Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

METAMORFOSIS PESANTREN DI ERA GLOBALISASI Jamaluddin, Muhammad
JURNAL KARSA (Terakreditasi No. 80/DIKTI/Kep/2012) Vol 20, No 1 (2012): Islam, Budaya dan Pesantren
Publisher : STAIN PAMEKASAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Tulisan ini mendeskripsikan perkembangan peran dan fungsi pesantren sejak awal "kelahirannya" yang terjadi pada kehidupan masyarakat tradisional sampai pada perubahan model pesantren yang menyesuaikan dengan kemajuan teknologi informasi. Model pendidikan pesantren menjamur jauh sebelum lembaga pendidikan formal didirikan di Indonesia, sehingga kontribusinya sangat besar dalam pembangunan bangsa ini. Mempertahankan eksistensinya di tengah tren perkembangan masyarakat modern tentunya tidak mudah. Karena pesantren, di satu sisi, merupakan lembaga penguatan keagamaan dan moral, tetapi di sisi lain ia harus mampu beradaptasi dan bermetamorfosis sesuai dengan perkembangan masyarakat modern. Tantangan besar dalam masyarakat modern adalah dekadensi moral dan agama, lambatnya laju perkembangan ekonomi masyarakat, dan tingginya angka konsumerisme masyarakat. Berdasarkan tantangan ini, pesantren dapat melakukan revitalisasi peran dan fungsinya sebagai lembaga pendidikan dan pusat pemberdayaan masyarakat.     Abstract: This paper describes the development of the role and function of pesantren starting from the beginning of "its birth"  in traditional society to model of pesantren the advancement of information technology. Pesantren has flourished long before the formal educational institutions established in Indonesia. Thus, it has great contribution to the development of this nation. Maintaining its existency  in the middle of the development trend of modern society is certainly not easy for pesantren. In one side, it is an institution for strengthening of religious and moral issues but on the other hand it must be able to adapt and metamorphose in accordance with the development of modern society. The major challenges in modern society is the moral and religious decadence, the slow pace of economic development, and the high rate of consumerism. For these challenges, pesantren can revitalize its role and function as educational institutions and community empowerment center.     Kata kunci: Metamorfosis, Pesantren, Globalisasi  
Pengembangan E-Modul Interaktif Berbasis Proyek Pada Mata Kuliah Sistem Evaluasi Pembelajaran Matematika Jamaluddin, Muhammad; Nisa, Roisatun
APOTEMA : Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 4 No 2 (2018): APOTEMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika
Publisher : Penerbit STKIP PGRI Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Peningkatan kualitas pendidikan didapatkan dari hasil proses evaluasi pembelajaran, maka diperlukan keterampilan dalam melakukan evaluasi pembelajaran yang baik. Namun kenyatanya, menurut penelitan yang dilakukan ditemukan banyak guru yang kesulitan dalam melaksanakan penilaian di kurikulum 2013. Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa sebagai calon guru dalam melakukan evaluasi pembelajaran adalah dengan penerapan metode pembelajaran yang berbasis proyek untuk melatih kinerja. Metode pembelajaran tersebut dapat dikembangkan dengan mengubah penyajian bahan ajar, dalam hal ini modul cetak, menjadi modul yang dikemas dalam format digital atau modul elektronik (E-modul). Penelitian ini menggunakan model pengembangan ADDIE. Hasil penelitian didapatkan (1) uji kelayakan e-modul interaktif berbasis proyek pada mata kuliah sistem evaluasi pembelajaran matematika divallidasi oleh ahli media dan ahli desain termasuk pada kategori sangat valid dengan presentase 85, sehingga dapat disimpulkan bahwa e-modul layak untuk digunakan. Beberapa masukan dari ahli media pembelajaran adalah perhatikan ukuran font tertentu dan tambahkan fitur-fitur terbaru. Adapun  masukan dari ahli desain pembelajaran adalah perbaiki tata tulis terutama istilah asing. (2) Dari hasil perhitungan, 81,81% mahasiswa memberikan tanggapan sangat positif dan 18,18% mahasiswa memberikan tanggapan positif .     Kata kunci: E-modul Interaktif, Proyek, Evaluasi Pembelajaran
PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ORANG TUA SISWA SEKOLAH DASAR (SD) Jamaluddin, Muhammad; Rifa’i, Mohammad; Nisa’, Roisatun
PAMBUDI Vol 2 No 1 (2018): JPM PAMBUDI
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P2M) IKIP Budi Utomo Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.731 KB) | DOI: 10.33503/pambudi.v2i1.261

