Said Junaidi
Jurusan Ilmu Keolahragaan, FIK, Universitas Negeri Semarang

Published : 16 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Pembinaan Fisik Lansia melalui Aktivitas Olahraga Jalan Kaki Junaidi, Said
Media Ilmu Keolahragaan Indonesia Vol 1, No 1 (2011)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh jalan dengan intensitas rendah terhadap tingkat kesegaran jasmani pada kelompok usia lanjut. Responden 33 orang lansia. Variabel bebas latihan jalan dengan intensitas rendah, variable terikat tingkat kesegaran jasmani. Program latihan jalan selama 30 menit dengan intensitas rendah antara(60%-75%). Instrumen penelitian tes jalan cepat 4,82 km. Analisis data menggunakan Uji t  (t-test). Hasil thitung 22,27 dengan menggunakan taraf signifikansi 5% dan db=32 diperoleh nilai ttabel 2,04 sehingga nilai t hitung (22,27) > ttabel ((2,04). Sehingga ada perbedaan tingkat kesegaran jasmani antara sebelum dengan setelah latihan jalan dengan intensitas rendah dengan peningkatan waktu sebesar 78,79%. Simpulan penelitian adalah ada pengaruh latihan jalan dengan intensitas rendah terhadap tingkat kesegaran jasmani pada kelompok usia lanjut.Kata Kunci: latihan fisik; jalan kaki; lansiaAbstract  The purpose of research to determine the effect of road with low intensity of the level of physical fitness in the elderly. Respondents were 33 older people. Independent variables with low-intensity exercise path, a variable rate tied to physical fitness. Road training program for 30 minutes with a low intensity between (60% -75%). Research instruments fast 4.82 mile road test. Data analysis using t test (t-test) 22.27. Results by using a significance level of 5% and db = 32 obtained the value ttables so that the value tcount 2.04 (22.27)> ttable ((2.04). So there is a difference between the level of physical fitness prior to after a road with low-intensity exercise in increments of 78.79%. Concluding the study is that there are effects of exercise on the road with a low intensity level of physical fitness in the elderly.Keywords: exercise; walking; elderly
Pembinaan Fisik Lansia melalui Aktivitas Olahraga Jalan Kaki Junaidi, Said
Media Ilmu Keolahragaan Indonesia Vol 1, No 1 (2011): July 2011
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/miki.v1i1.1130

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh jalan dengan intensitas rendah terhadap tingkat kesegaran jasmani pada kelompok usia lanjut. Responden 33 orang lansia. Variabel bebas latihan jalan dengan intensitas rendah, variable terikat tingkat kesegaran jasmani. Program latihan jalan selama 30 menit dengan intensitas rendah antara(60%-75%). Instrumen penelitian tes jalan cepat 4,82 km. Analisis data menggunakan Uji t  (t-test). Hasil thitung 22,27 dengan menggunakan taraf signifikansi 5% dan db=32 diperoleh nilai ttabel 2,04 sehingga nilai t hitung (22,27) > ttabel ((2,04). Sehingga ada perbedaan tingkat kesegaran jasmani antara sebelum dengan setelah latihan jalan dengan intensitas rendah dengan peningkatan waktu sebesar 78,79%. Simpulan penelitian adalah ada pengaruh latihan jalan dengan intensitas rendah terhadap tingkat kesegaran jasmani pada kelompok usia lanjut.Kata Kunci: latihan fisik; jalan kaki; lansiaAbstract  The purpose of research to determine the effect of road with low intensity of the level of physical fitness in the elderly. Respondents were 33 older people. Independent variables with low-intensity exercise path, a variable rate tied to physical fitness. Road training program for 30 minutes with a low intensity between (60% -75%). Research instruments fast 4.82 mile road test. Data analysis using t test (t-test) 22.27. Results by using a significance level of 5% and db = 32 obtained the value ttables so that the value tcount 2.04 (22.27)> ttable ((2.04). So there is a difference between the level of physical fitness prior to after a road with low-intensity exercise in increments of 78.79%. Concluding the study is that there are effects of exercise on the road with a low intensity level of physical fitness in the elderly.Keywords: exercise; walking; elderly
Kombinasi Latihan Aerobik dan Asupan Kafein Untuk Menurunkan Body Mass Index dan Percent Body Fat Pada Wanita Overweight Listiarini, Dian; Junaidi, Said; Subiyono, Hadi Setyo
Media Ilmu Keolahragaan Indonesia Vol 8, No 2 (2018): December 2018
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/miki.v8i2.17523

