Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Penggunaan Tepung Limbah Udang Olahan dalam Ransum terhadap Kualitas Telur Ayam RAs Petelur Fase Produksi I A. Hinarto; R. Palupi; A. Fariani
Jurnal Peternakan Sriwijaya Vol 2, No 2 (2013): Jurnal Peternakan Sriwijaya
Publisher : Department of Animal Sciences, Faculty of Agriculture, Sriwijaya University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/JPS.2.2.2013.2004

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas telur ayam ras petelur fase produksi I yang diberi tepung limbah udang olahan dalam ransum (TLUO). Penelitian ini menggunakan 40 ekor ayam ras petelur tipe medium strain Lohmann umur 5 bulan yang diproduksi oleh PT. Comfeed Multi Breeder. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri atas 4 perlakuan dan 5 ulangan. Ransum perlakuan yang digunakan adalah ransum tanpa penggunaan TLUO (R0); penggunaan TLUO 6,6% (R1); penggunaan TLUO 13% (R2); dan penggunaan TLUO 20% (R3) dalam ransum. Parameter yang diamati meliputi berat telur, warna kuning telur, Haugh Unit, dan tebal kerabang. Data diolah dengan analisis keragaman dan dilakukan uji lanjut Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) jika terdapat perbedaan yang nyata antar perlakuan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tepung limbah udang olehan dapat digunakan sebagai penyusun ransum para taraf 20% yang dapat meningkatkan kualitas telur ayam ras petelur fase produksi I.
Penambahan Metionin dalam Ransum terhadap Kualitas Telur Ayam Arab Silver (Brakel kriel silver) Fase Produksi I D. Octaviani; E. Raudhati; A. Fariani
Jurnal Peternakan Sriwijaya Vol 2, No 2 (2013): Jurnal Peternakan Sriwijaya
Publisher : Department of Animal Sciences, Faculty of Agriculture, Sriwijaya University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/JPS.2.2.2013.2011

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan metionin dalam ransum terhadap kualitas telur ayam Arab Silver (Silver Brakel kriel) Fase Produksi I. Dalam penelitian ini digunakan 40 ekor ayam Arab silver umur 32 minggu. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan terdiri dari P0 (ransum basal + 0,% metionin); P1 (ransum basal + 0,075% metionin); P2 (ransum basal + 0,150% metionin); P3 (ransum basal + 0,225% metionin), P4 (ransum basal + 0,3% metionin). Parameter yang diamati adalah berat telur, persentase putih telur, tinggi albumin, haugh unit, dan tebal kerabang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan metionin berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap berat telur, tinggi albumin, haugh unit, dan tebal kerabang ayam Arab (Brakel kriel silver) fase produksi I. Kesimpulan dari hasil penelitian ini yaitu penambahan metionin dalam ransum sampai 0,3% atau tptal ransum belum dapat meningkatkan kualitas telur ayam Arab Silver.
Pengembangan Populasi Ternak Ruminansia Berdasarkan Ketersediaan Lahan Hijauan dan Tenaga Kerja di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Sumatera Selatan A. Fariani; S Susantina; Muhakka .
Jurnal Peternakan Sriwijaya Vol 3, No 1 (2014): Jurnal Peternakan Sriwijaya
Publisher : Department of Animal Sciences, Faculty of Agriculture, Sriwijaya University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.158 KB) | DOI: 10.36706/JPS.3.1.2014.1722

