Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Efektifitas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan terhadap Kesejahteraan Masyarakat (Studi Dampak tentang Pelaksanaan PNPM-MP di Desa Pakandangan BaratKecamatan Bluto Kabupaten Sumenep) Darma Jasuli; Karman Karman
Jurnal Ilmiah MITSU (Media Informasi Teknik Sipil Universitas Wiraraja) Vol 1 No 2 (2013): Jurnal Ilmiah MITSU
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Wiraraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.592 KB) | DOI: 10.24929/ft.v1i2.56

Abstract

Dalam konteks upaya penanggulangan kemiskinan, dibutuhkan perubahan paradigma pembangunan dari top down menjadi bottom up, dengan memberi peran masyarakat sebagai aktor utama atau subyek pembangunan sedangkan pemerintah sebagai fasilitator.  Proses bottom up akan memberi ruang bagi masyarakat desa untuk berpartisipasi dalam merencanakan, menentukan kebutuhan, mengambil keputusan, melaksanakan, hingga mengevaluasi pembangunan. Kondisi ini akan terlihat jika menempatkan kaum miskin dalam posisi terhormat, memberi ruang pada mereka untuk mengembangkan partisipasi dan prakarsa lokal.Berdasarkan hasil analisa kuantitatif dengan menggunakan rumus product moment maka r hasil perhitungan yang didapatkan adalah 0,81 dengan N =30, hal ini telah membuktikan adanya korelasi positif antara efektifitas program PNPM-MP dengan kesejahteraan masyarakat di desa Pakandangan Barat Kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep.
PERBANDINGAN KONTRUKSI ATAP KAYU DENGAN ATAP BETON DITINJAU DARI SEGI BIAYA Darma Jasuli
Jurnal Ilmiah MITSU (Media Informasi Teknik Sipil Universitas Wiraraja) Vol 2 No 2 (2014): Jurnal Ilmiah MITSU
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Wiraraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (545.076 KB) | DOI: 10.24929/ft.v2i2.88

Abstract

Bahan yang banyak dipergunakan pada konstruksi atap khususnya bagunan rumah tingggal berasal dari material alam yaitu kayu dan hanya sebagian kecil yang menggunakan bahan yang berasal dari material industri. Kayu  yang digunakan merupakan nilai manfaat ekonomi dari hutan yang ada di Indonesia, sedangkan nilai manfaat dari hutan yang lain yaitu nilai sosial dan nilai perlindungan ekosistem. Bertambahnya jumlah penduduk, maka akan mengakibatkan meningkatnya jumlah permintaan kayu sebagai bahan konstruksi atap dan mengakibatkan berkurangnya lahan pertanian. Perlu dilakukan alternatif penggunaan bahan konstruksi atap pada rumah tinggal yang tidak menimbulkan berkurangnya lahan pertanian dan kerusakan hutan, sehingga dalam penelitian ini akan dilakukan penelitian perbandingan konstruksi atap kayu dengan atap beton ditinjau dari segi biaya. Penelitian ini dilakukan pada rumah tinggal tipe 36 yang nantinya akan dilakukan perhitungan terkait volume bahan dan tenaga kerja serta biaya keseluruhan konstruksi atap kayu dan atap beton. Harga bahan dan tenaga kerja yang dipakai berdasarkan daftar analisa biaya konstruksi dan daftar harga bahan dan upah yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah kabupaten Sumenep tahun 2013. Analisis data dalam penelitian menggunakan metode diskriptif. Hasil dari penelitian ini didapatkan biaya keseluruhan konstruksi atap kayu sebesar Rp. 37,100,989.64 sedangkan biaya keseluruhan atap beton sebesar Rp. 40,871,698.33. Selisih biaya konstruksi atap kayu dengan atap beton yaitu ditinjau dari keseluruhan biaya konstruksi sebesar Rp. 3,770,708.69, artinya biaya konstruksi atap kayu lebih rendah jika dibandingkan dengan biaya konstruksi atap beton. Kenaikan biaya kontruksi atap kayu ke konstruksi atap beton jika diprosentasekan sebesar 10,16 % dari biaya kostruksi atap kayu.Kata kunci        :  konstruksi atap, kayu, beton.
EVALUASI ANGKUTAN PERDESAAN DI KABUPATEN SUMENEP DARI SEGI TRAYEK, SARANA DAN PRASARANA (STUDI KASUS JALUR SUMENEP – KALIANGET) Dara Adistia Sahara; Darma Jasuli; Abdul Muthalib Farajd
Jurnal Ilmiah MITSU (Media Informasi Teknik Sipil Universitas Wiraraja) Vol 3 No 2 (2015): Jurnal Ilmiah MITSU
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Wiraraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (610.739 KB) | DOI: 10.24929/ft.v3i2.163