Abstract

 ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kombinasi latiahan aerobic dan asupan kafein untuk menurunkkan Body Mass Index dan Percent Body Fat Pada Wanita Overweight. Penelitian eksperimental ini dilakukan pada 12 wanita usia 19-22  tahun. Desain penelitian Treatment by subject, perlakuan 1  Latihan Aerobik 14 kali sesi dan perlakuan 2 pemberian Kafein dan Latihan Aerobik 14 kali sesi. Subyek diukur BB, TB (BMI), PBF (skinfold callifer) sebelum dan sesudah perlakuan. Hasil penelitian terjadi penurunan BMI pada P2 lebih  tinggi daripada P1 (0,75+0,39; 0,44+0,23), hasil uji t-test menunjukan hasil perbedaan yang signifikan 0,041 (p<0,05). Penurunan PBF pada P2 lebih tinggi dibandingkan P1 (0,84±0,23; 0,42±0,30), uji t-test menunjukan hasil perbedaan yang signifikan 0,001 (p<0,05). Simpulan dan saran: efek latihan aerobik dan pemberian kafein dapat menurunkan body mass index dan percent body fat pada wanita overweight usia 19-22 tahun. Kata kunci : BMI; kafein; latihan aerobik; overweight; PBF.  ABSTRACT Controlling body weight can be done with aerobic physical activity. Besides caffeine in the body's metabolism can also reduce body mass and percent fat, if both are combined can provide a more effective influence in reducing Body Mass Index and Percent Body Fat in Overweight of female. This experimental study was conducted on 12 women aged 19-22 years. Research design Treatment by subject, treatment 1; Aerobic exercise 14 sessions and treatment 2 Caffeine and Aerobic Exercise 14 sessions. Subjects measured BB, TB (BMI), PBF (skinfold callifer) before and after treatment. The results of the study showed a decrease in BMI in P2 higher than P1 (0.75 + 0.39; 0.44 + 0.23), the results of the t-test showed a significant difference of 0.041 (p <0.05). The decrease in PBF in P2 was higher than P1 (0.84 ± 0.23; 0.42 ± 0.30), the t-test showed a significant difference of 0.001 (p <0.05). Conclusion: the effect of the combination of aerobic exercise and caffeine intake is more effective in reducing body mass index and percent body fat in overweight of female. Keywords: aerobic exercise; BMI; caffeine; overweight; PBF.
Suplementasi Vitamin C dan E untuk Menurunkan Stres Oksidatif Setelah Melakukan Aktivitas Fisik Maksimal Rusiani, Elma; Junaidi, Said; Subiyono, Hadi Setyo; Sumartiningsih, Sri
Media Ilmu Keolahragaan Indonesia Vol 9, No 2 (2019): December 2019
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/miki.v9i2.23582

Abstract

Latar belakang: aktivitas fisik maksimal (AFM) memicu ketidakseimbangan antara produksi radikal bebas dengan antioksidan dalam tubuh diketahui sebagai stres oksidatif. Vitamin C dan E berperan sebagai antioksidan eksogen dapat menghentikan reaksi berantai dari radikal bebas. Tujuan penelitian memberikan informasi kepada masyarakat tentang pengaruh pemberian suplementasi vitamin C dan E terhadap tingkat stres oksidatif setelah melakukan aktivitas fisik maksimal. Metode: studi eksperimental dengan rancangan posttest only control design. Sampel penelitian menggunakan tikus putih jantan galur wistar sebanyak 30 ekor, dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kontrol, perlakuan I adalah AFM, perlakuan II adalah AFM dan 1,8 mg vitamin C, perlakuan III adalah AFM dan 1,44 mg vitamin E, dan perlakuan IV adalah AFM dan 1,8 mg vitamin C + 1,44 mg vitamin E. Intervensi dilakukan selama 14 hari. Semua kelompok dilakukan pemeriksaan malondialdehid di laboratorium pada akhir perlakuan.  Data dianalisis menggunakan Uji One Way Anova. Kadar malondialdehid (MDA) secara signifikan menurunkan tingkat stres oksidatif (p<0,05). Kelompok suplementasi vitamin C dan E menurunkan kadar MDA secara signifikan 95,5 % setelah melakukan aktivitas fisik maksimal. Kesimpulan: suplementasi vitamin C dan E menurunkan tingkat stres oksidatif setelah melakukan aktivitas fisik maksimal. Konsumsi vitamin C dan E disarankan ketika tubuh mengalami stres oksidatif.
KEBERMAKNAAN MATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SERTA PERMASALAHANNYA Junaidi, Said
Jurnal Health and Sport Vol 1, No 1, 2010
Publisher : JURNAL HEALTH AND SPORT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7251.411 KB)

