instrumen Kemandirian Belajar Mahasiswa Kana Hidayati; Endang Listyani
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Vol 14, No 1 (2010)
Publisher : Graduate School, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/pep.v14i1.1977

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menyusun dan mengembangkan instrumen kemandirian belajar mahasiswa yang handal. Metode yang digunakan adalah model pengembangan teoretik. Penelitian dilaksanakan di FMIPA UNY, pada semester gasal tahun akademik 2009/2010. Populasi adalah seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika FMIPA UNY. Sampel diambil dengan cara cluster random sampling. Kelas terpilih adalah Prodi PMatNR kelas C angkatan 2007, Prodi PMatR angkatan 2007, dan Prodi PMatR angkatan 2008. Hasil penelitian adalah: (1) Penyusunan dan pengembangan instrumen dilakukan dengan delapan langka'h. (2) Instrumen tersusun memiliki validitas yang baik, ditinjau dari validitas isi oleh expert judgement, validitas konstruk dengan analisis faktor dan validitas empiris dengan Peanon product moment correlation. Pengujian validitas konstruk melalui analisis faktor dengan metode eksploratori berhasil diekstraksi enam faktor sesuai dengan teori yang diestimasikan yaitu: (a) Ketidaktergantungan terhadap orang lain, (b) kepercayaan diri, (c) Berperilaku disiplin, (d) rasa tanggung jawab, (e) Berperilaku berdasarkan inisiatif sendiri, dan (f) kontrol diri. (3) Reliabilitas instrumen termasuk kategori cukup tinggi yang ditunjukkan dengan besarnya koefisien reliabilitas alpha yakni sebesar 0.8797. Kara kunci: instrumen kemandirian belajar mahasiswa
The identification of the difficulties in solving mathematical problems of junior high school mathematics teachers in Nusa Tenggara Timur and Maluku Utara Heri Retnawati; Dhoriva Urwatul Wutsqo; Endang Listyani; Kartiko Rachman Y Prasetya
JOURNAL OF EDUCATION Vol 7, No 1: November 2014
Publisher : LPPM UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (990.809 KB)

Abstract

This study aims to determine the difficulties in solving mathematical problems of junior high school mathematics teachers in Nusa Tenggara Timur and Maluku Utara, two of the 33 provinces in Indonesia. The method used in this study was descriptive exploratory. The data analysis was based on 114 junior high schools mathematics teachers’ responses to the five items of the National Examination questions. The items were the most difficult items according to the students, particularly those of the junior high schools in Nusa Tenggara Timur and Maluku Utara, whose graduation has not reached 100%. The result of the analysis indicated that the order of teachers’ difficulties in solving mathematical problems is executing the problem solving plan, understanding the problems, interpreting the results and designing the problem solving plan. Based on this study, 46.491% teachers had difficulty in executing the problem solving plan, 45.846% in understanding the problem, 43.129% in interpreting the results and 33.063% in designing the problem solving plan.
DIFUSI INOVASI PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA KEPADA GURU MATEMATIKA SMP DI KABUPATEN SLEMAN MELALUI LESSON STUDY Djamilah Bondan Widjajanti; Endang Listyani; Mathilda Susanti; Ali Mahmudi; Sugiman Sugiman
INOTEKS : Jurnal Inovasi Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni Volume 17, Nomor 1, Februari 2013
Publisher : LPPM UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.324 KB) | DOI: 10.21831/ino.v17i1.3090

