Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

SYNONYMY MEANING RELATIONSHIP IN THE SOCIETY’S DAILY CONVERSATION AT UNDISAN VILLAGE, TEMBUKU DISTRICT, BANGLI REGENCY System, Administrator; -, I G. AG.I. ARYANI; -, I NYM. TRI EDIWAN; -, N. K. S. RAHAYUNI AND; -, PT. EVI WAHYU CITRAWATI
Sphota : Jurnal Linguistik dan Sastra Vol 8 No 1 (2016): Sphota
Publisher : Sphota : Jurnal Linguistik dan Sastra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.52 KB)

Abstract

ABSTRACT This research aims to analyze the relationship of synonym meaning found in Bali language at Undisan, Tembuku district, Bangli Regency. Qualitative analysis was used to explain the result of findings from six respondents who lived in this village. Generally, language variation of synonym developed because of the contact between languages (Bali, Indonesia and English) in the society and their occupation. The synonymy of word or phrase in a sentence found in Bali language were compared with the use other part of Bali for their similarity of meaning or difference depend on their use by referring to the dictionary of Bali-Indonesia-English and information from the society. The purpose is to identify the similarities or differences of meaning found in the daily conversation synonymy of intra-lexical items, formal or informal languages used by adults or children. The study was descriptively analyzed by using qualitative approach based on datas finding in the location using observation method from the respondents to search detail of information required. Relation of meaning analyzed based on the finding through observation and contact involvement method with the respondents.   Key words: lexical, meaning relationship, and synonym
Lexical Cohesion Found In The Editor’s Note Of Indonesia Tatler Traveller Magazine Sang Ayu Dwi Janu Pratiwi; I Made Rajeg; Ni Ketut Sri Rahayuni
Humanis Volume 16. No. 1. Juli 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.305 KB)

Abstract

Studi yang berjudul "The Analysis of Lexical Cohesion In The Editor’s Note of Indonesia Tatler Traveller Magazine” ini bertujuan untuk menganalisis jenis kohesi leksikal yang sering terjadi dalam teks dan konteks situasi yang terdapat dalam teks tertulis. Data yang digunakan dalam studi ini berupa catatan penulis dalam majalah Indonesia Tatler Traveller Issue 1. Analisis data ini didasarkan pada teori kohesi oleh Halliday (1985) dan Hasan (1976) dan Nunan (1993). Temuan dari studi ini menyatakan bahwa jenis kohesi leksikal yang ditemukan pada catatan penulis ini adalah pengulangan, sinonim, dan antonim.
Metaphorical Expressions Related To God Found In Coca : A Semantic Analysis I Kadek Sanjaya; I Made Rajeg; Ni Ketut Sri Rahayuni
Humanis Volume 17. No. 2. Nopember 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (544.562 KB)

Abstract

Tiga puluh enam tahun terakhir ini dapat dilihat perkembangan pesat dalam bidang metafora. Hal ini dikemukakan pertama kali oleh Lakoff dan Johnson (1980) bahwa metafora adalah kiasan yang tidak hanya ada dalam ranah bahasa, tetapi juga dalam pikiran dan tindakan manusia sehari-hari. Konsep inilah yang memperkaya pemikiran dan ide – ide dalam mempelajari metafora untuk menemukan konsep – konsep yang mendasari ekspresi – ekspresi metaforis di dalam sebuah korpus dengan judul Metaphorical Expressions Related to God Found in COCA : A Semantic Analysis. Sumber data diambil dari COCA (Corpus of Contemporary America) yang sampai saat ini memiliki lebih dari 520 juta kata dalam teks. Data diperoleh dengan menggunakan satu kata kunci dalam konteks, yaitu “God” untuk memunculkan konkordansi. Metafora – metafora dalam konkordansi ini diidentifikasi menggunakan “Pragglejaz’s MIP” (Metaphor Identification Procedure/Prosedur Identifikasi Metafora) (2007) dan juga “Steen’s five steeps” untuk mengidentifikasi metafora (1999, 2009). Data tersebut dianalisis dengan dasar teori metafora konseptual oleh Lakoff dan Johnson (1980); Lakoff (1987, 1993). Hasil yang diperolah menunjukkan bahwa semua jenis metafora konseptual, yaitu metafora struktural, orientasional, dan ontologis dapat ditemukan di dalam data dengan jumlah yang beragam. Lebih lanjut lagi, metafora konseptual yang mendasari ekspresi linguistik yang berhubungan dengan Tuhan (God), dan paling banyak muncul adalah konsep Tuhan sebagai manusia, yaitu konsep TUHAN ADALAH MANUSIA (GOD IS HUMAN).
Positive Politeness Strategies in James Corden’s Interview on Recode Decode Talkshow Ni Wayan Ika Mahayani; Ni Ketut Sri Rahayuni
Humanis Vol 22 No 3 (2018)
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (654.045 KB) | DOI: 10.24843/JH.2018.v22.i03.p31

