Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERFORMANCE BASED DESIGN BANGUNAN GEDUNG UNTUK LEVEL KINERJA OPERASIONAL Boby Culius Ertanto; Iman Satyarno; Bambang Suhendro
Inersia : Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol 13, No 2 (2017): Desember
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2053.888 KB) | DOI: 10.21831/inersia.v13i2.17182

Abstract

ABSTRACT Indonesia is an area with high earthquake risk, where earthquake-resistant design is required, in critical category IV buildings such as hospitals and educational buildings must be designed to remain operation during and after the earthquake design, without significant damage. owners have the ability to establish and know the performance levels of structures designed with performance-based design methods that impact on development costs, repair costs and reduce casualties due to earthquakes. there are two performance based design methods namely pushover and nonlinear history of time (NLTHA). with ductility values of μ 3 or R 4.8 and Ie 1.5, the structures are designed to have an opertional (O) performance during the earthquake design (DBE) and immediate occupancy (IO) during a maximum earthquake (MCE). using acceptance according to the capacity spectrum method, element acceptance limit and drift according to FEMA 356.Keyword: operational, ductility, performance based design ABSTRAK Indonesia merupakan daerah dengan resiko gempa tinggi, dimana dibutuhkan perencanaan tahan gempa, pada bangunan penting kategori IV  seperti rumah sakit dan gedung pendidikan harus didesain  tetap beroperasi saat dan setelah terjadinya gempa rencana, tanpa mengalami kerusakan yang signifikan. Pemilik memiliki kemampuan untuk menetapkan dan mengetahui level kinerja dari struktur yang didesain dengan metode performance based design yang berdampak pada biaya pembangunan, biaya perbaikan dan mengurangi korban jiwa akibat gempa. Dimana terdapat dua metode performance based design yaitu pushover dan nonlinier riwayat waktu (NLTHA). Dari penggunaan nilai daktilitas sebesar μ 3 atau R 4.8 dan Ie 1.5, struktur yang didesain memiliki kinerja opertional (O) saat terjadinya gempa rencana (DBE) dan immediate occupancy (IO) saat terjadi gempa besar (MCE). Dengan menggunakan penerimaan menurut capacity spectrum method, batas penerimaan elemen dan drift menurut FEMA 356. Kata Kunci: operasional, ductility, performance based design