Abstract

Minimnya     perhatian     pemerintah     KabupatenSumenep menyebabkan angkutan perdesaan trayek Sumenep – Kalianget tidak berkembang sehingga peneliti mengkaji  dan    mengevaluasi  angkutan  perdesaan  dari segi  trayek,  sarana  maupun  prasarana  guna meningkatkan kualitas angkutan. Metode yang digunakan adalah  metode  deskriptif  kuantitatif.  Data  yang digunakan adalah data survey lapangan dan data dinas.Hasil  penelitian  menunjukkan  dari  75  angkutan yang beroperasi diantaranya 30 angkutan layak, 24 tidak layak, dan 21 tidak diketahui. Rute operasi angkutan adalah Pasar Anom Baru – Kalianget dan Pasar Bangkal– Kalianget. Angkutan tidak singgah di terminal Arya Wiraraja serta tidak ada  informasi  trayek. Hasil analisa kuesioner dari pelayanan keamanan 39,08% cukup memuaskan, 100% sopir tidak menggunakan tanda pengenal  dan  67,82% tidak  terdapat  informasi  trayek. Dari pelayanan keselamatan 44,83% cukup memuaskan,100% kondisi sopir sehat dan 97,70% sopir piawai mengemudikan  angkutan.  Dari  pelayanan  kenyamanan33,33% kurang nyaman, 41,38% sirkulasi udara dalam angkutan kurang baik, 35,63% angkutan kurang bersih, dan   88,51%   tempat   duduk   cukup   memadai.   Dari pelayanan keterjangkauan 58,62% tarif angkutan murah,35,63% cukup  mudah  menyetop  angkutan  dan  64,37% angkutan menjangkau tujuan. Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan  maka  disimpulkan bahwa dari segi trayek rute angkutan perdesaan trayek Sumenep – Kalianget masih perlu dikembangkan untuk menjangkau semua  pusat  kegiatan  di  wilayah  Sumenep,  dari  segi sarana angkutan perdesaan trayek  Sumenep – Kalianget juga  belum    memenuhi    Standar  Pelayanan  Minimal (SPM) angkutan perdesaan dan harus dibenahi dari segi fisik, selain itu dari segi prasarana, terminal Arya Wiraraja tidak dimanfaatkan dengan maksimal.Kata kunci   :    Rute, Sarana, Prasarana
URGENSI KEMAMPUAN SISWA MEMBACA AL-QUR’AN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (SMPI AL-QODARIYAH RUBARU SUMENEP) Ach Puniman; Darma Jasuli
Jurnal Ilmiah MITSU (Media Informasi Teknik Sipil Universitas Wiraraja) Vol 5 No 1 (2017): Jurnal Ilmiah MITSU
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Wiraraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (98.228 KB) | DOI: 10.24929/ft.v5i1.341