Abstract

Media yang diyakini bernilai efektif dalam mengarahkan pengalaman gerak anak untuk mengembangkan kualitas pertumbuhan dan perkembanganya serta keterampilannya adalah melalui pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah. Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan formal mampu menciptakan situasi yang kondusif dalam rangka mengaktualisasikan segala potensi anak Melalui perangkat pendidikan yang memadai seperti kurikulum yang disusun dengan baik dan bernilai bagi anak, sarana prasarana yqng memadai,dukungan dari perangkat sekolah dan lingkungan serta kemampuan guru yang baik merupakan modal dasar yang bernilai bagi proses pembinaan anak di kemudian hari. Namun belum semua harapan tersebut terwuiud seperti yang diharapkan. Pendidikan jasmani dengan segala kelebihannya belum berfungsi sejajar dengan mata pelaiaran lain. Pelaksanaan mata pelajaran pendidikan jasmani di sekolah dewasa ini belum menunjukkan peningkatan yang berarti. Salah satu indikatornya adalah bahwa selama ini orangtua (bahkan sebagian para guru) masih memiliki anggapan mata pelajaran pendidikan jasmani sebagai mata pelajaran \"pelengkap\" dari mata pelajaran yang lain. Permasalahan ini diduga bermuara pada tingkat kebijakan nasional,terutama dalam bidang pendidikan yang masih menitikberatkan pada mata pelajaran kelompok IPA. Hal ini tentunya dihubungkan dengan upaya bangsa Indonesia untuk memajukan bidang IPTEK. Permasalahan ini menjadi lebih buruk saat orongtua siswa juga memiliki persepsi yang negatif tentang mata pelajaran penjas. Mata pelajaran ini dianggap tidak menentukan berkualitas tidaknya anak selama mengikuti pendidikan di sekolah. Orang tua akan bangga jika anaknya memperoleh nilai atau predikat bagus pada mata pelajaran kelompok IPA dan bahasa Inggris. Namun tidak demikian pada mata pelajaran penjas. Hal ini berimplikasi terhadap minat dan motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran penjas di sekolah. Selain itu persepsi negatif terhadap mata pelajaran penjas seperti ini berpengaruh terhadap kebijakan di semua strata penentu kebijakan dari pemerintah pusat hingga ke tingkat sekolah. Imbasnya adalah komitmen untuk memajukan penjas melalui mekanisme kebijakan pemerintah hingga sekolah sulit terealisasi. Bermula dari permasalahan tersebut, maka perlu ada upaya pelurusan kebijakan dan persepsi tentang mata pelajaran penjas dengan berdasar pada nilai-nilai hakiki penjas sebagai media yang efektif untuk mengembangkan kognitif, afektif dan psikomotor anak. Upaya-upaya tersebut harus dimulai dari tingkat pelaksanaan di lapangan yaitu kualitas guru dalam melaksanakan proses pembelajaran penjas. Berkualitasnya proses pembelajaran diharapkan akan mampu mengangkat pelajaran penjas menjadi lebih bermakna.
The Use of Ginger and Mineral Water to Reduce Delayed Onset Muscle Soreness at Post Anaerobic Exercises Junaidi, Said; Kurniawan, Andreas Ricky; Subiyono, Hadi Setya
ACTIVE: Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation Vol 9 No 1 (2020)
Publisher : Department of Physical Education, Sport, Health and Recreation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (473.962 KB) | DOI: 10.15294/active.v9i1.37306

