Yaya S Kusumah
Universitas Pendidikan Indonesia

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

CARA IDENTIFIKASI PENGETAHUAN PROSEDURAL DAN PEMAHAMAN KONSEPTUAL MAHASISWA TERHADAP MATERI LIMIT Budi Mulyono; Yaya S Kusumah; Rizky Rosjanuardi
Jurnal Pendidikan Matematika Vol 13, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22342/jpm.13.1.6706.73-82

Abstract

Limit merupakan materi utama dalam pembelajaran kalkulus yang telah dikenalkan dan dipelajari mahasiswa sejak jenjang sekolah menengah atas. Namun tidak sedikit mahasiswa masih mengalami kesulitan dalam mempelajari dan memahami materi limit di tingkat awal perguruan tinggi. Seorang mahasiswa tidak hanya harus memiliki pengetahuan prosedural saja, namun juga perlu memiliki pemahaman konseptual tentang limit. Artikel ini membicarakan tentang cara mengidentifikasi pengetahuan prosedural dan pemahaman konseptual mahasiswa terhadap materi limit. Adapun metode yang digunakan untuk mengidentifikasi pengetahuan prosedural dan pemahaman konseptual tersebut adalah dengan memberikan tes kepada mahasiswa berupa soal-soal yang berkaitan dengan materi limit. Soal-soal tes tersebut didesain sederhana dengan tujuan untuk menghindari kesalahan yang muncul disebabkan oleh tingkat kesulitannya. Temuan hasil tes dengan soal-soal yang telah didesain tersebut menunjukkan bahwa terdapat mahasiswa dapat menyelesaikan soal-soal limit dengan baik secara prosedural, namun mereka memiliki permasalahan dalam menyelesaikan soal yang berkaitan dengan pemahaman konseptual. Hal tersebut mungkin disebabkan pembelajaran tentang limit yang mereka dapatkan di jenjang sekolah menengah atas lebih berorientasi pada penyelesaian soal-soal limit secara prosedural saja.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR REFLEKTIF MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA PADA MATA KULIAH PROGRAM LINIER Ririn Widiyasari; Yaya S Kusumah; Elah Nurlaelah
FIBONACCI: Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika Vol 6, No 1 (2020): FIBONACCI: Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/fbc.6.1.67-76

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir reflektif mahasiswa calon guru matematika berkemampuan awal matematika tinggi, sedang dan rendah dalam menyelesaikan soal Program Linier materi Metode Grafik yang dibuat berdasarkan indikator kemampuan berpikir reflektif. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan jenis deskriptif. Subjek penelitian pada penelitian ini adalah mahasiswa semester genap tahun ajaran 2019/2020 Program Studi Pendidikan Matematika FIP UMJ dengan jumlah  6 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian setelah dilakukan tes kemampuan awal matematika (KAM) mahasiswa dipilih masing-masing dua subjek mahasiswa berkemampuan awal matematika tinggi, sedang dan rendah. Kemampuan berpikir reflektif mahasiswa berkemampuan awal matematika level tinggi, sedang dan rendah menurut kriteria adalah sebagai berikut, subjek dengan KAM tinggi untuk ketiga soal mampu memahami pertanyaan dengan cepat, menjawab soal dengan mengaitkan materi sebelumnya dan melengkapi dengan gambar secara tepat, mampu menjelaskan langkah-langkah dan menyadari kesalahannya, mengetahui sumber kesalahan dan memperbaikinya, memeriksa kembali jawaban dan menyimpulkan dengan benar. Subjek dengan KAM sedang mampu memenuhi semua indikator hanya untuk no. 1 dan 3 saja, untuk nomor 2 hanya mengetahui sumber kesalahan dan tidak memperbaikinya karena bingung dengan gambarnya. Sedangkan subjek dengan KAM rendah, untuk ketiga soal tidak memenuhi indikator berpikir reflektif, subjek tidak mengetahui sumber kesalahan dan salah konsep. Selanjutnya, diharapkan hasil penelitian ini dapat membantu dosen atau guru matematika untuk menemukan metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa demi mengembangkan kemampuan berpikir reflektif mahasiswa.
Keterampilan mahasiswa dalam melakukan penelitian pendidikan matematika melalui pembelajaran berbasis riset Rully Charitas Indra Prahmana; Yaya S Kusumah; Darhim Darhim
Beta: Jurnal Tadris Matematika Vol. 9 No. 1 (2016): Beta Mei
Publisher : Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/betajtm.v9i1.8