Abstract

This program began with the problems that arose in the community, especially parents in terms of nurturing their kids. Field surveys conducted in three villages in the sub-district of Bungah Gresik, these were Abar-Abir, Pegundan, and Indrodelik that commonly the parents got difficulties in teaching math and also did not use the media in teaching their kids. They commonly invite a tutor to teach their kids. This case becomes the main problem in education. To overcome this problem, the team held training and mentoring the parents in using instructional media with demonstration and direct practice method. The learning media used in this program were mathematical ladder snakes, mathematical quadratic multiplication, mathematical puzzles, and math games. In training and mentoring the parents the team was assisted by students to explain the role of parents in using mathematics learning media. After the training and mentoring the team made a questionnaire to know the parents' perception and response in the use of mathematics learning media. The questionnaire results shown that the ideal percentage achieved 72.46%, it concluded that the use of mathematics learning media for teaching and mentoring the kids were good or satisfactory.
Perbandingan Teori Struktur Kepribadian Sigmund Freud dan Imam Al-Ghazali Jamaluddin, Muhammad
Psikoislamika : Jurnal Psikologi dan Psikologi Islam Vol 14, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1252.927 KB) | DOI: 10.18860/psi.v14i2.6506

Abstract

Manusia adalah makhluk Tuhan yang memiliki potensi istimewa dibandingkan dengan makhluk lain. Oleh karena itu, manusia telah lama menjadi sebuah obyek kajian di kalangan psikolog dari berbagai aliran. Tiap aliran memandang manusia berdasarkan konsep dan metode yang diungkapkannya masing-masing. Hanya saja, aliran-aliran tersebut banyak yang mengkaji manusia terbatas pada aspek fisiologis dan psikologisnya saja. Salah satu alirannya adalah Psikoanalisa yang dipelopori oleh Sigmund Freud. Aliran ini menganggap bahwa kepribadian itu terdiri dari id, ego dan super ego. Meskipun ketiga sistem itu memilki fungsi dan prinsip masing-masing, namun tingkah laku manusia sebenarnya merupakan hasil dari interaksi ketiga sistem tersebut. Selain itu, Freud juga membagi kesadaran manusia menjadi alam sadar (counsciousnes), alam pra sadar (pre-counsciousnes) dan alam tidak sadar (uncounsciousnes). Aliran psikologi ini lebih banyak pada membahas manusia dalam aspek jismiah (raga) dan nafsiah (jiwa) saja, tidak pernah menjangkau aspek manusia yang ketiga, yaitu aspek ruhaniah. Oleh karena itu, untuk melengapi kajian mengenai manusia secara sempurna, salah satu pemikir Islam, yakni Imam Al-Ghazali mengatakan bahwa dua dimensi di atas (raga dan jiwa) hanya menjadi telaah psikologi saja, sementara dimensi ketiga (ruh) menjadi kajian utama tasawufnya dalam rangka menjadikan manusia sesuai dengan potensi dasarnya yang bersifat spiritual. Berdasarkan pembedaan dimensi-dimensi ini, Al-Ghazali membagi kualitas-kualitas manusia menjadi aspek kejiwaan dan daya-dayanya, maqamat, herarkhi (pola berjenjang) metode peningkatan diri dan metode perbaikan diri (behavior modification), diantaranya melalui tazkiyah al-nafs (penyucian jiwa) dengan cara takhalli (pengosongan jiwa dari sifat-sifat tercela), tahalli (mengisi jiwa yang telah kosong dan menghiasinya dengan akhlak yang terpuji), dan tajalli (ketersingkapnya penutup antara hamba dan Tuhannya).
PENGEMBANGAN E-MODUL INTERAKTIF BERBASIS PROYEK PADA MATA KULIAH SISTEM EVALUASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA Jamaluddin, Muhammad
APOTEMA : Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 4 No 2 (2018): APOTEMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika
Publisher : Penerbit STKIP PGRI Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.835 KB)

