Claim Missing Document
Check
Articles

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI BERORIENTASI TUGAS UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI INSTRINSIK DAN KEMAMPUAN MOTORIK SISWA PRIAMBODO, ANUNG; KRISTIYANDARU, ADVENDI; JANNAH, MIFTAKHUL
Ordik Vol 12, No 1 (2014): Vol. 12 No 1 Tahun 2014
Publisher : Ordik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perubahan-perubahan perilaku seseorang selalu didasarkan pada motivasi tertentu. Motivasi bisa muncul dari dalam (instrinsik) dan juga dari luar (ekstrinsik). Motivasi dan disiplin diri merupakan faktor prediktif yang signifikan dalam keberhasilan prestasi (Waschull, S. B, 2005).  Motivasi instrinsik sangat dibutuhkan dalam pencapaian prestasi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa motivasi instrinsik bisa ditumbuhkan melalui pemberian tugas yang sesuai dengan kemampuan siswa dan dalam prosesnya, guru dan orang tua memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya terhadap individu tanpa membandingkan dengan orang lain. Secara umum ada dua iklim pembelajaran (motivational climate) yang diciptakan oleh guru yaitu yang berorientasi tugas (task involvement) dan yang berorientasi ego (ego involvement). Tujuan mata pelajaran pendidikan jasmani adalah meningkatkan potensi fisik dan membudayakan sportifitas dan kesadaran hidup sehat (Permendiknas 22, 23 tahun 2006). Selama ini, pembelajaran pendidikan jasmani banyak menggunakan pendekatan kompetisi dan komparasi antar siswa dalam menilai kompetensi siswa. Kondisi ini lebih dekat dengan iklim yang berorientasi ego.  Bagi siswa yang tidak memiliki kelebihan atau minat dalam aktivitas gerak (olahraga), kondisi tersebut memberi dampak negatif berupa kecemasan, turunnya percaya diri, minat berolahraga dsbnya. Pembelajaran yang berorientasi tugas (task involvement) mengandung unsur-unsur penghargaan kepada individu sesuai dengan kemampuannya, individu diberi pilihan dalam menguasai materi dan masing-masing memiliki target yang berbeda dalam pembelajaran. Tujuan dari kegiatan penelitian ini adalah melihat apakah pembelajaran yang berorientasi tugas (task involvement) akan mempengaruhi motivasi instrinsik dan hasil belajar motorik siswa  dalam pembelajaran pendidikan jasmani. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian pengembangan (development research). Dilaksanakan selama 2 tahun, pada tahun pertama melakukan analisis kebutuhan (need assessment) melalui kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dengan para pakar tentang pentingnya inovasi pembelajaran pendidikan jasmani untuk meningkatkan motivasi instrinsik dan hasil belajar motorik. Berdasarkan hasil penelitian pada tahun pertama, melalui analisis Content Validity Ratio (CVR) diperoleh hasil bahwa buku panduan guru dan buku jurnal siswa bisa digunakan untuk menerapkan model pembelajaran pendidikan jasmani berorientasi tugas, namun perlu revisi untuk petunjuk dan contoh praktis dalam penggunaannya. Berdasarkan hasil ujicoba lapangan, diperoleh hasil bahwa model pembelajaran pendidikan jasmani berorientasi tugas ini dapat meningkatkan motivasi instrinsik siswa, siswa lebih puas dan senang. Pada aspek kemampuan motorik belum ada perbedaan yang signifikan dibanding dengan kelompok kontrol, sekalipun rata-rata kemampuan motorik kelompok eksperimen lebih tinggi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, ditetapkanlah sintaks model pembelajaran pendidikan jasmani berorientasi tugas, namun untuk penyempurnaan buku panduan guru, buku jurnal siswa perlu dilakukan uji coba lagi dengan skala yang lebih luas yang akan dilakukan pada tahun kedua penelitian.   Kata kunci: pendidikan jasmani, orientasi tugas, motivasi intrinsik, kemampuan motorik 
