Kamelia Kamelia
FKIP UNTAD

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang Kamelia, Kamelia; Firmansyah, Arif; Dewi, Andi Imrah
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol 5, No 7 (2017): Jurnal Kreatif Tadulako Online
Publisher : Jurnal Kreatif Tadulako Online

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi penggunaan metode inkuiri dalam meningkatkan hasil belajar siswa Pada pembelajaran IPS. Masalah dalam penelitian ini yaitu rendahnya hasil belajar siswa kelas IV SDN No. 4 Siboang pada pembelajaran IPS.  Rumusan masalah yang diajukan yaitu apakah penggunaan Metode Inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS di kelas IV SDN No.4 Siboang. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan  kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus dengan menggunakan desain penelitian model Kemis dan Mc Taggart. Adapun tahapan dalam penelitian ini meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini menggunakan media visual. Metode inkuiri merupakan pendekatan yang paling tepat untuk digunakan dalam pembelajaran IPS. Data yang diperoleh dalam penelitian ini meliputi hasil observasi aktivitas guru, dan lembar observasi aktivitas siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN No.4 Siboang yang berjumlah 20 orang. Tes evaluasi hasil tindakan siklus I diperoleh persentase kentuntasan klasikal sebesar 55%, persentase daya serap klasikal 64% dan persentase siswa yang tidak tuntas 45%. Pada siklus II hasil tes evaluasi tindakan meningkat. Siklus II diperoleh persentase ketuntasan  klasikal sebesar 85% persentase daya serap klasikal sebesar 77,5% dan persentase siswa yang tidak tuntas 15%. Hal ini dapat diartikan pembelajaran pada siklus II telah memenuhi indikator keberhasilan dengan nilai daya serap klasikal 70% dan ketuntasan belajar klasikal 80%. Berdasarkan nilai daya serap klasikal dan ketuntasan belajar klasikal pada kegiatan pembelajaran siklus II, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode tanya jawab dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas IV SDN No.4 Siboang. Kata Kunci: Metode Tanya Jawab dan Hasil Belajar 
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang Kamelia, Kamelia; Firmansyah, Arif; Dewi, Andi Imrah
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol 5, No 7 (2017): Jurnal Kreatif Tadulako Online
Publisher : Jurnal Kreatif Tadulako Online

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi penggunaan metode inkuiri dalam meningkatkan hasil belajar siswa Pada pembelajaran IPS. Masalah dalam penelitian ini yaitu rendahnya hasil belajar siswa kelas IV SDN No. 4 Siboang pada pembelajaran IPS.  Rumusan masalah yang diajukan yaitu apakah penggunaan Metode Inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS di kelas IV SDN No.4 Siboang. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan  kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus dengan menggunakan desain penelitian model Kemis dan Mc Taggart. Adapun tahapan dalam penelitian ini meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini menggunakan media visual. Metode inkuiri merupakan pendekatan yang paling tepat untuk digunakan dalam pembelajaran IPS. Data yang diperoleh dalam penelitian ini meliputi hasil observasi aktivitas guru, dan lembar observasi aktivitas siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN No.4 Siboang yang berjumlah 20 orang. Tes evaluasi hasil tindakan siklus I diperoleh persentase kentuntasan klasikal sebesar 55%, persentase daya serap klasikal 64% dan persentase siswa yang tidak tuntas 45%. Pada siklus II hasil tes evaluasi tindakan meningkat. Siklus II diperoleh persentase ketuntasan  klasikal sebesar 85% persentase daya serap klasikal sebesar 77,5% dan persentase siswa yang tidak tuntas 15%. Hal ini dapat diartikan pembelajaran pada siklus II telah memenuhi indikator keberhasilan dengan nilai daya serap klasikal 70% dan ketuntasan belajar klasikal 80%. Berdasarkan nilai daya serap klasikal dan ketuntasan belajar klasikal pada kegiatan pembelajaran siklus II, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode tanya jawab dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas IV SDN No.4 Siboang. Kata Kunci: Metode Tanya Jawab dan Hasil Belajar 
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang Kamelia, Kamelia; Firmansyah, Arif; Dewi, Andi Imrah
Jurnal Kreatif Online Vol 7, No 1 (2019): Jurnal Kreatif Online
Publisher : Jurnal Kreatif Online

