Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

METODE PEMBELAJARAN BERBASIS HADIS Rubini Rubini
Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum Vol 18, No 1 (2018): Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/hum.v18i1.23127

Abstract

Metode pembelajaran adalah berbagai cara yang dipergunakan pendidik dalammenyampaikan bahan pelajaran kepada peserta didik, sehingga dengan metode yang tepatdan sesuai, bahan pelajaran dapat diterima dan dikuasai dengan baik oleh peserta didik.Begitu pula dengan Rasulullah SAW. Beliau menyampaikan sebuah pendidikan,pembelajaran atau pengajaran kepada para sahabat juga menggunakan berbagai macamcara atau metode, sehingga para sahabat dapat menerima, memahami dan menguasai apayang disampaikan oleh Rasulullah SAW.Beberapa metode pembelajaran yang dikemukakan dalam makalah ini, merupakanmetode – metode yang digunakan oleh Rasulullah SAW dalam menyampaikan materikepada para sahabat. Metode – metode tersebut terdiri dari metode ceramah, metodediskusi, metode keteladanan, metode tanya jawab, metode demonstrasi, metodeketeladanan, metode pembiasaan,metode mau’izahat dan nasihat, metode kisah, metodeperumpamaan, metode hadiah dan hukuman, metode gradual, metode perbandingan, danmetode menggunakan gambar.Pada dasarnya metode–metode pembelajaran yang digunakan oleh Rasulullah SAW.Hingga saat ini masih digunakan dalam dunia pendidikan, artinya begitu besar manfaatdari pada metode tersebut digunakan dari pada masa Rasulullah SAW hingga masasekarang ini dan artinya pula sudah ratusan tahun yang lalu metode – metode tersebut telahdigunakan oleh Rasulullah SAW.Learning methods are various ways conducted by educators in delivering learningmaterial to students, so that with the right and appropriate methods, learning materials canbe accepted and mastered well by students. Likewise with the Prophet Muhammad. Heconveyed that education, learning or teaching to friends also used a variety of ways ormethods, so that friends could receive, understand and master what was conveyed by theProphet Muhammad.Some of the learning methods presented in this paper are those used by theProphet Muhammad in delivering material to friends. The methods consist of lectures,discussions, exemplaries, questions and answers, demonstrations, habituations, mischiefsand advices, stories, parables, rewards and punishments, gradualism, comparisons, andusing of images. Basically those methods is still applied in the world of education, meaning thatso much benefit from the method used from the time of the Prophet Muhammad to thepresent and its meaning also hundreds of years ago these methods have been used by theProphet Muhammad.
Efektivitas pembelajaran aqidah akhlak di Madrasah Tsanawiyah Sunan Kalijaga Gunungkidul Yogyakarta Rubini Rubini
Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum Vol 21, No 1 (2021): Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/hum.v21i1.32303

