Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

MEKANISME ERUPSI DAN MODEL KANTONG MAGMA GUNUNGAPI IJEN Ayu, Hena Dian; Jufriadi, Akhmad
Jurnal Neutrino JURNAL NEUTRINO (Vol 6, No 2
Publisher : Department of Physics, Maulana Malik Ibrahim State Islamic University of Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (658.707 KB) | DOI: 10.18860/neu.v0i0.2585

Abstract

Mekanisme erupsi suatu gunungapi dapat dilihat berdasarkan karakteristik dan bagaimana model kantong magma gunungapi tersebut.  Karakteristik dan posisi kantong magma dapat diestimasi dengan mengunakan metode seismik yaitu dengan menganalisa rekaman sinyal seismik dari suatu gempa vulkanik maupun tektonik. Analisis terhadap rekaman sinyal gempa vulkanik (tipe A dan tipe B) dan tremor harmonik yang didapatkan dari 3 stasiun seismik yaitu Ijen (Ijen), Terowongan Ijen (TRWI) dan Kawah Utara Ijen (KWUI) dilakukan dengan cara menyeleksi sinyal  berdasarkan waveform dan dilihat pola spektralnya untuk mendapatkan kandungan frekuensinya. Analisis hiposenter dilakukan untuk mengetahui kedalaman gempa vulkanik dan mengestmasi dimanakah dan bagaimana model kantong magmanya. Dari perhitungan diperoleh sebaran posisi hiposenter berada pada kedalaman berkisar 0–2.500 meter dibawah Kawah Ijen untuk Gempa VB, 2.000–2.500 meter dibawah Kawah Ijen untuk Gempa VA dan 5.000–50.000 meter dibawah permukaan laut untuk Gempa Tektonik Lokal.  Hasil penelitian menunjukkan daerah aseismik berada pada kedalaman lebih dari 4000 meter dibawah permukaan laut, yang diindikasikan sebagai kantung magma. Adapun proses internal yang terjadi adalah lebih disebabkan oleh adanya pergeseran patahan karena terjadi peningkatan aktivitas magma. Dan didapatkan pula bahwa model kantong magmanya bersistem ganda. Pada model ini, Letusan dapat dipandang sebagai terjadinya proses pengosongan kantong magma dangkal. Gaya eksternal F(t) dianalogikan tekanan magma yang mengandung gas Pm(t), gaya pegas (-ky) analog dengan tekanan hidrotermal dari air danau kawah. Diasumsikan bahwa ketika gaya eksternal yang mendorong massa sudah melebihi gaya pegas dan redamannya yang menahan massa, maka gaya eksternal akan keluar pada panjang pegas dan massa akan memantul kembali. Keadaan tersebut dianalogikan dengan terjadinya erupsi, yaitu ketika tekanan magma (Pm) sudah melebih tekanan hidrotermal (Ph), maka tekanan akan keluar dan terjadi erupsi. Kata kunci:
ANALISIS SINYAL SEISMIK UNTUK MENGETAHUI PROSES INTERNAL GUNUNG IJEN JAWA TIMUR Jufriadi, Akhmad; Maryanto, Maryanto; Susilo, Adi; Purwanto, B. Heri; Hendrasto, Muhammad
Jurnal Neutrino JURNAL NEUTRINO (Vol 6, No 1
Publisher : Department of Physics, Maulana Malik Ibrahim State Islamic University of Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (758.143 KB) | DOI: 10.18860/neu.v0i0.2443

