Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Pengembangan model permainan poloair sebagai pembelajaran pendidikan jasmani bagi siswa sekolah dasar kelas atas Wing Prasetyo Kurniawan; Suharjana Suharjana
Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia Vol 14, No 2 (2018): November 2018
Publisher : Departement of Sports Education, Faculty of Sport Sciences Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.605 KB) | DOI: 10.21831/jpji.v14i2.21614

Abstract

Penelitian ini bertujuan menghasilkan model permainan polo air sebagai pembelajaran pendidikan jasmani bagi siswa sekolah dasar kelas atas. Model permainan ini diharapkan mampu mengembangkan aspek afektif, kognitif, dan psikomotor bagi siswa sekolah dasar kelas atas. Hasil penelitian berupa model permainan, yang berisikan 10 model permainan, yaitu: (1) permainan satu sapu, (2) permainan lingkaran lumba, (3) permainan jaga kertasnya, (4) permainan estalun, (5) permainan sirip hiu, (6) permainan bom nelayan, (7) permainan lumba berebut bola, (8) permainan lempar target, (9) permainan lempar kejar, dan (10) permainan polo air. Model permainan disusun dalam bentuk buku pedoman dan DVD dengan dengan judul “Permainan Polo Air”. Developing a water polo game model as a physical educational learning for the upper class of elementary school students AbstractThis study aims to produce a water polo game model as a physical education learning for the upper class of elementary school students wich is decent. The simple game model is expected to be able to develop affective, cognitive and psychomotor domains for the upper class of elementary school students. The result of the research is a simple game model consisting of 10 models of the game, namely: (1) satu sapu, (2) lingkaran lumba, (3) jaga kertasnya, (4) estalun, (5) sirip hiu, (6) bom nelayan, (7) lumba berebut bola, (8) lempar target, (9) lempar kejar, and (10) polo air. Model games are arranged in the form of manuals and DVDs with the title “Water Polo Game”.
Seberapa besar keyakinan diri pelatih ekstrakurikuler panahan kabupaten Banyumas? Betrix Teofa Perkasa Wibafiet Billy Yacshie; Suharjana Suharjana; Ali Satia Graha; Afeb Chesa Arianto
MEDIKORA Vol 21, No 1 (2022): April
Publisher : Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/medikora.v21i1.45490

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar persentase keyakinan diri pelatih ekstrakurikuler olahraga di SMA se-Kabupaten Banyumas. Kegiatan ekstrakurikuler olahraga dapat benar-benar dirasakan manfaatnya dengan cara sekolah mampu mengadakan program dengan berorientasi pada prestasi olahraga khususnya olahraga individu seperti panahan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode survei. Teknik pengumpulan data menggunakan angket tertutup yang berjumlah 12 butir pernyataan valid dengan nilai reliabilitas sebesar 0,897. Sampel penelitian adalah pelatih ekstrakurikuler olahraga di SMA se-Kabupaten Banyumas yang berjumlah 40 orang dari 8 sekolah, yang diambil menggunakan teknik purposive sampling, dengan kriteria pelatih SMA Negeri di Kabupaten Banyumas, ada ekstrakurikuler olahraga panahan, pelatih bersedia menjadi sampel. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif yang disajikan dalam bentuk persentase. Hasil penelitian keyakinan diri pelatih ekstrakurikuler olahraga di SMA se-Kabupaten Banyumas berada pada kategori “sangat rendah” sebesar 5,00%, “rendah” sebesar 22,50%, “cukup” sebesar 32,50%, “tinggi” sebesar 32,50%, dan “sangat tinggi” sebesar 7,50%How confident are the archery extracurricular trainers in Banyumas?AbstractThis study aims to determine the percentage of self-confidence of extracurricular sports coaches in high schools throughout Banyumas Regency.  The benefits of sport extracurricular activities can be truly felt by the way schools are able to organize programs that are oriented towards sporting achievements, especially individual sports such as archery.  This research is a descriptive research.  The method used is a survey.  The data collection technique used a closed questionnaire, totaling 12 valid statements with a reliability value of 0.897.  The sample in this study was sports extracurricular coaches in high school throughout Banyumas Regency, totaling 40 people from 8 schools, which were taken using a purposive sampling technique, with the criteria of coaches at public high schools in Banyumas Regency, there was archery extracurricular, the coach was willing to be a sample.  The data analysis technique used quantitative descriptive analysis which was presented in the form of percentages.  The results of the research on the self-confidence of sports extracurricular trainers in high schools throughout Banyumas Regency are in the "very low" category of 5.00%, "low" of 22.50%, "enough" of 32.50%, "high" of 32. 50%, and “very high” at 7.50%. 
Latihan Drill sebagai Metode Efektif untuk meningkatkan Umpan Bawah pada Bola Voli di Sekolah Dasar Defrizal Defrizal; Suharjana Suharjana
Pedagogia : Jurnal Pendidikan Vol 8 No 2 (2019): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21070/pedagogia.v8i2.1927