Abstract

Kemampuan membaca al-Qur’an khususnya bagi siswa yang ada di sekolah pertama (SMP) sangat penting sekali dalam meningkatkan prestasi belajar bidang studi pendidikan agama Islam. Dikatakan penting karena al-Qur’an sebagai salah satu ruang lingkup pendidikan agama Islam menjadi dasar pokok dari materi pendidikan agama Islam. Berangkat dari permasalahan tersebut, maka yang menjadi masalah yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah bagaimana kemampuan dan urgensi siswa dalam membaca al-Qur’an di SMPI Al-Qodariyah Rubaru Suemenep, untuk dapatnya meningkatkan prestasi balajar pendidikan agama Islam.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam membaca al-Qur’an dalam rangka meningkatkan prestasi balajar pendidikan agama Islam di SMPI Al-Qodariyah Rubaru Suemenep. Penulis melakukan penelitian dengan menggunakan metode observasi, angket, interview, dan dokumentasi. Sedangkan untuk menganalisisnya, penulis menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif terhadap data hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi. Dan untuk data yang diperoleh melalui angket, penulis menggunakan teknik analisa deskriptif kuantitatif dengan menggunakan teknik analisis prosentase. Dari hasil penelitian yang dilakukan ternyata kemampuan siswa SMPI Al-Qodariyah Rubaru Suemenep dalam membaca al-Qur’an sudah cukup baik (75%). Sebagaimana dalam data angket, bahwa siswa yang mampu membaca al-Qur’an sebanyak 56 atau 58%, siswa yang sangat mampu membaca al-Qur’an sebanyak 6 atau 6%, dan siswa yang kurang mampu membaca al-Qur’an sebanyak 35 atau 36%. Kemampuan yang dimiliki siswa dalam membaca al-Qur’an tersebut sekaligus sebagai alat yang sangat urgen khususnya dalam meningkatkan prestasi belajar mereka. Hal tersebut sesuai dengan data angket menunjukkan bahwa siswa yang menjawab suka dengan pelajaran Pendidikan Agama Islam sebanyak 54 atau 55%, yang menjawab sangat suka sebanyak 19 atau 20% siswa, dan yang menjawab biasa saja sebanyak 24 atau 25% siswa.  Sehingga pengaruh sikap siswa yang demikian itu, juga berdampak positif pada nilai materi pendidikan agama Islam yang non al-Qur’an. Dengan demikian diharapkan siswa mampu memahami, mengerti, sekaligus menghayati isi bacaan al-Qur’an tersebut demi tercapainya prestasi pendidikan agama Islam di SMPI Al-Qodariyah Rubaru Suemenep
PEMETAAN INFRASTRUKTUR WISATA DI WILAYAH DARATAN KABUPATEN SUMENEP Anita Intan Nura Diana; Darma Jasuli
Jurnal Ilmiah MITSU (Media Informasi Teknik Sipil Universitas Wiraraja) Vol 5 No 2 (2017): Jurnal Ilmiah MITSU
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Wiraraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (55.7 KB) | DOI: 10.24929/ft.v5i2.399

Abstract

Dari masalah yang dilihat peneliti pada objek penelitian meliputi : Dalam rangka menyambut Visit Sumenep 2018 Pemerintah Kabupaten Sumenep sudah mempersiapkan berbagai hal untuk memperkenalkan potensi obyek wisata yang ada di Kabupaten Sumenep, terutama membuat pemetaan potensi obyek wisatanya. Namun masih belum ada gambaran jelas tentang keadaan infrastruktur penunjang yang ada pada obyek wisata, mulai dari segi infrastruktur jalan secara geografis serta kondisi dan kelengkapan infrastruktur penunjang yang ada pada obyek wisata. Maka dari itu penulis mempunyai inisiatif untuk memetakan kondisi infrastruktur jalur menuju obyek wisata dan infrastruktur penunjang yang ada pada obyek wisata. Penulis lebih memfokuskan penelitian pada obyek wisata yang ada di wilayah daratan Kabupaten Sumenep dikarenakan kebanyakan warga luar sumenep maupun warga sumenep sendiri masih banyak yang belum banyak tahu tentang potensi wisata yang ada di wilayah daratan. kebanyakan obyek wisata yang di kenal oleh masyarakat adalah wisata kepulauan, Padahal di wilayah daratan juga mempunya banyak potensi wisata yang tidak kalah menarik. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa,sebagian besar obyek wisata yang ada di wilayah daratan Kabupaten Sumenep sudah memiliki kelengkapan infrastruktur yang mencukupi untuk menunjang kebutuhan wisatawan saat berada di dalam obyek wisata dengan kondisi yang cukup bagus dan masih bisa digunakan, tapi masih ada beberapa obyek wisata yang ketersediaan infrastrukturnya masih kurang dan harus di kembangkan guna memenuhi kebutuhan wisatawan, seperti Pantai Ponjhuk Talango, Pantai Badur, Goa Payudan, Air terjun Dhurbugan, Air Terjun Basoka Rubaru dan Kota Tua Sumenep. Dan mendapatkan titik kordinat obyek wisata yang bisa digunakan sebagai acuan dalam menentukan rute wisata yang akan di tuju, dengan titik awal di Jl. Sumenep-Pamekasan.
PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN JALAN SERGANG – JEMBATAN JENGKONG (NO. 243) KM 8 KEC. BATU PUTIH KABUPATEN SUMENEP Achmad Suwandi; Darma Jasuli
Jurnal Ilmiah MITSU (Media Informasi Teknik Sipil Universitas Wiraraja) Vol 6 No 2 (2018): Jurnal Ilmiah MITSU
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Wiraraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3716.747 KB) | DOI: 10.24929/ft.v6i2.622