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi potensi dan pembatas pengembangan populasi ternak ruminansia berdasarkan ketersedian lahan hijau dan tenaga kerja di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Sumatera Selatan. Penelitian ini dilaksanakan dari Januari 2007 sampai Mei 2007. Metode perhitungan menggunakan perhitungan kapasitas peningkatan populasi ternak ruminansia (KPPTR).  Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kapasitas peningkatan populasi ternak ruminansia (KPPTR) di OKU Timur adalah 226.678,74 ST. Prioritas utama wilayah pengembangan peternakan ruminansia secara berurutan adalah Madang Suku I, Semendawai Suku III, Buay Madang Timur, Belitang II, Madang Suku III, Buay Madang, Semendawai Timur, Buay Pemuka Peliung, Belitang, Semendawai Barat, Belitang III, Jayapura, Madang Suku II, Bunga Mayang, Martapura, dan Cempaka. Faktor pembatas utama dalam peningkatan populasi ternak ruminansia adalah sumber daya lahan hijauan yang rendah dan usaha ternak ini masih dikesampingkan. Kata kunci : Ketersediaan lahan hijauan, tenaga kerja, ternak ruminansia
Penggunaan Tepung Limbah Udang Olahan dalam Ransum terhadap Performa Ayam Ras Petelur Fase Produksi I D. Sartika; R. Palupi; A. Fariani
Jurnal Peternakan Sriwijaya Vol 2, No 1 (2013): Jurnal Peternakan Sriwijaya
Publisher : Department of Animal Sciences, Faculty of Agriculture, Sriwijaya University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/JPS.2.1.2013.2006

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui performa ayam ras petelur fase produksi I yang diberi tepung limbah udang olahan (TLUO). Penelitian ini menggunakan 40 ekor ayam ras petelur tipe medium strain Lohmann umur 5 bulan yang diproduksi oleh PT. Comfeed Multi Breeder. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri atas 4 perlakuan dan 5 ulangan. Ransum perlakuan yang digunakan adalah ransum tanpa penggunaan TLUO (R0); penggunaan TLUO 6,6% (R1); penggunaan TLUO 13% (R2); dan penggunaan TLUO 20% (R3) dalam ransum. Parameter yang diamati meliputi konsumsi ransum, berat telur, produksi telur, dan konversi ransum. Data diolah dengan analisis keragaman dan dilakukan uji lanjut Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) jika terdapat perbedaan yang nyata antar perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tepung limbah udang olahan dalam ransum ayam ras petelur strain Lohmann fase produksi I berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap konsumsi ransum, berat telur, produksi telur, dan konversi ransum.
Respon Penambahan l-lisin dalam Pakan Ayam Arab (Silver Brakel kriel) Fase Produksi I terhadap Produksi dan Massa Telur Suhartini .; E. Raudhati; A. Fariani
Jurnal Peternakan Sriwijaya Vol 2, No 2 (2013): Jurnal Peternakan Sriwijaya
Publisher : Department of Animal Sciences, Faculty of Agriculture, Sriwijaya University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/JPS.2.2.2013.2012

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan l-lisin dalam pakan terhadap produksi dan massa telur pada ayam Arab (Silver Brakel kriel) fase produksi I. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap. Taraf pemberian l-lisin pada penelitian yaitu P0 (100% ransum basal),  P1 (100% ransum basal + 0,01% l-lisin), P2 (100% ransum basal + 0,015% l-lisin), P3 (100% ransum basal + 0,02% l-lisin), P4 (100% ransum basal + 0,025% l-lisin). Parameter yang diamati adalah produksi telr harian, berat telur, massa telur, konsumsi ransum, dan efisiensi ransum. Data diolah dengan analisis keragaman dan dilakukan uji lanjut Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) jika terdapat perbedaan yang nyata antar perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan l-lisin berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap massa telur dan berpengaruh tidak nyata terhadap produksi telur harian, berat telur, konsumsi ransum, dan efisiensi ransum. Massa telur tertinggi terdapat pada level pemberian lisin 0,025%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penambahan l-lisin pada taraf 0,025% memberikan hasil yang terbaik terhadap produksi telur dan massa telur ayam Arab fase produksi I.
Pengembangan Ternak Ruminansia Berdasarkan Ketersediaan Lahan Hijauan dan Tenaga Kerja di Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan A. Fariani; R. Yulianti; A. Imsya
Jurnal Peternakan Sriwijaya Vol 3, No 2 (2014): Jurnal Peternakan Sriwijaya
Publisher : Department of Animal Sciences, Faculty of Agriculture, Sriwijaya University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.416 KB) | DOI: 10.36706/JPS.3.2.2014.1763

