Gunardo Gunardo
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PEMILU 2009 SAAT RAKYAT MEMILIH PARTAI POLITIK : MASA DEPAN DIPERTARUHKAN Gunardo Gunardo
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 6, No 2 (2008): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3419.943 KB) | DOI: 10.21831/gm.v6i2.15408

Abstract

Abstrak             Pemilu 2009 adalah momen penting bagi bangsa Indonesia. Saat itulah rakyat menentukan pilihan politiknya dan apabila terjadi kekeliruan maka bangsa ini tidak akan beranjak dari keterpurukannya. Oleh karena itu pembahasan mengenai partai-partai politik peserta pemilu dengan kelebihan dan kekurangannya sangat berguna bagi calon pemilih dalam menentukan pilihan partai politiknya. Partai peserta pemilu 2009 berjumlah 38 partai nasional yang disahkan Komite Pemilihan Umum dan 6 partai lokal yang hanya berlak di provinsi NAD. Pembahasan terhaap 9 partai sesuai dengan nomor urut hasil undian KPU menunjukkan bahwa peranan mantan pejabat militer masih mendominasi dunia perpolitikan Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa peranan militer sebagai organisasi yang paling solid masih diperhitungkan di segala bidang kehidupan. Militer mempunyai disiplin, loyalitas, dan komitmen yang tinggi. Andaikata nilai-nilai itu digabung dengan nilai-nilai demokrasi dan hak asasi manusia maka bangsa Indonesia akan lepas dari ketertinggalannya dan dengan modal sumberdaya alam yang melimpah serta sumberdaya manusia yang unggul tidak terlalu sulit untuk menyusul Jepang, Cina, dan India yang sudah tergolong negara maju. Kata Kunci : Pemilu, Partai, Pilihan
AMERIKA SERIKAT MENCARI RUANG HIDUP DI SELURUH DUNIA Gunardo Gunardo
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 5, No 1 (2007): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/gm.v5i1.14208

Abstract

Kajian terhadap suatu negara dalam perspektif Geografi Politik dapat menggunakan pendekatan fungsional. Pendekatan tersebut meliputi fungsi internal dan eksternal. Fungsi internal mencakup kekuatan sentripetal,kekuatan sentrifugal, ideologi negara dan organisasi intern. Sedangkan fungsi eksternal meliputi relasi teritorial, relasi elonomis, relasi politis dan relasi strategis. Amerika Serikat sebagai suatu negara adidaya dalam rangka mempertahankan ideologi kebebasan individunya rela berperang di seantero dunia, mulai dari tahun 1940-an di Eropa (Jerman) dan Asia (Jepang), tahun 1950an sampai kini di Asia (Korea , Vietnam, Afghanistan dan Irak). Perang-perang itu dilaksanakan dalam kerangka relasi politis (mempertahankan hegemoninya), relasi ekonomis (menjamin pasar bagi produk industri) dan relasi strategis (menjamin pasokan energi bahan bakar minyak). Dengan kata lain Amerika Serikat akan terus berusaha mendapatkan ruang hidup  yang lebih luas bagi 191,1 juta penduduknya kalau tidak mau bubar seperti Uni Sovyet dan Yugoslavia.     Kata Kunci: Geografi politik, ruang
Evaluasi Program Pengentasan Kemiskinan di Kota Yogyakarta Gunardo Gunardo
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 5, No 2 (2007): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1031.586 KB) | DOI: 10.21831/gm.v5i2.14065

Abstract

AbstrakKajian evaluasi program pengentasan kemiskinan  menunjukkan bahwa program-program pengentasan kemiskinan yang telah dilaksanakan meliputi : program Padat Karya dan Program Pengentasan Kemiskinan Perkotaan (P2KP) dari Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah, Kartu Sehat dari Dinas Kesehatan, Beras Miskin dari Pemerintah Kota,Pelatihan Ketrampilan dan Bantuan Modal Usaha dari Dinas Kesejahteraan Sosial , Kuliah Kerja Nyata dari berbagai perguruan tinggi,  dan Beasiswa untuk anak-anak miskin dari Dinas PendidikanProgram-program pengentasan kemiskinan itu tidak semuanya berhasil, yang dianggap berhasil oleh warga miskin yaitu program padat karya, P2KP ,Kartu Sehat dan Beras Miskin.Adapun program-program pelatihan dianggap gagal. Keluarga miskin di  sesungguhnya mempunyai motivasi yang cukup kuat untuk melepaskan diri dari predikat kemiskinannya. .Aspirasi yang mereka sampaikan adalah agar melibatkan keluarga miskin dalam program-program pengentasan kemiskinan, terbentuknya paguyuban yang dapat menampung berbagai berbagai aspirasi,usul, saran dan kritikan. Diharapkan ada tindak lanjut pelatihan diikuti penampungan tenaga kerja atau pemasaran hasil produknya.Perlu penanganan kaum ulama  sehingga motivasi warga miskin tidak mudah patah  menghadapi tantangan yang berat ini dan memperbaiki moral dan mental warga miskin.
LANJUT USIA (LANSIA) PEDULI MASA DEPAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Nurul Khotimah; Gunardo Gunardo; Anik Ghufron; Sri Sugiharti; Kanthi Aryekti
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 14, No 2 (2016): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/gm.v14i2.13815

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan mengetahui: (1) kondisi lansia di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berdasarkan lima dimensi, yaitu fisik, psikologis, mental, spiritual, sosial kemasyarakatan, dan pengembangan potensi. (2) tingkat peduli masa depan lansia di DIY. Sampel penelitian ini ditentukan secara purposive sampling, dengan pertimbangan wilayah yang berpartisipasi dalam penilaian lomba kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL) Tahun 2014. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian: (1) Kondisi lansia di DIY: (a) dimensi fisik dan psikologis termasuk kategori sedang, baik peserta BKL maupun non peserta BKL. Kondisi ini dijumpai pada semua kabupaten/kota, kecuali peserta BKL Kabupaten Gunungkidul termasuk kategori tinggi, (b) dimensi mental spiritual, sosial kemasyarakatan, dan pengembangan potensi termasuk kategori tinggi, baik lansia peserta BKL maupun non peserta BKL, pada semua kabupaten/kota DIY. (2) Tingkat kepedulian lansia pada masa depannya berada pada kategori tinggi, baik peserta BKL maupun non peserta BKL. Tingkat peduli masa depan lansia di kabupaten/kota juga berada pada kategori tinggi, kecuali Kota Yogyakarta (lansia peserta BKL) dan Kabupaten Kulonprogo (lansia non peserta BKL) kategori sedang. Kata kunci: lansia, peduli masa depan, Daerah Istimewa Yogyakarta