Abstract

[Bahasa]: Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap kecenderungan lintasan belajar mahasiswa dalam melakukan penelitian pendidikan matematika, khususnya dalam kemampuan mendesain, melaksanakan, dan mempublikasikan hasil penelitian, dengan menggunakan model pembelajaran berbasis riset. Metode yang digunakan adalah design research dengan 3 tahapan, yaitu preliminary design, teaching experiment, dan retrospective analysis. Penelitian ini mendeskripsikan bagaimana lintasan belajar yang dikembangkan memberikan kontribusi dalam menumbuhkan keterampilan meneliti pada 9 mahasiswa pendidikan matematika di STKIP Surya, dengan mendeskripsikan kegiatan dosen, mahasiswa, dan melihat hasil akhir pembelajaran, selama kurun waktu 5 bulan. Hasilnya, 2 orang mahasiswa mampu memenuhi semua indikator keterampilan meneliti sampai tahapan publikasi karya ilmiah dalam jurnal yang terindeks Google Scholar, 1 orang mahasiswa sampai tahapan penulisan hasil penelitian (skripsi), 2 orang mahasiswa sampai tahapan pembuatan proposal penelitian dan sudah diseminarkan, 3 orang mahasiswa sampai tahapan pembuatan proposal penelitian, dan 1 orang mahasiswa masih dalam tahapan mendesain suatu penelitian. Selain itu, penelitian ini juga memberikan gambaran faktor-faktor penyebab keberagaman hasil yang diperoleh mahasiswa selama proses pembelajaran. [English]: This study aims to reveal the tendency of students' learning trajectory in doing research in mathematics education, especially in the ability to design, implement, and publish the research result by using research-based learning model. The method used is design research with three phases, i.e., preliminary design, teaching experiment, and retrospective analysis. This study describes how the learning trajectory that was developed to contribute to enhancing the research skills of nine pre-service mathematics’ teacher at Surya College of Education with describing the activities of lecturer, students, and the final result of learning during five months. As a result, two students were able to meet all the indicators of research's skill until publishing a scientific paper in journals indexed by Google Scholar. One student was able to the stage of writing the research result (undergraduate thesis). Two students were able to the stage of making a research proposal and already seminar. Three students were able to the stage of making a research proposal. One student is still in the stage of research design. Besides, this study also illustrates the diversity of the factors that cause results obtained by students during the learning process.
Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Melalui Model Pembelajaran CORE dengan Pendekatan Scientific Ria Deswita; Yaya S Kusumah; Jarnawi A Dahlan
Edumatika : Jurnal Riset Pendidikan Matematika Vol. 1 No. 1 (2018): Mei 2018, Edumatika : Jurnal Riset Pendidikan Matematika
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Kerinci

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.832 KB) | DOI: 10.32939/ejrpm.v1i1.220

Abstract

This research is motivated by the importance of mathematical communication ability. The mathematical communication ability of students is still low. In order that this problem can be solved, a learning model that can enhance mathematical communication ability of students is required. In this research, CORE model learning with a scientific approach was selected. This study aims to analyze the enhancement of mathematical communication ability. This research was a quasi-experimental with nonequivalent control group design. The population was students in eighth grade in one of the junior high schools in Jambi. The sample consisted of two classes which were selected by purposive sampling. The instrument of this research is a test of mathematical communication ability. The data were analyzed using the independent t-test. Based on the data analyzed, it is found that: The enhancement of mathematical communication ability of students who received the CORE learning model with the scientific approach is better than the enhancement of students who received conventional learning.
Analisis Kemampuan Spatial Siswa Sekolah Menengah Pertama Berdasarkan Teori Hubert Maier Nurhuda Teapon; Yaya S Kusumah
Proximal: Jurnal Penelitian Matematika dan Pendidikan Matematika Vol. 6 No. 2 (2023): Matematika dan Pendidikan Matematika: Permasalahan dan Solusinya
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/proximal.v6i2.2796

Abstract

Spatial Ability berperan penting dalam mengembangkan kemampuan matematika siswa. Siswa yang memiliki kemampuan spatial yang baik tampil lebih baik dalam matematika daripada siswa dengan kemampuan spasial yang kurang baik. Spatial ability atau kemampuan spasial terdiri dari beberapa elemen. Berdasarkan teori Hubert Maier, beberapa elemen spatial ability adalah persepsi spasial, visualisasi, rotasi mental, hubungan spasial, dan orientasi spasial. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis keterampilan spasial siswa sekolah menengah pertama berdasarkan teori Peter Hubert Maier. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan siswa sekolah menengah pertama kelas IX menjadi subjek penelitian. Berdasarkan analisis data yang ditemukan dilapangan, ditemukan bahwa keterampilan spasial umum siswa cukup lemah. Melihat permasalahan yang dihadapi oleh siswa tersebut, langkah selanjutnya dari penelitian ini adalah merancang dan melakukan eksperimen yang berfokus pada pembelajaran matematika, yang secara khusus ditujukan untuk meningkatkan kemampuan spasial siswa.