Abstract

Jalan merupakan prasarana transportasi darat yang meliputi sebagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan pelengkapnya yang diperuntukkan bagi lalulintas, yang berada pada permukaan tanh, di atas permukaaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, dan jalan lori. Tamabang batu putih di desa batu putih merupakan salah satu sumber daya alam yang berada di kabupaten sumenep jalan sergang – jembatan jengkong (no. 243) km 8 kec. Batu putih kabupaten sumenep merupakan satu satunya jalan untuk atau akses tambang batu putih dan rusaknya jalan sangat mengganggu proses distribusi batu putih. Perencanaan tebal perkerasan lentur dan biaya konstruksi perkerasan lentur pada jalan sergang – jembatan jengkong (No. 243) km 8 kec. Batu putih kabupaten sumenep dalam penyelesaiannya menggunakan penelitian kuantitatif. Proses pengumpulan datanya menggunakan dua jenis data yang pertama data primer yang meliputi data LHR dan yang kedua data sekunder meliputi kajian pustaka dan literatur. Dalam penelitian ini teknik analisis datanya menggunakan Microsoft office excel yang untuk menghitung rencana anggaran biaya dan autocad untuk menggambar. Untuk prosedur perhitungan disesuaikan dengan SNI -1732-1989. Hasil survey Lalu Lintas Harian Rata-Rata (LHR) didapat jumlah kendaraan yang lewat keseluruhan yaitu 21164 smp. Jalan yang akan direncanakan panjang 3 km dan lebar jalan 4 m. Perhitungan tebal perkerasan dengan menggunakan laston AC-WC didapat tebal 2,50 cm dan yang akan direncanakan dengan tebal 4 cm. Rencana anggaran biaya (RAB) pada perencanaan jalan tersebut senilai Rp 2.613.171.000,00 (Dua milyar enam ratus tiga belas juta seratus yujuh puluh satu ribu rupiah).
HUKUM PERJANJIAN DAN PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI Miftahol Fajar Sodik; Imam Rofiqi; Darma Jasuli
Jurnal Ilmiah MITSU (Media Informasi Teknik Sipil Universitas Wiraraja) Vol 9 No 1 (2021): Jurnal Ilmiah MITSU
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Wiraraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24929/ft.v9i1.1016

Abstract

Construction services have the aim of realizing a just and prosperous society, this is based on Law number 2 of 2017 concerning construction services which replaces Law No. 18 of 1999, improvement of the rules was carried out due to lack of legal certainty in the content of law number 18 of 1999 concerning construction services relating to the implementation and agreement Construction service activities act as a supporter of national economic development and are one of the productivity factors to mobilize growth in each region at the district or city / professional level. Civil service construction services emphasizing implementation agreements are based on law number 2 of 2017 concerning construction services so that all rights and obligations can be realized by referring to benefits, safety, equality and fairness. The construction of construction must be carried out by looking at the provisions stipulated in articles 2, 38 and other sub-articles that are interrelated because construction services are activities of instruction that have an impact on the environment and sustainable development. The construction agreement must be made on the document that contains the formulation of the work, a clear and detailed description of the scope of work, the value of the work, unit prices, lump sums, and time limits for implementation. Equitable Rights and Obligations, containing the right of the Service User to obtain the results of Construction Services and their obligations to fulfill the agreed conditions, as well as the right of the Service Provider to obtain information and compensation for services and obligations to carry out Construction Services services. This means that the document of the agreement must contain everything that was promised in the implementation of construction services so that the consensus agreement on the agreement is a legal engagement (the law) of both parties which consequently with violation of rights and obligations between users and providers of construction services. Arrangements and construction agreements must be carried out in an environmentally sound manner and guarantee public order and legal certainty, meaning that construction construction must have a goal of realizing a just and prosperous society, and to function as a supporter of social and economic social infrastructure.
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DI MASJID AGUNG SUMENEP DENGAN SISTEM ECODRAIN Cholilul Chayati; Darma Jasuli
Jurnal Ilmiah MITSU (Media Informasi Teknik Sipil Universitas Wiraraja) Vol 9 No 2 (2021): Jurnal Ilmiah MITSU
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Wiraraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24929/ft.v9i2.1153

Abstract

Drainage is very important because it is used to drain excess water from the ground. so that it cannot be separated from the development of an area. Drainage is needed to prevent excess water that can cause puddles in an area or place. The Great Mosque of Sumenep is one of the destinations for religious tourism which is a mandatory visit for tourists. And is the main mosque in Sumenep with 2463 congregations every day. At the Great Mosque. liquid waste is immediately disposed of into the existing drainage channel. no liquid waste treatment has been produced. The volume of liquid waste produced by the contact person from the bathroom and place of ablution is 24.630 liters / person or 24.63 m³ / day. Ecodrai with a sanitary pond with 4 stages of waste processing process using plants as waste decomposers.