Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Persepsi Penggunaan Flipped Classroom di Sekolah Dasar selama Pandemi Covid 19 Dodiet Enggar Wibowo; Ali Mahmudi; Pratiwi Pujiastuti; Meylani Astino Perdana
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Vol 14, No 2 (2021): September
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpipfip.v14i2.37920

Abstract

Model pembelajaran flipped classroom merupakan pembalikan prosedur pembelajaran tradisional, di mana yang biasanya dilakukan di kelas dalam pembelajaran tradisional menjadi dilaksanakan di rumah dalam flipped classroom. Selama pandemi Covid-19, banyak sekolah dasar menyelenggarakan pembelajaran menggunakan model tersebut. Namun demikian, persepsi guru, orang tua, dan siswa belum terungkap secara baik terkait model pembelajaran ini. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi guru, orang tua, dan siswa terkait dengan pembelajaran daring menggunakan model flipped classroom selama masa pandemi Covid-19. Metode penelitian yang diterapkan dalam penelitian menggunakan pendekatan kualitatif. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah pedoman wawancara yang telah divalidasi menggunakan prosedur expert judgement. Wawancara diajukan kepada subjek, yang meliputi: guru, orang tua dan siswa di SDN Margoyasan (3 guru, 3 orang tua, dan 2 siswa), SD Tukangan (2 guru, 2 orang tua, dan 2 siswa), SDN Puro Pakualaman (4 guru, 4 orang tua, dan 2 siswa), dan SD Islamiyah Pakualaman (3 guru, 3 orang tua, dan 2 siswa). Data yang terkumpul dianalisis secara kualitatif untuk menegaskan temuan-temuan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan persepsi guru, orang tua, dan siswa terhadap pembelajaran daring menggunakan metode flipped classroom sangat menunjang proses pembelajaran siswa selama masa pandemi Covid-19. Meski begitu, selain ditemukannya persepsi positif subjek, ditemukan pula hambatan-hambatan teknis sehubungan dengan kurangnya fasilitas individual yang dimiliki siswa. Perceptions of Implementing Flipped Classroom in Primary Schools during the Covid-19 Pandemic The flipped classroom learning model is a reversal of traditional learning procedures, where what is usually done in class in traditional learning is carried out at home in a flipped classroom. During the current Covid-19 pandemic, many elementary schools are holding lessons using this model. However, the perceptions of teachers, parents, and students have not been well disclosed regarding this learning model. Therefore, this research aims to determine the perceptions of teachers, parents, and students regarding online learning using the flipped classroom model during the Covid-19 pandemic. The research method applied in this study uses a qualitative approach. The instrument used in this study was an interview guide that was validated using expert judgment procedures. Interviews were then submitted to the subjects, which included: teachers, parents, and students at SDN Margoyasan (3 teachers, 3 parents, and 2 students), Tukangan Elementary School (2 teachers, 2 parents, and 2 students), SDN Puro Pakualaman (4 teachers, 4 parents and 2 students), and SD Islamiyah Pakualaman (3 teachers, 3 parents, and 2 students). The collected data were analyzed qualitatively to confirm the research findings. The results showed that the perceptions of teachers, parents, and students towards online learning using the flipped classroom method greatly supported the student learning process during the Covid-19 pandemic. Even so, apart from finding positive perceptions of the subject, technical obstacles were also found due to the lack of individual facilities owned by students.
Efektivitas problem-based learning ditinjau dari keterampilan pemecahan masalah dan kemandirian belajar matematis Yuli Kurniyawati; Ali Mahmudi; Endang Wahyuningrum
Jurnal Riset Pendidikan Matematika Vol 6, No 1: May 2019
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika Program Pascasarjan Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (565.657 KB) | DOI: 10.21831/jrpm.v6i1.26985