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pembelajaran aqidah akhlak, efektivitas pembelajaran, faktor pendukung dan penghambat dalam pembelajaran aqidah akhlak di madrasah tsanawiyah sunan kalijaga gunung kidul Yogyakarta. Jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, subjek penelitian adalah guru dan siswa madrasah tsanawiyah sunan kalijaga gunung kidul Yogyakarta kelas VIII dengan jumlah 15, tekhnik pengumpulan data metode observasi, wawancara dan dokumentasi, serta angket. Metode analisis data adalah untuk menganalisis data yang telah terkumpul untuk lebih lanjut diinterpretasikan dan disimpulkan. Hasil penelitian adalah proses pembelajaran aqidah akhlak menggunakan kurikulum Kementerian Agama dan Kementerian Diknas, pembelajaran dilaksanakan setiap hari rabu pukul 07.00–08.30, diawali dengan pembukaan membaca basmallah dan lanjutkan dengan penyampaian materi atau inti, kemudian diakhiri dengan evaluasi dan di tutup dengan pembacaan hamdallah. dalam penyampaian materi, guru menggunakan berbagaimacam metode yang variatif sesuai dengan materi yang disampaikan, dan dalam proses pembelajaran siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan tertib. Efektivitas pembelajaran aqidah akhlak terbukti efektif. Dan faktor pendukung dalam pembelajaran ini adalah adanya dukungan yang baik dari kepala sekolah, adanya fasilitas yang memadai, penggunaan metode pembelajaran yang tepat, dan minat siswa yang cukup tinggi dalam mengikuti pembelajaran aqidah akhlak, sedangkan faktor penghambatnya adalah kurangnya kerjasama antara pihak sekolah dengan orang tua. The purpose of this study was to determine the process of learning aqidah akhlak, the effectiveness of learning, supporting and inhibiting factors in learning aqidah akhlak at Madrasah Tsanawiyah Sunan Kalijaga Gunung Kidul Yogyakarta. This type of qualitative research with a descriptive approach, research subjects are teachers and students of the madrasah Tsanawiyah Sunan Kalijaga Gunung Kidul Yogyakarta class VIII with a total of 15, data collection techniques are observation methods, interviews and documentation, and questionnaires. The data analysis method is to analyze the data that has been collected for further interpretation and conclusion. The results of the study are the process of learning aqidah akhlak using the curriculum of the Ministry of Religion and the Ministry of National Education, learning is carried out every Wednesday at 07.00 - 08.30, starting with opening reading basmallah and continuing. with the delivery of the material or core, then it ends with an evaluation and closes with a reading of the hamdallah. In delivering the material, the teacher uses various methods which vary according to the material presented, and in the learning process students can follow the learning in an orderly manner. The effectiveness of learning aqidah morals is proven to be effective. And the supporting factors in this learning are the existence of good support from the principal, the existence of adequate facilities, the use of appropriate learning methods, and the high interest of students in participating in learning aqidah morals, while the inhibiting factor is the lack of cooperation between the school and parents
HADITS TARBAWI TENTANG POTENSI ANAK ( FITRAH ) Rubini Rubini
Jurnal Al-Manar Vol 4, No 2 (2015): Desember
Publisher : STAI Masjid Syuhada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.402 KB) | DOI: 10.36668/jal.v4i2.58

Abstract

Dua hadits yang tentang fitrah yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Ahmad bin Hanbal adalah merupakan hadits yang shahih. Karena telah memenuhi syarat – syarat keshahihan suatu hadis yaitu Sanadnya bersambung, Seluruh perawi dalam sanad tersebut bersifat adil dan dhabith, dalam sanad tersebut terhindar dari Syudzudz(kejanggalan) dan ‘illat(cacat). Fitrah adalah potensi-potensi untuk menjadi baik dan sekaligus menjadi buruk, potensi untuk menjadi muslim dan untuk menjadi musyrik. Secara sederhana, fitrah di sini diartikan dengan potensi untuk beragama, juga potensi untuk tidak beragama. Pendidikan merupakan media untuk mempertahankan fithrah khalqiyyah dan sarana untuk mengasah dan menumbuhkembangkan fithrah munazzalah sehingga mampu mengimplementasikan keberagaman dan moralitas yang baik. Orang tua mempunyai tanggung jawab kepada anaknya berkembang sesuai fitrahnya, bertanggung jawab terhadap pendidikan anaknya. Langkah pendidikan yang tepat harus ditempuh oleh orang tua adalah pendidikan ketauhidan, pendidikan Akhlaq, pendidikan Sholat, pendidikan Amar Ma’ruf Nahi Mungkar, pendidikan ketabahan dan kesabaran.
I’JAZUL QUR’AN Rubini Rubini
Jurnal Al-Manar Vol 6, No 1 (2017): Juni
Publisher : STAI Masjid Syuhada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.26 KB) | DOI: 10.36668/jal.v6i1.77

