Innawati Jusup
Unknown Affiliation

Published : 15 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PENGARUH VITAMIN E DAN OLAHRAGA TERHADAP STRES OKSIDATIF: STUDI PADA MENCIT YANG TERPAPAR MINYAK GORENG BERULANG JUSUP, INNAWATI
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 2, No 3 (2014): JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (90.624 KB) | DOI: 10.14710/jnh.2.3.2014.%p

Abstract

ABSTRAK Latar belakang: Penggunaan minyak goreng berulang mengakibatkan dihasilkannya senyawa yang bersifat destruktif, yaitu SOR (Senyawa Oksigen Reaktif). Gugus radikal bebas ini dapat berikatan dengan membran lipid, menghasilkan lebih banyak radikal bebas yang akan merusak sel-sel lainnya.  Peningkatan aktivitas radikal bebas ditandai dengan peningkatan kadar MDA. Kerusakan sel dapat diproteksi dengan antioksidan. Vitamin E dan olahraga merupakan antioksidan eksogen dan endogen alami yang dapat memproteksi tubuh dari oksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh vitamin E dan olahraga dapat mencegah stress oksidatif mencit yang terpapar minyak goreng pedagang kaki lima. Metode: Penelitian ini menggunakan post test only control group design. Lima belas ekor mencit dibagi menjadi 3 kelompok. Kelompok kontrol negatif hanya diberikan diet standar selama 14 hari, sedangkan kelompok kontrol positif diberi diet standar dan minyak goreng berulang sebanyak 0,5ml/100gram/hari selama 14 hari. Kelompok perlakuan diberi diet standar, minyak goreng berulang sebanyak 0,5ml/100gram/hari, berolahraga renang tiap 2 hari pagi dan sore selama 2 menit, serta vitamin E 52 IU/kgBB/hari,  selama 14 hari. Hasil: Mencit tampak sehat sebelum dan sesudah perlakuan, tidak nampak efek samping, tidak ada drop out. Terdapat perbedaan bermakna antara kelompok K2 dengan P (p=0,000). Terdapat perbedaan bermakna rerata kadar MDA darah mencit kelompok K1 dengan K2 dan P. Antara K1 dengan P kadar MDA tidak berbeda secara signifikan (p>0,05) berarti tambahan vitamin E dan olahraga dapat membuat kadar MDA mencit setara normal. Simpulan: Vitamin E dan olahraga dapat mencegah stress oksidatif, terbukti dari kadar MDA mencit yang terpapar minyak goreng berulang yang setara dengan kelompok kontrol.   Kata kunci: Vitamin E, olahraga, MDA, minyak goreng berulang.
PSIKOFARMAKA DEPRESI PADA PASIEN MYASTHENIA GRAVIS Jusup, Innawati
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 7, No 3 (2019): JNH (JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.517 KB) | DOI: 10.14710/jnh.7.3.2019.38-42

Abstract

Abstrak  Latar Belakang: Myasthenia Gravis MG merupakan penyakit autoimun kronik menyerang neuromuscular junction gejala kelemahan otot dan cepat lelah akibat  antibodi memblokir terhadap reseptor asetilkolin (AchR) sehingga jumlah AchR di neuromuskular juction berkurang. Patobiologi hubungan MG dengan depresi akibat paparan antibodi Ig G pada reseptor 5HT1A dan reseptor D2 (dopamin). Prevalensi depresi pada MG  sekitar 7-17 %,  wanita dengan MG 53,6 % lebih tinggi dibanding pria,  rentang usia sekitar 44 tahun.Kasus : Wanita, 47 tahun, ibu rumah tangga, sulit beraktivitas karena kaki terasa lemas, dalam perawatan rutin dokter spesialis saraf dengan diagnosa MG, 3 bulan terakhir merasa sering sedih, menangis, tidak bersemangat dan hilang nafsu makan, nyeri ulu hati serta mual. Kuatir dan gelisah timbul, karena memikirkan tidak mampu menggerakkan kedua kaki, beberapa kali  kesulitan menelan. Pernah rasa cemas meningkat hingga jantung terasa berdebar-debar, berkeringat dingin, gemetaran, dan kepala terasa pusing. Riwayat hipertensi dan Diabetes Melitus tipe II. Psikofarmaka yang diberikan antidepresan Selektif Serotonin Reuptake Inhibitor (SSRI) sertalin dengan tambahan adjutvan terapi atipikal seroquel.Kesimpulan : Myastenia gravis komorbiditas hipertensi dan  diabetes dengan resiko  depresi sedang dengan gejala somatik dengan  pilihan psikofarmaka anti depresan SSRI. Kata kunci : Depresi, Myastenia Gravis
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C TERHADAP KADAR GLUTATION (GSH) TIKUS SPRAGUE DAWLEY YANG TERPAPAR HEAT STRESS Prawara, Ananta Siddhi; Johan, Andrew; Jusup, Innawati
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 7, No 1 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.791 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v7i1.19339

