Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN BUAH MANGGIS, BUAH SIRSAK DAN KUNYIT TERHADAP KANDUNGAN RADIKAL BEBAS PADA DAGING SAPI YANG DIRADIASI DENGAN SINAR GAMMA Fauziah, Fifit Fajrian; Juswono, Unggul P.; Herwiningsih, Sri
Physics Student Journal Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Department of Physics - Faculty of Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daging sapi yang disinari radiasi gamma akan mengalami ionisasi sehingga jaringan pada daging mengalami kerusakan akibat timbulnya radikal bebas. Salah satu kerusakan yang dapat terjadi adalah kerusakan pada molekul protein, lipid, karbohidrat dan lemak. Oleh sebab itu, diperlukan suatu penelitian pengaruh pemberian buah manggis, buah sirsak dan kunyit (sebagai antioksidan) dalam mempertahankan jaringan daging sapi. Pada penelitian ini, digunakan sampel berupa daging tanpa diberi antioksidan dan daging yang diberi antioksidan kemudian diradiasi dg sinar gamma dari unsur radioaktif Cs-137 dan Co-60. Kedua jenis sampel tersebut kemudian diuji dengan menggunakan ESR Leybold-Heracus untuk menganalisa kandungan radikal bebas. Hasil penelitian menunjukkan penambahan buah manggis, buah sirsak dan kunyit berpengaruh terhadap penurunan nilai kandungan radikal bebas daging sapi, hal ini dikarenakan buah manggis memiliki kandungan xanthone, buah sirsak memiliki kandungan vitamin C dan kunyit memiliki kandungan kurkuminoid yang berfungsi sebagai antioksidan.Kata Kunci: daging sapi, radiasi, radikal bebas, antioksidan, buah manggis, buah sirsak dan kunyit.
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK TEH HIJAU TERHADAP POTENSIAL MEMBRAN SEL TELUR IKAN NILA (OREOCHROMIS NILOTICUS) YANG TERCEMARI KELOMPOK SENYAWA OKSIGEN REAKTIF (ROS) BERUPA HIDROGEN PEROKSIDA Ningsih, Ike Sariati; Juswono, Unggul P.; Kusharto, kusharto
Physics Student Journal Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Department of Physics - Faculty of Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jawa Timur merupakan daerah pertanian dan perikanan, mayoritas masyarakatnya banyak yang bekerja sebagai petani maupun dalam bidang perikanan khususnya budidaya air tawar. Air tawar mudah mengalami pencemaran, salah satunya disebabkan oleh limbah hidrogen peroksida (radikal bebas) yang berasal dari industri penyamakan kulit. Cara penanggulangan radikal bebas dengan menggunakan antioksidan. Untuk itu perlu dilakukan penelitian pengaruh pemberian ekstrak teh hijau (sebagai antioksidan) terhadap potensial membran sel telur ikan nila (Oreochromis Niloticus) yang tercemari kelompok senyawa oksigen reaktif (ROS) berupa hidrogen peroksida. Metode yang digunakan yaitu dengan cara mengukur potensial membran pada sel telur ikan nila. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan mikroelektroda yang dihubungkan dengan plotter. Hasil dari pengukuran potensial membran menunjukkan bahwa perubahan konsentrasi larutan hidrogen peroksida mempengaruhi nilai respon potensial membran sel telur ikan. Nilai potensial membran sel telur tertinggi berada pada konsentrasi 0ppm (-56.6 ± 5 mV) dan nilai terendah berada pada konsentrasi 4000ppm (-14.8 ± 4 mV). Perubahan potensial membran sel telur ikan nila juga terjadi pada perubahan penambahan teh hijau pada larutan hidrogen peroksida. Nilai potensial membran menurun seiring meningkatnya penambahan teh hijau.Kata kunci : sel telur ikan nila (Oreochromis niloticus), larutan hidrogen peroksida, teh hijau, potensial
Pengaruh Radiasi Gamma Terhadap Jumlah Leukosit, Prosentase Limfosit pada Organ Limfoid dan Histologi Hepar Mencit (Mus muculus) yang Telah Diberi Ekstrak Meniran (Phyllantus niruri L.) Oktafiani, Fitri; Juswono, Unggul P.; Kusharto, dr.
