Kahfiati Kahdar
Kelompok Keahlian Kriya Tekstil, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesa No. 10 Bandung 40132

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

EKSPLORASI TEKNIK OLAH REKA LATAR PADA SERAT KULIT KAYU SAEH Syafdini, Dennisa; Kahdar, Kahfiati
Craft Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Craft

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Serat kulit kayu paper mulberry merupakan salah satu serat alam yang mempunyai banyak potensi untuk diolah. Serat saeh awalnya digunakan sebagai bahan pakaian ulama pada jaman masuknya pedagang Gujarat di Pulau Sumatra. Namun, di daerah lain seperti Kalimantan, beberapa suku telah menggunakan serat kulit kayu ini sebagai material utama pakaian mereka. Serat kulit kayu meiliki karakteristik seperti kertas, namun tetap lentur seperti kain. Potensi serat saeh ini dapat diusahakan menjadi pakaian yang lebih modern, dengan mengaplikasikan teknik olah latar. Olah latar sendiri merupakan teknik mengolah permukaan material kain dengan teknik sebagai berikut: sablon, jahit, laser cutting, celup ikat, bordir, dan sebagainya. Serat saeh juga dipadukan dengan kain lain seperti organdi dan taffeta, dengan tujuan membawa kesan modern itu sendiri. Desain pakaian yang digunakan juga jauh dari kesan tradisional, sehingga dapat membuktikan bahwa serat saeh dapat juga diaplikasikan pada pakaian modern dengan motif yang modern pula. Kata Kunci: printing, kayu saeh, olah reka latar, artwear, kulit kayu Abstract The woodskin of paper mulberry tree is one of those natural fibers who has a lot of good potential. Saeh fiber was genuinely used as the fabric of cleric wardrobe of the time the Gujarat traders entered the island of Sumatra.  However, in other tribal areas such as in Kalimantan, some tribes had been in using this bark fiber as the main material of their clothings since a long time before. This bark fiber had this character that of paper, but was still pliable like that of fabric. The potential of this Saeh fiber could definitely be cultivated into something more modern through the technique of applying the manner of background. The technique itself was a technique to process the surface of fabric alongside these following methods; screen-printing, sewing, laser cutting, tye-dye, embroidery and so forth. Saeh fibers could also be combined with the other fabrics such as Organdy and Taffeta, in aiming the modern impression itself. The applied design was also far from traditional, hence it too, could strongly prove that Saeh fiber could also be applied onto modern clothing design with modern motifs.
APLIKASI MOTIF SONGKET PALEMBANG DENGAN TEKNIK DEVORÉ UNTUK PRODUK TEKSTIL Herry Putra, Mohammad Rizki; Kahdar, Kahfiati
Craft Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Craft

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.174 KB)

Abstract

Palembang adalah ibukota dari provinsi Sumatera Selatan yang terkenal akan keindahan songketnya. Songket Palembang biasanya hanya dipakai pada acara tertentu saja, seperti upacara adat pernikahan khas Palembang yang sayangnya sudah jarang dilakukan. Hal ini dapat berdampak seperti ancaman negara lain untuk merebut kekayaan intelektual kita tersebut. Untuk menimbulkan kembali kesadaran untuk melestarikan songket Palembang, salah satunya yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan unsur songket Palembang tersebut dalam keseharian. Teknik devoré yang belum dikenal dengan baik oleh masyarakat Indonesia dipilih untuk aplikasi motif songket Palembang pada produk tekstil, yang diharapkan akan membuka wawasan masyarakat Indonesia tentang kemungkinan pengembangan tekstil tradisional Indonesia.// //
PENGOLAHAN TEKSTIL UNTUK ADAPTASI KOSTUM KARAKTER CALONARANG Kusmaya, Nidiya; Kahdar, Kahfiati
Craft Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Craft

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.174 KB)

Abstract

Pengolahan tekstil atau biasa disebut dengan teknik manipulasi tekstil merupakan seni keterampilan dalam pengolahan tekstil baik secara dua dimensi maupun tiga dimensi. Pengolahan tekstil merupakan aspek yang penting dalam pembuatan kostum, karena dalam pembuatan kostum perlu banyaknya penyesuaian material tekstil yang digunakan sebelum diaplikasikan sebagai kostum.Calonarang merupakan cerita rakyat yang berkembang di daerah Jawa Timur dan Bali dari abad ke 12. Dalam cerita rakyat Calonarang ini menggambarkan konsep feminisme, Cerita Calonarang dipilih karena merupakan cerita rakyat yang masih kalah popular dari cerita-cerita rakyat yang lain dan memiliki keunikan dalam segi cerita dan pengkarakteran, hingga beragamnya interpretasi pesan yang terkandung didalamnya yang bisa diwujudkan dengan penggarapan kostum dengan pendekatan genre fantasi, seiring popularnya pengangkatan cerita rakyat kedalam seni pertunjukan yang bergenre fantasi.Dengan pengolahan material tekstil yang lebih unik dalam pembuatan kostum karakter Calonarang, diharapkan akan membantu mewujudkan pengkarakteran dengan tampilan visual yang lebih menarik dalam perwujudan cerita rakyat ke dalam seni pertunjukan.// //
PENGAPLIKASIAN EKSPLORASI PEWARNA GLOW IN THE DARK UNTUK BUSANA PRIA Wira, Bhaskoro; Kahdar, Kahfiati
Craft Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Craft

