Arie Sulistyarini
Departemen Farmasi Praktis, Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PROFIL PENYIMPANAN OBAT DI PUSKESMAS WILAYAH SURABAYA TIMUR DAN PUSAT Athijah, Umi; Wijaya, I Nyoman; Soemiati, .; Faturrohmah, Azza; Sulistyarini, Arie; Nugraheni, Gesnita; Setiawan, Catur Dian; Rofiah, .; Rahmah, Lidya
JFIOnline | Print ISSN 1412-1107 | e-ISSN 2355-696X Vol 5, No 4 (2011)
Publisher : Indonesian Research Gateway

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The aim of this research was to know the profile of drug storage in Primary Health Center of East and Central Surabaya. Descriptive study was done to all Primary Health Centre, using a validated structured questionaire and a check list. There were 20 store rooms and pharmacy rooms observed at the Primary Health Centre and their staff was interviewed. The result showed that 40% (8/20) of store rooms and 35% (7/20) of pharmacy rooms met qualification, the door in 95% (19/20) of store rooms and 90% (18/20) of pharmacy rooms were locked when not in use. In arranging activity, there was 25% (5/20) of store rooms arranged the drug according to therapeutic categories, dosage forms, and alphabetics. Fourty five percent (9/20) of store rooms use FIFO and FEFO systems in stock rotation. In monitoring of physical quality of drugs, 25% (5/20) of store rooms and 35% (7/20) of pharmacy rooms monitored the physical stability of drugs by identifying the change of color, smell, purity, and form. To conclude, drug storage activities was established but they still need some improvements to reach the optimal drug storage especially in arranging the drugs and monitoring the quality of drugs. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penyimpanan obat di puskesmas wilayah Surabaya Timur dan Pusat. Penelitian bersifat deskriptif, dengan seluruh populasi sebagai sampel penelitian, menggunakan instrumen berupa kuesioner dan check list. Sebanyak 20 puskesmas diobservasi dan penanggung jawab pengelolaan obat diwawancara. Dari data pengaturan ruangan didapatkan bahwa luas gudang obat yang sudah memenuhi persyaratan Departemen Kesehatan RI sebesar 40% (8/20). Dalam rangka penjaminan keamanan obat yang disimpan didapatkan bahwa sebanyak 95% (19/20) gudang obat dan 90% (18/20) kamar obat selalu terkunci apabila tidak digunakan. Dari kegiatan penyusunan obat didapatkan penyusunan berdasarkan kelas terapi, bentuk sediaan, dan alfabetis hanya ada pada 25% (5/20) gudang obat dan 15% (3/20) kamar obat. Selain itu, 45% (9/20) puskesmas menerapkan sistem FIFO dan FEFO. Pengamatan mutu fisik obat dilakukan oleh  25% (5/20) gudang obat dan 35% (7/20) kamar obat. Penyimpanan obat telah diselenggarakan namun masih harus dilakukan perbaikan khususnya dalam penyusunan dan pengamatan mutu fisik obat. Apabila penyimpanan obat dilakukan dengan tepat sesuai standar maka mutu obat akan terjamin sehingga efektivitas terapi menjadi optimal dan meningkatkan kualitas hidup pasien.
PROFIL PENYIMPANAN OBAT DI PUSKESMAS WILAYAH SURABAYA TIMUR DAN PUSAT Athijah, Umi; Wijaya, I Nyoman; Soemiati, .; Faturrohmah, Azza; Sulistyarini, Arie; Nugraheni, Gesnita; Setiawan, Catur Dian; Rofiah, .; Rahmah, Lidya
Jurnal Farmasi Indonesia Vol 5, No 4 (2011)
Publisher : Jurnal Farmasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35617/jfi.v5i4.58