Abstract

Aktivitas Gunung Ijen pada bulan Desember 2011 sampai dengan Maret 2012 menarik untuk dikaji karena aktivitas selama bulan tersebut mengalami perubahan status dari kondisi normal menjadi  waspada  kemudian  meningkat  menjadi  siaga.  Tujuan  penelitian  ini  untuk  mengetahui karakteristik gempa vulkanik (tipe A dan tipe B) dan tremor harmonik serta melakukan identifikasi kantong  magma  dan  proses  internal  Gunung  Ijen  terkait  dengan  seismisitasnya.  Analisa  data dilakukan pada data rekaman sesimik dari gempa vulkanik (tipe A dan tipe B) dan tremor harmonik yang didapatkan dari 3 stasiun seismik yaitu Ijen (Ijen), Terowongan Ijen (TRWI) dan Kawah Utara Ijen (KWUI). Sinyal diseleksi berdasarkan waveform dan dianalisis spektralnya untuk mendapatkan kandungan frekuensinya. Analisis hiposenter dilakukan untuk mengetahui kedalaman gempa-gempa vulkanik yang digunakan sebagai dasar identifikasi kantong magma dan proses internal Gunung Ijen. Berdasarkan analisa terhadap data rekaman sinyal seismik didapatkan karakteristik gempa vulkanik dalam (VA) memiliki ciri sinyal dengan amplitude berkisar 5–46 mm, lama gempa berkisar 6–45 detik, kandungan frekuensi berkisar 3,4 Hz dan kedalaman sumber gempa berkisar 2.500 – 4.000 meter dibawah Kawah Ijen. Gempa Vulkanik Dangkal (VB) memiliki ciri sinyal dengan amplitude berkisar 3–46 mm,  lama  gempa  berkisar 5–25 detik,  kandungan frekuensi berkisar 2,6  Hz  dan kedalaman sumber gempa berkisar 0 - 2.500 meter dibawah Kawah Ijen. Untuk Tremor vulkanik kandungan frekuensinya berkisar 0,83 Hz, amplitude berkisar 0,5 – 45 mm dan sumber berada di bawah kawah. Aktivitas Gempa Vulkanik Gunung Ijen mengalami peningkatan tinggi ditandai dengan peningkatan gempa vulkanik dalam (VA) dan gempa vulkanik dangkal (VB) diikuti oleh tremor harmonik  serta  peningkatan  energi  gempa  vulkanik  yang  terkai  dengan  proses  internal  yang merupakan proses pergerakan magma dari dalam bumi menuju permukaan disebabkan oleh adanya kegiatan tektonik disekitar gunung yang menyebabkan adanya suplai magma dari kantong magma dalam yang diperkirakan berada pada kedalaman lebih dari 4000 meter dibawah permukaan laut.
STRAIN GAUGE SENSOR OF MASS MEASUREMENT USING A BRASS CANTILEVER Ayu, Hena Dian; Jufriadi, Akhmad; Pranata, Kurriawan Budi; E., Endarko; Muntini, Melania Suweni
Jurnal Neutrino Vol 9, No 2 (2017): April
Publisher : Department of Physics, Maulana Malik Ibrahim State Islamic University of Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (749.911 KB) | DOI: 10.18860/neu.v9i2.4138

Abstract

A study of mass measurement using strain gauge 120 which was placed in the corner of the brass cantilever has been done. This study essentially utilizes deflection phenomena on the surface. This phenomenon occurs due to the mass placed on one end of the brass cantilever. The Mass was calibrated with standard mass gauge using OHAUS PA214 PioneerTM analytical balance. It was done a variation of mass-reduction and addition at the end of the brass cantilever with a multiple of 0.1 gram over a span interval of 1.1-7.5 grams. It obtained hysteresis curve plot for the changing strain gauge resistance (ΔR) versus mass variations on which the system has the maximum load range (7,1-7,5 gram). Moreover,  The test of the system for the mass variations in the output voltage of the IC AD521JD differential amplifier was approximated as a quadratic function which was expressed in the system characteristic equation m = 2,4×V2 - 0,8533×V + 1,1449, with m (gram) and V (Volt). The characteristic equation is used in the ADC conversion of the microcontroller. The measured mass value was displayed on 2 × 16 LCDs in grams.
PENERAPAN METODE GEOFISIKA UNTUK PEMETAAN DAERAH RAWAN LONGSOR DAS BRANTAS KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG Pranata, Kurriawan Budi; Jufriadi, Akhmad; Ayu, Hena Dian; Wahyuningsih, Dwi
Jurnal Neutrino Vol 8, No 2. APRIL (2016): JURNAL NEUTRINO
Publisher : Department of Physics, Maulana Malik Ibrahim State Islamic University of Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.047 KB) | DOI: 10.18860/neu.v8i2.3311