Physics Student Journal Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Department of Physics - Faculty of Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKSistem imun merupakan sistem yang sangat penting untuk mempertahankan homoestatis dan kesehatan tubuh. Gangguan pada sistem ini dapat menyebabkan daya tahan tubuh menurun. Penurunan sistem imun akibat paparan radiasi dapat diketahui dengan melihat populasi sel leukosit dan limfosit pada organ limfoidnya. Populasi sel leukosit dan limfosit diamati menggunakan hemocytometer dan flowcytometer, sedangkan paparan radiasi diberikan menggunakan Pesawat Teleterapi Cobalt-60 dengan variasi 5 dosis yaitu 100, 200, 300, 400, dan 500 Rad. Hasil penelitian menunjukkan paparan radiasi 100 sudah dapat menurunkan populasi kedua sel dengan nilai rata-rata sebesar + 20%. Pada pemberian radiasi hingga 500 rad, populasi kedua sel menurun lebih dari 80% dari kontrolnya. Penambahan antioksidan sangat berguna dalam menangkal radikal bebas yang terbentuk dari interaksi radiasi dengan sel. Salah satu tanaman yang diketahui memiliki kandungan antioksidan yang tinggi yaitu Phyllantus niruri L atau meniran. Meniran memiliki senyawa flavanoid yang dapat menangkap radikal bebas melalui proses free radical scanvenging. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa pemberian ekstrak meniran dapat meningkatkan jumlah populasi sel leukosit dan limfosit pada organ limfoid. Pada penelitian ini juga dilakukan pengamatan terhadap sel nekrosis pada histologi hepar mencit. Ekstrak meniran mampu mempertahankan sel hepatosit hingga 23,72%. dari nekrosis akibat paparan radiasi.Kata kunci: Radiasi Gamma, Limfosit, Leukosit, Hepar, Phyllantus niruri L.
Pengaruh Paparan Partikel Ultrafine dalam Asap Kendaraan Bermotor terhadap Gambaran Mikroskopis Kerusakan Sel Darah Merah Mencit (Mus musculus) Sofihayati, Islakhah; Juswono, Unggul P.; Wardoyo, Arinto Yudi P.
Physics Student Journal Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Department of Physics - Faculty of Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan kendaraan bermotor tidak lepas dari efek samping yang merugikan, salah satunya disebabkan oleh asap kendaraan yang ditimbulkan. Asap kendaraan bermotor mengandung zat-zat yang berbahaya bagi tubuh yang dapat menyebabkan kelainan bentuk sel darah merah. Untuk mendeteksi dampak asap kendaraan bermotor terhadap kerusakan sel darah merah, dilakukan pengamatan gambaran mikroskopis sel darah merah menggunakan metode preparat. Penelitian ini menggunakan 2 sampel kendaraan bermotor. Dalam penelitian ini digunakan hewan coba berupa mencit (Mus musculus) dengan 6 perlakuan yaitu P0 (kontrol), P1 (30 detik), P2 (60 detik), P3 (90 detik), P4 (120 detik) dan P5 (150 detik). Masing-masing perlakuan dilakukan di dalam chamber yang didiamkan selama 3 menit dengan 3 kali pengasapan dalam sehari selama 10 hari. Kerusakan sel darah merah akibat paparan asap kendaraan bermotor berkisar dari 4 % sampai 29 % pada motor 1, dan 13 % sampai 29 % pada motor 2. Partikel ultrafine yang diberikan berkisar antar 2,30×〖10〗^11 partikel sampai 〖7,23×10〗^11 partikel pada motor 1, dan 〖4,04×10〗^11 partikel sampai 〖6,04×10〗^11 partikel pada motor 2. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa semakin lama paparan asap kendaraan bermotor, persentase kerusakan sel darah merah semakin meningkat.