Abstract

The aim of this research was to know the profile of drug storage in Primary Health Center of East and Central Surabaya. Descriptive study was done to all Primary Health Centre, using a validated structured questionaire and a check list. There were 20 store rooms and pharmacy rooms observed at the Primary Health Centre and their staff was interviewed. The result showed that 40% (8/20) of store rooms and 35% (7/20) of pharmacy rooms met qualification, the door in 95% (19/20) of store rooms and 90% (18/20) of pharmacy rooms were locked when not in use. In arranging activity, there was 25% (5/20) of store rooms arranged the drug according to therapeutic categories, dosage forms, and alphabetics. Fourty five percent (9/20) of store rooms use FIFO and FEFO systems in stock rotation. In monitoring of physical quality of drugs, 25% (5/20) of store rooms and 35% (7/20) of pharmacy rooms monitored the physical stability of drugs by identifying the change of color, smell, purity, and form. To conclude, drug storage activities was established but they still need some improvements to reach the optimal drug storage especially in arranging the drugs and monitoring the quality of drugs. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penyimpanan obat di puskesmas wilayah Surabaya Timur dan Pusat. Penelitian bersifat deskriptif, dengan seluruh populasi sebagai sampel penelitian, menggunakan instrumen berupa kuesioner dan check list. Sebanyak 20 puskesmas diobservasi dan penanggung jawab pengelolaan obat diwawancara. Dari data pengaturan ruangan didapatkan bahwa luas gudang obat yang sudah memenuhi persyaratan Departemen Kesehatan RI sebesar 40% (8/20). Dalam rangka penjaminan keamanan obat yang disimpan didapatkan bahwa sebanyak 95% (19/20) gudang obat dan 90% (18/20) kamar obat selalu terkunci apabila tidak digunakan. Dari kegiatan penyusunan obat didapatkan penyusunan berdasarkan kelas terapi, bentuk sediaan, dan alfabetis hanya ada pada 25% (5/20) gudang obat dan 15% (3/20) kamar obat. Selain itu, 45% (9/20) puskesmas menerapkan sistem FIFO dan FEFO. Pengamatan mutu fisik obat dilakukan oleh  25% (5/20) gudang obat dan 35% (7/20) kamar obat. Penyimpanan obat telah diselenggarakan namun masih harus dilakukan perbaikan khususnya dalam penyusunan dan pengamatan mutu fisik obat. Apabila penyimpanan obat dilakukan dengan tepat sesuai standar maka mutu obat akan terjamin sehingga efektivitas terapi menjadi optimal dan meningkatkan kualitas hidup pasien.
PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DASAR PADA BALITA Chininta Amadea Wibowo; Umi Salmah Ashila; I Gede Yoga Aditya; Anita Probo; Syafira Widya Karima; Setyo Andah Rino; Jeny Rosaningrum; Ni Wayan Krisnayanti; Nurullia Tanjung; Meliyana Hutasuhut; Arie Sulistyarini
Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 7 No. 1 (2020): Jurnal Farmasi Komunitas
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.016 KB) | DOI: 10.20473/jfk.v7i1.21659

Abstract

Penyakit infeksi masih menjadi salah satu penyebab kematian pada bayi dan anak, padahal pemerintah Indonesia telah menggalakkan program imunisasi untuk mencegah penyakit infeksi yang dapat berakibat fatal seperti TBC dan difteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan dan sikap ibu balita terhadap imunisasi dasar serta kelengkapan imunisasi dasar balita pada saat usia 0-9 bulan di Kelurahan Kalirejo, Kecamatan Lawang, Malang, Jawa Timur pada September 2019. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan desain studi cross sectional. Kriteria responden adalah ibu yang memiliki anak usia dibawah 5 tahun. Dari 91 responden diketahui 64 (70,3% ) responden berpengetahuan baik dan 92,4% bersikap mendukung pelaksanaan imunisasi dasar. Dari penelitian ini diketahui bahwa 94 (92,2%) balita telah melakukan imunisasi dasar secara lengkap dan 8 (7,8%) sisanya belum melaksanakan imunisasi dengan lengkap.
PENGGUNAAN DAN PENGETAHUAN SUNSCREEN PADA MAHASISWA UNAIR Michael Wadoe; Dwi S. Syifaudin; Wildhani Alfianna; Fini F. Aifa; Narlika D. P.; Rifdah A. Savitri; Margareta D. Andri; Nuraini, Dinda M. Ikhsan; Aisyah Manggala; Intan Q.K. Fauzi; Nandya Ayu; Mutrikah Mutrikah; Arie Sulistyarini
Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 6 No. 1 (2019): Jurnal Farmasi Komunitas
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.069 KB) | DOI: 10.20473/jfk.v6i1.21821