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR MATERI IPA POKOK BAHASAN EKOSISTEM PADA KELAS VII SMP N 2 PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA jannah, miftakhul
Phenomenon : Jurnal Pendidikan MIPA Vol 3, No 2 (2013): Jurnal Pendidikan MIPA
Publisher : Sains and Technology Faculty, Walisongo State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar diartikan suatu tem- pat mengajar yang menghadapkan peserta didik dengan benda-benda dan peristiwa-peristiwa yang sebenarnya. Dengan demikian   peserta didik dapat belajar secara   nyata, tidak merasa bosan, mudah dimengerti dan diingat, serta pengkajian yang efektif dan lebih cepat, karena pemanfaatan lingkungan sebagai  sumber belajar kontekstual  mempunyai unsur-unsur yang membuatnya lebih baik dengan pembelajaran yang bersifat konven- sional, diantaranya ceramah.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran IPA khususnya kelas VII   menggunakan lingkungan langsung   sebagai sumber belajar  terhadap hasil belajar siswa kelas VII  SMP N 2 Pringapus Kabupaten Semarang  pada poko bahasan  materi  ekosistem. Hasil pene- litian ini  merupakan penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eks- perimen terpola bentuk posttest control design. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VII SMP N 2 Pringapus Semarang, yaitu kelas VII A sebagai kelas eksperimen dan kelas VII C sebagai kelas kontrol. Pen- gumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode tes, observasi dan demonstrasi. Data penelitian yang terkumpul digunakan analisis uji t-test.Berdasarkan hasil t-test, dihasilkan bahwa t hitung = 2,947 dan ttabel  = 1,68 dengan taraf nyata 5% Karena t hitung > ttabel maka data tersebut signifikan. Sedangkan untuk uji hipotesis pihak kanan dibandingkan dengan KKM diperoleh thitung  = 9,2876 dan ttabel  = 1,714 maka penggunaan lingkun- gan sebagai sumber belajar dapat  mencapai  KKM yang  telah ditentukan yaitu 70. Dengan demikian pembelajaran IPA menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar efektif terhadap hasil belajar siswa Kelas VII  SMP N 2 Pringapus   Kabupaten   Semarang pada mata pelajaran IPA   pokok bahasan.
KESIAPAN ANAK USIA TODDLER (3 TAHUN) DALAM MENGIKUTI TOILET TRAINING Jannah, Miftakhul; Yektiningsih, Erwin
Jurnal AKP Vol 7, No 1 (2016): Jurnal AKP - JUNI 2016
Publisher : Akademi Keperawatan Pamenang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Toilet  training adalah  melatih  untuk  mengajarkan  anak  untuk  mengontrol  BAK/BAB  dan melakukannya secara sendiri. Selain itu juga didukung dengan kebiasaan orang tua untuk mengajarkan tentang  toilet  training  yang  benar  pada  anak  saat  dirumah  sesuai  dengan  tumbuh  kembang  anak. Masing-masing anak mempunyai waktu kesiapan yang berbeda-beda untuk memulai toilet training. Desain  penelitian  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  diskriptif.  Variabel  penelitian  ini yaitu kesiapan anak usia toddler (3 tahun) dalam mengikuti toilet training dengan teknik pengambilan data  kuesioner.    Tujuan  dari  penelitian  ini  adalah  untuk  mengetahui  kesiapan  anak  usia  toddler  (3 tahun)  dalam  mengikuti  toilet  training.  Populasi  adalah  seluruh  responden  yang  berumlah  15 responden, sample penelitian seluruh responden dengan jumlah 15 responden.  Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa responden  yang berjumlah 15 responden dengan hasil kategori baik sebanyak 9 responden  (60%) dan dengan kategori cukup 6  responden  (40%).  Dari hasil maka dapat  dianalisa  bahwa  kesiapan  anak  untuk  memulai  toilet  training  pada  usia  toddler  (3  tahun) sudah baik namun masih ada beberapa yang cukup dikarenakan kesibukan orang tua bekerja sehinnga jarang untuk mengawasi dan memperhatikan kesiapan anak untuk  memulai toilet training yang benar, sehingga  pada  waktu  anak  sudah  seharusnya  untuk  siap  melakukan  toilet  training  masih  terdapat masalah. Dalam  hal  ini  perlu  adanya  perawat  untuk  memotivasi  dan  membantu  para  orang  tua  untuk melatih dan mempersiapkan anak – anak mereka dalam melakukan latihan toilet training. Kata Kunci : toilet training, kesiapan anak