Abstract

Mu’jizat merupakan petunjuk dari Allah SWT kepada manusia akan kebenaran para Rasul dan NabiNya. Mereka benarbenar utusan Allah dan mereka hanyalah memberi kabar, menyampaikan risalah dari Allah SWT. Allah memberi kemukjizatan untuk membuktikan kebenaran kenabian dan kerasulannya. Setiap kaum biasanya tidaklah mudah begitu saja menerima seruan/ dakwah para Rasul sebelum mereka mengetahui bukti kebenaran bahwa dia sebagai utusan Allah. Maka mukjizat sangat diperlukan agar kaumnya dapat menerima seruannya. Mukjizat yang diterima Rasulullah Muhammad saw amat banyak, namun yang paling besar adalah Al-Qur’an Al-Karim, kitab suci wahyu Ilahi terakhir yang diturunkan kepada Rasulnya sebagai petunjuk dan pedoman hidup bagi seluruh umat manusia di dunia, kitab suci yang akan dijaga kemurniannya oleh Allah sampai akhir zaman, Isi kandungan Al-Qur’an Al-Karim diantaranya, untuk berita ghoib (Terjadinya peperangan antara kerajaan Romawi dan Kerajaan Persia dan kemenangan di pihak romawi),informasi sejarah(Kisah Nabi Adam, nabi Nuh dan lainya adalah peristiwa ribuan tahun sebelum Nabi Muhammad. saw), ilmu pengetahuan (Al-Qur’an mengisyaratkan bahwa “cahaya matahari bersumber dari dirinya sendiri sedang cahaya/sinar bulan berasal dari pantulan), hokum (Al-Qur’an mengajarkan akan dasar-dasar aqidah, hukum-hukum ibadah, akhlak, dan dasar-dasar mu’amalah seperti ekonomi, politik, hidup berumah tangga, sosial, larangan khomer, curang, mencuri), bilangan (Keseimbangan bilangan kata dengan antonimnya dan sinononimnya).
Pendekatan Pendidikan Atau Dakwah Para Wali di Pulau Jawa Rubini Rubini
Jurnal Al-Manar Vol 4, No 1 (2015): Juni
Publisher : STAI Masjid Syuhada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.43 KB) | DOI: 10.36668/jal.v4i1.15

Abstract

Walisongo is the name of a council or board of missionary propaganda. If there is one parent is away or died then it will soon be replaced by another guardian. Walisongo era is the era of the end of the dominance of the Hindu - Buddhist cultural heritage to be replaced with Islamic culture. They are a symbol of the spread of Islam in Indonesia. Particularly in Java. Of course many other figures who also play a role. But they are very big role in establishing the Islamic kingdom in Java, also its influence on the culture of the community at large as well as direct propaganda, making "nine trustees" is more widely known than others. The success of the saints in the spread of Islam can not be separated from an educational approach or method that is very important and we need to learn, that this approach does not leave all the cultures that existed previously.
MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN ISLAM Rubini Rubini
Jurnal Al-Manar Vol 6, No 2 (2017): Desember
Publisher : STAI Masjid Syuhada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (502.237 KB) | DOI: 10.36668/jal.v6i2.74