Abstract

A Community Service activity entitled “Diffusion of Innovations of Indonesian Realistic Mathematics Education to Mathematics Teachers of Junior High School (SMP) in Sleman Regency through Lesson Study” aims at diffusing Innovations of Indonesian Realistic Mathematics Education (Pendidikan Matematika Realistik Indonesia: PMRI) to Mathematics Teachers of SMP in Sleman Regency who are actively participating in SubjectBased Teachers Group (Musyawarah Guru Mata Pelajaran: MGMP) of Mathematics. The diffusion is conducted through Lesson Study. Specifically, this PPM activity aims at improving understanding of mathematics teachers as participants on excellences of PMRI and Lesson Study and increasing teachers’ willingness to implement PMRI in the Lesson Study format. Objects of the study were 25 mathematics teachers of SMP in Sleman Regency actively participating in MGMP. The first activity was socialization on PMRI and Lesson Study. It was conducted on July 12, 2012 in the Mathematics Education Laboratory and was joined by 25 participants. The second activity was in a workshop on Development of Learning Tools and the implementation of the plan phase which was conducted on July 26, 2012 in the Mathematics Education Laboratory with 25 participants. Meanwhile, the third activity was the implementation of the do and see phase conducted on August 9, 2012 at SMP Muhammadiyah III Depok Sleman with 25 participants. In the beginning and the end of the activity, all participants were given written questions to reveal their understanding on PMRI and Lesson Study. In the end of the activity, questions were added about advantages of PMRI and Lesson Study. All participants of the activity stated that PMRI and Lesson Study are very advantageous for students and teachers. All of them also committed to implement PMRI in the Lesson Study format. Considering the results above, it can be concluded that this PPM activity is successful to improve the understanding of mathematics teachers as participants on excellences of PMRI and Lesson Study and also works to increase their willingness to implement PMRI in the Lesson study format. In addition, all participants also hope on the follow-up of this activity. Therefore, Department of Education, Youth and Sport of Sleman Regency and UNY (Yogyakarta State University) need to establish cooperation to facilitate the implementation of PMRI in the Lesson Study format for mathematics teachers of SMP in Sleman Regency.Keywords: realistic mathematics education, and mathematics lesson study
KOMPARASI EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN CORE DAN STAD DITINJAU DARI KEMAMPUAN KONEKSI DAN PENALARAN MATEMATIS Herlingga Putuwita Nanmumpuni Putuwita Nanmumpuni; Endang Listyani
Jurnal Pedagogi Matematika Vol 6, No 6 (2017): Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpm.v6i6.7840

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komparasi efektivitas model pembelajaranConnecting Organizing Reflecting Extending (CORE) dan Student Team Achievement Division(STAD) ditinjau dari kemampuan koneksi dan penalaran matematis siswa kelas VII SMP. Jenispenelitian ini adalah quasi experiment dengan desain penelitian pretest posttest group design. Populasidalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Salam yang terdiri dari 6 kelas. Sampelpenelitian yaitu kelas VII E sebagai kelas eksperimen 1 dan kelas VII D sebagai kelas eksperimen 2.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran matematika dengan: (1) model CORE efektifditinjau dari kemampuan koneksi matematis, (2) model CORE efektif ditinjau dari kemampuanpenalaran matematis, (3) model STAD efektif ditinjau dari kemampuan koneksi matematis, (4) modelSTAD efektif ditinjau dari kemampuan penalaran matematis, (5) model CORE lebih efektif daripadamodel STAD ditinjau dari kemampuan koneksi matematis, (6) model CORE sama efektifdibandingkan dengan model STAD ditinjau dari kemampuan penalaran matematis.Kata kunci: model pembelajaran CORE, model pembelajaran STAD, kemampuan koneksi matematis,kemampuan penalaran matematis
Pengembangan perangkat pembelajaran blended learning berbantuan google classroom berorientasi pada motivasi dan hasil belajar materi bangun datar SMP Benedicta Sekar Pangesti; Endang Listyani
Jurnal Pedagogi Matematika Vol 8, No 3 (2022): Jurnal Pedagogi Matematika
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpm.v8i3.18315

