I.P.A Astawa
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

INTEGRASI PERTANIAN DAN INDUSTRI KECIL DALAM PEMBERDAYAAN MASYRAKAT DI DESA BATUR TENGAH KECAMATAN KINTAMANI KABUPATEN BANGLI I.P.A Astawa; A.A.I.A.S Komaladewi; I.K.A Atmika
Buletin Udayana Mengabdi Vol 15 No 2 (2016): Jurnal Udayana Mengabdi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (516.631 KB)

Abstract

Desa Batur Tengah termasuk dalam wilayah Kecamatan Kintaman dengan jumlah penduduk kurang lebih4250 jiwa atau 850 kepala keluarga (KK). Desa ini terdiri dari 8 banjar/dusun. Mata pencaharian sebagianbesar penduduk adalah dari sektor pertanian, dan beberapa bergerak di sektor agrobisnis. Lahan pertanian danperkebunan mereka banyak ditanami padi, jeruk dan kopi dimana tersebar sepanjang wilayah/daerah di DesaBatur Tengah. Potensi yang masih perlu digali yakni bidang perkebunan jeruk dan home industri. Selain itu,perkebunan jeruk yang tersebar hampir di seluruh wilayah desa Batur Tengah hanya difokuskan sebagaisumber produksi buah, nantinya diharapkan dapat dikembangkan menjadi objek wisata buah sepertikebanyakan tempat agrowisata lainnya. Kegiatan KKN PPM di Desa Batur Tengah bertujuanmemberdayakan masyarakat dalam menggali potensi alam dan SDM yang dimiliki: 1)Pemberdayaan danmeningkatkan pengetahuan industri kecil bagaimana meningkatkan produktifitas dan diversifikasi produk,2)Pemberdayaan dan meningkatkan pengetahuan anggota kelompok ternak tentang kemungkinanpemanfaatan jerami padi sebagai sumber pakan ternak sapi, 3)Pemberdayaan kelompok peternak melaluipeningkatan pengetahuan dan keterampilan mengenai cara pembuatan pupuk organik dari kotoran ternak sapidan proses pemanfaatannya sebagai biogas, 4)Memberikan pengetahuan dan ketrampilan pengelolaan lahandan pemasaran hasil produksi terutama produksi jeruk menuju kearah agrowisata. Pelaksanaan kegiatandibagi menjadi tiga tahapan. Tahapan pertama adalah persiapan dan pembekalan, tahap keduaimplementasi/pelaksanaan kegiatan di lapangan, dan tahap ketiga evaluasi dan monitoring untuk koreksi danpenyempurnaan keberlanjutan program. Tahap persiapan dimulai audensi dengan aparat desa dan tokohmasyarakat untuk menentukan skala prioritas kegiatan berdasarkan kondisi dan potensi yang ada dimasyarakat. Tahap pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan penyuluhan maupun praktek di lapangan, maupunpendampingan oleh mahasiswa peserta KKN selama di lapangan. Sedangkan tahap ketiga adalah evaluasidan monitoring dilakukan oleh tim pelaksana/dosen pembimbing lapangan dan koordinator KKN untukmelihat dampak dan keberlanjutan program yang sudah dilaksanakan.