Abstract

Latar Belakang: Heat stress adalah suatu keadaan dimana sistem termoregulator tidak dapat mengendalikan keseimbangan temperatur tubuh. Heat stres disebabkan oleh peningkatan suhu lingkungan dan pekerjaan yang berhubungan dengan suhu tinggi. Heat stress memiliki efek yang berbahaya bagi tubuh karena dapat menyebabkan peningkatan kadar dari reactive oxygen species (ROS). Salah satu antioksidan yang bertanggung jawab untuk mereduksi ROS adalah Glutation (GSH). GSH kadarnya akan menurun ketika tubuh terpapar heat stress. Vitamin C digolongkan sebagai antioksidan sistem pertahanan primer berdasarkan kemampuannya mendonorkan elektron untuk mencegah terjadinya oksidasi pada senyawa lain dengan bertindak sebagai agen pereduksi.Tujuan: Menganalisis pengaruh pemberian vitamin C untuk mencegah penurunan kadar GSH pada tikus Sprague Dawley yang terpapar heat stress.Metode: Penelitian ini true experimental randomized post-test only with control group design pada tikus yang dibagi ke dalam tiga kelompok yaitu satu kelompok kontrol negatif (K1) yang tidak diberikan induksi heat stress dan vitamin C, satu kelompok kontrol positif (K2) yang diberikan pemaparan heat stress 43oC selama 70 menit. Kelompok perlakuan (P) yang diberikan vitamin C dengan dosis 0,075 mg/g berat badan melalui sonde lambung 2 jam sebelum pemaparan heat stress 43oC selama 70 menit.Hasil: Kadar GSH kelompok kontrol negatif (K1) lebih tinggi 32,16% dibandingkan kadar GSH kelompok kontrol positif (K2) meskipun secara statistik tidak signifikan dengan p=0,525. Kadar GSH kelompok perlakuan (P) lebih tinggi 144,44% dibandingkan kadar GSH kelompok kontrol positif (K2) meskipun secara statistik tidak signifikan dengan p=0,134.Kesimpulan: Pemberian vitamin C dapat mencegah penurunan kadar GSH tikus Sprague Dawley yang terpapar heat stress.
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN TINGKAT SUGESTIBILITAS PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN TAHUN PERTAMA Sandjaja, Alicia; Sarjana AS, Widodo; Jusup, Innawati
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 6, No 2 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.344 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v6i2.18538

Abstract

Latar Belakang: Sugestibilitas adalah kemampuan seseorang untuk menerima atau mendapatkan sugesti. Tingkat sugestibilitas seseorang berhubungan dengan intensitas emosi. Kecemasan termasuk dalam gangguan emosi. Semakin tinggi intensitas kecemasan maka semakin tinggi tingkat sugestibilitasnya. Tingkat sugestibilitas yang tinggi dapat berguna untuk hipnoterapi kecemasan itu sendiri. Tingkat sugestibilitas diukur menggunakan Barber Suggestibility Scale (BSS). Tingkat kecemasan diukur menggunakan Zung Self-rating Anxiety Scale (ZSAS).Tujuan: Mengetahui hubungan antara tingkat kecemasan dengan tingkat sugestibilitas pada mahasiswa kedokteran tahun pertama.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan teknik cross-sectional. Subjek dari penelitian diambil dari mahasiswa kedokteran Universitas Diponegoro angkatan 2015 (tahun pertama) berjumlah 132 mahasiswa. Setelah itu diuji menggunakan uji korelasi Somers’d.Hasil: Sebanyak 90 subjek (68, 18%) adalah perempuan dan 42 subjek (31,82%) adalah laki-laki. 2 subjek (1,52%) mengalami kecemasan ringan sedang dan 130 subjek (98,48%) normal atau tidak mengalami kecemasan. Sebesar 73 subjek (55,30%) masuk dalam kelompok tingkat sugestibilitas rendah, 53 subjek (40,15%) dengan tingkat sugestibilitas sedang, dan 6 subjek (4,55%) dengan tingkat sugestibilitas tinggi. Analisis hubungan antara tingkat kecemasan dengan tingkat sugestibilitas pada mahasiswa kedokteran tahun pertama didapatkan nilai p=0,63 (p>0.05).Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara tingkat kecemasan dengan tingkat sugestibilitas pada mahasiswa kedokteran tahun pertama.
Relationship between Quality of Life, Depression, and Participation in Elderly Integrated Health Service Post among Older Adults Margaretha, Christine; Sarjana, Widodo; Suharto, Suharto; Jusup, Innawati
Nurse Media Journal of Nursing Vol 11, No 2 (2021): (August 2021)
Publisher : Department of Nursing, Faculty of Medicine, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/nmjn.v11i2.33500