Abstract

Paparan sinar matahari yang tinggi di Indonesia menyebabkan perlunya perlindungan terhadap kulit dengan pemakaian sunscreen. Wanita lebih sering menggunakan sunscreen daripada pria, oleh karena itu survei ini dilakukan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan perilaku dalam penggunaan sunscreen pada mahasiswa S1 pria. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei dengan pengambilan sampel secara accidental sampling pada mahasiswa S1 pria di Universitas Airlangga. Teknik pengambilan data menggunakan kuesioner yang terdiri dari 15 pertanyaan tentang pengetahuan dan 8 pertanyaan tentang perilaku penggunaan. Dari 130 responden, 81% responden memiliki pengetahuan dengan kategori sedang, 14% responden memiliki pengetahuan dengan kategori rendah, dan hanya 5% responden yang memiliki pengetahuanb dengan kategori baik. Dari 130 responden, hanya 52 orang menggunakan sunscreen. Perilaku penggunaan sunscreen dari 52 responden tersebut menunjukan 51% responden berkategori kurang, 49% responden berkategori sedang, dan tidak seorangpun responden berkategori baik. Hasil tersebut menunjukkan bahwa mayoritas tingkat pengetahuan dan perilaku responden survei ini dalam penggunaan sunscreen masih kurang baik, sehingga edukasi terkait pentingnya penggunaan sunscreen perlu dilakukan untuk memperbaiki kondisi ini.
Profil Pengetahuan Wanita Menikah Usia Subur tentang Kontrasepsi Oral Charolyn Menaisa Sembiring; Diah Ayu Laraswati; Fakhma Ainuliza; Jovangga Dwika Pradarma; Mazhar Ardhina Silmi; Mirza Aprilia; Nadya Khadijah Wibowo; Ni Putu Cintyadewi; Nimas Rizqi Firdausy Haq; Qothrin Nada; Rizki Amalia Arifiani; Wanda Brillianty Putri; Arie Sulistyarini
Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 9 No. 1 (2022): JURNAL FARMASI KOMUNITAS
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.903 KB) | DOI: 10.20473/jfk.v9i1.24134

Abstract

Laju pertumbuhan penduduk menjadi masalah yang sedang dihadapi pemerintah Indonesia. Upaya pemerintah dalam mengatasi masalah ini adalah melalui program Keluarga Berencana (KB) dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menggunakan alat kontrasepsi. Metode kontrasepsi oral merupakan kontrasepsi yang banyak digunakan. Namun, angka kegagalan metode kontrasepsi ini tergolong tinggi. Hal ini dapat terjadi karena kurangnya pengetahuan akseptor kontrasepsi oral. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil pengetahuan wanita menikah usia subur tentang kontrasepsi oral. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross-sectional dengan metode survei. Kriteria inklusi yaitu wanita menikah usia subur yang sedang atau pernah menggunakan kontrasepsi oral di Jawa Timur. Metode sampling yang digunakan adalah accidental sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner tervalidasi berdasarkan instrumen penelitian ini yang terdiri dari pertanyaan tentang data demografi responden (usia, pendidikan, pekerjaan) dan 15 pertanyaan terkait pengetahuan tentang kontrasepsi oral. Survei diikuti oleh 70 responden. Hasil penelitian menunjukkan 42,86% responden memiliki pengetahuan baik, 48,57% responden memiliki pengetahuan sedang, dan 8,57% responden memiliki pengetahuan kurang tentang kontrasepsi oral. Edukasi tentang kontrasepsi oral masih perlu ditingkatkan terutama mengenai faktor yang menyebabkan kegagalan metode tersebut
Pengetahuan dan Perilaku Tenaga Kesehatan di Jawa Timur dalam Menghadapi Pandemi COVID-19 Hanun Najwa; Risma Dama Yanti; Zahra Sania Avanti; Adelia Febriyan Sugiyanti; Farrah Yulian Listyandi; Friday Shabrina Insani; Nandini Azzahroh Aulia Ahsan; Rr. Andine Cempaka Putri Wardhani; Yasmin Soraya; Anisya Nurmaya Artanti; Arini Imandasari; Rima Hidayatul Qoiriyah; Silvika Dwi Rahmaningtyas; Tsabitah 'Afiy Arsyah; Iqbal Muhammad Iskandar; Arie Sulistyarini
Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 9 No. 2 (2022): JURNAL FARMASI KOMUNITAS
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jfk.v9i2.32917

