K.W. Astuti
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PELATIHAN PEMANFAATAN RUMPUT LAUT DAN GARAM MENJADI SABUN DI DESA KUTUH BADUNG SELATAN BALI N.PA.D. Wijayanti; N.P.L. Laksmiani; K.W. Astuti; I.G.N.A.D. Putra
Buletin Udayana Mengabdi Vol 16 No 3 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.585 KB)

Abstract

Rumput laut atau alga laut (sea weed) dan garam merupakan salah satu komoditas perikanan yang telah dimanfaatkan sejak lama. Daerah Kutuh (Pantai Pandawa) merupakan salah satu wilayah penghasil rumput laut di Bali. Produksi rumput lautnya perbulan mencapai 130 sampai 225 per ton. Jenis rumput laut yang banyak dibudidayakan adalah jenis Euchema spinosum dan Euchema cottonii. Desa Kutuh memiliki potensi serta produktivitas yang tinggi untuk pengembangan budidaya rumput laut dan garamnya, namun dalam kenyataannya masih terdapat permasalahan yaitu strategi pengembangan usaha rumput laut masih kurang terencana. Dalam 3 tahun terakhir ini mengalami penurunan drastic dikarenakan para petani banyak yang beralih profesi saat ini menjadi pedagang dan penyedia usaha wisata di sekitar Pantai Pandawa. Menyusutnya jumlah petani tersebut semakin cepat seiring dijadikannya Pantai Pandawa sebagai obyek wisata. Untuk dapat tetap membudidayakan rumput laut yang menjadi salah satu keankeragaman hayati khas yang dimiliki oleh Bali maka perlu dilakukan suatu pengembangan usaha rumput laut dan dapat dikaitkan dengan pantai pandawa dijadikan sebagai obyek wisata. Salah satunya adalah pengembangan usaha mengolah rumput laut dan garam (komoditas terbesar di Pantai Pandawa) menjadi produk yang dapat dipasarkan didaerah wisata misalkan produk spa dan produk oleh-oleh. Salah satu yang dapat dilakukan adalah memberikan pengetahuan dan ketrampilan untuk mengolah rumput laut dan garam menjadi produk bernilai jual tinggi yakni sabun. Sabun diproduksi dengan cara mengkombinasikan rumput laut, garam, esensial oil, pewarna dan NaOH. Para petani perlu ditingkatkan pengetahuan dan ketrampilannya untuk memproduksi sabun yang berkualitas dengan cara menyelenggarakan workshop. Setelah diselenggarakan wokshop, para petani dapat mempraktekkan dengan baik cara membuat sabun dengan bahan kombinasi rumput laut dan garam.
PELATIHAN PEMBUATAN SABUN DENGAN BAHAN LIMBAH PROPOLIS KELLE DI DESA AAN KLUNGKUNG K.W. Astuti; N.P.A.D. Wijayanti; L.P.I. Harini; I G.S. Astawa
Buletin Udayana Mengabdi Vol 18 No 2 (2019): Buletin Udayana Mengabdi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.889 KB) | DOI: 10.24843/BUM.2019.v18.i02.p19