Abstract

This study aims to determine the effect of drill training methods and approaches to play with eye-hand coordination towards increasing under-passing volleyball. This study used . There was no comparison group in the design group. The population of this study was 40 female students who participated in volleyball extracurricular activities. Data analysis techniques used the Kolmogorov-Smirnov test for normality, homogeneity test and t-test to test hypotheses, samples correlated at a significance level of 5%. Test results show that there is a drill training effect on the ability to graduate. Hypothesis testing shows the value of t arithmetic (3.33)> t table (2,080), and p value (0,003) <0,05, indicating that Ho is rejected and Ha has been accepted means that there are significant differences in improving the ability to graduate after being treated. Based on the mean (mean) shows the average > pretest. These results can be concluded that there is a significant effect of drill training on increasing the under-passing ability of women's volleyball in SD 1 .
MODEL PERMAINAN TEMATIK INTEGRATIF UNTUK MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANI, MENGENAL HURUF DAN ANGKA ANAK TK Asriansyah Asriansyah; Suharjana Suharjana
Jurnal Keolahragaan Vol 2, No 2: September 2014
Publisher : Program Studi Ilmu Keolahragaan Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.967 KB) | DOI: 10.21831/jk.v2i2.2609

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan model permainan bagi anak TK untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengenal huruf, dan angka. Langkah-langkah penelitian dan pengembangan ini adalah: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4), validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk, (8) uji coba produk, (9) revisi produk, dan (10) produksi masal. Uji coba penelitian dilakukan di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Karangmalang, TK Nasional Samirono, dan TK Kartini Karanggayam berjumlah 57 anak. Teknik anlisis data yakni analisis deskriptif kuantitatif dan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menghasilkan enam macam model permainan yakni: (1) permainan Kupu-kupu Terbang, (2) permainan Lompat Kelinci, (3) permainan Pesawat Terbang, (4) permainan Lompat Balok, (5) permainan Ular dan Katak, dan (6) permainan Jalan Kepiting. Hasil penilaian para pakar dan praktisi menyimpulkan, model permainan tematik integratif sangat baik digunakan di TK. Kata Kunci: permainan, kebugaran jasmani, huruf, angka
PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN SEPAK BOLA BERBASIS KELINCAHAN DENGAN PENDEKATAN BERMAIN Ilham Efendi Nasution; Suharjana Suharjana
Jurnal Keolahragaan Vol 3, No 2: September 2015
Publisher : Program Studi Ilmu Keolahragaan Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.48 KB) | DOI: 10.21831/jk.v3i2.6241

