I Gede Putu Sudana
Udayana University

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Language Functions Used By The Tour Guides At Taman Ayun I Wayan Eka Bawa Pradnyana; I Gede Putu Sudana; Ni Wayan Sukarini
Humanis Volume 17. No. 2. Nopember 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.694 KB)

Abstract

Penelitian ini berjudul Language Functions Used by The Tour Guides at Taman Ayun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengklasifikasi jenis-jenis fungsi bahasa yang digunakan oleh Pemandu Wisata dalam berkomunikasi dengan Turis serta mengklasifikasi tingkat formalitas yang di gunakan oleh Pemandu Wisata dalam percakapan dengan Turis. Teori-teori utama yang digunakan dalam penelitian ini diadopsi dari teori six function of language yang dikemukakan oleh Jacobson (1973) dan teori dari Halliday (1985). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kwalitatif atau bisa disebut juga dengan penelitian lapangan.. Diawali dengan meminta ijin untuk melakukan penelitian kepada pihak Pura Taman Ayun. Kemudian mengambil data dengan cara merekam percakapan antara Pemandu Wisata dengan Turis menggunakan alat perekam. Setelah itu, menyalin percakapan dalam bentuk dialog. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat empat fungsi bahasa seperti fungsi referential, fungsi emotive, fungsi conative, dan fungsi phatic. Fungsi referential merupakan fungsi bahasa yang sering digunakan oleh para Pemandu Wisata dalam memandu para Turis di Taman Ayun, sedangkan fungsi emotive, conative, dan phatic digunakan oleh para Pemandu Wisata untuk mengungkapkan ekspresi, memberi pengaruh, dan mengawali percakapan. Tingkat formalitas yang terdapat dalam percakapan antara Pemandu Wisata dengan Turis tergantung pada hubungan dari kedua belah pihak.
Grammatical Errors In Composition Made By The 11th Grade Students Of Sman 1 Tabanan Theresia Yohana Kristiani; I Gede Putu Sudana; Ni Made Ayu Widiastuti
Humanis Volume 16. No. 3. September 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.549 KB)

Abstract

Tata bahasa dalam Bahasa Inggris merupakan salah satu komponen penting dalam bahasa lisan ataupun tulisan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis kesalahan tata bahasa yang terdapat dalam tulisan murid kelas XI di SMAN 1 Tabanan dan penyebab terjadinya kesalahan tersebut. Jenis kesalahan dalam tulisan para murid diklasifikasikan ke dalam empat kategori menurut teori yang dikemukakan oleh Dulay (1982) dalam bukunya berjudul “Language Two” dan penyebab terjadinya kesalahan menurut teori yang dicetuskan oleh Richards (1974) dalam bukunya yang berjudul “Error Analysis: Perspective on Second Language Acquisition”. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa “omission” ialah jenis kesalahan tata bahasa yang paling banyak dilakukan oleh para murid dan “ignorance of rule restriction” ialah faktor terbanyak yang menyebabkan para responden melakukan kesalahan tata bahasa dalam hal penulisan. Kemampuan para responden dalam penulisan dapat dikatakan rendah atau di bawah rata-rata disebabkan persentase kemampuan yang mereka dapatkan kurang dari 50%.
Illocutionary Acts of Conversation Between Man and Zombie in Movie “Warm Bodies” Chresensia Natalia Br Ginting; Made Budiarsa; I Gede Putu Sudana
Humanis Volume 16. No. 1. Juli 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.452 KB)

Abstract

Didalam penelitian ini, penulis menganalisa Ilokusi yang terdapat didalam ucapan kalimat di karakter zombie di film yang berjudul “Warm Bodies.” Penulis mengumpulkan data dari teks berbahasa inggris dalam film “Warm Bodies”, kemudian mengklasifikasikan ilokusi dan, konteks situasi  berdasarkan ilmu teori klasifikasi ilokusi yang dikemukakan oleh Searle (1976), dan teori konteks situasi yang dikemukan oleh Hymes (1972) untuk menemukan pengaruhnya terhadap kalimat ucapan tersebut. Untuk tetap fokus dalam penelitian, penulis membuat batasan batasan untuk menganalisis kalimat ucapan yang terdapat diantara zombie dan manusia. Dari analisis tersebut, penulis menemukan lima kalsifikasi dari Ilokusi yang terdapat dalam pecakapan antara zombie dan manusia dalam film “Warm Bodies” yaitu Assertive (keluhan, pernyataan, informasi, bantahan, kritik, deskripsi), Directives (nasehat, perintah, permohonan, peringatan, paksaan, permintaan, undangan), Commisive (janji, tawaran), Expressive (pernyataan maaf, pernyataan terima kasih, pujian), Declarative (penamaan). Setelah menemukan klasifikasi dari ilokusi, kalimat ucapaan tersebut dianalisi dibawah konteks situasi. Semua bagian konteks yang telah disingkat menjadi SPEAKING mempengaruhi kalimat perbuatan tersebut.
The Three Dimensions Of The Main Character In “Snow White And The Huntsman” Movie Script Luh Wulan Astarin; I Gede Putu Sudana; Sang Ayu Isnu Maharani
Humanis Volume 16. No. 3. September 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.247 KB)