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi tahanan jenis dan bidang gelincir pada pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas Kecamatan Sukun Kota Malang. Lokasi penelitian merupakan daerah dengan tebing yang  curam berkisar 70o hingga 90o. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode geolistrik resistivitas dengan konfigurasi Wenner. Hasil pengolahan data geolistrik resistivitas menunjukkan bahwa material lempung pasiran dengan tahanan jenis 23,4 Ohm-meter, material lempung kedap air dengan tahanan jenis 30,9–57,3 Ohm-meter diduga sebagai bidang gelincir (slip-surface). Hal tersebut disebabkan resapan air hujan yang mencapai lapisan lempung kedap air akan mengalami kontak dengan lapisan lempung, air mengalir diatas lapisan lempung dan menyebabkan hancurnya lapisan lempung sehingga menjadi licin yang kemudian menjadi bidang gelincir. Berdasarkan interpretasi hasil pengolahan data dapat disimpulkan bahwa daerah penelitian memiliki potensi yang tinggi untuk terjadi longsor
UPAYA PENGURANGAN RESIKO BENCANA GEMPA BUMIMELALUI CAMPUS WATCHING SEBAGAI PENDIDIKAN MITIGASI BENCANA (Studi Kasus Gedung Graha Sainta Lt.1 Universitas Brawijaya) Jufriadi, Akhmad
Erudio Journal of Educational Innovation Vol 1, No 1 (2012): ERUDIO (JOURNAL OF EDUCATIONAL INNOVATION)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (129.435 KB)

Abstract

Berdasarkan Hyogo Framework yang disusun oleh PBB maka pendidikan pengurangan resiko bencana merupakan prioritas, yakni Priority for Action 3: Use knowledge, innovation and education to build a culture of safety and resilience at all. Dalam rangka membangun suatu budaya keselamatan dan ketahanan khususnya untuk generasi muda Pengurangan Risiko Bencana perlu dikembangkan lebih lanjut. Belajar dari pengalaman tentang kejadian bencana alam yang besar dan berbagai bahaya yang ada di Indonesia maka dipandang perlu untuk mengajarkan kepada masyarakat tentang Pengurangan Resiko Bencana dengan metode campus watching dan bagaimana menyelamatkan diri mereka saat bencana mengancam, menghindari kecelakaan yang tidak perlu terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Sasaran yang ingin dicapai dengan penelitian ini adalah meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan kewaspadaan (awareness) mahasiswa dan komunitas perguruan tinggi terhadap bahaya gempa bumi. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah: 1) untuk mengetahui pengetahuan mahasiswa sebelum dan sesudah memperoleh materi Pendidikan Pengurangan Resiko Bencana melalui campus watching, 2) mengetahui tingkat pengetahuan staff TU dan penjaga gedung GS Universitas Brawijaya sebelum dan setelah memperoleh pendidikan Pengurangan Resiko Bencana dengan metode campus watching. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dan menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk melihat hubungan sebab akibat antar variabel. Sedangkan metode yang digunakan adalah metode survey yang dilakukan sebelum, saat dan sesudah campus watching, yaitu suatu metode yang menggunakan beberapa pertanyaan terstruktur untuk mendapatkan informasi secara spesifik. Hasil penelitian adalah terdapat peningkatan pengetahuan baik untuk mahasiswa maupun staff TU dan penjaga gedung setelah diberikan  pendidikan PRB dengan metode campus watching. Mahasiswa antusias mempelajari materi PRB dengan campus watching dan dapat mempraktekkan kegiatan perlindungan diri dengan baik.
THE EFFECT OF JUST IN TIME TEACHING (JITT) LEARNING MODEL ON THE CONCEPT MASTERY OF STUDENTS LEARNING MOTIVATION Ayu, Hena Dian; Sagita, Ulfa; Jufriadi, Akhmad
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 24, No 1 (2019): Jurnal Pengajaran MIPA - April 2019
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v24i1.17052