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.873 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi penggunaan metode inkuiri dalam meningkatkan hasil belajar siswa Pada pembelajaran IPS. Masalah dalam penelitian ini yaitu rendahnya hasil belajar siswa kelas IV SDN No. 4 Siboang pada pembelajaran IPS.  Rumusan masalah yang diajukan yaitu apakah penggunaan Metode Inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS di kelas IV SDN No.4 Siboang. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan  kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus dengan menggunakan desain penelitian model Kemis dan Mc Taggart. Adapun tahapan dalam penelitian ini meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini menggunakan media visual. Metode inkuiri merupakan pendekatan yang paling tepat untuk digunakan dalam pembelajaran IPS. Data yang diperoleh dalam penelitian ini meliputi hasil observasi aktivitas guru, dan lembar observasi aktivitas siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN No.4 Siboang yang berjumlah 20 orang. Tes evaluasi hasil tindakan siklus I diperoleh persentase kentuntasan klasikal sebesar 55%, persentase daya serap klasikal 64% dan persentase siswa yang tidak tuntas 45%. Pada siklus II hasil tes evaluasi tindakan meningkat. Siklus II diperoleh persentase ketuntasan  klasikal sebesar 85% persentase daya serap klasikal sebesar 77,5% dan persentase siswa yang tidak tuntas 15%. Hal ini dapat diartikan pembelajaran pada siklus II telah memenuhi indikator keberhasilan dengan nilai daya serap klasikal 70% dan ketuntasan belajar klasikal 80%. Berdasarkan nilai daya serap klasikal dan ketuntasan belajar klasikal pada kegiatan pembelajaran siklus II, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode tanya jawab dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas IV SDN No.4 Siboang.
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Kepuasan Konsumen Air Mineral XYZ di Kota Pontianak Kamelia, Kamelia; Wahyudi, Tri; Deka, Ade Muazty
Jurnal TIN Universitas Tanjungpura Vol 4, No 1 (2020): JURNAL TEKNIK INDUSTRI UNTAN
Publisher : Jurnal TIN Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.072 KB)

Abstract

Di kota Pontianak terdapat berbagai macam merk air minum dalam kemasan yang beredar di masyarakat baik air minum nasional seperti Aqua, Nestle dll maupun air minum lokal seperti Blue9. Blue9 adalah air minum lokal yang sedang berkembang sebagai perusahaan yang sedang berkembang harus dapat bersaing dengan air minum nasional yang sudah memiliki brand image maupun air minum lokal lainnya. penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen dalam membeli air minum dalam kemasan. Berdasarkan hasil studi literatur diketahui bahwa bauran pemasaran memiliki pengaruh terhadap kepuasan konsumen. Dimensi yang terdapat di dalam bauran pemasaran yaitu harga, produk, tempat dan promosi. Metode yang digunakan untuk penelitian ini yaitu Structural Equal Modelling dengan bantuan aplikasi AMOS 22. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bauran pemasaran memiliki pengaruh terhadap kepuasan konsumen. Adapun ditunjukkan dengan nilai probability dimana nilai probability nya sebesar 0,000 sehingga memenuhi kaidah bahwa apabila nilai probability dibawah 0,05 maka terdapat pengaruh bauran pemasaran terhadap kepuasan konsumen. Dimensi yang memiliki koefisien tertinggi yaitu promosi yang memiliki koefisien 1,16 yang di ikuti dengan dimensi harga dengan koefisien 1,01, produk dengan koefisien 1,00 dan terakhir dimensi produk yang memliki koefisien terkecil yaitu sebesar 0,95. Dari tabel goodness of fit yang dihasilkan, terdapat 7 indikator yang termasuk kedalam kategori baik yaitu Chi Square, NFI, IFI, CFI, TLI, PNFI dan RMR.Kata kunci: Bauran pemasaran, kepuasan konsumen, Structural Equal Modelling.
Perkembangan Teknologi Komunikasi dan Informasi Akar Revolusi di Sekolah Dasar Kamelia, Kamelia; Reskiana, Reskiana; Rahmi, Rahmi; Lubis, Adiyanata
Indonesian Gender and Society Journal Vol 3, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/igsj.v3i1.42417