Pengaruh Paparan Asap Kendaraan Bermotor terhadap Gambaran HIstologi Organ Ginjal Mencit (Mus musculus) Juswono, Unggul P.; Wardoyo, Arinto Yudi P.
Physics Student Journal Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Department of Physics - Faculty of Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Asap kendaraan bermotor merupakan salah satu penyumbang polusi udara karena mengandung berbagai macam polutan. Polutan ini dapat masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernapasan sehingga berbahaya bagi kesehatan, salah satunya dapat mengganggu kerja dan fungsi organ ginjal. Ginjal merupakan organ yang berfungsi membuang zat sisa metabolisme tubuh. Hal ini yang menyebabkan ginjal sering mengalami kerusakan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kerusakan organ ginjal yang diakibatkan oleh paparan asap kendaraan bermotor. Selain itu, dilakukan pengukuran total partikel ultrafine asap kendaraan bermotor menggunakan P-Trak. Kendaraan bermotor yang digunakan adalah 2 sampel sepeda motor, yang mana masing-masing terdiri dari 6 perlakuan secara berturut-turut, yaitu P0 (kontrol), P1 (30 detik), P2 (60 detik), P3 (90 detik), P4 (120 detik) dan P5 (150 detik). Hewan coba berupa mencit jantan yang diberi paparan asap selama 10 hari dengan waktu 3x3 menit dalam sehari. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi kenaikan persentase kerusakan organ ginjal seiring bertambah lamanya waktu paparan asap. Kerusakan organ ginjal yang diakibatkan dari paparan asap kendaraan bermotor berkisar 24% sampai 35% untuk motor 1 dan 24% sampai 36% untuk motor 2. Selain itu juga dapat ditunjukkan semakin lama waktu pemberian asap, maka semakin besar total partikel ultrafine yang dihasilkan. Total partikel yang diberikan pada hewan coba berkisar 2,30x1011 sampai 7,23x1011 untuk motor 1 dan 4,04x1011 sampai 6,04x1011 untuk motor 2.
PENGARUH EKSTRAK KULIT MANGGIS TERHADAP KANDUNGAN PROTEIN DAGING SAPI YANG DIRADIASI GAMMA Paramitha, Anggra Kumala; Juswono, Unggul P.; Widodo, Chomsin S.
Physics Student Journal Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Department of Physics - Faculty of Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Radiasi  telah  banyak  dikembangkan  dalam  berbagai  teknologi.  Teknologi  yang  banyak  menggunakan  teknik  radiasi adalah  teknologi  dalam  kesehatan  dan  juga  untuk  pengawetan  makanan   Radiasi  sendiri  merupakan  energi  yang dipancarkan  dalam  bentuk  partikel  atau  gelombang.  Tingkat  kerusakan  makanan  dapat  dilihat  dari  penurunan  kadar protein.  Penelitian ini menunjukkan  pengaruh bahan antioksidan  ekstrak kulit  manggis dalam mempertahankan kadar protein.  Bahan  antioksidan  yang  digunakan  adalah  kulit  manggis.  Kulit  manggis  diambil  ekstraknya,  kemudian potongan daging sapi direndam pada ekstrak antioksidan tersebut dengan lima konsentrasi, selanjutnya diradiasi dengan sinar gamma  dengan lima  variasi  waktu  dan  terakhir  dilakukan pengujian  protein menggunakan  metode  titrasi.  Pada penelitian  ini  didapatkan  hasil  bahwa  pemberian  ekstrak  kulit  manggis  dapat  mempertahankan  kandungan  protein sebesar  16%-17%.  Hal  ini  dikarenakan  manggis  memiliki  kandungan  senyawa  aktif  sebanyak  3  jenis  yang masing-masing merupakan turunan dari senyawa  Fenol  yang memiliki struktur benzena dan gugus OH  .  Pada  dasarnya buah yang baik untuk mempertahankan kandungan protein adalah buah yang banyak mengandung antioksidan. Banyaknya kandungan antioksidan pada buah dapat dilihat dari kandungan gugus OH pada senyawa aktifnya.