Abstract

Excessive anaerobic exercises might cause pain in the muscles or commonly called Delayed Onset Muscle Soreness (DOMS). One of the benefits of ginger can reduce pain. The purpose of this study was to determine the effect of giving mineral water and ginger drink to the reduction of DOMS after anaerobic excercises. Experimental research method was then conducted in this research. The respondents were students from the Faculty of Sports Science. The treatment consisted of providing mineral water, ginger drink and a 50-meter sprint test with 7 repetitions. Numerical Rating Scale was used to measure pain. T-test statistics was used as an analysis method. The results of this study indicate a significant difference between the use of mineral water and ginger drink in reducing DOMS in the sample group after anaerobic activity. The decrease in the group given ginger drinks was faster than those given mineral water. It can be summarized that there is a decrease in pain or DOMS by giving ginger drink and mineral water after doing anaerobic excercises.
EVALUASI PELAKSANAAN KOMITE OLAHRAGA NASIAONAL INDONESIA PROVINSI JAWA TENGAH DALAM PEMBINAAN PRESTASI OLAHRAGA TAHUN 2014-2017 Gunawan, Ardi; Gunawan, Ardi; Junaidi, Said; Sugiarto, Sugiarto
Journal of Sport Science and Fitness Vol 5 No 1 (2019)
Publisher : Department of Sports Science, Faculty of Sports Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jssf.v5i1.39510

Abstract

Abstrak _________________________________________________________________ Permasalahan penulisan dalam penelitian ini adalah bagaimana pembinaan prestasi olaharaga di Komite Olahraga Nasional Indonesia Provinsi Jawa Tengah tahun 2014-2017 yang meliputi: struktur organisasi olahraga KONI Jawa Tengah, sarana dan prasarana, tahapan pembinaan prestasi olahraga, program latihan, faktor pendukung prestasi, faktor penghambat prestasi. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pembinaan prestasi olahraga di Jawa Tengah. Pendekatan penelitian menggunakan metode kualitatif. Lokasi dan sasaran penelitian bertempat di Komplek Gelora Jatidiri Kota Semarang, KONI Jawa Tengah dan DISPORAPAR Jawa Tengah. Penelitian ini yang dijadikan sasaran penelitian adalah atlet, pelatih, dan pengurus. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Keabsahan data menggunakan Triangulasi. Model analisis data yaitu pengumpulan data, penyajian data, reduksi data, penarikan kesimpulan. Hasil penelitian pembinaan prestasi olahraga di Jawa Tengah tahun 2014-2017 meliputi : 1) struktur organisasi KONI Jawa Tengah sangat baik, 2) Sarana dan prasarana masih kurang baik, perlu adanya penambahan, 3) Tahapan pembinaan prestasi olahraga sudah berjalan dengan baik, 4) Program latihan sudah sesuai dengan IPTEK yang meliputi aspek latihan teknik dan mental, 5) Faktor pendukung prestasi adalah dana, 6) Faktor yang menghambat prestasi olahraga yaitu keterlambatan sarana dana prasarana. Simpulan pembinaan prestasi olahraga di Jawa Tengah sudah berjalan dengan baik dari tahun ke tahun. Saran yang dapat diberikan yaitu pemerintah lebih memperhatikan prasarana dan fasilitas untuk atlet berlatih, untuk pengurus sebaiknya melihat langsung apa saja yang menjadi kendala atlet. Abstract _________________________________________________________________ The problem of writing in this research is how the development of sports achievement in Central Java year 2014-2017 which include: 1) organizational structure KONI Central Java, 2) facilities and infrastructure, 3) stages performance coaching, 4) exercise program, 5) supporting performance factors, 6) achievement inhibit factors. The purpose of this research is to know the sports achievement in Central Java. The research approach uses qualitative method. Locations and targets are located at Gelora Jatidiri Complex Semarang City, KONI of Central Java (National Sports Comimitte Indonesia) and Disporpar Central Java. This research in the target is athletes, coach, and administrators. Data collection was done by observation, interview, and domentation. Validaty of data using Triangulation Method. Data analitysis model is data collection, data processing, data presentasion, data reduction, drawing, conclusions. The results of research on sports achievement in Central Java Year 2014-2017 include : 1) organizational structure KONI Central Java is very good, 2) facilities and infrastructure is still not good there should be addition, 3) the stages of coaching sport achievements are running well 4) the training program is appropriate with science and technology covering aspects physical training, technical training, and mental training, 5) supporting factors of achievements are funding, how much funding is achievement, 6) factors that hamper sports achievements is the delay of facilities and infrastructure, technical and non technical handles. The conclusion of sports performance in Central Java has been running well from year to year. Suggestions that can be given in the government pay more attention of infrastructure and facilities for athletes to practice, for adiministrators should see firsthand what are the constraints of athletes.
SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA BERDASARKAN DIMENSI RUANG TERBUKA SPORT DEVELOPMENT INDEX (SDI) DI KABUPATEN DEMAK TAHUN 2017 DALAM KATEGORI RENDAH Santosa, Budi; Junaidi, Said; Sugiarto, Sugiarto
Journal of Sport Science and Fitness Vol 6 No 1 (2020)
Publisher : Department of Sports Science, Faculty of Sports Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jssf.v6i1.40201