Abstract

Manajemen Peningkatan Mutu dalam konteks filsafat pendidikan adalah metodologi perbaikan secara terus-menerus, yang dapat memberikan seperangkat alat praktis untuk setiap lembaga pendidikan dalam memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan pelanggan, saat ini dan masa depan. Manajemen Peningkatan Mutu adalah sistem manajemen yang mengangkat kualitas sebagai strategi bisnis yang berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota organisasi. Manajemen Peningkatan Mutu merupakan suatu pendekatan dalam melakukan bisnis yang mencoba untuk memaksimalkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus-menerus dari produk, jasa, orang, tenaga kerja, proses, dan lingkungan. Tujuan dari Manajemen Peningkatan Mutu adalah tanggung jawab atau kewajiban untuk mencapai atau mengejar kepuasan pelanggan. Dengan kata lain, kualitas terpadu adalah “ suatu sistem manajemen yang mengangkat kualitas sebagai strategi usaha yang berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota organisasi”. Mutu terpadu pendidikan adalah metodologi tentang perbaikan secara terus menerus, yang dapat memberikan seperangkat alat praktis kepada setiap lembaga pendidikan dalam memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan pelanggan, saat ini maupun masa yang akan datang dengan tuntutan pendidikan. Penerapan Manajemen Peningkatan Mutu pada Madrasah berarti semua warga madrasah bertanggung jawab atas kualitas pendidikan, termasuk siswa. Siswa sebagai “klien” atau dalam istilah perusahaan sebagai “ stakeholders” yang terbesar, maka suara siswa harus disertakan dalam setiap pengambilan keputusan strategis langkah organisasi madrasah. Suasana demokratis akan menciptakan iklim dialog antara siswa dengan guru, antara siswa dengan kepala madrasah para guru dengan kepala madrasah, singkatnya adalah suasana demokratis dan keterbukaan di antara semua warga madrasah. Proses belajar mengajar bukanlah satu – satunya cara untuk berkomunikasi, tetapi ada banyak cara untuk berkomunikasi . Hal ini terkait dengan budaya akademik
Kontribusi Pemuda Muslim dalam Dunia Pendidikan Menuju Indonesia Emas Tahun 2045 Nurul Khasanah; Rubini Rubini
Jurnal Al-Manar Vol 10, No 2 (2021): Desember
Publisher : STAI Masjid Syuhada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36668/jal.v10i2.302

Abstract

Pemimpin bangsa Indonesia tahun 2045 adalah mereka yang saat ini sedang duduk di bangku sekolah, baik pendidikan usia dini, pendidikan dasar atau pendidikan menengah. Dalam dokumen Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) termuat harapan pada tahun 2025 Indonesia menjadi Negara yang mandiri, maju, adil dan makmur. Pemuda muslim Indonesia berperan penting dalam mewujudkan Indonesia emas 2045. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi yang tepat bagi seorang pemuda muslim dalam mewujudkan Indonesia Emas pada tahun 2045, cara dan taktik apa yang akan digunakan dalam menyongsong 2045. Penelitian ini menggunakan metode Literature Review, yakni penggunaan metode yang sistematis, eksplisit dan reprodusibel untuk melakukan identifikasi, evaluasi dan sintesis terhadap karya-karya hasil penelitian dan hasil pemikiran yang sudah dihasilkan oleh para peneliti dan praktisi. Hasil kajian menunjukkan bahwa sosok pemuda muslim memiliki peran penting dalam mewujudkan Indonesia emas 2045. Pemuda diharapkan dapat membangun Indonesia yang maju, jaya dan bermartabat. Kontribusi dapat dilakukan dengan meningkatkan literasi, skill dan kompetensi. Pada sisi lain pemuda muslim diharapkan memiliki sikap kritis dan toleran serta meningkatkan kualitas literasi.
TAFSIR ‘ILMI Rubini Rubini
Jurnal Al-Manar Vol 5, No 2 (2016): Desember
Publisher : STAI Masjid Syuhada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.89 KB) | DOI: 10.36668/jal.v5i2.37

Abstract

Tafsir ‘ilmi adalah tafsir yang menggunakan istilah-istilah ilmiah dalam mendiskripsikan al-Qur’an dan berusaha keras untuk mengeluarkan berbagai ilmu pengetahuan dan visi filsafat darinya. Dalam menanggapi tafsir ‘ilmi ini, para ulama ada dua kelompok yakni menolak dan mendukung. Bahkan banyak ulama-ulama kontemporer yang bersikap lebih moderat seperti alGhamrawi. Kita tidak bisa mengklaim kebenaran bahwa teori-teori ilmiah ini adalah sebagai bentuk final dari penafsiran ayat, dalam artian al-Qur’an adalah bukan kitab ilmu pengetahuan melainkan kitab yang menjadi petunjuk dan rahmat bagi kehidupan manusia baik spiritual maupun material yang bisa dikembangkan melalui ilmu pengetahuan.
INTERNALISASI REVOLUSI MENTAL DALAM PENDIDIKAN ISLAM Rubini Rubini
Jurnal Al-Manar Vol 8, No 2 (2019): Desember
Publisher : STAI Masjid Syuhada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.666 KB) | DOI: 10.36668/jal.v8i2.122

