This Author published in this journals
All Journal HUMANIS
Ni Made Mitha Suandari
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Gossiping Among the Characters in “Confession of A Shopaholic“ Ni Made Mitha Suandari; I Made Suastra
Humanis Vol 19 No 1 (2017)
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (513.213 KB)

Abstract

Penelitian dengan judul Bergosip Antara Karakter di “Confession of a Shopaholic” bertujuan untuk mengetahui fitur linguistik pria dan wanita dan fungsi gosip selama sesi gosip di antara karakter dalam film Confession of a Shopaholic. Gosip sering muncul selama percakapan sehari-hari kita dengan orang lain dan itu akan, entah bagaimana, mempengaruhi cara pria dan wanita menggunakan bahasa, mempengaruhi orang dan dipengaruhi oleh orang lain. Data untuk penelitian ini adalah sebuah film berjudul Confession of a Shopaholic, dan dalam mengumpulkan data, metode dokumentasi digunakan. Setelah data dikumpulkan, data-data tersebut dianalisis secara kualitatif untuk menemukan fitur linguistik pria dan wanita nya dalam percakapan karakter berdasarkan jenis gosipnya dan juga untuk menemukan fungsi gosip. Teori dari Lakoff (1975) tentang fitur linguistik perempuan, Holmes (2000) tentang fitur linguistik pria, Nevo et al. (dikutip dalam Watson, 2012) tentang jenis gosip, dan Stirling dan Foster (2004) tentang fungsi gosip digunakan untuk menganalisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari sepuluh fitur linguistik perempuan, semua diantaranya ditemukan selama sesi gosip pada karakter. Penggunaan intensifier adalah yang paling sering muncul selama percakapan. Dalam film ini, karakter pria cenderung menggunakan tata bahasa yang benar dan juga penggunaan kata yang tegas, yang membuat tata bahasa yang benar dan penggunaan kata yang tegas tidak menjadi fitur linguistik laki-laki maupun perempuan. Di sisi lain, fitur linguistik pria yang muncul hanya penggunaan bahasa tabu dan kata sumpah yang kuat, yang dinyatakan oleh seorang pria dan seorang wanita di film ini. Fungsi gosip yang muncul dalam sesi gosip karakter adalah pertukaran informasi, memperkuat persahabatan, dan mempengaruhi pendapat orang lain. Antara tiga jenis gosip, fitur linguistik perempuan ditemukan mendominasi sesi gosip dibandingkan dengan fitur linguistik laki-laki.