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKPD menggunakan model pembelajaran Blended Learning berbantuan Google Classroom berorientasi pada motivasi dan hasil belajar materi Bangun Datar SMP yang memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan model penelitian ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation). Penelitian ini dilaksanakan di salah satu SMP Negeri di Yogyakarta. Hasil analisis menunjukkan bahwa RPP yang dikembangkan memenuhi kriteria valid dengan skor rata-rata 4,54 dari skor maksimum 5. LKPD yang dikembangkan memenuhi kriteria valid dengan skor rata-rata 4,49 dari skor maksimum 5. Dari segi kepraktisan, perangkat pembelajaran dinilai praktis dengan persentase keterlaksanaan pembelajaran 90,80%, skor rata-rata angket respon guru 4,29 dari skor maksimum 5 dan skor rata-rata angket respon peserta didik 4,03 dari skor maksimum 5. Dari segi keefektifan perangkat pembelajaran dinilai efektif dengan skor rata-rata angket motivasi belajar 3,79 dari skor maksimum 5 dan persentase ketuntasan belajar peserta didik 81,25%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka perangkat pembelajaran Blended Learning berbantuan Google Classroom berorientasi pada motivasi dan hasil belajar materi Bangun Datar SMP memiliki kualitas valid, praktis dan efektif sehingga dapat digunakan sebagai bahan ajar pembelajaran matematika khususnya materi Bangun Datar.Kata Kunci: perangkat pembelajaran, blended learning, google classroom, motivasi belajar, hasil belajar
PERBANDINGAN METODE ESTIMASI-????, ESTIMASI-????, DAN ESTIMASI-???????? PADA MODEL REGRESI ROBUST Wening Dyah Pratitis; Endang Listyani
Jurnal Kajian dan Terapan Matematika Vol 5, No 5 (2016): Jurnal Matematika
Publisher : Jurnal Kajian dan Terapan Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Analisis regresi linier adalah analisis terhadap  hubungan satu variabel dependen  (????)  dengan satu atau lebih variabel independen (????). Estimasi parameter yang sering digunakan adalah Metode Kuadrat Terkecil (MKT). MKT memberikan  nilai  error  yang  besar  apabila  data  mengandung  pencilan.  untuk  itu  diperlukannya  model  regresirobust yang dapat menangani keberadaan pencilan. Permasalahan yang akan dikaji adalah membandingkan metode estimasi-????,  estimasi-????,  dan  estimasi-????????  pada  model  regresi  robust.  Tujuan  dari  penelitian  ini  adalah  untuk membandingkan manakah dari ketiga metode estimasi yang paling efektif untuk memprediksi produksi kedelai di Indonesia.  Dalam  penelitian  ini  diambil  data  produksi  kedelai  sebagai  variabel  ????  dan  variabel  independen  yang meliputi  luas  panen,  suhu,  curah  hujan,  kelembaban,  dan  lama  penyinaran.  Keefektifan  suatu  metode  dapat dibandingkan  dengan  melihat  nilai  ????2.  Dari  hasil  pembahasan  diperoleh  metode  estimasi  paling  efektif  untuk memprediksi produksi kedelai di Indonesia adalah metode estimasi-????  dengan nilai R2sebesar 97,73%, estimasi-???????? sebesar 82,22%, dan estimasi-???? sebesar 67,38%.Kata kunci: analisis regresi, metode kuadrat terkecil, regresi robust, estimasi-????, estimasi-????,  estimasi-????????.
ANALISIS REGRESI ROBUST ESTIMASI-S MENGGUNAKAN PEMBOBOT WELSCH DAN TUKEY BISQUARE Zuni Setiarini; Endang Listyani
Jurnal Kajian dan Terapan Matematika Vol 6, No 1 (2017): Jurnal Matematika
Publisher : Jurnal Kajian dan Terapan Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Metode Kuadrat Terkecil (MKT) merupakan salah satu metode estimasi parameter dalam analisis regresi. Apabila pada data terdapat outlier, MKT kurang tepat dilakukan. Hal ini dapat diatasi menggunakan regresi robust. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam regresi robust adalah estimasi-S. Pada estimasi-S dapat digunakan beberapa  fungsi pembobot.  Tujuan  dari  penelitian  ini  untuk  menjelaskan  analisis  regresi robust  estimasi-S menggunakan  pembobot Welsch  dan Tukey  bisquare  dan  membandingkan  keefektifan  dari  kedua  pembobot tersebut ditinjau dari nilai standard error dan adj R-square pada contoh kasus data Indeks Pembangunan Manusia menurut  provinsi tahun  2015. Hasil  penelitian  ini  menunjukkan bahwa  regresi robust estimasi-S  menggunakan pembobot Welsch lebih  efektif  dibandingkan  pembobot Tukey  bisquare dalam  mengatasi outlier.  Metode  yang memiliki  nilai standard  error paling  kecil dan adj  R-square paling  besar  adalah  metode  terbaik.  Berdasarkan perhitungan  program  R  diperoleh  nilai  standard  error  pembobot Welsch  sebesar  0,57  lebih  kecil  daripada pembobot Tukey bisquare yaitu sebesar 0,75 sedangkan untuk nilai adj R-square pembobot Welsch sebesar 0,94 lebih besar daripada pembobot Tukey bisquare yaitu sebesar 0,92.Kata kunci: outlier, metode kuadrat terkecil, analisis regresi robust, estimasi-S, Welsch, Tukey bisquare
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING DENGAN STRATEGI PETA KONSEP DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS Soviyana Munawaroh Syidhi; Endang Listyani
Jurnal Pedagogi Matematika Vol 6, No 7 (2017): Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpm.v6i7.7873