Abstract

Studi yang berjudul The Three Dimensions of the Main Character in “Snow White and the Huntsman” Movie Script fokus menganalisa tiga dimensi yaitu fisiologis, psikologis dan sosiologis dari Snow White sebagai karakter utama. Studi ini juga menganalisis hubungan antara tiga dimensi, yaitu dimensi fisiologis dan psikologis, psikologis dan sosiologis, serta sosiologis dan fisiologis. Tujuan studi ini adalah menganalisis tiga dimensi dan hubungan ketiganya. Ada tiga teori yang digunakan sebagai referensi dalam studi ini. Teori pertama mengadopsi buku berjudul Theory of Literature oleh Wellek dan Warren (1955). Teori kedua Practical Psychology oleh Karl S. Bernhardt (1953). Teori ketiga Theory of Sociology: An Introduction oleh Roucek dan Warren (1963). Hasil studi ini menunjukkan bahwa dari dimensi fisiologis, Snow White digambarkan sebagai wanita dewasa yang cantik. Dimensi psikologis, Snow White digambarkan sebagai gadis yang berhati tulus. Dimensi sosiologis, Snow White digambarkan sebagai seseorang dengan kepribadian pemimpin. Hubungan antara dimensi fisiologis dan psikologis Snow White adalah kecantikan wajahnya sejalan dengan kebaikannya. Hubungan antara dimensi psikologis dan sosiologis adalah bahwa ia menggabungkan kepribadiannya yang dapat meyakinkan orang dan sikapnya yang tidak pernah mudah menyerah. Hubungan antara dimensi sosiologis dan fisiologis dilihat dari kasta dan usia. Snow White mendapat kasta sebagai seorang putri ketika dia masih kecil dan menjadi ratu ketika dia dewasa.
Figurative Language In The Song Lyric Of Green Day’s Album Entitled “Warning” I Wayan Juliadi Sastra; I Gede Putu Sudana; Sang Ayu Isnu Maharani
Humanis Volume 16. No. 1. Juli 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.534 KB)

Abstract

Studi ini difokuskan kepada aspek semantik dari lirik-lirik lagu di album Warning dari band Green Day. Tujuan dari studi ini dibagi menjadi dua.Pertama, studi inii bertujuan untuk mengidentifikasi fitur-fitur figuratif diantaranya personifikasi, hiperbola, simile, dan ironi yang ditemukan pada lirik-lirik lagu di album Warning dari band Green Day. Kedua, studi ini bertujuan untuk menjelaskan makna kata dari fitur-fitur figuratif, diantaranya personifikasi, hiperbola, simile, dan ironi yang digunakan di dalam lirik-lirik lagu tersebut. Metode yang digunakan untuk studi ini menganalisis secara kualitatif berdasarkan teori figuratif dari Knickerbocker dan Renier(1963) dan teori makna kata dari Geoffrey Leech(1979). Hasil analisis dalam teori ini menunjukkan bahwa lirik-lirik lagu dalam album Warning mengandung fitur-fitur figuratif diantaranya personifikasi, hiperbola, simile, dan ironi. Makna kata diantaranya konseptual dan konotatif, dipresentasikan di dalam fitur-fitur figuratif tersebut. Fitur-fitur figuratif dan makna kata tersebut digunakan oleh penulis lagu dengan tujuan untuk menghibur endengar dari lagu-lagu tersebut.
Taboo Words In The Movies “Easy A” And “The Change-Up” Dewa Ayu Yaditya Ariesta Primananda; I Ketut Tika; I Gede Putu Sudana
Humanis Volume 17. No. 1. Oktober 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.216 KB)

Abstract

Kata Tabu merupakan fenomena yang terdapat dalam bahasa, karena kata tabu merupakan yang vulgar dan dapat menyinggung orang lain dalam percakapan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis, menjelaskanf ungsi dan menampilkan jenis kata-kata tabu yang mendominasi film Easy A dan The Change-Up. Jenis kata-kata tabu dapat diklasifikasikan dalam 10 jenis berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Jay (1992) dan fungsi kata-kata tabu berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Holmes (1992). Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan dari kedua film, yaitu terdapat 10 jenis kata tabu, 5 fungsi kata tabu dan jenis Insult & Slurs yang mendominasi film Easy A. Sedangkan dalam film The Change-Up hanya terdapat 8 jenis kata tabu, 5 fungsi kata tabu dan jenis Vulgarity yang mendominasi film tersebut.
Visual And Verbal Communication In The Music Video Clip Entitled “Stay Together For The Kids” I Putu Hartomi Arya Franata; I Gede Putu Sudana; Sang Ayu Isnu Maharani
Humanis Volume 16. No. 1. Juli 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.965 KB)