Abstract

Background: Older adults are susceptible to worsened quality of life (QOL) and depression due to aging. Elderly integrated health service post (EIHSP) is community-based health care that aims to improve older adults’ health; however, not all older adults participate in this health service.Purpose: This study was conducted to assess the relationship between the QOL, depression level, and older adults’ participation in EIHSP.Methods: A cross-sectional study was carried out among 102 older adults in a community-dwelling area in Semarang, Indonesia. Respondents were recruited using a total sampling technique. QOL was assessed by the WHOQOL-BREF questionnaire, while the level of depression was assessed by Geriatric Depression Scale (GDS) questionnaires. Descriptive statistics, Spearman, and Sommers’ d tests were used to analyze the data.Results: Higher participation in EIHSP significantly affected QOL on every domain (general quality of life, physical, psychological, social relationship, and environmental domains) with p<0.05. This study also showed that participation in EIHSP had a significant relationship with depression levels (p=0.002). Furthermore, higher depression levels significantly affected QOL on every domain (p<0.05).Conclusion: This study showed that older adults’ participation in EIHSP had a significant relationship with QOL and depression. Community nurses can promote the utilization of EIHSP among older adults for better physical and mental health. Future studies should investigate these relationships in a larger sample size.
TATALAKSANA GANGGUAN MAKAN PADA BORDERLINE PERSONALITY DISORDER (LAPORAN KASUS) Liko Maryudhiyanto; Innawati Jusup
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 9, No 1 (2021): JNH (JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jnh.9.1.2021.15-23

Abstract

Latar belakang :  Borderline personality disorder (BPD) atau gangguan kepribadian emosional tak stabil tipe ambang adalah gangguan kejiwaan yang kompleks dan serius. Gejalanya antara lain: takut ditinggalkan, impulsif, amarah, melukai diri sendiri, bunuh diri, dan hubungan interpersonal yang buruk. Pada pasien BPD sering berkembang menjadi Gangguan Makan terutama Bulimia dan Binge eating. Untuk itu diperlukan tatalaksana yang baik dalam menangani kondisi gangguan makan yang berkomorbid dengan BPD.Tujuan : Untuk mengetahui tatalaksana terpilih pada pasien Gangguan Makan dengan Borderline Personality Disorder.Metode : Penelusuran dilakukan dengan database Pubmed, Tripdatabase, dan Springer. Penelusuran dibatasi menggunakan penyaringan publikasi jurnal pembatasan terbitan 5 tahun terakhir, subjek penelitian manusia.Hasil: Hasil penelusuran dari jurnal tersebut didapatkan bahwa tatalaksana berupa farmakoterapi dan psikoterapi. Pada tatalaksana farmakoterapi, tiap jenis gangguan makan memiliki tatalaksana terpilih yang berbeda. Pada Bulimia nervosa, golongan obat terpilih yaitu SSRI seperti Fluoksetin yang merupakan satu-satunya SSRI yang sudah mendapat persetujuan dari FDA sebagai terapi Bulimia Nervosa. Pada tatalaksana psikoterapi, terdapat beberapa jenis psikoterapi yang sering digunakan pada gangguan makan dengan BPD seperti Cognitive Behavior Therapy (CBT), Mentalisation Based Treatment (MBT) dan Dialectical Behaviour Therapy (DBT) Simpulan: Gangguan Makan dengan komorbid BPD sering dijumpai pada praktek klinis. Tatalaksana yang memadai dapat dilakukan dengan pemberian farmakoterapi dan psikoterapi. Farmakoterapi seperti SSRI (Fluoksetin) sampai saat ini masih merupakan lini pertama pada gangguan makan Bulimia Nervosa dan Binge Eating sedangkan pada Anoreksia Nervosa, belum ada yang menunjukkan hasil baik. Farmakoterapi pada kondisi komorbid Gangguan Makan dan BPD sampai saat ini juga belum ada bukti yang kuat. Pada tatalaksana psikoterapi, terdapat beberapa jenis psikoterapi yang sering digunakan pada gangguan makan dengan BPD seperti CBT, MBT dan DBTKata kunci : Gangguan makan, borderline personality disorder, treatment
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN TINGKAT SUGESTIBILITAS PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN TAHUN PERTAMA Andreas Johan Hardjosoesanto; Widodo Sarjana AS; Innawati Jusup
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 6, No 2 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.486 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v6i2.18544