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan efektifitas problem-based learning ditinjau dari keterampilan pemecahan masalah dan kemandirian belajar matematis. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Experimental dengan populasi siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ngadirejo Temanggung tahun pelajaran 2017/2018. Pengambilan sampel dilakukan secara acak dengan mengambil 3 kelas dari 7 kelas yang ada, dan terpilih kelas VIII A sebagai kelas ujicoba, kelas VIIIB sebagai kelas eksperimen, dan kelas VIIIC sebagai kelas kontrol. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes keterampilan pemecahan masalah matematis dan skala kemandirian belajar matematis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa problem-based learning efektif ditinjau dari keterampilan pemecahan dan kemandirian belajar matematis. Terdapat perbedaan efektivitas antara problem-based learning dan pembelajaran konvensional ditinjau dari keterampilan pemecahan masalah dan kemandirian belajar matematis. Terdapat hubungan signifikan antara keterampilan pemecahan masalah dan kemandirian belajar matematis.The effectiveness of problem-based learning in terms of mathematical problem-solving skills and self-regulatedAbstractThis study aims to determine the effectiveness of problem-based learning in terms of mathematical problem-solving skills and self-regulated. This study is quasi-experimental with a population of students of grade VIII SMP Negeri 1 Ngadirejo Temanggung academic year 2017/2018. The sampling was done randomly by taking 3 of 7 classes, and the elected class was VIII A, VIIIB, and VIIIC. Then, the three classes were randomized to determine the tryout class, control, and experimental class. Class VIIIB was selected as an experimental class, VIIIC as a control class and VIIIA as a tryout class. The instrument used was the test of mathematical problem-solving skills, the scale of self-regulated learning and observation sheet of learning implementation. The results of this study showed that problem-based learning is effective in terms of mathematical problem-solving skills and self-regulated learning. There is a difference in effectiveness between problem-based learning and conventional learning in terms of mathematical problem-solving skills and self-regulated learning. There is a significant relationship between mathematical problem-solving skills and self-regulated learning.
PENGARUH PBM DALAM SETTING PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN GI TERHADAP PRESTASI BELAJAR DAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA Fahrurrozi Fahrurrozi; Ali Mahmudi
Jurnal Riset Pendidikan Matematika Vol 1, No 1: May 2014
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika Program Pascasarjan Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.364 KB) | DOI: 10.21831/jrpm.v1i1.2653

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan desain pretest-posttest nonequivalent group design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Masbagik, Lombok Timur, NTB. Sampel penelitian adalah kelas X3 X4 dan X5. Instrumen penelitian ini adalah angket kecerdasan emosional dan tes prestasi belajar. Data dianalisis secara multivariat dengan taraf signifikansi 5% untuk pengujian kesamaan rata-rata kelompok dan ditindak lanjuti dengan analisis univariat pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PBM dalam setting pembelajaran kooperatif tipe STAD dan PBM dalam setting pembelajaran kooperatif tipe GI berpengaruh terhadap prestasi belajar dan kecerdasan emosional siswa, serta PBM dalam setting pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih efektif dibandingkan dengan PBM dalam setting pembelajaran kooperatif tipe GI ditinjau dari prestasi belajar dan kecerdasan emosional siswa. Kata kunci: Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dalam setting pembelajaran kooperatif tipe STAD, PBM dalam setting pembelajaran kooperatif tipe GI, prestasi belajar, kecerdasan emosional siswa.
KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD DAN TAI DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA Rina Dyah Rahmawati; Ali Mahmudi
Jurnal Prima Edukasia Vol 2, No 1: January 2014
Publisher : Asosiasi Dosen PGSD dan Dikdas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.899 KB) | DOI: 10.21831/jpe.v2i1.2648

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan: (1) keefektifan pembelajaran kooperatif tipe STAD, (2) keefektifan pembelajaran kooperatif tipe TAI, dan (3) perbedaan keefektifan antara pembelajaran kooperatif tipe STAD dibandingkan pembelajaran kooperatif tipe TAI ditinjau dari aktivitas dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika di kelas IV sekolah dasar. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Muhammadiyah Kleco Yogyakarta dengan tiga kelas pararel. Dua kelas ditentukan secara acak sebagai sampel dari tiga kelas yang ada. Hasil penelitian adalah sebagai berikut. (1) Pembelajaran kooperatif tipe STAD efektif ditinjau dari aktivitas dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika. (2) Pembelajaran kooperatif tipe TAI efektif ditinjau dari aktivitas dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika. (3) Tidak terdapat perbedaan keefektifan antara pembelajaran kooperatif tipe STAD dibandingkan pembelajaran kooperatif tipe TAI ditinjau dari aktivitas dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika di kelas IV sekolah dasar. Kata kunci: model pembelajaran kooperatif tipe STAD, model pembelajaran kooperatif tipe TAI, aktivitas belajar matematika, dan prestasi belajar matematika.
ANALISIS PENGARUH DISPOSISI MATEMATIS, KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF, DAN PERSEPSI PADA KREATIVITAS TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS Ali Mahmudi; Bagus Ardi Saputro
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 5, No 3 (2016)
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.435 KB) | DOI: 10.31980/mosharafa.v5i3.276