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi dan kendala pengembangan ternakruminansia berdasarkan ketersedian lahan hijauan dan tenaga kerja serta memetakan danmenganalisis prioritas pengembangan ternak ruminansia di Kabupaten Muara Enim SumateraSelatan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2005 sampai dengan Nopember 2005.Pengumpulan data dilakukan dengan cara survey dan wawancara langsung ke peternak serta dinasyang terkait. Penentuan nilai koefisien kapasitas tampung rawa dengan metode sistematik (Hallsdkk, 1964). Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan perhitungan Kapasitas PeningkatanPopulasi Ternak Ruminansia (Dirjen Peternakan, 1998). Berdasarkan Pengamatan dan Pengolahandata yang telah dilakukan diketahui bahwa nilai Kapasitas Peningkatan Populasi TernakRuminansia (KPPTR) efektif Kabupaten Muara Enim bernilai positif yaitu 12661,40 atau dapatmeningkat 16,24% dari populasi sebelumnyaKata kunci : Lahan hijauan, populasi ternak ruminansia, tenaga kerja
Penambahan Lisin pada Ransum Basal Terhadap Performa Ayam Arab (Golden brakel kriel) Fase Produksi I H.D. Putra; E Raudhati; A. Fariani
Jurnal Peternakan Sriwijaya Vol 2, No 1 (2013): Jurnal Peternakan Sriwijaya
Publisher : Department of Animal Sciences, Faculty of Agriculture, Sriwijaya University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/JPS.2.1.2013.2005

Abstract

 Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh penambahan asam amino lisin pada ransum basal terhadap performa ayam arab (Golden brakel kriel) fase produksi I yang diberi asam amino lisin sintetik pada ransum basal. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan yang terdiri atas P0 (pakan basal 100%), P1 (100% pakan basal + 0,01% lisin), P2 (100% pakan basal + 0,015% lisin), P3 (100% pakan basal + 0,02% lisin), P4 (100% pakan basal +0,025% lisin). Parameter yang diamati adalah konsumsi ransum, berat telur, dan efisiensi ransum. Hasil penelirian menunjukkan bahwa penambahan asam amini lisin tidak berpengaruh nyata terhadap konsumsi ransum, berat telur, dan efisiensi ransum ayam arab (Golden brakel kriel) fase produksi I. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu penambahan asam amino lisisn hingga taraf 0,025% tidak mempengaruhi performa ayam arab (Golden brakel kriel) fase produksi I.
Level Penggunaan Urea dalam Amoniasi Pelepah Sawit terhadap Kandungan Bahan Kering , Serat Kasar, Protein Kasar, BETN, dan Lemak Kasar I.I. Sari; A. Imsya; A. Fariani
Jurnal Peternakan Sriwijaya Vol 2, No 1 (2013): Jurnal Peternakan Sriwijaya
Publisher : Department of Animal Sciences, Faculty of Agriculture, Sriwijaya University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/JPS.2.1.2013.2009

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat penggunaan urea terbaik dalam proses amoniasi pelepah sawit terhadap kandungan bahan kering, serat kasar, protein kasar, BETN, dan lemak kasar. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan yang terdiri dari P0 (kontrol), P1 (pelepah sawit + 2% urea),  P2 (pelepah sawit + 4% urea), P3 (pelepah sawit + 6% urea). Setiap perlakuan ditambahkan dengan 15% poultry manureberdasarkan berat kering pelepah sawit. Parameter yang diamati adalah bahan kering, serta kasar, protein kasar, BETN, dan lemak kasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap bahan kering, serat kasar, protein kasar, BETN, dan lemak kasar. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perlakuan dengan pemberian urea 4% memberikan hasil terbaik pada amoniasi urea pelepah sawit.
Pengembangan Populasi Ternak Ruminansia Berdasarkan Ketersediaan Lahan Hijauan dan Tenaga Kerja di Kota Palembang Sumatera Selatan A.S. Nurdin; A. Fariani; Sriati .
Jurnal Peternakan Sriwijaya Vol 3, No 2 (2014): Jurnal Peternakan Sriwijaya
Publisher : Department of Animal Sciences, Faculty of Agriculture, Sriwijaya University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.008 KB) | DOI: 10.36706/JPS.3.2.2014.1765