Abstract

This study aims to determine the effect of the Just In Time Teaching (JITT) learning model on mastery of concepts in terms of student learning motivation. The design used in the study was quasi experiment. The design of this study used posttest only control group design. Where the study population was class VIII students at SMP Negeri 3 Kepanjen. The instrument used to measure mastery of concepts is a post test question, while measuring motivation for learning is a sheet of observation of learning motivation. The technique for testing hypotheses is to use the Analysis of Variance. The results showed that: 1) there was the influence of mastery of students' concepts taught using just in time teaching learning models, and students taught using conventional learning models, 2) there were differences in mastery of physics concepts of students who were highly motivated with students who had motivation low, 3) there is no interaction between just in time teaching and conventional learning models with learning motivation towards mastery of concepts. Based on the results of the study, it can be concluded that students who learn with the Just In Time Teaching learning model mastery the concept is higher than students who study with conventional learning models. Students who have high learning motivation have higher mastery of concepts compared to students who have low learning motivation. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Just In Time Teaching (JITT) terhadap penguasaan konsep ditinjau dari motivasi belajar siswa. Rancangan yang digunakan dalam penelitian adalah quasi experiment. Desain penelitian ini menggunakan posttest only control group design. Dimana populasi penelitian adalah siswa kelas VIII di SMP Negeri 3 Kepanjen. Instrumen yang digunakan untuk mengukur penguasaan konsep adalah soal post test, sedangkan untuk mengukur motivasi belajar adalah lembar observasi motivasi belajar. Teknik untuk menguji hipotesis adalah dengan menggunakan uji Anova Dua Jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) ada pengaruh penguasaan konsep siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran just in time teaching, dan siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran konvensional, 2) ada perbedaan penguasaan konsep fisika siswa yang mempunyai motivasi tinggi dengan siswa yang mempunyai motivasi rendah, 3) tidak ada interaksi antara model pembelajaran just in time teaching dan konvensional dengan motivasi belajar terhadap penguasaan konsep. Berdasarkan hasil penelitian maka diperoleh kesimpulan bahwa siswa yang belajar dengan model pembelajaran Just In Time Teaching penguasaan konsepnya lebih tinggi daripada siswa yang belajar dengan model pembelajaran konvensional. Siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi memiliki penguasaan konsep yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki motivasi belajar rendah.Keywords: Just In Time Teaching (JITT), Mastery of Concepts, Learning Motivation
Peningkatan Kuantitas dan Kualitas Produk Keripik Talas dan Singkong pada Kelompok Industri Rumah Tangga Melalui Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Dian Ayu, Hena; Winarko, Wignyo; Jufriadi, Akhmad
IMPOWERMENT SOCIETY Vol 1 No 02 (2018): Agustus
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis Widya Gama Lumajang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.99 KB) | DOI: 10.30741/eps.v1i02.303

Abstract

Tujuan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi kripik umbi singkong dan umbi talas melalui alih tekhnologi dan pelatihan management produksi hingga pemasaran. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan menggunakan demostrasi, ploting dan evaluasi ketercapain Program Kemitraan Masyarakat (PKM) kepada mitra yaitu kelompok industri rumah tangga. Hasil dari pengabdian ini menunjukkan bahwa alih tekhnologi berupa penggunaan perajang otomatis mampu menghemat tenaga, waktu dan selisih umbi rajang yang dihasilkan yaitu 35 kg/jam. Penggunaan spinner peniris minyak mampu meniriskan tiga kali lipat dibanding menggunakan peniris tradisional. Secara umum dapat disimpulkan bahwa program pengabdian ini mampu meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi keripik, sehingga omset mitra pengabdian dapat meningkat.
PENGARUH PENERAPAN STRATEGI OPEN ENDED PROBLEM BERSETTING KOOPERATIF TERHADAP KEMAMPUAN MENYELESAIKAN MASALAH DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA SMP PGRI 6 MALANG Hena Dian Ayu; Akhmad Jufriadi
Jurnal Inspirasi Pendidikan Vol 7 No 1 (2017): Januari 2017
Publisher : Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (57.39 KB) | DOI: 10.21067/jip.v7i1.1549

