Christiany Juditha
Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika (BBPPKI) Makassar Kementerian Komunikasi dan Informatika RI

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Objektivitas Berita Korupsi Pada Surat Kabar (Analisis Isi Berita Pada Surat Kabar Kompas Periode Januari-Oktober 2012) Juditha, Christiany
Jurnal Penelitian Komunikasi, Informatika dan Media Massa Vol 16, No 1 (2013): April 2013
Publisher : BBPPKI MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (50.139 KB)

Abstract

Objektivitas merupakan salah satu syarat sebuah berita agar dikatakan berkualitas. Namun kini banyak media massa tidak mampu menerapkan objektivitas dalam pemberitaan mereka. Banyak berita khususnya tentang korupsi yang cendering berat sebelah dan menghakimi. Karena itu, penelitian ini bertujuan menjelaskan objektivitas berita korupsi pada surat kabar Kompas periode Januari – Oktober 2012 dengan menggunakan metode analisis isi. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa berita tentang korupsi pada surat kabar Kompas mayoritas memiliki tingkat objektivitas yang tinggi yaitu memiliki unsur mainpoint berita (tidak mencampuadukkan antara fakta dan opini), pencampuran fakta dan opini), melakukan cek dan ricek kepada sumber berita, unsur 5W+1H (semua fakta dan peristiwa telah diberitakan seluruhnya), source bias (tidak menampilkan satu sisi pemberitaan saja serta tidak memberikan penilaian).
Stereotip dan Prasangka dalam Konfl ik Etnis Tionghoa dan Bugis Makassar Juditha, Christiany
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 12, No 1 (2015)
Publisher : Prodi Ilmu Komunikasi, FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.054 KB)

Abstract

Keberagaman budaya, agama dan bahasa di Indonesia seringkali menimbulkan konfl ik. Etnis Tionghoa dan Bugis Makassar, misalnya, sering terkait dengan konfl ik tersebut. Penyebab utama persoalan ini adalah stereotip dan prasangka yang kuat di antara kedua etnis. Sebenarnya, telah ada usaha-usaha menjalin komunikasi antar budaya untuk mengatasi persoalan tersebut. Usaha ini didasarkan pada anggapan bahwa jika kedua etnis dapat menjalin kontak atau interaksi dengan mengembangkan komunikasi antar budaya yang bermakna, maka kesalahpahaman budaya dapat diminimalkan sebagai upaya untuk mereduksi perilaku stereotip, prasangka, dan etnosentris.
FENOMENA TRENDING TOPIC DI TWITTER: ANALISIS WACANA TWIT #SAVEHAJILULUNG Juditha, Christiany
Jurnal Penelitian Komunikasi dan Pembangunan Vol 16, No 2 (2015): December 2015
Publisher : BBPPKI Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Social media Twitter abstraction of the most actively used in Indonesia. Users often involved in the topics being discussed in cyberspace. No wonder if the Twitter trending topic dominated by the topic of Indonesian origin. The phenomenon that gave make to freedom of speech in social media also raises a problem where if there is a specific topic that is not liked then, netizens busy to bully certain parties, one of which in the case of Haji Lulung. The research objective is to get an overview of discourse analysis of tweet #SaveHajiLulung who became a trending topic on Twitter. This study uses content analysis of discourse van Dijk of the structure macro, super structure and microstructure. The study concluded that the most prominent theme is the figure of Haji Lulung in negatively (satire) by netizens. This scheme netizen opinion abreast case of issues every day. There is a process whereby discourse Lulung was first rolled in the media, which was, then a lot of netizens response. The process of growing into a discourse not just posting tweets and retweets, but is followed by meme (funny pictures) about Lulung. Meaning that emphasized mostly contains elements of parody about Lulung, tend to hyperbole (exaggerate) and the reps alteration (repeat).
Gender dan Seksualitas dalam Konstruksi Media Massa Juditha, Christiany
JURNAL SIMBOLIKA: Research and Learning in Communication Study Vol 1, No 1 (2015): JURNAL SIMBOLIKA APRIL
Publisher : Communication Sciences Department Faculty of Social and Political Sciences Medan Area Univ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (472.602 KB)

Abstract

AbstrakKini tayangan televisi banyak kita temui beragam budaya pop mulai iklan hingga film. Dan di dalam tayangan-tayangan tersebut isu gender khususnya perempuan dan seksualitas menjadi bumbu yang dianggap penting oleh kapitalis. Tujuannya tidak lain agar tayangan-tayangan tersebut mendapat tempat di hati khalayak. Seharusnya media massa tidak melulu mengangkat isu stereotyping dengan dominasi  pria dan perempuan sebagai objek seks. Media harusnya membantu kaum perempuan untuk membuka wawasan serta merubah imej tentang diri perempuan. Paling tidak bersifat berimbang dalam menggambarkan sosok perempuan dan laki-laki dengan tidak bias gender. 
Realitas Lesbian, Gay, Biseksual, Dan Transgender (Lgbt) Dalam Majalah Juditha, Christiany
Jurnal Komunikasi Vol 6, No 3 (2014): Jurnal Komunikasi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jk.v6i3.37