Abstract

Peningkatan kualitas pendidikan didapatkan dari hasil proses evaluasi pembelajaran, maka diperlukan keterampilan dalam melakukan evaluasi pembelajaran yang baik. Namun kenyatanya, menurut penelitan yang dilakukan ditemukan banyak guru yang kesulitan dalam melaksanakan penilaian di kurikulum 2013. Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa sebagai calon guru dalam melakukan evaluasi pembelajaran adalah dengan penerapan metode pembelajaran yang berbasis proyek untuk melatih kinerja. Metode pembelajaran tersebut dapat dikembangkan dengan mengubah penyajian bahan ajar, dalam hal ini modul cetak, menjadi modul yang dikemas dalam format digital atau modul elektronik (E-modul). Penelitian ini menggunakan model pengembangan ADDIE. Hasil penelitian didapatkan (1) uji kelayakan e-modul interaktif berbasis proyek pada mata kuliah sistem evaluasi pembelajaran matematika divallidasi oleh ahli media dan ahli desain termasuk pada kategori sangat valid dengan presentase 85, sehingga dapat disimpulkan bahwa e-modul layak untuk digunakan. Beberapa masukan dari ahli media pembelajaran adalah perhatikan ukuran font tertentu dan tambahkan fitur-fitur terbaru. Adapun masukan dari ahli desain pembelajaran adalah perbaiki tata tulis terutama istilah asing. (2) Dari hasil perhitungan, 81,81% mahasiswa memberikan tanggapan sangat positif dan 18,18% mahasiswa memberikan tanggapan positif
METAMORFOSIS PESANTREN DI ERA GLOBALISASI Jamaluddin, Muhammad
KARSA: Journal of Social and Islamic Culture Islam, Budaya dan Pesantren
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/karsa.v20i1.57

Abstract

Abstrak: Tulisan ini mendeskripsikan perkembangan peran dan fungsi pesantren sejak awal "kelahirannya" yang terjadi pada kehidupan masyarakat tradisional sampai pada perubahan model pesantren yang menyesuaikan dengan kemajuan teknologi informasi. Model pendidikan pesantren menjamur jauh sebelum lembaga pendidikan formal didirikan di Indonesia, sehingga kontribusinya sangat besar dalam pembangunan bangsa ini. Mempertahankan eksistensinya di tengah tren perkembangan masyarakat modern tentunya tidak mudah. Karena pesantren, di satu sisi, merupakan lembaga penguatan keagamaan dan moral, tetapi di sisi lain ia harus mampu beradaptasi dan bermetamorfosis sesuai dengan perkembangan masyarakat modern. Tantangan besar dalam masyarakat modern adalah dekadensi moral dan agama, lambatnya laju perkembangan ekonomi masyarakat, dan tingginya angka konsumerisme masyarakat. Berdasarkan tantangan ini, pesantren dapat melakukan revitalisasi peran dan fungsinya sebagai lembaga pendidikan dan pusat pemberdayaan masyarakat.     Abstract: This paper describes the development of the role and function of pesantren starting from the beginning of "its birth"  in traditional society to model of pesantren the advancement of information technology. Pesantren has flourished long before the formal educational institutions established in Indonesia. Thus, it has great contribution to the development of this nation. Maintaining its existency  in the middle of the development trend of modern society is certainly not easy for pesantren. In one side, it is an institution for strengthening of religious and moral issues but on the other hand it must be able to adapt and metamorphose in accordance with the development of modern society. The major challenges in modern society is the moral and religious decadence, the slow pace of economic development, and the high rate of consumerism. For these challenges, pesantren can revitalize its role and function as educational institutions and community empowerment center.     Kata kunci: Metamorfosis, Pesantren, Globalisasi  
Psychology of Dream by Ibn Sirin’s Perspective/Psikologi Mimpi Ibnu Sirin Jamaluddin, Muhammad
Psikoislamika: Jurnal Psikologi Islam Vol 17, No 2 (2020): Second Issue End of Year 2020
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/psikoislamika.v17i2.10629