Abstract

Abstrak: Pembelajaran open ended problem bersetting kooperatif merupakan pembelajaran dimana guru menyajikan permasalahan dengan banyak jawaban, kemudian siswa mendiskusikannya dalam kelompok belajar dan mempresentasikan hasil diskusi serta pada akhirnya guru menyimpulkan hasil diskusi siswa mengenai materi yang didapatkan siswa. Sedangkan kreativitas adalah kemampuan untuk menemukan sesuatu yang baru dan merupakan kombinasi berpikir logis dan berpikir divergen yang memperhatikan fleksibilitas, kefasihan, dan kebaruan dalam memecahkan maupun mengajukan masalah. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui efektivitas strategi open ended problem bersetting kooperatif terhadap kemampuan menyelesaikan masalah ditinjau dari kreativitas siswa. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experiment dengan desain faktorial 2 x 2. Populasi penelitian adalah siswa Kelas VII SMP PGRI 6 Malang , dan sampelnya adalah 1 kelas eksperimen dan 1 kelas kontrol. Teknik untuk menguji hipotesis adalah dengan mengunakan uji ANAVA dua jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) kemampuan  penyelesaian masalah fisika siswa yang belajar dengan strategi open ended problem bersetting kooperatif  lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran konvensional, 2) Terdapat interaksi antara strategi open ended problem bersetting kooperatif dengan kreativitas terhadap kemampuan penyelesaian masalah fisika, 3) Kemampuan penyelesaian masalah siswa dengan kreativitas tinggi, yang belajar dengan strategi open ended problem bersetting kooperatif lebih tinggi daripada dengan pembelajaran konvensional, 4) Kemampuan penyelesaian masalah fisika siswa dengan kreativitas rendah yang belajar dengan strategi open ended problem bersetting kooperatif lebih rendah daripada pembelajaran konvensional.Kata kunci: kreativitas, kemampuan menyelesaikan masalah, open ended problem  Abstract: Learning of open ended problems set in cooperative is learning where the teacher presents a problem that has many answers, then the students discuss in the group study and presented the results of discussions and ultimately the teacher concludes the discussion of students in the subject matter or concept of what the student obtained. Creativity is the ability to prepare or find something new and combination of logical thinking and divergent thinking that takes into account the flexibility, fluency, and novelty in solving problems and pose problems. The aim of this research was to determine the effectiveness of the open ended problems strategy set in cooperatively in the ability to solve the problem in terms of the creativity of the students. The design used in this research is a quasi experiment with a 2 x 2 factorial design. The research population  are students of seventh grade in junior high school at PGRI 6 Malang, and the research sample is first grade as a experiment class that we apply the open ended problems strategy set in cooperatively and one class as control class that implements learning the Conventional methods. The techniques that we use to test the hypothesis is ANOVA. The results from this research showed that: 1) the ability of solving physics students that use the open ended problems strategy set in cooperative higher than use conventional learning, 2) There is interaction between the open ended problems strategy set in cooperation with the creativity of the ability of problem solving physics, 3)The ability solving problems of students with high creativity that use the open ended problems strategy set in cooperative higher than use conventional learning, 4)The ability solving problems of students with low creativity, that use the open ended problems strategy set in cooperative lower than use conventional learning.Keywords: creativity, ability to solve the problem, open ended problems
IDENTIFIKASI AKUIFER AIR ASIN DAN AIR TAWAR BERDASARKAN MODEL TAHANANJENIS DAN DATA BOR DI SIDOARJO, JAWA TIMUR Hena Dian Ayu; Akhmad Jufriadi
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 30, No 1 (2020)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/risetgeotam2020.v30.1053