Abstract

Tenaga kesehatan merupakan garda terdepan dalam mencegah dan menangani pandemi COVID-19. Pengetahuan dan perilaku tenaga kesehatan yang baik sangat diperlukan agar mereka dapat menjalankan tugas tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan perilaku tenaga kesehatan di Jawa Timur dalam menghadapi COVID-19. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan teknik non-random sampling yaitu accidental dan snowball sampling. Survei dilakukan menggunakan media lembar kuesioner dan google form. Kriteria responden yaitu seorang tenaga kesehatan di Jawa Timur dan bersedia menjadi responden. Data diolah secara deskriptif dan disajikan pada tabel distribusi frekuensi. Total responden yang diperoleh sebanyak 204 responden. Tenaga kesehatan yang menjadi responden penelitian ini sebagian besar merupakan perawat (35,3%) dan responden yang bekerja di rumah sakit (40%). Tingkat pengetahuan responden penelitian ini berkategori kurang sebanyak 19%, cukup sebanyak 62% dan baik sebanyak 19%.  Pada variable perilaku, didapatkan 0,5% berkategori kurang, 17,6% berkategori cukup , dan 81,9% berkategori baik. Mayoritas responden telah memiliki pengetahuan yang cukup namun perlu ditingkatkan terutama pada aspek waktu isolasi masyarakat yang terinfeksi dan mengenai Alat Pelindung Diri (APD) minimal yang harus dipakai pada saat praktik sehari-hari.
Pelayanan Apotek sebagai Upaya Adaptasi di Masa COVID-19 Husnia Nurul Izzati; Prisma Sari Dewi; Hanifah Yusuf Baraja; Dwi Ayu Indriani; Nathaza Berliana; Alfina Fikri Nabila; Sahnaz Sahnaz; Sinta Renita Rahmadani; Huzaifah Arofik; Wafaa Ginong Pratidina; Maheswari Nirwasita Ismanindratm; Wilya Christiane; Fakhira Tahta Shabrina; Arie Sulistyarini
Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 9 No. 2 (2022): JURNAL FARMASI KOMUNITAS
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jfk.v9i2.32920

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelayanan di apotek wilayah Pulau Jawa pada masa pandemi COVID-19. Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan pendekatan cross-sectional melalui survei. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik non-random sampling secara accidental sampling menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada responden secara offline maupun online. Kriteria inklusi pada penelitian ini antara lain apoteker dan tenaga teknis kefarmasian yang bekerja di apotek di wilayah Pulau Jawa. Data dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam tabel distribusi frekuensi. Dalam survei ini diperoleh 177 responden tenaga kefarmasian yang terdiri dari apoteker (40%) dan tenaga teknis kefarmasian (60%). Mayoritas responden adalah perempuan (84%) dan berusia 17-25 tahun. Lokasi apotek terbesar berada di Jawa Timur (89%) dan didominasi oleh jenis apotek mandiri (72%). Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa sebagian besar apotek telah memberikan pelayanan adaptif selama pandemi dan memberikan informasi terkait COVID-19 kepada pasien. Sebagian besar apotek (78%) telah menerapkan pelayanan berbasis online sebagai upaya adaptasi selama masa pandemi. Pelayanan kefarmasian di apotek telah beradaptasi dengan kondisi pandemic namun perlu adanya peningkatan pada aspek pemberian informasi terbaru mengenai perkembangan situasi pandemi. Apotek yang belum menerapkan layanan online diharapkan dapat meluaskan pelayanannya di bidang telefarmasi.
Bersama Apoteker, Pelajar Sekolah Menengah Atas Bijak dan Cermat dalam Menggunakan Obat Arie Sulistyarini; Ana Yuda; Andi Hermansyah; Yunita Nita; Elida Zairina
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 14, No 1 (2023): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v14i1.5577

Abstract

Hidup sehat perlu diterapkan bagi setiap orang dalam kehidupan sehari-hari termasuk kepada siswa SMA. Hidup sehat salah satunya dengan cara mengetahui penggunaan obat yang benar. Selain itu siswa SMA merupakan calon mahasiswa. Penting bagi siswa tersebut untuk mengetahui tentang jurusan yang ada di suatu universitas serta salah satu profesi yang akan menjadi minat mereka bekerja, misalnya apoteker. Oleh karena itu kegiatan edukasi dilakukan untuk 109 siswa SMAN 1 Surabaya tentang Universitas Airlangga, profesi apoteker dan penggunaan obat yang benar. Pemberian materi diselingi sesi tanya jawab dan permainan yang melibatkan peserta untuk memudahkan pemahaman peserta. Kunjungan ke laboratorium di Fakultas Farmasi juga dilakukan untuk menambah wawasan siswa. Pretest dan posttest dilakukan untuk mengetahui efektifitas kegiatan ini. Hasil pretest tentang penggunaan obat bernilai rata-rata 3,4 dan nilai rata-rata posttest meningkat menjadi hampir 2 kali lipat yaitu menjadi 6,3 (dengan nilai maksimal 8). Pengetahuan siswa tentang profesi apoteker dan jurusan di Unair juga terjadi perbaikan yang bermakna. Selain itu 103 dari 109 peserta menyatakan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat untuk diberika kepada siswa SMA dan seharusnya dilakukan secara rutin. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pengabdian masyarakat yang ditujukan kepada siswa SMA perlu dilakukan agar apoteker dapat berkontribusi meningkatkan pemahaman penggunaan obat yang benar dan juga mengenalkan profesi apoteker ke masyarakat khususnya ke siswa SMA.