Pengaruh Ekstrak Cengkeh (Syzygium aromaticum) pada Kandungan Protein Daging Sapi yang Dipapar Radiasi Gamma Hidayah, Ulfah; Juswono, Unggul P.; Widodo, Chomsin S.
Physics Student Journal Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Department of Physics - Faculty of Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemanfaatan radiasi pengion pada teknologi pengolahan makanan memiliki dampak yaitu menimbulkan radikal bebas. Radikal bebas dapat berinteraksi dengan protein yang menyebabkan denaturasi protein. Oleh karena itu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk menganalisa pengaruh ekstrak cengkeh pada kandungan protein daging sapi yang dipapar radiasi gamma. Penelitian ini menggunakan radiasi gamma dari sumber Cs-137, Am-241, Co-60, dan Na-22. Daging sapi dipapar radiasi dengan variasi waktu paparan dan konsentrasi ekstrak serta kontrol tanpa pemberian ekstrak lalu diukur kandungan proteinnya menggunakan metode titrasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ekstrak cengkeh dapat mempertahankan kandungan protein sekitar 95%. Pembentukan radikal bebas diawali oleh radiolisis air yang hasilnya akan berinteraksi dengan protein dan menyebabkan kerusakan protein. Semakin lama paparan radiasi, kandungan protein daging sapi juga akan semakin sedikit. Antioksidan dapat mempertahankan jumlah protein pada daging sapi dengan cara menangkap radikal bebas. Penambahan ekstrak cengkeh pada daging sapi sebelum diradiasi mempengaruhi kandungan proteinnya yaitu mempertahankan kandungan protein daging sapi sebesar 17,87%-19,75%.
Pengaruh Royal Jelly Terhadap Kandungan Protein Daging Sapi yang Dipapar Radiasi Gamma Yuana, Riva Indah Alfin; Juswono, Unggul P.; Widodo, Chomsin S.
Physics Student Journal Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Department of Physics - Faculty of Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu pemanfaatan radiasi dibidang industri yaitu pada proses pengawetan makanan, dengan menggunakan teknik iradiasi dari sinar gamma. Radiasi dapat membunuh mikroorganisme. Akan tetapi iradiasi dapat mengakibatkan radikal bebas. Radikal  bebas dapat berinteraksi dengan protein yang menyebabkan perubahan  struktur protein. Radikal bebas dapat dinetralkan dengan antioksidan.Antioksidan dapat diperoleh dari sayur, buah, dan rempah-rempah. Pada penelitian ini, digunakan antioksidan dari produk hewan yaitu royal jelly, propolis, sarang semut, dan sarang burung wallet untuk  mengetahui pengaruh kandunganl protein daging sapi dengan radiasi gamma. Daging sapi digunakan sebagai sampel karena daging sapi mudah terkontaminasi oleh mikroorganisme dan memiliki kandungan protein yang tinggi. Sampel dibagi menjadi tiga kelompok, sempel yang tidak diradiasi, diradiasi tanpa ekstrak (sebagai kontrol), dan sampel yang diradiasi dan diberi ekstrak dengan variasi konsentrasi. Semua sampel diberi paparan radiasi dengan variasi lamanya waktu paparan, kemudian diuji kandunganl proteinnya menggunakan metode titrasi. Hasil penelitian menunjukkan penambahan ekstrak pada daging sapi sebelum diradiasi mempengaruhi  penurunan kandunganl protein pada daging sapi. Berdasarkan kemampuan  dalam mempertahankan penurunannya terlihat bahwa antioksidan  hewani yang paling efektif dalam mempertahankan persentase kandunganl protein daging sapi berturut- turut yaitu propolis sebesar 12,277%- 20,552%, royal jelly sebesar 11,460%- 19,598%, sarang semut sebesar  9,470%-18,31%, dan sarang burung sebesar 7,108%- 16,364%.