Abstract

Latar Belakang: Sugestibilitas dapat menggambarkan kualitas seseorang menerima dan bertindak sesuai sugesti. Tingkat sugestibilitas berhubungan dengan intensitas emosi. Wheel of emotion memiliki 8 emosi dasar (kemarahan, ketakutan, kesedihan, kemuakan, keheranan, antisipasi, kepercayaan, dan kebahagiaan). Depresi termasuk dalam kesedihan. Semakin tinggi intensitas depresi maka semakin tinggi tingkat sugestibilitasnya. Penilaian tingkat depresi menggunakan Beck Depression Inventory II (BDI-II) karena terbukti reliabel. Tingkat sugestibilitas dinilai dengan Barber Suggestibility Scale (BSS) subjektif karena mudah dan cepat dilakukan.Tujuan: Mengetahui hubungan antara tingkat depresi dengan tingkat sugestibilitas pada mahasiswa kedokteran tahun pertama.Metode: Penelitian observasional dengan desain belah lintang. Subjek penelitian yaitu mahasiswa kedokteran Universitas Diponegoro tahun pertama (angkatan 2015) dengan jumlah 132 mahasiswa. Tingkat depresi yang didapatkan dari BDI-II akan dihubungkan dengan tingkat sugestibilitas dari BSS subjektif dengan uji Sommers’d.Hasil: Subjek terdiri dari 90 wanita (68,18%) dan 42 pria (31,82%). Secara keseluruhan 27,3% mahasiswa kedokteran mengalami depresi (depresi ringan 18,2%, depresi sedang 8,3%, dan depresi berat 0,8%). Sebanyak 55,3% mahasiswa kedokteran tahun pertama memiliki tingkat sugestibilitas rendah, sugestibilitas sedang 40,2% dan sugestibilitas tinggi 4,5%. Analisis hubungan antara tingkat depresi dengan tingkat sugestibilitas pada mahasiswa kedokteran tahun pertama didapatkan nilai p=0,15 (p>0,05).Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara tingkat depresi dengan tingkat sugestibilitas pada mahasiswa kedokteran tahun pertama.
PENGARUH EKSTRAK GYNURA DIVARICATA TERHADAP KADAR MDA DARAH TIKUS TERINDUKSI KANKER PAYUDARA Andreas Tigor Partomuan; Innawati Jusup
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.104 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v5i4.14237

Abstract

Latar Belakang : Kanker payudara merupakan penyakit keganasan dengan angka kasus sebesar 43,2% dan angka kematian 12,9% diantara penyakit keganasan lainnya pada tahun 2012. MDA merupakan salah satu marker biokimia yang dapat digunakan untuk penilaian profil kanker. Beberapa tahun terakhir terapi herbal bagi penyakit kanker banyak diteliti, salah satunya Gynura divaricata.Tujuan : Mengetahui pengaruh ekstrak daun Gynura divaricata terhadap kadar MDA darah tikus terinduksi kanker payudara.Metode : Penelitian eksperimental ini menggunakan rancangan post-test only control group design. 15 ekor tikus betina Sprague Dawley® dibagi 3 kelompok secara acak, yaitu selama 3 bulan, masing-masing kelompok kontrol negatif (K1) diberi diet standar, kelompok kontrol positif (K2) diberi pakan standar dan diinduksi kanker payudara, serta kelompok perlakuan (P) yang diberi pakan standar, kemudian diinduksi kanker payudara, lalu diberikan ekstrak Gynura divaricata dengan dosis 750 mg/kgBB setiap hari. Pada hari ke-15, darah dari masing-masing kelompok diambil untuk diteliti kadar MDA di dalamnya. Setelah itu, hasil penelitian diuji hubungannya secara statistik menggunakan metode one way ANOVAHasil : Rerata kadar MDA darah yang didapatkan adalah 2,671(K1), 4,088(K2), dan 3,233(P). Kadar MDA darah pada ketiga kelompok dianalisis menggunakan uji one way ANOVA dan mendapatkan hasil p=0,330.Kesimpulan : Terdapat pengaruh yang dari ekstrak Gynura divaricata terhadap kadar MDA darah tikus terinduksi kanker payudara. Namun, perbedaan yang didapatkan tidak signifikan.
HUBUNGAN INTENSITAS PENGGUNAAN SITUS JEJARING SOSIAL DENGAN DEPRESI PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR Stefani Pramudita Jaya; Natalia Dewi Wardani; Innawati Jusup
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (576.463 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v5i4.15963