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran reciprocal teaching dengan strategi peta konsep serta membandingkan efektivitas model pembelajaran reciprocal teaching dengan strategi peta konsep dan model pembelajaran saintifik jika ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMP kelas VII. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan design Pretest-Posttest Group Design. Populasi penelitian ini adalah seluruh kelas VII di SMP Negeri 2 Sewon dengan sample penelitian adalah kelas VII A dan kelas VII E. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) model pembelajaran reciprocal teaching dengan strategi peta konsep efektif ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMP kelas VII; (2) model pembelajaran saintifik efektif ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMP; (3) model pembelajaran reciprocal teaching dengan strategi peta konsep lebih efektif dibandingkan dengan model pembelajaran saintifik ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMP kelas VII. Penarikan kesimpulan data analisis menggunakan uji one sample t-test dan independent sample t-test dengan taraf signifikansi 0,05.Kata kunci: Model Reciprocal Teaching, strategi peta konsep, kemampuan pemecahan masalah
SPATIAL AUTOREGRESSIVE MODEL DAN MATRIKS PEMBOBOT SPASIAL ROOK CONTIGUITY UNTUK PEMODELAN GINI RATIO DI INDONESIA TAHUN 2014 Lailatul Syaadah; Endang Listyani
Jurnal Kajian dan Terapan Matematika Vol 5, No 4 (2016): Jurnal Matematika
Publisher : Jurnal Kajian dan Terapan Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gini Ratio merupakan sebuah ukuran ketidak merataan distribusi pendapatan pada wilayah tertentu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pemodelan Gini Ratio di Indonesia tahun 2014 dengan  Spatial Autoregressive Model  dan matriks pembobot spasial  Rook Contiguity. Variabel yang digunakan dalam penelitian adalah Gini Ratio (????), Jumlah Penduduk  (????1), Rata-rata pengeluaran per kapita per bulan  (????2), Persentase penduduk miskin (????3), Persentase penduduk lansia  (????4), Pertumbuhan produksi industri mikro  (????5)  serta Indeks pembangunan manusia  (????6).  Pemodelan  Gini  Ratio  menggunakan  Spatial  Autoregressive  Model  karena  pada  uji  Lagrange Multiplier  diketahui bahwa model mengandung efek ketergantungan spasial pada variabel terikatnya. Sedangkan matriks  pembobot  yang  digunakan  adalah  Rook  Contiguity  karena  hampir  seluruh  wilayah  di  Indonesia  saling bersinggungan sisi. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu sebuah persamaan regresi spasial untuk pemodelan Gini Ratio di Indonesia tahun 2014 dengan Spatial Autoregressive Model dan matriks pembobot spasial Rook Contiguitydan faktor-faktor yang signifikan adalah Rata-rata pengeluaran per kapita per bulan  (????2), Persentase penduduk lansia (????4) dan Indeka pembangunan manusia (????6).Kata kunci: Spatial Autoregressive Model, Matriks Rook Contiguity, Gini Ratio
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PADA BAHASAN HIMPUNAN DENGAN PENDEKATAN PROBLEM SOLVING UNTUK SISWA SMP KELAS VII Atika Izzatul Jannah; Endang Listyani
Jurnal Pedagogi Matematika Vol 6, No 3 (2017): Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpm.v6i3.6667

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan bahan ajar berupa RPP dan LKS denganpendekatan problem solving pada bahasan Himpunan untuk siswa SMP Kelas VII yang memilikikualifikasi valid, praktis, dan efektif. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yangmengacu pada model pengembangan ADDIE, yaitu Analysis (Analisis), Design (Desain),Development (Pengembangan), Implementation (Implementasi), dan Evaluation (Evaluasi). Objekpenelitian ini adalah bahan ajar berupa RPP dan LKS dengan pendekatan problem solving padabahasan Himpunan untuk siswa SMP Kelas VII. Instrumen yang digunakan meliputi lembar penilaianRPP dan LKS untuk mengukur kevalidan, angket respon guru dan siswa serta lembar observasiketerlaksanaan pembelajaran untuk mengukur kepraktisan, dan tes hasil belajar untuk mengukurkeefektifan.Kevalidan bahan ajar memenuhi kriteria valid oleh rata – rata skor kevalidan RPP yaitu4,375 dari skor maksimal 5 dengan kualifikasi sangat baik dan rata – rata skor kevalidan LKS yaitu4,2 dari skor maksimal 5 dengan kualifikasi sangat baik. Kualitas kepraktisan bahan ajar memenuhikriteria praktis ditunjukkan oleh rata-rata skor angket respon guru sebesar 3 dari skor maksimal 4dengan klasifikasi baik dan rata – rata skor angket respon siswa sebesar 3,26 dari skor maksimal 4dengan klasifikasi baik. Kualitas kepraktisan ditinjau pula dari keterlaksanaan pembelajaranmemenuhi kriteria praktis ditunjukkan oleh rata – rata persentase keterlaksanaan pembelajaran sebesar97,39%. Sedangkan kualitas keefektifan bahan ajar ditinjau dari hasil tes hasil belajar siswa dengannilai rata – rata 88,28 dari skor maksimal 100 dan persentase ketuntasan mencapai 90,62%.Kata kunci: Bahan Ajar, Problem Solving, Himpunan