Abstract

Dreams are considered as an influence of physical activity and a reflection of the psychiatric symptoms experienced by individuals. Dreams can give positive and negative impact for individuals. This study aims to explain the psychology of dreams from Ibn Sirin's perspective. A qualitative method by literature study approach, specifically the dream psychology in the perspective of Ibn Sirin was employed in this study. The results showed that this dream came not only from the subconscious dimension, but also came from a further and transcendental dimension (such as dreams experienced by prophets or sholeh people by all interpretations). As stated by Ibn Sirin, dreams can serve as a means to evoke pent-up feelings that cannot be expressed in conscious time and are the symbolic representations of spiritual life derived from transcendental dimensions.Keywords: Psychology; Dreams; Ibn SirinMimpi dianggap sebagai pengaruh dari aktivitas fisik dan cerminan dari gejala kejiwaan yang dialami oleh individu. Mimpi dapat memberikan dampak yang positif maupun negatif terhadap individu. Tujuan penelitian ini yakni untuk menjelaskan psikologi mimpi dari perspektif Ibnu Sirin. Penelitian ini menggunakan kualitatif dengan pendekatan studi literatur, psikologi mimpi dalam perspektif ibnu sirin. Hasil penelitian menunjukkan jika mimpi ini tidak hanya berasal dari dimensi bawah sadar saja, namun juga bersumber dari dimensi yang lebih jauh dan bersifat transendental (seperti mimpi yang dialami oleh nabi atau orang sholeh dengan segala penafsirannya). Menurut Ibnu Sirin, mimpi dapat berfungsi sebagai sarana untuk memunculkan perasaan yang terpendam yang tidak dapat diungkapkan pada waktu sadar serta merupakan representasi simbolis dari kehidupan spiritual yang bersumber dari dimensi transendental.Kata Kunci: Psikologi; Mimpi; Ibnu Sirin 
Penerapan Konseling Behavior Untuk Mengurangi Kecenderungan Perilaku Konsumtif Mahasiswa Psikologi 2018 UIN Malang Ulya, Rifqi Minchatul; El Hakim, Ahmad Fahmi Idris; Jamaluddin, Muhammad
Konseling Edukasi : Journal Of Guidance and Counseling Vol 5, No 2 (2021): Konseling Edukasi : Journal Of Guidance and Counseling
Publisher : IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/konseling.v5i2.12789