Abstract

This undergraduate thesis entitled “Positive Politeness Strategies in James Corden’s Interview on Recode Decode Talk-show” is interesting to be discussed as an object analysis due to the application of positive politeness strategies used in a communication. The study aims to analyze the types of positive politeness strategies used in James Corden’s Interview on Recode Decode Talk-show and to identify the language function of the applications of those positive politeness strategies. The data were taken from the transcript of the conversation in the talk-show. The statements which were used as the data source were the statements of the conversation which were applied the positive politeness strategy. The data that have been collected were classified according to the theory of Brown and Levinson (1978) about politeness strategy to analyze the positive politeness strategies in the conversation of the talk-show’s transcripts. Furthermore, the language functions proposed by Tillit and Bruder (1985) is also used to identify the functions of the choice of those positive politeness strategies. Based on the theory mentioned above, there were seven strategies of positive politeness strategies found in this talk-show, those are: Notice, attend to H (his interest, wants, needs, goods), Exaggerate (interest, approval, sympathy with H), Seek agreement, Avoid disagreement, Joke, Include both S and H in the activity, and Give (or ask for) reasons.
Derivational Suffixes in Crazy Rich Asians Novel: A Morphological Analysis Ni Putu Dian Narasuari; Ni Ketut Sri Rahayuni
Humanis Vol 24 No 4 (2020)
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.317 KB) | DOI: 10.24843/JH.2020.v24.i04.p03

Abstract

This study focused on the classification types and identifying the function of derivational suffixes. The data were taken from a novel entitled Crazy Rich Asians by Kevin Kwan. The collected data were analysed by using documentation method and qualitatively analyzed. The analysis was based on the theory of morphological study, particularly suffixes that is proposed by Plag (2002:109). Moreover, Merriam Webster dictionary is used in this study to analyse the word class of suffixes. The findings showed that there are four types of suffixes, such as: nominal suffixes, verbal suffixes, adjectival suffixes, adverbial suffixes. The function of the suffix can be divided into two, which is to class maintaining suffixes and class changing suffixes.
THE NOMINALIZING SUFFIXES FOUND IN JOHN GREEN’S NOVEL “THE FAULT IN OUR STARS” Ni Made Vidia Dwi Antari; Ketut Artawa; Ni Ketut Sri Rahayuni
Humanis Volume 16. No. 2. Agustus 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (510.609 KB)

Abstract

Penelitian ini berjudul The Nominalizing Suffixes Found in John Green’s Novel “The Fault in Our Stars”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi akhiran yang membentuk kata benda serta menjelaskan fungsi dan maknanya dalam kalimat. Data diambil dari sebuah novel yang ditulis oleh John Green berjudul The Fault in Our Stars diterbitkan di New York oleh Dutton Books di tahun 2012. Teori utama yang digunakan adalah teori yang dikemukakan oleh Quirk (1973) tentang proses afiksasi. Sebagai tambahan, penelitian ini juga menggunakan teori terkait yang dikemukakan oleh Bauer (1983), Katamba (1993), dan Frank (1972). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat tujuh akhiran “class maintaining” dari kelas kata benda seperti akhiran –hood, -ship, -er, -ism, -ist, -ess, and –ette. Namun, dalam akhiran “class changing” terdapat sembilan akhiran dari kelas kata kerja menjadi kata benda seperti akhiran –ation, -al, -er/-or, -ment, -ure, -ant, -ion, -ing, -ence/-ance, dan dari kelas kata sifat menjadi kata benda seperti akhiran –ness, -cy, -ity, -dom, dan –th.
ANALYSIS OF FIGURATIVE LANGUAGE IN THE SONG LYRICS IN RAINBOWS Laurentia Talitha Permatasari; I Made Winaya; Ni Ketut Sri Rahayuni
Humanis Volume 16. No. 2. Agustus 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (422.981 KB)