KONTRIBUSI METODE NEURO-LINGUISTIC PROGRAMMING TERHADAP KEMAMPUAN GOAL SETTING PELARI CEPAT PERORANGAN Jannah, Miftakhul
Jurnal Psikologi Teori dan Terapan Vol 3, No 1 (2012): Jurnal Psikologi Teori dan Terapan
Publisher : Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabay

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research was designed to test the contribution of Neuro-Linguistic Programming (NLP) to individual 100 meter sprinters’ goal setting abilities. There were fourteen individual 100 meter sprinters from Local Training Center of East Java participated in this research. Data were analysed using difference mean pretest and posttest goal setting ability score. The result obtained indicates that: (1) mean pretest goal setting ability score=6; (2) mean postest goal setting ability score=12,5; (3) mean gain score=6,5. There was difference individual 100 meters sprinters’ goal setting ability between before and after received NLP training. This study concluded that NLP training contributes to increase individual 100 meter sprinters’ goal setting abilities.Abstrak: Penelitian ini dirancang untuk menguji kontribusi Neuro-Linguistic Programming (NLP) terhdap kemampuan goal setting pelari cepat 100 meter. Ada empat belas pelari cepat individual 100 meter dari Pusat Latihan Daerah Jawa Timur yang berpartisipasi dalam penelitian ini. Data dianalisis dengan menggunakan skor rata-rata perbedaan antara pretest dan posttest kemampuan goal setting. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa: (1) skor rata-rata pretest kemampuan goal setting = 6; (2) skor rata-rata posttest kemampuan goal setting = 12,5; (3) sko rata-rata selisih antara pretes dan postes = 6,5. Hasil tersebut menunjukkan ada perbedaan kemampuan goal setting pelari cepat individual 100 meter antara sebelum dan sesudah pelatihan NLP diterima. Setelah pelatihan NLP, kemampuan goal setting partisipan meningkat. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pelatihan NLP dapat meningkatkan kemampuan goal setting pada pelari cepat 100 meter perorangan.
Harga Diri dan Religiusitas dengan Resiliensi Pada Remaja Madura Berdasarkan Konteks Sosial Budaya Madura Rahmasari, Diana; Jannah, Miftakhul; Puspitadewi, Ni Wayan Sukmawati
Jurnal Psikologi Teori dan Terapan Vol 4, No 2 (2014): Jurnal Psikologi Teori dan Terapan
Publisher : Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabay

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Madurese known by the sense of self-esteem "typical" as "“ajina abha”" as well as a strong religiosity and synonymous with Islam. Needed to strengthen the resilience of youth in the face of obstacles or problems. This study is a preliminary study aimed to examine the dynamics of the relationship between self-esteem and religiosity with resilience in adolescents. This research is using quantitative methods. Quantitative methods are used to examine the relationship between self-esteem and religiosity with resilience. The results showed that there is a relationship between self-esteem and religiosity with resilience in adolescents Madura with a value of 0.01. Self-esteem and religiosity together to give effect to the resilience of 16.9%. This means that 83.1% of resilience in adolescents Madura is influenced by other variables. Esteem gives greater influence with significant value 0,311. While religiosity effect of 0.264. It can be concluded that self-esteem and religiosity have an influence on adolescents resilience in Madura.