Abstract

Penelitian ini  menganalisis aspek komunikasi secara visual dan verbal pada video klip Blink 182. Tujuan penelitian ini dibagi menjadi dua. Pertama adalah untuk menganalisis unsur-unsur komunikasi visual yang terkait dengan topik menggunakan teori komunikasi visual dan tujuan yang kedua adalah untuk menemukan sisi figuratif serta arti lagu dengan menggunakan teori semantik dan makna. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka dan teknik pencatatan ketika memilih data. Penelitian ini dianalisis secara kualitatif berdasarkan teori John Dyer (1993), teori figuratif oleh Knickerbocker dan Renninger (1963), serta teori makna oleh Geoffrey Leech (1974). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa video klip di album Take Off Your Pants and Jackets tersebut berisi 5 kategori komunikasi visual seperti penampilan, perilaku, aktivitas, properti dan tempat, serta visual. Video klip ini juga berisi 2 fitur semantik seperti personifikasi dan ironi. Makna konseptual dan makna konotatif terdapat dalam fitur semantik. Fitur-fitur semantik dan makna digunakan oleh penulis untuk menghibur pendengar.
The Figurative Language In “Twilight” Movie Script I Gusti Agung Bagus Santa Putra; I Gede Putu Sudana; Sang Ayu Isnu Maharani
Humanis Volume 16. No. 3. September 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.032 KB)

Abstract

Penelitian yang berjudul The Figurative Language in “Twilight” Movie Script ini fokus pada analisa bahasa kiasan yang terdapat dalam naskah film ini dan makna yang terkandung didalamnya. Topik tentang makna kiasan sangat menarik karena menumbuhkan imajinasi orang-orang saat mereka membaca suatu sumber atau hal lainnya yang mengandung bahasa kiasan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisa jenis-jenis dari bahasa kiasan yang digunakan di naskah film “Twilight” dan makna yang terkandung didalamnya. Penelitian ini menggunakan dua teori; yaitu teori bahasa kiasan dan teori mengenai makna. The Theory of Figurative Language mengadopsi teori dari K. L. Knickerbocker dan H. Willard Reninger (1963). Teori kedua mengadopsi Theory of Meaning oleh Geoffrey Leech (1974) untuk mendukung analisis. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada delapan jenis bahasa kiasan yang ditemukan yaitu simile, personifikasi, metonimi, hiperbola, ironi, paradoks, dead metaphor and kiasan. Ada empat macam makna dari bahasa kiasan yang ditemukan yaitu makna konotatif, makna afektif, makna reflektif dan makna collocative.
Error In Verb Forms By The Students Of SMAN 1 Kuta Selatan Kadek Irma Anggun Arisandi; I Ketut Tika; I Gede Putu Sudana
Humanis Volume 16. No. 3. September 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.939 KB)

Abstract

Beberapa kesalahan dihasilkan oleh murid ketika mereka berada dalam proses pembelajaran atau dalam berlatih bahasa Inggris mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis kesalahan bentuk kata kerja yang dilakukan oleh murid XII IPA 1 Sman 1 Kuta Selatan dalam bahasa tulis dan bahasa lisan dan menjelaskan faktor penyebab terjadinya kesalahan tersebut. Jenis kesalahan dalam penggunaan kata kerja oleh para murid diklasifikasikan ke dalam empat kategori menurut teori yang dikemukakan oleh Dulay (1982) dalam bukunya berjudul “Language Two” dan faktor penyebab terjadinya kesalahan menurut teori yang dicetuskan oleh Richards (1974) dalam bukunya yang berjudul “Error Analysis: Perspective on Second Language Acquisition”. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa analisis penggunaan kata kerja dengan topik hobby, holiday, family, future goal, close friends, dan memorable experience “omission” ialah jenis kesalahan yang paling banyak dilakukan oleh para respondents dalam bahasa tulis dan lisan, dan “incomplete application of rule” ialah faktor yang terbanyak yang menyebabkan para responden melakukan kesalahan penggunaan kata kerja dalam hal tulisan maupun lisan.
en I Gede Putu Sudana; Ida Bagus Putra Yadnya
e-Journal of Linguistics Vol 16 No 1 (2022): ejl-January
Publisher : Doctoral Studies Program of Linguistics of Udayana University Postgraduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/e-jl.2022.v16.i01.p05

Abstract

This current study, in which the descriptive qualitative approach is applied, is intended to reveal the extent to which the transposition procedure contributes to the structural adjustments in the translation of an English Memorandum of Understanding into Indonesian language. The data were collected through observation using close reading and note-taking techniques and qualitatively analyzed. The structural adjustments are adopted from the theories proposed by Viney and Darbelnet (in AUSSI, 1987: 143-147) and Catford (in AUSSI, 1987:145). The result of analysis shows that the Transposition Procedure highly contributes to the structural adjustments in the translation of the Memorandum of Understanding. They allow the translator to obtain dynamic equivalence and support the readability, acceptability and naturalness of the TL.