Abstract

Penelitian ini berjudul "Analisis Bahasa Figuratif dalam Lirik-Lirik Lagu In Rainbows”. Fokus dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengidentifikasi bahasa kiasan yang digunakan dalam lirik-lirik lagu, serta untuk mengetahui tema yang disampaikan dalam lirik lagu. Data diambil dari album In Rainbows oleh Radiohead. Tiga lagu yang dipilih adalah “Nude”, “All I Need”, dan “Videotape”. Data dalam tulisan ini diperoleh melalui penelitian kepustakaan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan pada teori bahasa kiasan yang diusulkan oleh Knickerbocker dan Reninger (1963) dan didukung oleh teori lain yang diusulkan oleh Leech (1974). Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa ada empat jenis bahasa kiasan yang ditemukan dalam lirik-lirik lagu tersebut, yaitu metafora, hiperbola, paradoks, dan metonimi. Metafora merupakan jenis bahasa kiasan yang paling sering digunakan diantara ketiga lirik lagu tersebut. Tema dari ketiga lirik lagu tersebut ialah tentang kekecewaan, depresi, cinta, dan kesedihan. Lagu-lagu Radiohead sangat menarik untuk didengarkan dan dapat membuat kita berimajinasi secara berbeda mengenai puisi dan musik.
Conjunctions And Their Functions In“Dwellers Of The Night ” By Anthony Barnhart Ni Luh Putu Intan Sasmita; Ni Ketut Sri Rahayuni; Yana Qomariana
Humanis Vol 17 No 3 (2016)
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.564 KB)

Abstract

Penelitian yang berjudul Conjunctions and Their Functions in “Dwellers of the Night” by Anthony Barnhart dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi jenis kata-kata penghubung dan menganalisa fungsi dari kata-kata penghubung dalam Bahasa Inggris yang ditemukan di novel Dwellers of the Night. Teori yang digunakan untuk menganalisa data adalah teori yang dikemukakan oleh Halliday and Hassan “Cohesion in English” (1976) dan Stern, dalam bukunya yang berjudul An Outline of English Grammar with Exercises and Aswer Key (2003) Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa ada empat jenis kata penghubung dalam Bahasa Inggris, yaitu additive, adversative, causal, dan temporal. Selanjutnya ada empat fungsi dari kata penghubung, yaitu kata penghubung yang menggabungkan sebuah kata dengan yang lainnya, kata penghubung yang menggabungkan sebuah frase dengan yang lainnya , kata penghubung yang menggabungkan sebuah klausa dengan yang lainnya dan kata penghubung yang menggabungkan sebuah kalimat dengan yang lainnya.
Tact Maxim Used By The Characters In The “Monsters University” Movie Dian Novita Mayasari; Ni Ketut Sri Rahayuni
Humanis Vol 18 No 1 (2017)
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (502.403 KB)