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan identifikasi akuifer air asin dan air tawar di daerah Sidoarjo. Penentuan akuifer dilakukan berdasarkan model tahananjenis 2D dan data bor. Interpretasi data tahananjenis menunjukkan bahwa prospek akuifer air tawar ada pada kedalaman 10 hingga 50 meter yang menyebar luas, dan akuifer air tawar dalam berada pada kedalaman 140 sampai 170 meter. Akuifer- akuifer tersebut memiliki nilai tahananjenis antara 14,7 sampai 46,2 ohm-meter. Akuifer air asin teridentifikasi pada kedalaman 51 sampai 110 meter dengan nilai tahananjenis 0,48 sampai 3,1 ohm-meter, dan air payau pada kedalaman 20 hingga 40 meter. ABSTRACT Identification of Salt and Fresh Water Aquifers Based on Resistivity Model and Logging Data in Sidoarjo, East Java. The purpose of this study is to identify saltwater and freshwater aquifers in Sidoarjo region. The aquifers were identified based on a 2D resistivity modeling from geoelectrical survey and data interpretation from resistivity logging. Analyzes from both data show that the freshwater aquifer is at the depth of 10 to 50 meters, which are widespread. A deep freshwater aquifer is in a depth of 140 to 170 meters. These aquifers has a resistivity value between 14.7 to 46.2 ohm-meters. Saltwater aquifers are identified in the depth of 51 to 110 meters with resistivity values of 0.48 to 3.1 ohms-meters. And brackish water is at the depth of 20 to 40 meters.
SOSIALISASI “PENGURANGAN RESIKO BENCANA” DI KECAMATAN TEMPURSARI KABUPATEN LUMAJANG SEBAGAI UPAYA PENDIDIKAN MITIGASI BENCANA Akhmad Jufriadi; Hena Dian Ayu; Akhmad Afandi; M Rahman; Raehanayati Raehanayati; Sandy Vikki Ariyanto; Ika Karlina Laila Nur Suciningtyas
Erudio Journal of Educational Innovation Vol 1, No 1 (2012): ERUDIO (JOURNAL OF EDUCATIONAL INNOVATION)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.822 KB)

Abstract

Usaha dalam melakukan Pengurangan terhadap resiko bencana belum dilakukan secara optimal. Rendahnya perhatian terhadap pengurangan resiko bencana, pengetahuan, inovasi, pendidikan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap budaya keselamatan dan ketahanan pada semua lapisan. Dalam hal ini sosialisasi pengurangan resiko bencana di Kecamatan Tempursari salah satu upaya untuk memberikan pendidikan langsung secara informal kepada masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan informasi tentang pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap pengurangan resiko bencana. Penelitian dilakukan dengan pendekatan deskriptif-kualitatif, Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan sebagai bagian masyarakat dijadikan sebagai sumber data. Penggalian data dilakukan dengan wawancara, diskusi dan kuestioner. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif dengan menggunakan perhitungan persentase dan dimaknai secara kualitatif dengan melakukan reduksi dan kategori data, sehingga dapat dipahami secara komprehensif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa 1) Pemahaman masyarakat tentang kebencanaan relatif cukup baik dinilai dari aspek sensitivitas dalam merespon bencana, cara merefleksi bencana, kesadaran untuk mengurangi bencana dan tindakan menghindari yang dilakukan saat terjadi bencana. 2) Pemahaman tentang pendidikan mitigasi bencana relatif sudah ada. 3) Pendekatan pengetahuan kebencanaan merupakan modal penting bagi pendidikan mitigasi bencana relatif sudah dimiliki oleh masyarakat. 4) Pelaksanaan sosialisasi pengurangan resiko bencana dinilai baik sebagai upaya pendidikan mitigasi bencana.