IDENTIFIKASI PTERIDOPHYTA DI PIKET NOL PRONOJIWO LUMAJANG SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI Jannah, Miftakhul; Prihanta, Wahyu; Susetyorini, Eko
Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia Vol 1, No 1 (2015): MARCH
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (927.704 KB) | DOI: 10.22219/jpbi.v1i1.2306

Abstract

IDENTIFIKASI PTERIDOPHYTA DI PIKET NOL PRONOJIWO LUMAJANG SEBAGAI SUMBER BELAJAR  BIOLOGI   Miftakhul  Jannah, Wahyu Prihanta, Eko susetyorini. 1Pendidikan Biologi FKIP Universtias Muhammadiyah Malang,  e-mail: mifta_cute70@yahoo.co.id   ABSTRACT   Indonesia has abundant Pteridophyta, because Indonesia has a climate that supports the growth of Pteridophyta. Pteridophyta are found in tropical forests which have abundant sunlight and high humidity. Pronojiwo have characteristics suitable forest for life pteridophyta.This type of research is descriptive research. Research will be conducted in two places, pteridophyta samples implemented Piket Nol Pronojiwo Lumajang and FGD in  Mataram Lumajang  high school Keywords: Pteridhophyta, Piket Nol Lumajang, FGD
Gambaran Kepribadian Hardiness Atlet Paralympic Atletik Lari Cepat Kinanthi, Gretty Wida; Jannah, Miftakhul
Jurnal Psikologi Teori dan Terapan Vol 6, No 2 (2016): Jurnal Psikologi Teori dan Terapan
Publisher : Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabay

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research was motivated by a phenomenon of paralympic athletes with physical, visual, hearing and intellectual dissabilities that were demanded to keep confident and overcome problems. Stress often happens to athletes when the match is in progress so this stress causes failure on their competition and they are demanded to come up again after failure. Athletes need a tendency of hardiness personality to overcome every problem in the match so the atheletes can gain an achievement. The purpose of this research was to describe a paralympic athlete’s tendency of hardiness personality. This research used qualitative research with case-study method. A paralympic athelete who had international achievement in 200 and 400-meter sprints was recruited as the participant in this research. Data were collected using interviews, observations and document reviews which then analyzed by using thematic analysis. The results showed that the participant had tendency of hardiness personality shown by his understanding of the purpose of life, involving his self in daily activities, and controlling each of his problem. The participant also had optimism and ready to take the challenge. Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena atlet paralympic dengan ketidakmampuan secara fisik, penglihatan, pendengaran dan intelektual yang dituntut untuk tetap percaya diri dan mampu mengatasi permasalahan. Stres seringkali terjadi pada atlet ketika pertandingan berlangsung sehingga stres ini menyebabkan kegagalan dipertandingannya dan mereka dituntut untuk bangkit kembali setelah kegagalan. Atlet membutuhkan kecenderungan kepribadian hardiness untuk mengatasi setiap masalah dalam pertandingan sehingga atlet dapat mencapai prestasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan kecenderungan kepribadian hardiness atlet paralympic. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Atlet paralympic yang memiliki prestasi tingkat internasional nomor perlombaan lari cepat 200 dan 400 meter dipilih sebagai partisipan pada penelitian ini. Data dikumpulkan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil menunjukkan bahwa partisipan memiliki kecenderungan kepribadian hardiness yang ditunjukkan dengan pemahamannya pada tujuan hidup, melibatkan diri dalam aktivitas sehari-hari, pengendalian setiap masalah. Partisipan juga memiliki optimis dan berani mengambil tantangan.