Abstract

Latar belakang: Situs jejaring sosial telah menjadi bagian dari kehidupan mahasiswa sehari-hari termasuk mahasiswa tingkat akhir. Penggunaan situs jejaring sosial dapat memberikan dampak positif dan negatif. Beberapa studi terakhir menemukan bahwa penggunaan situs jejaring sosial yang berlebihan dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang. Penelitian ini menganalisis hubungan intensitas penggunaan situs jejaring sosial dengan tingkat depresi.Tujuan: Mengetahui hubungan antara intensitas penggunaan situs jejaring sosial dengan tingkat depresi pada mahasiswa tingkat akhir.Metode: Penelitian observasional analitik menggunakan desain cross sectional dilakukan pada 211 mahasiswa/i tingkat akhir Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Responden diberi informed consent, mengisi kuesioner demografi, Social Networking Time Use Scale (SONTUS), dan Beck Depression Inventory-II (BDI-II). Analisis hubungan dilakukan dengan uji korelasi Cramer’s V dan Spearman.Hasil: Sebanyak 35,1% responden menggunakan situs jejaring sosial dengan intensitas rendah, 46,9% intensitas sedang, 17,1% intensitas tinggi, dan 0,9% intensitas sangat tinggi. Sebanyak 83,9% tidak mengalami depresi, 10,4% mengalami depresi ringan, 4,3% depresi sedang, 1,4% depresi berat. Korelasi positif signifikan ditemukan antara intensitas penggunaan situs jejaring sosial dengan tingkat depresi (p<0,001, rs=0,367), jenis kelamin (p<0,05, φc=0,242), dan jumlah uang saku per bulan (p<0,05, rs=0,118), serta antara jumlah uang saku per bulan dengan tingkat depresi (p<0,001, rs=0,227). Tidak ada hubungan yang bermakna antara indeks massa tubuh dan prestasi akademik dengan intensitas penggunaan situs jejaring sosial serta antara jenis kelamin, indeks massa tubuh, dan prestasi akademik dengan tingkat depresi.Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara intensitas penggunaan situs jejaring sosial dengan tingkat depresi pada mahasiswa tingkat akhir.
PENGARUH EKSTRAK KULIT MANGGIS TERHADAP KATALASE ORGAN HEPAR TIKUS TERPAPAR FLUFENAZIN DEKANOAT Miranti Anggun Sari; Astika Widy Utomo; Innawati Jusup
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.869 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v5i4.15490

Abstract

Latar Belakang : Flufenazin dekanoat merupakan antipsikotik dengan penggunaan jangka panjang. Pengobatan antipsikotik jangka panjang mengakibatkan menurunnya kadar pertahanan antioksidan. Ekstrak kulit manggis memiliki khasiat sebagai antioksidan. Dengan adanya antioksidan pada ekstrak kulit manggis, terjadi penekanan dalam proses pembentukan ROS sehingga tidak menimbulkan stres oksidatif. Enzim katalase digunakan untuk mengetahui stres oksidatif hepar tikus terpapar flufenazin dekanoat diberi ekstrak kulit manggis.Tujuan : Menganalisis pengaruh pemberian ekstrak kulit manggis terhadap kadar katalase organ hepar tikus wistar terpapar flufenazin dekanoat. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain penelitian post test only controlled group design. Sampel adalah 24 ekor tikus wistar dibagi menjadi kelompok kontrol negatif (K0) diberi injeksi sesame oil, kontrol positif (K1) diberi ekstrak kulit manggis ad libitum 600 mg/kgBB, kelompok P1 diberi injeksi fluphenazine decanoat intra muscular, dan kelompok P2 diberi injeksi flufenazin dekanoat intra muscular dan ekstrak kulit manggis ad libitum 600 mg/kgBB. Perlakuan dilakukan selama 28 hari dan dilanjutkan dengan pengukuran kadar katalase hepar. Uji statistik menggunakan uji one way ANOVA dengan post hoc Bonferroni.Hasil  : Dengan menggunakan uji one way ANOVA didapatkan perbedaan signifikan antara kelompok K0 dan K1, K0 dan P2, serta K1 dan P1. Sedangkan antara kelompok K0 dan P1, K1 dan P2, serta P1 dan P2, tidak didapatkan perbedaan yang signifikan.Kesimpulan : Ekstrak kulit manggis menyebabkan peningkatan kadar katalase tikus terpapar flufenazin dekanoat.