Abstract

Implementation of Behavior Counseling to Reduce the Tendency of Consumptive Behavior in 2018 Psychology College Students UIN Malang. This study aims to reveal the application of behavioral counseling to reduce the tendency of consumptive behavior in psychology students at UIN Malang. This research on the application of behavioral counseling to reduce the tendency of consumptive behavior was carried out using a pre-experimental design in the form of a one group pretest-posttest design. To measure the level of consumptive behavior, it is done using a consumptive behavior scale which has previously been tested for validity (V 0.87) and reliability (r > 0.80). Analysis of the data using the Wilcoxon test, the results of the study obtained Zcount > Ztable or 2,670 > 1,645 (p < 0.05), meaning that Ha was accepted and Ho was rejected. Thus, the results of the study indicate that it can be said that the application of behavioral counseling can reduce the level of consumptive behavior in psychology students from the 2018 UIN Malang class. Suggestions for further researchers who take the same variables can fill in the blanks from other angles such as focusing on indicators of interest and opinions that have not decreased significantly, or other problematic variables.. Keywords : Consumptive Behavior, Counseling Behavior, College Student
MOTIVATION AND VALUES CONTAINED IN THE TAHLILAN TRADITION Bahagia, Bahagia -; Halim, Abdul Karim; Muniroh, Leny; Nurhayati, Immas; Wibowo, Rimun; Azis, Abdul; Jamaluddin, Muhammad
Risâlah, Jurnal Pendidikan dan Studi Islam Vol 8 No 1 (2022): Pendidikan dan Studi Islam
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/jurnal_risalah.v8i1.226

Abstract

The objective of this research is to discover tahlilan value in the Muslim community. The method used is qualitative descriptive. Meanwhile, the sampling method used is purposive and data are collected in numerous ways including observation, in-dept-interview, and documentation. The result shows that social value in tahlilan encompasses aiding another individual through distributing food and beverage because when the tahlilan is held, food and beverage are provided to individual who attends tahlilan as well as tahlilan content social value because solidarity among the community is released where the family who undergoes sadness are visited by another person for prying and encourage as well as giving spirit to face grieving circumstances. Additionally, the person who visits tahlilan has the motivation or social motivation where as the person participates in Tahlilan in the public interest rather than individual, in another time when a person experiences the same condition, the community will conduct similar action person. It shows that there is social binding among the community to blend in Tahlilan because social relation which each person have to nurture instead of don’t participate in tahlilan.
METAMORFOSIS PESANTREN DI ERA GLOBALISASI Muhammad Jamaluddin
Karsa: Journal of Social and Islamic Culture Islam, Budaya dan Pesantren
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/karsa.v20i1.57

Abstract

Abstrak: Tulisan ini mendeskripsikan perkembangan peran dan fungsi pesantren sejak awal "kelahirannya" yang terjadi pada kehidupan masyarakat tradisional sampai pada perubahan model pesantren yang menyesuaikan dengan kemajuan teknologi informasi. Model pendidikan pesantren menjamur jauh sebelum lembaga pendidikan formal didirikan di Indonesia, sehingga kontribusinya sangat besar dalam pembangunan bangsa ini. Mempertahankan eksistensinya di tengah tren perkembangan masyarakat modern tentunya tidak mudah. Karena pesantren, di satu sisi, merupakan lembaga penguatan keagamaan dan moral, tetapi di sisi lain ia harus mampu beradaptasi dan bermetamorfosis sesuai dengan perkembangan masyarakat modern. Tantangan besar dalam masyarakat modern adalah dekadensi moral dan agama, lambatnya laju perkembangan ekonomi masyarakat, dan tingginya angka konsumerisme masyarakat. Berdasarkan tantangan ini, pesantren dapat melakukan revitalisasi peran dan fungsinya sebagai lembaga pendidikan dan pusat pemberdayaan masyarakat.     Abstract: This paper describes the development of the role and function of pesantren starting from the beginning of "its birth"  in traditional society to model of pesantren the advancement of information technology. Pesantren has flourished long before the formal educational institutions established in Indonesia. Thus, it has great contribution to the development of this nation. Maintaining its existency  in the middle of the development trend of modern society is certainly not easy for pesantren. In one side, it is an institution for strengthening of religious and moral issues but on the other hand it must be able to adapt and metamorphose in accordance with the development of modern society. The major challenges in modern society is the moral and religious decadence, the slow pace of economic development, and the high rate of consumerism. For these challenges, pesantren can revitalize its role and function as educational institutions and community empowerment center.     Kata kunci: Metamorfosis, Pesantren, Globalisasi