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.174 KB)

Abstract

Perkembangan teknologi, media, dan dunia hiburan merupakan faktor yang memberikan dampak besar pada perkembangan fashion, terutama industrimusik dan perfilman. Dunia hiburan sering dikaitkan pada kehidupan malam, sehingga image tersebut akan digunakan dalam pembuatan karya ini,sehingga digunakan warna-warna glow in the dark sebagai pengaplikasiannya. Teknik yang digunakan adalah screen print, celup, dan spraying.Diharapkan dengan digunakannya teknik tersebut dapat memberikan hasil eksplorasi yang berbeda. Produk yang akan dihasilkan berupa busana priasiap pakai dengan pembagian tema sesuai dengan imageboard yang didapat. Diharapkan dengan dilakukannya penelitian ini dapat memunculkan ideidebaru dalam perkembangan busana pria.// //
EKSPLORASI BOJAGI PADA PRODUK FASHION Arief, Teuku Muhammad Mirza; Kahdar, Kahfiati
Craft Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Craft

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.174 KB)

Abstract

Mitologi merupakan suatu ilmu tentang keberadaan makhluk gaib di suatu kebudayaan di tiap-tiap letak geografis yang berbeda-beda. Kepercayaan terhadap makhluk gaib ini sangat berperan penting dalam perkembangan di masa awal tumbuh kembangnya tradisi-tradisi dalam komunitas di tiap daerah kepulauan nusantara. Seiring perkembangan dan berjalannya waktu, kepercayaan ini mulai dilupakan seiring masuknya agama islam dan Kristen ke wilayah nusantara, juga masyarakat yang lebih mempercayai alasan-alasan logis di balik munculnya kehidupan, tetapi tidak bisa dipungkiri, kepercayaan Mitologi ini mewariskan jenis-jenis makhluk mitologi yang eksotis dan mempesona dengan berbagai jenis dan ceritanya masing-masing yang beragam dan unik, sayangnya seiring pudarnya kepercayaan mitologi di benak masyarakat nusantara, ikut dilupakan pula, makhluk-makhluk mitologi yang dulunya ikut berperan penting dalam membentuk tradisi Indonesia. Keindahan makhluk-makhluk mitologi ini, merupakan tradisi yang terlalu berharga untuk dilupakan oleh masyarakat.
EKSPLORASI MOTIF PUCUK REBUNG DENGAN TEKNIK OLAH REKA LATAR PADA BUSANA PENGANTIN MODERN angelina, irene; Kahdar, Kahfiati
Craft Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Craft

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.174 KB)

Abstract

Motif Pucuk Rebung mempunyai arti sesuai dengan namanya yang berarti tunas bambu. Motif ini melambangkan kekuatan yang muncul dari dalam. Motif pucuk rebung terdiri dari berbagai jenis sesuai dengan bentuknya. Meskipun demikian, motif ini memiliki satu kesamaan yaitu bentuk segitiga yang dikelilingi tunas dan daun. Pada umumnya motif pucuk rebung terdapat pada kain tradisional Melayu dan dikenal sebagai motif utama pada tumpal atau kepala kain. Bila dilakukan eksplorasi lebih dalam, motif ini sangat potensial untuk dilakukan pengembangan baik dari segi bentuk maupun teknik yang digunakan. Tujuan dari eksplorasi yang dilakukan pada Tugas Akhir ini adalah menghasilkan motif pucuk rebung sebagai aplikasi pada busana pengantin modern dengan tampilan yang lebih menarik dan berbeda dari motif-motif yang sudah ada sebelumnya.
EKSPLORASI SAMPAH PLASTIK MENGGUNAKAN METODE FABRIKASI UNTUK PRODUK FASHION Alrashid, Dendi Anugrah; Kahdar, Kahfiati
Craft Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Craft

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.174 KB)