Abstract

AbstrakKondisi sarana dan prasarana olahraga berdasarkan dimensi ruang terbuka Sport Development Index(SDI) di Kabupaten Demak Tahun 2017, masyarakat masih rendah dengan prestasi olahraganya,diantaranya karena faktor sarana dan prasarana yang kurang memadahi. Tujuan penelitian untukmengetahui kondisi dan hasil sarana dan prasarana olahraga berdasarkan ruang terbuka SportDevelopment Index (SDI) di Kabupaten Demak Tahun 2017. Penelitian ini menggunakan metodepengumpulan data primer dan sekunder. Teknik penarikan sampel menggunakan Cluster RandomSampling. Populasi penelitian adalah wilayah di Kabupaten Demak. Sampel penelitian adalah 3Kecamatan di Kabupaten Demak, yaitu Kecamatan Demak, Kecamatan Sayung, dan KecamatanMijen. Instrumen yang digunakan yaitu konsep ruang terbuka (sarana dan prasarana) berdasarkanSport Development Index (SDI). Analisis data menggunakan kuantitatif deskriptif. Hasil penelitiandiperoleh nilai indeks ruang terbuka (sarana dan prasarana) Kecamatan Demak 0.23, KecamatanSayung 0.03, Kecamatan Mijen 0.18 dan hasil tingkat Kabupaten Demak 0.14. Simpulanpenelitian adalah sarana dan prasarana olahraga berdasarkan SDI di Kabupaten Demak tahun2017 dikategorikan rendah.Kata Kunci: Sarana dan prasarana, Sport Development Index (SDI) AbstractSports facilities and infrastructure conditions based on the dimensions of open spaces Sport Development Index(SDI) in Demak Regency in 2017. The public society’s desire for sport is still low with sporting achievements,among others due to sports facilities and Infrastructure factors inadequate. The purpose of this study is todetermine the conditions and the results of sports facilities and infrastructure based on open spaces SportDevelopment Index (SDI) in Demak Regency in 2017. This research uses quantitative research, using primaryand secondary data method. The sampling technique using cluster random sampling. The population in thisstudy is society in Demak Regency. The sample in this research covers 3 Subdistricts in Demak regency namelyDemak Subdistrict, Sayung Subdistrict, and Mijen Subdistrict. The instrument used in this study is theconcept of open space (facilities and infrastructure) based Sport Development Index (SDI). The data analysis inthis study uses Descriptive Quantitative. Research results obtained open space Index Values (facilities andinfrastructure) Demak subdistrict 0:23, Sayung subdistrict 0:03, Mijen subdistrict 0:18 and for 0:14 DemakRegency level results. The conclusions of this research are sports facilities and infrastructure by SportDevelopment Index (SDI) in Demak Regency in 2017 as low categorized.Keywords: Facilities and Infrastructure, Sport Development Index (SDI)
EFEKTIVITAS PEMBERIAN BUAH PISANG DAN VITAMIN B1, B6, DAN B12 TERHADAP KELELAHAN OTOT Faturochman, Faturochman; Junaidi, Said; Setiowati, Anies
Journal of Sport Science and Fitness Vol 6 No 1 (2020)
Publisher : Department of Sports Science, Faculty of Sports Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jssf.v6i1.40205