Pengaruh Pelatihan Otogenik Terhadap Penurunan Kecemasan Atlet Bulutangkis Rachmaningdiah, Eva Nur; Jannah, Miftakhul
Jurnal Psikologi Teori dan Terapan Vol 6, No 2 (2016): Jurnal Psikologi Teori dan Terapan
Publisher : Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabay

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this study was to examine the effect of autogenic training on the decrease of anxiety among Badminton athletes. Autogenic training is a training focused on suggesting the athlete’s specific part of body to get its sensations. This study used an experimental method with pretest-posttest control group design. The subject of this study were 12 athletes under 18 years old at Surabaya Hi-Qua Wima Badminton Association. Autogenic training treatment is given only in the experimental group. Data were obtained by using sport anxiety scale, adapted from Amir (2012) and developed from SAS (sport anxiety scale) and analyzed using Gain Score and Wilcoxon Test. The result showed significant score=0.027, (p<0.05) it means, that the autogenic training is able to decrease the anxiety on badminton athletes after autogenic training was given. In addition, the decrease in the anxiety of badminton athletes can be seen from gain score in both groups, the experiment group had an lower value of gain score than control group (34,67<43,33), it means that the autogenic training is able to decrease the anxiety of badminton athletes. The result shows that the hypothesis of this study that “there is the effect of autogenic training on the decrease anxiety badminton athletes” can be accepted. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji efek dari pelatihan otogenik terhadap penurunan kecemasan atlet. Pelatihan otogenik adalah pelatihan yang dilakukan dengan cara memfokuskan pada area tubuh tertentu dengan memberikan sugesti kepada atlet agar merasakan sensasi dari sugesti tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen dengan pretest-posttest control group design. Subjek penelitian adalah atlet bulutangkis PB. Hi-Qua Wima Surabaya sebanyak 12 orang yang berusia dibawah 18 tahun. Perlakuan berupa pelatihan otogenik diberikan hanya pada kelompok ekperimen. Data diperoleh menggunakan skala kecemasan olahraga yang dikembangkan dari SAS (Sport Anxiety Scale). Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Wilcoxon dan Gain score. Berdasarkan hasil analisis Uji Wilcoxon diperoleh nilai Sig.= 0.027, (p<0.05) hal tersebut berarti ada penurunan kecemasan atlet bulutangkis setelah diberikan pelatihan otogenik. Selain itu, penurunan kecemasan atlet bulutangkis dapat dilihat dari nilai gain score  pada kedua kelompok, nilai gain score pada kelompok eksperimen lebih rendah daripada kelompok kontrol (34,67<43,33), artinya pelatihan otogenik berpengaruh terhadap penurunan kecemasan atlet bulutangkis. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa hipotesis “ada pengaruh pelatihan otogenik terhadap penurunan kecemasan pada atlet bulutangkis” diterima.
Pengaruh Mind Control Training Terhadap Peningkatan Konsentrasi Pada Atlet Putri UKM Bola Voli Unesa Ongko, Nofy; Jannah, Miftakhul
Jurnal Psikologi Teori dan Terapan Vol 7, No 1 (2016): Jurnal Psikologi Teori dan Terapan
Publisher : Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabay

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The study was aimed to determine the effect of Mind Control Training on concentration among female athletes of a volleyball student club in Universitas Negeri Surabaya (Unesa). This study used a quasi-experimental method with untreated control group design with dependent pretest and posttest samples. The subjects were sixteen female athletes who were divided into experimental and control groups. Mind Control Training treatment was given only in the experimental group, while the control group was not given any treatment. Data were obtained by performing the pretest and posttest in both groups with using Grid Concentration Exercise. Data were analyzed using wilcoxon test and gain score. The result shows that there is a significant difference between the concentration score before and after treatment in the experimental group (Sig.= 0,012, p < 0,05). In addition, the increase in the concentration of female athletes of student activity units volleyball Unesa can be seen from gain score in both groups, the experimental groups had an higher value of gain sccore than control group (19,875 > 10). This means that the hypothesis of this study is accepted that the Mind Control Training is effective to increase the concentration of female athletes of volleyball student club in Universitas Negeri Surabaya.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah ada pengaruh mind control training terhadap peningkatan konsentrasi pada atlet putri unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Bola Voli Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experimental dengan untreated control group design with dependent pretest and posttest samples. Subjek penelitian ini berjumlah enam belas atlet putri yang dibagi menjadi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Perlakuan berupa Mind Control Training hanya diberikan kepada kelompok eksperimen, sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan apapun. Data diperoleh melalui pretest dan posttest pada kedua kelompok menggunakan Grid Concentration Exercise. Analisis data menggunakan uji wilcoxon dan gain score. Hasil analisis uji wilcoxon menunjukkan terdapat perbedaan skor konsentrasi antara sesudah dan sebelum perlakuan Mind Control Training pada kelompok eksperimen (Sig.= 0,012, p < 0,05). Selain itu, peningkatan konsentrasi pada atlet putri UKM Bola Voli Unesa dapat dilihat dari nilai gain score pada kedua kelompok, nilai gain score pada kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan nilai gain score pada kelompok kontrol (19,875 > 10). Hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis penelitian ini dapat diterima, yaitu Mind Control Training berpengaruh terhadap peningkatan konsentrasi pada atlet putri UKM Bola Voli Universitas Negeri Surabaya.