Abstract

Kota Palembang merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Sumatera Selatan yangmemungkinkan untuk pengembangan peternakan ruminansia karena memiliki luas wilayah 400,61km2dengan didukung oleh luas padang rumput alam sebesar 174 ha, luasan rawa sebesar 2.496 ha,jumlah penduduk mencapai 1.369.239 jiwa serta rata-rata kepadatan penduduk per km2 mencapai3.342 jiwa. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi dan kendala peningkatanpopulasi ternak ruminansia berdasarkan ketersedian lahan hijauan dan tenaga kerja sertamenganalisis prioritas pengembangan populasi ternak ruminansia di Kota Palembang SumateraSelatan. Metode pengolahan dan analisis data menggunakan perhitungan KPPTR (KoefisienPeningkatan Populasi Ternak Ruminansia) sebagai penentu prioritas pengembangan berdasarkanketersediaan lahan hijauan makanan ternak dan tenaga kerja. Data primer yang diambil berupajumlah ternak ruminansia yang dipelihara, sistem pemeliharaan, tenaga kerja yang digunakan danstatus kepemilikan ternak. Data sekunder yang diambil meliputi populasi ternak ruminansia, jumlahpenduduk, luas lahan garapan, luas rawa, padang rumput dan rencana tata ruang wilayah KotaPalembang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai KPPTR efektifnya adalah 16.706,67.Kecamatan yang memiliki nilai KPPTR efektif tertinggi adalah Kecamatan Gandus dengan nlaiKPPTR efektif sebesar 6.055,59 ST, diikuti oleh Kecamatan Kertapati dengan nilai KPPTRefektifnya sebesar 4.391,82 ST sedangkan kecamatan yang memiliki nilai KPPTR efektif terendahadalah Kecamatan Ilir Barat II dengan nilai KPPTR efektif sebesar -175,30 ST. Kesimpulan daripenelitian ini adalah prioritas pengembangan peningkatan populasi ternak ruminansia di KotaPalembang berturut-turut adalah Kecamatan Gandus, Kertapati, Ilir Barat I, Sako, Kalidoni,Sukarami, Ilir Timur II, Plaju, Seberang Ulu I, Ilir Timur I.Kata kunci : Kota Palembang, KPPTR, Populasi Ternak Ruminansia.
Aktivitas Proporsi Berbagai Cairan Rumen dalam Mengatasi Tannin dengan Tehnik In Vitro G. Muslim; J.E. Sihombing; S. Fauziah; A. Abrar; A. Fariani
Jurnal Peternakan Sriwijaya Vol 3, No 1 (2014): Jurnal Peternakan Sriwijaya
Publisher : Department of Animal Sciences, Faculty of Agriculture, Sriwijaya University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.858 KB) | DOI: 10.36706/JPS.3.1.2014.1727

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari aktivitas proporsi berbagai cairan rumen dalam mengatasi tannin melalui teknik in vitro. Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan 3 proporsi cairan rumen dari berbagai ternak ruminansia (sapi, kambing, dan kerbau). Perlakuan terdiri atas P1 (25:50:25); P2 (25:25:50) dan P3 (50:25:25). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Parameter yang diamati adalah total populasi bakteri (cfu/ml), konsentrasi tannin (mg/ml), dan konsentrasi N-NH3 (mM). Semua perlakuan menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata, akan tetapi total populasi bakteri meningkat pada setiap perlakuan. Konsentrasi tannin tidak berbeda nyata kecuali untuk P3 (0.078 mg/ml menjadi 0.060 mg/ml). N-NH3 pada semua perlakuan tidak berbeda nyata (0.05 mM), akan tetapi ada aktivitas mikroba pada semua perlakuan. Dapat disimpulkan bahwa terdapat bakteri di berbagai cairan rumen yang mampu mencerna dan toleran terhadap tannin.Kata kunci : Aktifitas proporsi, berbagai cairan rumen, tannin, teknik in vitro