Abstract

Kelompok peternak lebah madu Trigona spp di Desa Aan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung melakukan budidaya lebah madu Trigona spp untuk mendapatkan madu kelle yang terkontrol kualitasnya. Dalam proses pengolahan madu kelle ini dihasilkan propolis yang sampai saat ini belum dapat dimanfaatkan oleh kelompok peternak. Permasalahan yang ada adalah kurangnya pengetahuan untuk mengolah limbah propolis ini menjadi produk yang memiliki nilai jual tinggi.Program pelatihan yang diberikan adalah pelatihan mengolah propolis menjadi produk bernilai jual yakni sabun padat dengan kandungan aktif propolis. Dalam program ini akan dibentuk Focus Group Disscussion (FGD) yang terdiri dari 5 orang setiap 1 FGD. Program ini diawali dengan pemberian informasi mengenai pengolahan propolis menjadi produk baru kemudian dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab. Untuk memaksimalkan penyampaian materi tersebut diatas maka tim memberikan modul. Setelah penyampaian informasi dilanjutkan dengan pelatihan dan praktek langsung untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diterima. Setelah pelaksanaan workshop kelompok peternak lebah madu Trigona spp di Desa Aan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung sudah berhasil membuat sabun padat dengan bahan aktif propolis. Kata kunci : propolis, sabun padat, pelatihan, Trigona, madu kelle
PELATIHAN PEMBUATAN LULUR DARI RUMPUT LAUT DAN GARAM PADA IBU-IBU PKK DI DESA KUTUH BADUNG SELATAN N.P.A.D. Wijayanti; K.W. Astuti; N.P.L. Laksmiani; P.S. Yustiantara; I.G.A. Januarta; I.K. Subagia
Buletin Udayana Mengabdi Vol 18 No 2 (2019): Buletin Udayana Mengabdi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.983 KB) | DOI: 10.24843/BUM.2019.v18.i02.p03

Abstract

Daerah Kutuh (Pantai Pandawa) Badung Selatan merupakan salah satu wilayah penghasil rumput laut di Bali mencapai 130 sampai 225 per ton. Desa Kutuh memiliki potensi serta produktivitas yang tinggi untuk pengembangan budidaya rumput laut dan garamnya, namun kenyataannya masih terdapat permasalahan yaitu strategi pengembangan usaha rumput laut masih kurang terencana. Dalam 3 tahun terakhir ini mengalami penurunan drastis dikarenakan para petani banyak yang beralih profesi saat ini menjadi pedagang dan penyedia usaha wisata di sekitar Pantai Pandawa. Menyusutnya jumlah petani tersebut semakin cepat seiring dijadikannya Pantai Pandawa sebagai obyek wisata. Untuk dapat tetap membudidayakan rumput laut yang menjadi salah satu keanekaragaman hayati khas yang dimiliki oleh Bali maka perlu dilakukan suatu pengembangan usaha rumput laut dan dapat dikaitkan dengan pantai pandawa dijadikan sebagai obyek wisata. Salah satunya adalah mengolah rumput laut dan garam menjadi produk yang dapat dipasarkan didaerah wisata seperti lulur rumput laut sehingga perlu diadakan kegiatan pelatihan pada ibu-ibu PKK. Pelatihan ini bertujuan untuk melatih keterampilan Ibu-Ibu PKK Desa Kutuh Badung Selatan untuk menghasilkan produk bernilai jual. Kegiatan pelatihan pembuatan lulur telah dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 27 Agustus 2018 bertempat di Aula Kantor Desa Kutuh Badung Selatan. Acara dibuka oleh bagian Hubungan Masyarakat Desa Kutuh Badung dilanjutkan dengan pemaparan materi tentang lulur dan pembuatannya serta pemanfaatan rumput laut dan garam sebagai bahan baku lulur. Kemudian Ibu-ibu PKK dibagi menjadi 5 kelompok untuk praktek pembuatan lulur rumput laut. Hasilnya kelompok PKK telah mampu menghasilkan lulur rumput laut dengan tingkat kehalusan yang berbeda-beda sesuai dengan selera. Lulur dikemas dalam plastik. Pelatihan pembuatan lulur rumput laut dan garam sangat bermanfaat dalam melatih keterampilan Ibu-ibu PKK dan meningkatkan nilai jual rumput laut. Kata kunci : Rumput laut, Garam, Lulur, Pelatihan, Desa Kutuh Badung
Uji Aktivitas Anti Cacing dengan Ekstrak Etanol Buah Mengkudu (Morinda citrifolia linn.) pada Cacing Gelang Babi (Ascaris suum goeze) secara In vitro P.P.A.K. Udayan; K.W. Astuti; A.A.G.R.Y. Putra
Jurnal Farmasi Udayana Vol. 4, No. 1, Tahun 2015
Publisher : Departement of Pharmacy, Faculty of Mathematics and Natural Science, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (111.972 KB)