Abstract

Penelitian ini bertujuan menghasilkan model latihan sepak bola berbasis kelincahan dengan pendekatan bermain untuk siswa Sekolah Sepak bola usia 10-12 tahun yang layak digunakan. Penelitian pengembangan dilakukan dengan mengadaptasi langkah-langkah penelitian pengembangan sebagai berikut: (1) pengumpulan informasi di lapangan dan analisis terhadap informasi yang telah dikumpulkan, (2) mengembangkan produk awal (draf model), (3) validasi ahli dan revisi, (4) uji coba lapangan skala kecil dan revisi, (5) uji coba lapangan skala besar dan revisi, dan (6) pembuatan produk final. Instrumen pengumpulan data: (1) pedoman wawancara, (2) skala nilai, (3) pedoman observasi model, (4) pedoman observasi keefektifan model, dan (5) kuesioner untuk siswa. Teknik analisis data yaitu analisis deskriptif kuantitatif dan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian berupa model latihan sepak bola berbasis kelincahan dengan pendekatan bermain untuk siswa sekolah sepak bola usia 10-12 tahun yang berisikan sembilan permainan, yaitu: (1) permainan dribbling zig-zag dan shooting, (2) permainan lewati cone, sprint dan shooting, (3) lomba menarik bola dengan mundur, (4) permainan speed step, berputar dan passing, (5) permainan berebut bola dan shooting, (6) permainan L-agility rope, (7) permainan dribbling dan running with the ball, (8) permainan speed step dan shooting, (9) shuttle run dan shooting. Kata Kunci: latihan sepak bola, kelincahan, bermain, sekolah sepak bola (SSB)  DEVELOPING AN AGILITY-BASED FOOTBALL TRAINING MODEL THROUGH PLAYING APPROACH Abstract This research was aimed to create an agility-based football training model through playing approach for year 10-12 students of football school. This research and development was conducted by adapting R D steps according, consisting of: (1) collecting information and information analysis, (2) developing initial product, (3) expert validation and revision, (4) preliminary field test and revi-sion, (5) main field test and revision, and (6) making the final product. The data collection instruments used were: (1) interview guide, (2) scoring scale, (3) observation guide, (4) model effectiveness observation guide, and (5) questionnaires of students. The data were analyzed using the quantitative descriptive analysis and qualitative descriptive analysis. The result of this research is in the form of a football practice model based on mobility with the playing approach for the students aged 10-12 of football school including nine games: (1) zig-zag dribbling and shooting game, (2) cone jumping, sprinting and shooting game, (3) pulling the ball backward race, (4) speeding step, rotary, and passing game, (5) fighting for the ball and shooting games, (6) L-Agility rope game, (7) dribbling and running with the ball game, (8) speeding step and shooting game, and (9) shuttle run and shooting game. Keywords: football training, agility, playing, football school
PEMBUATAN TES DAN NORMA KEBUGARAN JASMANI UNTUK ANAK USIA DINI (4-6) TAHUN DI PROVINSI DIY Bertika Kusuma Prastiwi; Suharjana Suharjana
Jurnal Keolahragaan Vol 2, No 1: April 2014
Publisher : Program Studi Ilmu Keolahragaan Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.39 KB) | DOI: 10.21831/jk.v2i1.2600

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model tes kebugaran jasmani untuk anak usia dini (4-6 tahun) yang valid dan reliabel, yang terdiri dari kekuatan otot, ketahanan otot, daya tahan aerobik, dan fleksibilitas. Penelitian ini merupakan research and development dengan pendekatan survei melalui tes pengukuran. Penelitian ini diawali dengan pembuatan draf model, validasi model oleh para ahli. Tahap selanjutnya adalah uji coba skala kecil terhadap 10 siswa dan uji coba skala besar terhadap 20 siswa. Uji coba skala kecil dilakukan di satu Taman Kanak-kanak (TK). Uji skala besar dilaksanakan di dua TK. Uji lapangan utama terhadap 310 siswa yang dilakukan di 15 TK di DIY yang ditetapkan menggunakan cluster sample technique. Validitas menggunakan face validity dan reliabilitas menggunakan test-retest. Teknik pengambilan data tes menggunakan test battery. Teknik analisis data menggunakan uji deskriptif, uji validitas dan reliabilitas menggunakan SPSS 16, dan z skor untuk menyamakan satuan. Hasil penelitian dan pengembangan berupa model tes dan norma kebugaran jasmani untuk anak usia dini (4-6 tahun) berupa buku pedoman tes kebugaran jasmani yang telah divalidasi ahli. Validitas tes 0,982 dan reliabilitas tes 0,930 menggunakan taraf signifikan 0,01. Model tes kebugaran jasmani yang disusun dinyatakan layak karena valid dan reliabel. Hasil pengembangan model tes kebugaran jasmani untuk anak usia dini (4-6 tahun) digunakan sebagai pedoman guru PAUD utamanya di TK dalam pemberian nilai dan perkembangan kebugaran jasmani di TK, yakni pada usia 4-6 tahun.Kata kunci: model tes dan norma kebugaran jasmani, anak usia dini (usia 4-6 tahun).
High-intensity interval training dan fartlek training: Pengaruhnya terhadap tingkat VO2 Max Rifqi Festiawan; Suharjana Suharjana; Galih Priyambada; Yudha Febrianta
Jurnal Keolahragaan Vol 8, No 1: April 2020
Publisher : Program Studi Ilmu Keolahragaan Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.652 KB) | DOI: 10.21831/jk.v8i1.31076