KONTRIBUSI METODE NEURO-LINGUISTIC PROGRAMMING PADA KONSENTRASI PELARI CEPAT (SPRINTER) Jannah, Miftakhul
Jurnal Psikologi Teori dan Terapan Vol 1, No 1 (2010): Jurnal Psikologi Teori dan Terapan
Publisher : Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabay

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research was designed to test the contribution Neuro-Linguistic Programming to sprinters’ concentration. There are sixteen sprinters from Training Center Local of East Java participated in this research. Data were analyzed using difference mean pretest and posttest concentration score. The result obtained indicates that : (1) mean pretest concentratrion score = 7,25. (2) mean posttest concentratrion score = 10,125. (3) Mean gain score = 2,9375. There was difference sprinters’ concentration between before and after received Neuro-Linguistic Programming (NLP) Training. After received NLP Training sprinters’ concentration were increased. Sprinters’s concentration increase through the NLP training because of subject’s readiness and participation, training method and training items, with they are interrelated to each other.
Co-Authors Advendi Kristiyandaru Ahmad, Noor Lela Amelia, Hafidzah Anasukha, Endah Wahyu Anggreni, Veni Anung Priambodo Athia, Ita Basalamah, Muhammad Ridwan Baswara, Satsya Yoga BAYU FAAD DANANG, DARINDA Damajanti Kusuma Dewi, Damajanti Kusuma Devy, Novaria Hudawati Dhany Efita Sari DIANA RAHMASARI effendi, Achmad Eko Darminto Eko Susetyorini, Eko Ellianawati, Ellianawati Endang Puspitasari Erwin Yektiningsih, Erwin Eva Nur Rachmaningdiah, Eva Nur FARAH AZIZAH, FENZY Gretty Wida Kinanthi, Gretty Wida HALIMATUSSADIYAH, LINA Haris Hidayatulloh Harnanik Harnanik, Harnanik HENDRATNO HERMIEN LAKSMIWATI Herry Setiawan Herry Setiawan Indra Kurniawan Jefri Setyawan, Jefri Jenny Indra Sabilla, Jenny Indra KADEK SRI HARTA DVIKARYANI, NI Kartika Rose Rachmadi KHUNAIFI, MOCHAMMAD KRESNA BUDIANTO, ARI Larassati, Vabiola Masithoh, Dewi MUHAMMAD SYAFIQ MULYANINGRUM OKTAVIANA, SRI Mustofa, Rochman Hadi Nofy Ongko, Nofy NURHUDA, KURNIAWAN OKTAVYATI DEWI, DWI Paridjo Paridjo, Paridjo Putri Handayani Putri, Hardiyani Eka Ramadhani, Katrina Restuti, Merdhenita RETNONINGSASY, ELOK Riza Noviana Khoirunnisa, Riza Noviana Rizany, Ichsan Rizkianah, Diah Sabar Narimo SAFITRI, AGNES Salsabilla, Celline Ayunda Sarun, Anuar Satiningsih Satiningsih Satwika, Yohana Wuri Setiawaty, Ruth Eka Mudji Siti Masitoh Siti Munawaro, Siti Suharwati, Nungky Surya Jatmika Suwito Eko Pramono Suyatmini Suyatmini Wahyu Prihanta Wikan Budi Utami Wiwi Isnaeni Wulandari, Yeni Ayu Wulandari, Yeni Ayu Yuli Utanto Yundari, Yundari yussuf sayfullah asroi, moch