Abstract

Prevalensi infeksi Ascaris suum pada babi di Bali yang tinggi menimbulkan kerugian diantaranya adalah terjadinya penurunan hasil produksi akibat terhambatnya pertumbuhan ternak serta bertambahnya biaya yang harus dikeluarkan untuk pengobatan ternak yang terinfeksi penyakit. Pemberian anti cacing albendazole pada ternak mudah menimbulkan resistensi. Mengkudu diketahui berpotensi sebagai obat cacingan, sehingga perlu dilakukan uji anti cacing. Penelitian diawali dengan melakukan determinasi tumbuhan, penetapan kadar air simplisia dan ekstrak, serta skrining fitokimia. Uji aktivitas anti cacing dilakukan terhadap 7 kelompok perlakuan dengan 3 kali pengulangan. Kelompok I (kontrol negatif) diberikan CMC-Na 0,5%; kelompok II (kontrol positif) diberikan suspensi albendazole 0,01%b/v; kelompok III-VII diberikan suspensi ekstrak etanol buah mengkudu konsentrasi 1%b/v, 2,5%b/v, 5%b/v, 7,5%b/v, 10%b/v. Pengamatan dilakukan setiap 2 jam selama 40 jam. Aktivitas anti cacing ekstrak etanol mengkudu ditentukan melalui uji Kruskal-Wallis. Hasil skrining fitokimia menunjukkan ekstrak etanol buah mengkudu mengandung alkaloid, saponin, glikosida, terpenoid, dan tanin. Ekstrak etanol buah mengkudu pada konsentrasi 1%b/v, 2,5%b/v, 5%b/v, 7,5%b/v, 10%b/v memiliki aktivitas anti cacing secara in vitro pada cacing Ascaris suum Goeze secara bermakna dibandingkan dengan kontrol negatif (p<0,05).
PROFIL STABILITAS FISIKA KIMIA MASKER GEL PEEL-OFF EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) N.P.A.D. Wijayanti; K.W. Astuti; I.G.N.A.D Putra,; I.G.N.J.A. Prasetia,; M.Y.D. Darayanthi,; P.N.P.D. Nesa,; L.D.S. Wedarini,; D.N.P. Adhiningrat,
Jurnal Farmasi Udayana Vol. 4, No. 1, Tahun 2015
Publisher : Departement of Pharmacy, Faculty of Mathematics and Natural Science, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.516 KB)

Abstract

Ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) kaya akan kandungan xanton yang diketahui bersifat sebagai antioksidan. Pada penelitian sebelumnya, telah dilakukan optimasi formula masker gel peel-off ekstrak kulit buah manggis. Namun, formula optimal yang diperoleh belum tentu memiliki stabilitas yang baik selama penyimpanan. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan penelitian untuk mengetahui profil stabilitas fisik masker gel peel-off ekstrak kulit buah manggis dengan HPMC sebagai gelling agent. Penelitian ini diawali dengan mengumpulkan simplisia, ekstraksi, standarisasi ekstrak, fomulasi dan penetapan profil stabilitas fisika kimia. Simplisia diekstraksi menggunakan etanol 96% kemudian diformulasi menjadi sediaan masker gel peel-off lalu ditetapkan profil stabilitas fisika (organoleptis, homogenitas, viskositas, daya sebar, daya lekat, sineresis) dan kimia (pH) dari masker gel peel off ekstrak kulit buah manggis. Profil stabilitas sediaan ditetapkan selama penyimpanan 28 hari pada suhu 30°C. Penetapan profil stabilitas didasarkan dengan melihat perubahan yang terjadi dimulai dari awal formulasi hingga 28 hari penyimpanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan masker gel peel off ekstrak kulit buah manggis stabil selama penyimpanan 28 hari pada suhu 300C.