PENGARUH LARUTAN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi) DAN LARUTAN JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) TERHADAP POTENSIAL MEMBRAN ALGA Nitella sp. YANG TERCEMAR TEMBAGA (Cu) Juswono, Unggul P.; Saroja, Gancang
Physics Student Journal Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Department of Physics - Faculty of Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu jenis logam berat yang banyak mencemari perairan saat ini yaitu tembaga (Cu) yang disebabkan oleh limbah hasil pengolahan industri pelapisan logam. Tembaga merupakan unsur mikro mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah sedikit dan akan bersifat racun jika terakumulasi berlebihan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengukur dan menganalisis pengaruh larutan belimbing wuluh dan larutan jeruk nipis terhadap potensial membran Nitella sp. dalam air tercemar logam Cu. Pengukuran potensial membran alga menggunakan mikroelektroda yang dirangkai dengan mikroskop dan osiloskop. Mikroskop digunakan untuk mengamati struktur sel alga, sedangkan osiloskop digunakan untuk menampilkan gelombang yang menunjukkan nilai potensial membran alga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinngi konsentrasi Cu menyebabkan nilai potensial membran alga  semakin menurun. Nilai potensial membran alga mulai bertambah naik menuju nilai normalnya seiring pemberian larutan belimbing wuluh dan larutan jeruk nipis dengan berbagai konsentrasi yang mana konsentrasi efektif  larutan belimbing wuluh adalah 8% dan larutan jeruk nipis adalah 16% sampai 20%.
PENGARUH PEMBERIAN VARIASI MEDAN LISTRIK TERHADAP PERUBAHAN POLA DORMANSI SERTA GERMINASI PADA BENIH PADI (ORYZA SATIVA L) Zuhria R, Imelda Agustina; Juswono, Unggul P.; Saroja, Gancang
Physics Student Journal Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Department of Physics - Faculty of Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dormansi serta germinasi merupakan proses penting  bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman padi. Tanaman padi merupakan bahan pangan pokok masyarakat indonesia. Proses dormansi serta germinasi pada tanaman padi dapat dipercepat dengan memberikan pengaruh medan listrik luar. Tujuan penelitian ini untuk menganalisa pengaruh medan listrik tehadap pertumbuhan tanaman padi meliputi proses dormansi serta germinasi. Pada penelitian ini digunakan benih padi yang telah diseleksi dengan cara uji homogenitas serta sterilisasi pada benih. Selanjutnya, benih yang telah diseleksi dikenai medan listrik luar sebesar (4,95 kV/m; 5,95 kV/m; 6,95 kV/m: 7,95 kV/m dan 8,95 kV/m) dan tanpa medan listrik (kontrol). Setelah dikenai pengaruh medan listrik luar, diamati waktu dormansi dan germinasi (panjang batang dan arah gerak akar). Pengamatan dormansi tanaman padi diamati saat munculnya kariobsis akar. Sedangkan pertumbuhan germinasi padi diamati pada fase vegetatif tanaman padi pada hari pertama sampai keempat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa medan listrik 8,95 kV/m memberikan waktu dormansi yang paling singkat serta menghasilkan pertumbuhan batang yang lebih cepat setiap harinya dibandingkan dengan medan listrik yang lain dan tanpa medan listrik (kontrol). Arah gerak akar tanaman padi dengan medan listrik menuju kutub positif, sedangkan tanpa medan listrik arah geraknya menuju pusat bumi (ke arah bawah). Waktu dormansi serta germinasi akan semakin cepat akibat pengaruh medan listrik luar.   Kata kunci : Dormansi, Germinasi, Medan listrik.