Abstract

Plastik adalah bahan polimer sintetis yang terbagi menjadi banyak jenis berdasarkan sifat fisis, mekanis, dan kimia. Keberadaan plastik yang melimpah dan mudah didapatkan membuat penggunaan plastik menjadi tidak terkendali sehingga menghasilkan sampah plastik dalam jumlah yang besar. Karakter plastik yang tidak dapat terurai membuat sampah plastik menjadi salah satu masalah lingkungan. Berbagai cara telah dilakukan oleh pemerintah maupun masyarakat untuk mengatasi permasalahan sampah plastik, salah satunya dengan mendaur ulang plastik menjadi produk yang bernilai fungsi lebih baik. Dalam perkembangannya, belum terdapat banyak alternatif desain produk daur ulang sampah plastik khususnya pada industri daur ulang berskala rumah tangga sehingga produk daur ulang yang dihasilkan terkesan monoton dan kurang mampu menarik perhatian orang untuk mengkonsumsi produk tersebut. Penelitian berjudul ‘Eksplorasi Sampah Plastik Menggunakan Metode Fabrikasi Untuk Produk Fashion’ bertujuan untuk menghasilkan alternatif desain produk daur ulang yang memiliki nilai fungsi dan estetis yang baik dan dihasilkan melalui proses pembuatan sederhana sehingga dapat diaplikasikan pada industri daur ulang sampah plastik berskala rumah tangga.
EKSPLORASI TEKNIK NUNO FELTING PADA PRODUK FASHION Nuraida, Resinta; Kahdar, Kahfiati
Craft Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Craft

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.174 KB)

Abstract

Perkembangan teknik tekstil dari waktu ke waktu telah banyak mengalami inovasi khususnya terhadap teknik-teknik tradisional. Salah satu tekniktradisional pembuatan tekstil yang masih dilakukan sampai saat ini yaitu teknik felting atau dikenal dengan istilah “kempa”. Teknik tekstil feltingmenghasilkan kain padat dan memiliki ketebalan, berbahan dasar serat protein berupa wol yang memadat diakibatkan pemberian tekanan, kelembapandan panas. Pengembangan dari teknik felting merangkap sebagai teknik desain tekstil yaitu, teknik nuno felting. Secara keseluruhan teknik nunofelting masih sama dengan teknik pengerjaan felting tradisional, hanya berbeda pada penggunaan kain dengan tenunan terbuka sebagai latar.Penggunaan kain latar dengan struktur tenunan terbuka menghasilkan tekstur pada hasil akhir kain. Teknik nuno felting memiliki potensi digunakandalam mengolah tekstil untuk dijadikan produk fashion. Eksplorasi dari teknik nuno felting diharapkan dapat mengangkat pengembangan dari tekniktekstil tradisional kempa menjadi alternatif desain tekstil yang dapat menghasilkan produk fashion dengan kesan modern, eksklusif serta memilikikeunikan tersendiri.
PERBANDINGAN BUSANA TOKOH SRI KRESNA PADA RELIEF KRESNAYANA CANDI WISNU PRAMBANAN DAN CANDI INDUK PANATARAN Muthi?ah, Waridah; Sachari, Agus; Kahdar, Kahfiati
Makna: Jurnal Kajian Komunikasi, Bahasa, dan Budaya Vol 5 No 1 (2014): MAKNA : Jurnal Kajian Komunikasi, Bahasa dan Budaya
Publisher : Fakultas Komunikasi, Sastra, dan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1141.279 KB) | DOI: 10.33558/makna.v5i1.873

Abstract

Kresna, hero and deity of Mahabharata legend, played major role as one example of morality and wisdom in Javanese traditional art and literature. Related with his status and identity as avatar of Vishnu, his traditional portrayal in India based on canon such as Manasara and Silpasastra. In Classical Java, he has been portrayed in Kresnayana reliefs on Vishnu Temple, Prambanan Complex and Main Temple, Panataran Complex. In those reliefs, his images were not strictly followed the canon, especially in costumes. Kresna?s appearance on Prambanan Temple showed different details in costumes, headgear, and accessories in comparison with Panataran Temple. Reliefs in Prambanan looked more similar with Krishna?s images influenced by 7th and 8th century Pallava art, in both carving style and costumes wore by the character, while reliefs in Panataran showed some indigenous characteristics. This research focused to compare Kresna?s portrayal diachronically in those temple, by using descriptive, comparative, and historical methods. It concluded that transformation of Kresna?s image went parallel with transmigration of power center to East Java, which followed by the development of macrocosmos-microcosmos parallels, as indicated by the depiction of king as deity and the culmination of  Vishnu?s worships. The variations of Kresna?s image not only brought diversity based on local influence, but also engendered new system, which later developed into the basis of traditional Javanese art and king?s apparels