Abstract

Pendidikan memiliki kekuatan yang sangat besar dalam mempertahankan suatu bangsa dari yang disebut penjajah. Dengan pendidikan pulan suatu bangsa dapat mencapai kemajuan-kemajuan dan perkembangan-perkembangan yang dapat membawa mewujudkan cita-cita bangsa. Menurut  Kamus  Besar Bahasa Indonesia, revolusi adalah perubahan  yang cukup  mendasar dalam suatu bidang, sedangkan mental adalah bersangkutan dengan batin dan watak manusia, yang  bukan  bersifat  badan  dan  tenaga. Revolusi  mental  menyangkut  keadaan kejiwaan,  roh,  spiritual,  dan  nilai-nilai  yang  diyakini  oleh  seseorang  atau sekelompok orang dalam sebuah ruang lingkup kecil atau bahkan sebuah negara. Internalisasi Revolusi Mental dalam Pendidikan Islam adalah pendalaman perubahan yang mendasar dalam mentalitas, cara berfikir, cara  merasa, dan  cara  mempercayai,  yang  semuanya  menjelma dalam  perilaku  dan  tindakan  sehari-hari dalam pendidikan Islam. Hal ini dapat dilakukan melalui: Strategi  Keteladanan  (modelling), Latihan dan Pembiasaan, Metode Mengambil Pelajaran, Strategi Pemberian Nasehat, Metode Kedisiplinan.
KEDUDUKAN MADRASAH DALAM SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL (SISDIKNAS) Rubini Rubini
Jurnal Al-Manar Vol 5, No 1 (2016): Juni
Publisher : STAI Masjid Syuhada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.51 KB) | DOI: 10.36668/jal.v5i1.45

Abstract

Implikasi Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 terhadap sistem pendidikan Islam, secara konseptual memberikan landasan kuat dalam mengembangkan dan memberdayakan sistem pendidikan Islam dengan prinsip demokrasi, desentralisasi, pemerataan/keadilan, mutu dan relevansi, dan menjunjung tinggi hak asasi manusia. Sehingga terwujud akuntabilitas pendidikan yang mandiri menuju keunggulan. Implikasi tersebut mengindikasikan upaya pembaharuan sistem pendidikan Islam baik kandungan, proses maupun manajemen. Karena itu, konsep yang ditawarkan dan sekaligus sebagai konsekuensi berlakunya Undang-Undang No. 20 Tahun 2003, adalah mereformulasikan konsep pendidikan Islam yang berwawasan semesta, dengan langkah-langkah membangun kerangka filosofis-teoritis pendidikan, dan membangun sistem pendidikan Islam yang diproyeksikan melalui Laboratorium fungsi ganda, yakni peningkatan mutu akademik dan pengembangan usaha bisnis. Upaya ini dilakukan dalam kerangka mewujudkan akuntabilitas lembaga pendidikan Islam yang mandiri menuju keunggulan, sehingga diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata dalam membangun bangsa dan negara Indonesia. Pendidikan Islam merupakan bagian integral dari sistem pendidikan nasional. Artinya jika saat ini masih dipahami posisi pendidikan Islam sebagai subsistem dalam konteks pendidikan nasional sebagai sekadar berfungsi sebagai pelengkap (suplemen), maka hendaklah terjadi pergeseran ”peran” dari sekadar suplemen menjadi bagian yang juga turut berperan dan menentukan (substansial).Hanya saja, jika masih tetap dalam posisi yang sama, maka sudah selayaknya Depag memberikan hak pengaturan pendidikan kepada Depdiknas, sehingga untuk masa mendatang, pengaturan masalah-masalah pendidikan berada pada satu unit Departemen saja, dan tidak seperti sekarang ini banyak departemen mengelola pendidikan kedinasan dan non-kedinasan.