Abstract

AbstrakTujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian buah pisang dan vitamin B1, B6, danB12 setelah melakukan aktivitas maksimal terhadap kelelahan. Desain penelitian menggunakanpost-test only with control group desingn. Teknik sampling menggunakan purposive sampling. Sampeldibagi menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok kontrol, perlakuan I (diberi pisang 300g) perlakuan II(diberi vitamin 100 mg B1, 200 mg B6, dan 200 mcg B12). Tes kelelahan diukur menggunakanRunning Anaerobik Sprint Test dengan menghitung asam laktat. Data dianalisis dengan uji OnewayAnova yang diuji lanjut menggunakan Post-hoc LSD. Hasil penelitian menunjukan bahwa rerataasam laktat kelompok kontrol 10,7 mmHg; kelompok pisang 4,9 mmHg; kelompok vitamin B1,B6, dan B12 9,9 mmHg. Hasil uji Anova yaitu p = 0,002 dan berdasarkan uji Post-hoc nilai pasam laktat kelompok kontrol dengan pisang yaitu 0,004. Nilai p asam laktat kelompok pisangdengan vitamin B1, B6, dan B12 yaitu 0,006. Nilai p asam laktat kelompok kontrol denganvitamin B1, B6, dan B12 yaitu 0,971. Simpulan penelitian: 1) Pemberian buah pisang dan vitaminB1, B6, dan B12 sebelum lari anaerobik efektif untuk mencegah kelelahan otot anaerobik. 2) Buahpisang lebih efektif dalam mencegah kelelahan otot pada lari anaerobik.Kata Kunci: Pisang, vitamin B1, B6, dan B12, Kelelahan Otot AbstractThe purpose of this research is to investigate the influence of the banana and vitamin B1, B6, and B12 after themaximum to fatigue.This is the kind of research experiments with the design post-test only with desingn controlgroup. The sampling method of sample use purposive sampling technique. The research sample is split into 3groups, the control group, treatment I (given the bananas 300 g) treatment II (given vitamin B1 100 mg, 200mg of B6, and 200 mcg of B12). Fatigue tests measured using Running Anaerobic Sprnt Test by countinglactic acid. Data analyzed by the Oneway ANOVA said using Post-hoc LSD. The results of the study showthat the control group lactic acid 10,7 mmHg; banana group 4,9 mmHg; group vitamin B1, B6, and B12 9,9mmHg. The ANOVA p = 0,002 Post-hoc p and based on the value of lactic acid 0,004. The value of p lacticacid group bananas with vitamins B1, B6, and B12 0,006. The value of p lactic acid the control group withvitamins B1, B6, and B12 0,971. Conclusions research: 1) the fruit banana and vitamin B1, B6, and B12before fleeing anaerobic effective to prevent the anaerobic exhaustion. 2) the banana more effective in preventingexhaustion muscle in run anaerobic Keywords: Banana, Vitamin B1, B6, and B12, Muscle Fatigue
Olahraga Prestasi di Jawa Tengah dalam Perspektif Pendanaan Junaidi, Said; Subiyono, Hadi Setyo; Raharjo, Hermawan Pamot; Priyono, Bambang; Nasution, Moh.; Wahadi, Wahadi
Media Ilmu Keolahragaan Indonesia Vol 11, No 1 (2021): July 2021
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/miki.v11i1.23105

Abstract

Tujuan penelitian untuk menganalisis pembinaan olahraga prestasi di Jawa Tengah dari perspektif pendanaan. Jenis penelitian kualitatif dengan desain studi kasus. Sumber data berasal dari semua pihak yang terkait langsung maupun tidak langsung dengan sistem pembinaan olahraga prestasi di Jawa Tengah. Teknik pengumpulan data dengan wawancara terbuka dan mendalam dan studi pustaka. Teknik analisis meliputi koleksi data, reduksi data, penyajian data, dan simpulan/verifikasi. Hasil penelitian; Dana untuk pembinaan olahraga prestasi di Provinsi Jawa Tengah belum sesuai dengan kubutuhan ideal pembinaan olahraga. Pendanaan untuk proses pembinaan masih belum sesuai dengan kebutuhan cabang olahraga. Fakta menunjukkan bahwa capaian prestasi Jawa Tengah berkorelasi dengan besaran alokasi dana pembinaan. Konsekuensi dari relatif rendahnya dana untuk olahraga prestasi Jawa Tengah membawa dampak terhadap kualitas pembinaan. KONI Provinsi Jawa Tengah mengalami kesulitan mengelola kebutuhan pembiayaan riil cabang olahraga karena sistem pembinaan tidak model hibah.