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh High-Intensity Interval Training (HIIT) dan Fartlek Training terhadap tingkat VO2 Max Atlet Soedirman Expedition VII. Metode penelitian ini adalah pre-experimental dengan desain two group pre-test post-test design. Populasi penelitian berjumlah 20 orang dan menggunakan teknik total sampling sehingga diperoleh jumlah sampel 20 Orang. Instrumen Penelitian yang digunakan yaitu Multistage Fitness Test (MFT). Penelitian ini dilaksanakan pada Januari 2019 sampai dengan Juni 2019. Teknik analisis data yang digunakan adalah paired t-test dan independent t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh High-Intensity Interval Training (HIIT) terhadap peningkatan tingkat VO2 Max Atlet Ekspedisi Soedirman VII. Selain itu, ada pengaruh Fartlek Training terhadap tingkat peningkatan VO2 Max Atlet Ekspedisi Soedirman VII, dan tidak ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara High Intensity Interval Training (HIIT) dan Fartlek Training pada peningkatan tingkat VO2 Max atlet Ekspedisi Soedirman VII, dengan hasil ini maka terdapat pengaruh dari kedua jenis latihan terhadap peningkatan VO2 Max namun tidak ada perbedaan pengaruh yang signifikan diantara keduanya, akan tetapi jika dilihat dari presentase kenaikannya, metode latihan High-Intensity Interval Training (HIIT) menunjukkan hasil yang lebih baik. High-intensity interval training and fartlek training: Their influence on the VO2 Max level Abstract: This study aims to determine the effect of High-Intensity Interval Training (HIIT) and Fartlek Training on the level of VO2 Max Athlete Soedirman Expedition VII. This research method is a pre-experimental design with two groups pre-test post-test design. The study population numbered 20 people and used a total sampling technique to obtain a sample size of 20 people. The research instrument used is the Multistage Fitness Test (MFT). This research was conducted in January 2019 until June 2019. The data analysis technique used was a paired t-test and independent t-test. The results showed that there was an effect of High-Intensity Interval Training (HIIT) on increasing the level of VO2 Max Athlete Soedirman VII Expedition. In addition, there is the influence of Fartlek Training on the increasing level of VO2 Max Soedirman VII Expedition Athletes, and there is no significant difference in effect between High-Intensity Interval Training (HIIT) and Fartlek Training on increasing the VO2 Max level of athlete Soedirman VII expedition, with these results there is the effect of the two types of exercise on increasing VO2 Max but there was no significant difference in effect between the two, but when viewed from the percentage increase, the High-Intensity Interval Training (HIIT) training method showed better results.
Analisis komparasi metode pembinaan cabang olahraga bulutangkis antara Yogyakarta Indonesia dengan Ottapalam India Mansur Mansur; Faidillah Kurniawan; Andri Wijaya; Suharjana Suharjana
Jurnal Keolahragaan Vol 8, No 2: September 2020
Publisher : Program Studi Ilmu Keolahragaan Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.098 KB) | DOI: 10.21831/jk.v8i2.31998