Abstract

Penelitian ini berjudul Tact Maxim used by The Characters in the “Monsters University” Movie sebagian besar untuk menggambarkan kegunaan dari tact maxim yang digunakan oleh karakter di dalam film “Monsters University”. Tujuan dari karya ilmiah ini pertama, untuk mengenal jenis-jenis dari tact maxim yang digunakan oleh karakter di dalam film tersebut, kedua untuk menggambarkan faktor yang mepengaruhi tact maxim yang diterapkan di dalam film.Data yang dikumpulkan berasal dari film yang berjudul “Monsters University”. Karya ilmiah ini menggunakan metode dokumentasi untuk mengumpulkan data dan menggunakan metode deskriptif untuk menganalisa data. Seluruh data yang telah dianalisis untuk menjelaskan tentang jenis-jenis and faktor yang mempengaruhi tact maxim yang telah diterapkan oleh karakter didalam film tersebut yang telah dianalisis secara deskriptif. Karya ilmiah ini menemukan 19 ucapan dimana seluruh ucapan tersebut menerapkan teori dari Kreidlertahun 1998 yang menyebutkan terdapat tujuh jenis cara berbicara seperti, assertive, performative, verdictive, expressive, directive, commissive dan phatic. Akan tetapi karya ilmiah ini hanya berfokus pada dua ucapan seperti, directive yang terdiri dari command, request dan suggestion. Commissive yang mengandung promise, pledges, threats, and vow. Setelah menganalisa seluruh data yang didapat, hasil menyatakan bahwa pengucapan secara directive yang lebih cenderung terlihat pada percakapan terutama dengan cara meminta dan menganjurkan. Ada pula faktor yang mempengaruhi tact maxim seperti factor umur, jenis kelamin, hubungan keluarga dan status sosial.
The Analysis Of The Main Character In Jodi Picoult’s Novel My Sister’s Keeper Putu Janet Uspianov; I Gde Sadia; Ni Ketut Sri Rahayuni
Humanis Volume 16. No. 1. Juli 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.555 KB)

Abstract

Judul studi ini adalah "The Analysis of The Main Character in Jodi Picoult’s Novel My Sister’s Keeper". Studi ini bertujuan untuk menganalisis aspek fisiologis, sosiologis dan psikologis dari karakter utama dan kemudian menemukan metode yang digunakan dalam menyajikan karakter dengan penulis. Data penelitian dalam studi ini diambil dari novel berjudul "My Sister’s Keeper". Pengumpulan data dilakukan dengan melalui studi kepustakaan. Metode ini diikuti dengan teknik mencatat, dan kemudian dikategorikan berdasarkan teori. Data yang dikumpulkan dan diklasifikasikan secara kualitatif dan deskriptif dianalisis berdasarkan teori sastra oleh Rene Wellek dan Austin Warren (1962). Teori pendukung studi ini diperkenalkan oleh Egri (di Sukada, 1987: 75), yang menyatakan bahwa karakter memiliki tiga dimensi sebagai struktur dasar, yaitu psikologis, sosiologis dan fisiologis, dan karena itu karakter dianalisis berdasarkan ketiga dimensi tersebut. Penulis juga menggunakan teori dari Theory of How to Analyze Fictions (character) oleh William Kenney (1966: 34). Berdasarkan analisis ditemukan bahwa karakter utama dalam cerita ini adalah Anna Fitzgerald yang secara fisiologis digambarkan sebagai seorang gadis berusia tiga belas tahun yang memiliki tubuh praremaja yang kurus dengan warna rambut gelap, tampilan tidak menarik, tanpa kemiripan dari orang tuanya dan dia suka memakai pakaian kasual. Anna juga seorang donor alogenik untuk kakaknya, Kate Fitzgerals. Dari aspek sosiologis Anna digambarkan sebagai seorang anak dari keluarga khas Amerika yang sangat mencintai keluarganya yang harus berurusan dengan pengadilan dalam upaya nya untuk mendapatkan emansipasi medis. Dari aspek psikologis Anna digambarkan sebagai orang yang cerdas, tetap pendirian, tenang, stabil, hati-hati dalam mengambil keputusan, dan gadis penurut, tapi ia juga dipengaruhi oleh perasaan tidak aman dan tertekan. Dalam mengungkapkan karakter utama penulis menggunakan metode campuran, yang meliputi metode dramatis di mana karakter mengungkapkan dirinya melalui kata-kata dan tindakannya, metode karakter pada metode karakter lain dimana kepribadian karakter utama disajikan oleh karakter lain dalam cerita, dan metode kontekstual di mana penulis menjelaskan karakter dengan konteks situasi dan lingkungan dalam cerita.