Abstract

Abstract: The presence of new media is so fast, do not make the traditional media such as magazines die. Magazine persisted even migrated to the online magazine. Segmentation increasingly diverse magazine specifically for women, men, teens, children, families, until the LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual and Transgender).The presence of specialized magazines LGBT, much opposed from the general public in Indonesia. Because, the activity of LGBT incompatible with the religion. But specifically LGBT magazines still exist and have to function as a mass media. It has the advantage of a highly segmented audience that the issues contained in this magazine are also very specific and will be sought as a requirement for a special audience. With magazines, illustrated also LGBT reinforces their existence despite a lot of opposition. It is precisely through this medium; LGBT people can freely express themselves and their gender identity at the same time to give effect to its readers.Abstrak: Kehadiran media baru yang begitu pesat, tidak membuat media tradisional seperti majalah mati. Majalah tetap bertahan bahkan bermigrasi ke majalah online. Segmentasinya pun beragam mulai dari khusus wanita, pria, remaja, anak-anak, keluarga, hingga LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender). Kehadiran majalah khusus LGBT menuai banyak kontra daripada pro dari masyarakat umum termasuk di Indonesia. Lagi-lagi karena aktivitas kaum ini dianggap tidak sesuai dengan ajaran agama. Terlepas dari pro dan kontra, majalah khusus LGBT tetap eksis dan telah menjalankan fungsinya sebagai media massa. Karena memiliki kelebihan yaitu audiens yang sangat tersegmentasi sehingga isu-isu yang dimuat dalam majalah ini juga sangat spesifik dan tetap akan dicari karena menjadi kebutuhan bagi audiens khusus. Dengan majalah, tergambar juga bahwa kaum minoritas seperti LGBT semakin mengukuhkan keberadaan mereka meski banyak mendapat tentangan. Justru melalui media ini, kaum LGBT dapat dengan bebas mengekspresikan diri dan identitas gender mereka sekaligus memberikan pengaruh bagi pembacanya.
TINGKAT LITERASI TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI MASYARAKAT KOTA MAKASSAR Juditha, Christiany
Masyarakat Telematika Dan Informasi : Jurnal Penelitian Teknologi Informasi dan Komunikasi Vol 2, No 1 (2011): Masyarakat Telematika Dan Informasi : Jurnal Penelitian Teknologi Informasi dan
Publisher : Kementerian Komunikasi dan Informatika R.I.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Literacy level of Information and Communications Technology in society at the city of Makassar can be categorize as pretty good/high, because according from three ICTs media that had been researched which are, Computer, Internet, and cell phone, all of them had been used by most of respondents. The used of cell phone are the highest, followed by computer and Internet. The purposes of using ICT are to make it easier for communicating, working and acquiring information. This result will really help to succeed the process of City Governments program to make Makassar became a Cyber City.
Stereotip dan Prasangka dalam Konfl ik Etnis Tionghoa dan Bugis Makassar Juditha, Christiany
Jurnal ILMU KOMUNIKASI Vol 12, No 1 (2015)
Publisher : FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.054 KB) | DOI: 10.24002/jik.v12i1.445

Abstract

Keberagaman budaya, agama dan bahasa di Indonesia seringkali menimbulkan konfl ik. Etnis Tionghoa dan Bugis Makassar, misalnya, sering terkait dengan konfl ik tersebut. Penyebab utama persoalan ini adalah stereotip dan prasangka yang kuat di antara kedua etnis. Sebenarnya, telah ada usaha-usaha menjalin komunikasi antar budaya untuk mengatasi persoalan tersebut. Usaha ini didasarkan pada anggapan bahwa jika kedua etnis dapat menjalin kontak atau interaksi dengan mengembangkan komunikasi antar budaya yang bermakna, maka kesalahpahaman budaya dapat diminimalkan sebagai upaya untuk mereduksi perilaku stereotip, prasangka, dan etnosentris.
Literasi Informasi Melawan Hoaks Bidang Kesehatan di Komunitas Online Juditha, Christiany
Jurnal ILMU KOMUNIKASI Vol 16, No 1 (2019)
Publisher : FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2286.338 KB) | DOI: 10.24002/jik.v16i1.1857

Abstract

This study aims to describe the development of information literacy in online communities to fight hoaxes in the health sector. The research method used is qualitative content analysis. The results show the seven pillars of information literacy, which are identification, coverage, planning, information gathering, evaluation, management and presentation of information are built into the Indonesian Hoaxes group. Anyone can participate by asking questions, discussing, and clarifying hoaxes in online media. Administrator and community members have the same role to give each other information literacy so that they get the same understanding of the truth information.