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh persepsi pada kreativitas terhadap kemampuan berpikir kreatif; pengaruh disposisi matematis dan kemampuan berpikir kreatif terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis. Metode statistika yang digunakan adalah analisis jalur. Hasil pengujian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari persepsi pada kreativitas terhadap kemampuan berpikir kreatif; terdapat pengaruh yang signifikan dari kemampuan berpikir kreatif dan disposisi matematis terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis; terdapat pengaruh tidak langsung dari persepsi pada kreativitas terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis.AbstractThis study aimed to examine the effect on the perception of creativity to the creative thinking abilities; the effect of the disposition of mathematical and creative thinking abilities to mathematical problem solving ability. Statistical method used is path analysis. The test results indicate that there is significant influence of perception on the creativity of the creative thinking abilities; significant influence on the ability to think creatively and mathematical disposition towards mathematical problem solving ability; There are no direct influence on the perception of the creativity of the mathematical problem solving ability.
ANALISIS KEMAMPUAN PENALARAN ALJABAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN MASALAH (PBL) DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA Amanda Dinda Arum Nissa; Ali Mahmudi
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 11, No 2 (2022)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (733.088 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v11i2.4835

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses penalaran aljabar siswa sebagai hasil dari pelaksanaan pembelajaran problem based learning (PBL) dalam pembelajaran matematika.  Jenis penelitian ini adalah menggunakan metode kualitatif dengan subjek penelitian 3 orang siswa yang diambil dari 27 siswa kelas VII B SMP N  2 Ambarawa. Data hasil penelitian dianalisis dengan mendeskripsikan kemampuan penalaran aljabar siswa sesuai dengan indikator dan tingkat level penalaran siswa pada pembelajaran matematika. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan observasi, tes dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran matematika menggunakan model (PBL) tingkat kemampuan penalaran aljabar siswa pada kemampuan tinggi mampu mengenal pola, mencari pola, dan menggeneralisasikan pola. Siswa kemampuan sedang tidak dapat menggeneralisasikan pola tetapi mampu mengenal dan mencari pola. Siswa kemampuan rendah hanya mampu mengenal pola.AbstractThis research aims to describe the process of students’ algebraic reasoning as result the implementation of problem based learning (PBL) in mathematics learning. This type of research is using qualitative methods with 3 students' research subjects drawn from 27 students of class VII B junior high school N 2 Ambarawa. The data was analyzed by describing students' algebraic reasoning skills according to indicators and the level of reasoning of students in math learning. Data collection techniques are carried out with observation, test and documentation. The results of this study showed that mathematical learning using models (PBL) levels of algebraic reasoning ability students at high ability are able to recognize patterns, look for patterns, and generalize patterns. Students of moderate ability are unable to generalize patterns but are able to recognize and search for patterns. Low-ability students are only able to recognize patterns.  
Pengembangan Bahan Ajar Matematika Berbasis Kontekstual Ali Mahmudi; Sugiman Sugiman; Kuswari Hernawati; Himmawati Puji Lestari
Pythagoras: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 17, No 2: December 2022
Publisher : Department of Mathematics Education, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/pythagoras.v17i2.26986