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan metode pembinaan cabang bulutangkis antara Yogyakarta, Indonesia dengan Ottapalam, India. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi lapangan. Populasi dalam penelitian ini adalah pemain di CSN Badminton Academy India yang berjumlah adalah 32 atlet dan atlet di PB Wiratama Jaya Yogyakarta yang berjumlah 28 atlet.  Pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan yaitu human instrument atau yang dikenal sebagai peneliti kualititatif. Peneliti merupakan instrumen itu sendiri, dengan kata lain peneliti juga perlu “divalidasi” seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya turun ke lapangan (Sugiyono, 2011: 222). Adapun jenis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu data sekunder dan data primer dari kedua klub. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) PB. Wiratama Jaya Yogyakarta dan CSN Badminton Academy India memiliki jenis latihan shadow yang sedikit berbeda. CSN Badminton Academy India menggunakan teknik lompatan saat kembali ke posisi awal. Sedangkan PB. Wiratama Jaya Yogyakarta tidak menggunakan teknik lompatan. (2) PB. Wiratama Jaya Yogyakarta memiliki atlet yang patuh terhadap peraturan karena persaingan yang ketat. Sedangkan CSN Badminton Academy India memiliki atlet yang kurang patuh terhadap jam berlatih yang disebabkan jauhnya tempat latihan. (3) CSN Badminton Academy India memiliki susunan kepengurusan yang baik serta memiliki bukti fisik. Sedangkan PB. Wiratama Jaya Yogyakarta kurang melengkapi bukti fisik kepengurusan.  AbstractThis study aims to compare the method of developing badminton branches between Yogyakarta, Indonesia and Ottapalam, India. This research uses descriptive method, the design used in this study is field observation. The population in this study were 32 players at CSN Badminton Academy in India and 28 athletes in PB Wiratama Jaya Yogyakarta. Sampling in this study using human instruments or known as qualitative researchers. The researcher is the instrument itself, in other words, the researcher also needs to be "validated" to what extent the qualitative researcher is ready to conduct research which then goes to the field (Sugiyono, 2011: 222). The types of data used in this study are secondary data and primary data from the two clubs. The results showed that (1) PB. Wiratama Jaya Yogyakarta and CSN Badminton Academy India have a slightly different type of shadow training. CSN Badminton Academy India uses the jump technique when returning to starting position. Whereas PB. Wiratama Jaya Yogyakarta does not use jumping techniques. (2) PB. Wiratama Jaya Yogyakarta has athletes who abide by regulations because of intense competition. Whereas CSN Badminton Academy India has athletes who are not obedient to the practice hours due to the training grounds. (3) CSN Badminton Academy India has a good management structure and physical evidence. Whereas PB. Wiratama Jaya Yogyakarta did not complete the management's physical evidence.
METODE LATIHAN CIRCUIT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN DAYA TAHAN OTOT LENGAN & AKURASI MEMANAH Betrix Teofa Perkasa Wibafied Billy Yachsie; Suharjana Suharjana; Ali Satia Graha; Siis Suhasto
Jurnal Pendidikan Olah Raga Vol 10, No 2 (2021): Jurnal Pendidikan Olah Raga
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/jpo.v10i2.2790

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh latihan circuit traning atas hasil daya tahan otot lengan dan akurasi memanah atlet panahan di Kabupaten Banyumas. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperiment kuantitatif dengan design penelitian one grup pretest posttes design . Populasi dalam penelitian ini sebanyak 20 atlet. Sampel di tentukan menggunakan purposive sampling sebanyak 12 atlet yang di beri treatment sebanyak 16x pertemuan. Instrumen yang digunakan test daya tahan otot lengan dan scoring memanah jarak 50m. Data yang terkumpul akan di uji normalitas menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov dan uji homogenitas memakaiuji Levene Test Wilk . Uji hipotesis menggunakan teknik uji-t bahwa t hitung = -0,10 lebih kecil dari t (0,05) (12) = 2,22 pada taraf signifikansi 0,08 % sehingga tingkat kebermaknaan Hipotesis nul (Ho) diterima. Hasil dalam penelitian ini menunjukan, (a) terdapat peningkatan daya tahan otot lengan pada atlet panahan Kabupaten Banyumas setelah melakukan latian; (b) terdapat peningkatan latihan circuit traning pada hasil akurasi memanah atlet panahan Kabupaten Banyumas setelah melakukan latihan. Oleh karena itu dengan diberikan latihan circuit traning dapat dijadikan alternatif latihan fisik.
CIPP evaluation model for the coaching program of running athletes Eki Aldapit; Suharjana Suharjana
Psychology, Evaluation, and Technology in Educational Research Vol. 1 No. 2 (2019)
Publisher : Research and Social Study Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33292/petier.v1i2.10

Abstract

This study aimed to evaluate the training programs of sprinting, middle distance running, and long distance running athletes. This type of research is the study evaluation using CIPP models. The approach used in this study is a qualitative approach with qualitative data analysis model of Miles & Huberman. The results of the evaluation include: (1) context  evaluation shows that there are lack of budget, facilities, government’s support, sponsorship, health experts, test instrumens and test spaces, (2) evaluation of the inputt indicates there is a lack of facilities and infrastructure as the main support of the running track, (3) evaluation of the process demonstrates the ability of trainers to implement the training process is very helpful to the achievement of a good coaching program and achievements of athletes. The recruitment of athletes should be open to all people, so there should not be the impression of nepotism and collusion, (4) evaluation of the product shows the achievements have been at national and international level. Achievement would be better and more sustainable if supported by a context and a perfect addition of the input to the process which has been good.