Abstract

Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar matematika berbasis kontekstual yang valid, praktis, dan efektif dengan model pengembangan ADDIE yang terdiri atas lima langkah pengembangan, yaitu Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Pengembangan bahan ajar ini penting untuk memfasilitas siswa dalam membangun pemahaman dan kebermaknaan dalam belajar matematika yang terjadi ketika siswa memahami keterkaitan antara suatu pengetahuan dengan pengetahuan lain atau dengan konteks kehidupan sehari-hari. Pembelajaran kontekstual dilaksanakan dengan strategi REACT yang terdiri atas lima aktivitas produktif, yaitu relating (mengaitkan materi pembelajaran dengan konteks), experiencing (melakukan eksplorasi untuk menemukan konsep atau pengetahuan), applying (menerapkan pengetahuan yang telah dikonstruksi), cooperating (bekerjasama untuk menyelesaikan masalah), dan transferring (menerapkan pengetahuan pada situasi atau masalah baru). Struktur penyajian bahan ajar ini diawali dengan penyajian konteks atau masalah yang sesuai dengan suatu konsep. Pemahaman dan penyelesaian terhadap masalah tersebut dijadikan dasar untuk membahas konsep-konsep matematis. Bahan ajar juga dilengkapi dengan berbagai soal-soal latihan yang berupa masalah kontekstual untuk memfasilitasi siswa untuk mengaplikasikan konsep. Insrumen penelitian ini adalah lembar kevalidan bahan ajar, angket kepraktisan bahan ajar, angket respon siswa terhadap bahan ajar, dan tes hasil belajar matematika. Hasil penelitian ini adalah bahan ajar matematika berbasis kontekstual yang valid, efektif, dan praktis.Development of contextual mathematics teaching material AbstractThis development research aims to develop mathematics contextual teaching materials that are valid, practical, and effective with the ADDIE development model consisting of five development steps, namely Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation. The development of the teaching materials is important to facilitate students in building meaningfulness in learning mathematics. Meaningfulness can be obtained when students understand the relationship between concepts with other concepts and with the context in everyday life. Contextual learning is implemented with a REACT strategy consisting of five productive activities: relating, experiencing, applying, cooperating and transferring. The structure of contextual-based mathematical teaching materials begins with an exploration of the context or problem as a basis for constructing a mathematical concept. Teaching materials are also equipped with various problems of contextual problem solving as a concept application that has been constructed. The instrument of this research is the validation sheet, the instrument of the practicality of the teaching materials, the questionnaire of the students’ response to the teaching materials and the test of achievement. The results of this study are mathematics contextual materials that are valid, effective and practical.
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PELUANG BERBASIS DISCOVERY LEARNING BERORIENTASI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP DAN SELF-EFFICACY SISWA SMP Efrem Alfandro Pascal Geong; Ali Mahmudi
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 12, No 1 (2023): [in press]
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/ajpm.v12i1.6370

Abstract

Pemahaman konsep matematika merupakan landasan berpikir dalam memecahkan masalah matematika. Selain kemampuan memahami konsep, ­self-efficacy merupakan faktor penting dalam pembelajaran matematika. Siswa dengan ­self-efficacy yang baik akan memiliki inisiasi yang baik untuk mempelajari keyakinannya sendiri, sehingga lebih siap selama pembelajaran. Penelitian ini bertujuan menghasilkan perangkat pembelajaran peluang berupa rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan lembar kegiatan siswa (LKS) berbasis discovery learning berorientasi pada kemampuan pemahaman konsep matematis dan self-efficacy. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan mengacu model ADDIE (analysis, design, development, implementation, and evaluation). Subjek uji coba yaitu 30 siswa kelas VIII F SMP ARNOLDUS Labuan Bajo. Instrumen penelitian meliputi lembar validasi, lembar penilaian kepraktisan, angket respon siswa, lembar observasi pembelajaran, soal tes kemampuan pemahaman konsep, dan angket self-efficacy. Penelitian ini menghasilkan RPP dan LKS dengan karakteristik: (1) kegiatan pembelajaran mengacu pada karakteristik discovery learning yakni pembelajaran aktif, (2) mengacu pada langkah discovery learning, yaitu perumusan masalah, eksplorasi, pengajuan dugaan, verifikasi, dan konfirmasi, dan (3) berorientasi pada kemampuan pemahaman konsep matematis dan self-efficacy. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif. Understanding mathematical concepts are the foundation of thinking in solving mathematical problems. In addition to the ability to understand the concept, self-efficacy is an important factor in learning mathematics. A student with self-efficacy a good person will have a good initiation to learning his own beliefs so that he is better prepared during the lesson. This study aims to produce opportunity learning tools in the form of learning implementation plans (RPP) and student activity sheets (LKS) based on discovery learning oriented to the ability to understand mathematical concepts and self-efficacy. This type of research is development research referring to the ADDIE model (analysis, design, development, implementation, and evaluation). The test subjects were 30 class VIII F SMP ARNOLDUS Labuan Bajo. The research instruments included validation sheets, practicality assessment sheets, student response questionnaires, learning observation sheets, concept comprehension ability test questions, and questionnaire self-efficacy. This study produced lesson plans and worksheets with the following characteristics: (1) learning activities refer to the characteristics of discovery learning namely active learning, (2) refers to steps of discovery learning, namely problem formulation, exploration, submission of conjectures, verification, and confirmation, and (3) oriented to the ability to understand mathematical concepts and self-efficacy. The developed learning tools meet the valid, practical, and effective criteria.
EFEKTIVITAS CREATIVE PROBLEM SOLVING BERBANTUAN VIDEO DAN GEOGEBRA DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN MINAT BELAJAR Indah Dwi Lestari; Ali Mahmudi
Jurnal Pedagogi Matematika Vol 9, No 1 (2023): Jurnal Pedagogi Matematika
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpm.v9i1.18157

Abstract

Kesalahan pemilihan model pembelajaran oleh guru menyebabkan kemampuan berpikir kreatif dan minat belajar rendah. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan adalah Creative Problem Solving. Model CPS dapat dipadukan dengan video pembelajaran yang kontennya dibuat dengan GeoGebra untuk memudahkan memahami materi geometri. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas model pembelajaran CPS berbantuan video pembelajaran dan GeoGebra ditinjau dari kemampuan berpikir kreatif dan minat belajar siswa pada materi bangun ruang sisi datar. Penelitian quasi exp erimen ini menggunakan pretest-posttest group design  dengan sampel siswa kelas VIII salah satu SMP di Kabupaten Sleman. Kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran CPS berbantuan video pembelajaran dan GeoGebra, sedangkan kelas kontrol menggunakan model pembelajaran CPS. Instrumen yang digunakan berupa tes kemampuan berpikir kreatif, angket minat belajar dan lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran. Statistik uji yang digunakan yaitu One Sample T-Test dan Independent Sample T-Test dengan taraf signifikansi 5% menggunakan IBM SPSS Statistic versi 23. Hasil penelitian menunjukan bahwa model pembelajaran CPS berbantuan video pembelajaran dan GeoGebra efektif baik ditinjau dari kemampuan berpikir kreatif maupun minat belajar siswa, sedangkan model pembelajaran CPS efektif hanya ditinjau dari minat belajar siswa. Model pembelajaran CPS berbantuan video pembelajaran dan GeoGebra lebih efektif dari model pembelajaran CPS baik ditinjau dari kemampuan berpikir kreatif maupun minat belajar.Kata Kunci: CPS, video, GeoGebra, kreatif, minat
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA PADA MATERI SEGIEMPAT DAN SEGITIGA KELAS VII SMP Kartika Puspaningrum; Ali Mahmudi
Jurnal Pedagogi Matematika Vol 9, No 3 (2023): Jurnal Pedagogi Matematika
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpm.v9i3.18322

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran Creative Problem-Solving dan pendekatan saintifik pada materi segiempat dan segitiga ditinjau dari kemampuan berpikir kreatif matematis dan kepercayaan diri siswa Jenis penelitian yaitu eksperimen semu dengan desain pretest-posttest Control Group. Populasi penelitian ini siswa kelas VII salah satu SMP di Kabupaten Banyumas tahun ajaran 2021/2022. Sampel penelitian kelas VII D (eksperimen) dan kelas VII E (kontrol). Instrumen penelitian adalah tes kemampuan berpikir kreatif matematis dan angket kepercayaan diri siswa yang diberikan sebelum dan setelah pembelajaran. Kesimpulan penelitian ini yaitu model pembelajaran Creative Problem-Solving pada materi segiempat dan segitiga efektif sedangkan pendekatan saintifik tidak efektif ditinjau dari kemampuan berpikir kreatif matematis dan kepercayaan diri siswa.Kata Kunci: creative problem solving, saintifik, kemampuan berpikir kreatif matematis, kepercayaan diri siswa, segiempat dan segitiga