Abstract

Informasi di SD merupakan unsur pokok yang secara implisit melekat dalam konsep pembangunan yang terencara. Meskipun peranan  informasi di dalam beberapa dekade kurang mendapat perhatian, namun sesungguhnya kebutuhan akan informasi di SD merupakan hal yang tidak kalah pentingnya dari kebutuhan sandang dan pangan bagi siswa sekoal dasar. Kegiatan pembangunan manapun hanya dapat berlangsung dan bisa mencapai sasaran bila dalam setiap tahapnya atau perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan - didasarkan pada informasi yang memadai. Informasi memang diperoleh melalui kegiatan komunikasi tetapi yang sesungguhnya menentukan nilai komunikasi siswa sekolah dasar adalah informasi yang di bawa oleh seorang guru. Revolusi informasi, biasanya difahami sebagai perubahan yang di hasilkan oleh teknologi komunikasi Siswa SD paling penting adalah teknologi untuk menyalurkan informasi dan sistem komputer modern untuk memprosesnya. Dikatakan revolusi karena karena dapat memberikan perubahan yang sangat cepat dalam perkebangan siswa Dasar. Hal yang mendasar dari teknologi komunikasi dan informasi adalah standar.  Sementara itu, perkembangan jaringan sangat membutuhkan sebuah standar sistem operasional. Ketika seorang guru menggunakan jaringan untuk berkomunikasi dengan siswanya, maka sesungguhnya secara tidak langsung membutuhkan sistem yang kompatibel antara guru dengan siswanya tersebut. Teknologi memang dapat memberi berbagai dampak positif dan negatif, tetapi dengan pemahaman yang terkait problematika dan dinamakan teknologi yang berkembang, maka setiap individu siswa sekolah dasar yang ada di sebuah Negara menjadi Penguasa teknologi dan bukan sebaliknya menjadi siswa SD yang dikuasai dan dikendalikan oleh teknologi.
The Impact of Using Salt on Drying Rate of Fish Delima, Rika; Sahira, Safinaz; Sumiroyani, Sumiroyani; Kamelia, Kamelia; Reskiana, Reskiana; Rahmi, Khusnul Aulia; Marta, Eni
International Journal of Natural Science and Engineering Vol 5, No 3 (2021): October
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.779 KB) | DOI: 10.23887/ijnse.v5i3.41314

Abstract

Fish drying by using additional salt as a preservative and adding flavor to the fish. This study aims to determine the effect of various doses of salt on the quality of tilapia, motan, dried salted lemongrass and the difference that does not use salt on the quality of fish. This type of research is quantitative research with experimental methods. The independent variable in this study was the concentration of NaCl salt as a treatment, namely 10%, 20%, 30% of the total fish weight. The controlled variables of this study were the type of fish, weather conditions, and materials used. The research process begins with weeding motan, tilapia, and lemongrass fish, namely motan fish, tilapia, and lemongrass fish, weighing 100 grams. Then the fish are weeded with running water, removed all the contents of the fish's stomach, and drained until the fish does not contain too much water. Then the addition of salt to the motan fish, tilapia, and lemongrass fish has been given, namely, 27%, 34%, and 41%. The duration of soaking or salting is 24 hours. After the salting time has been completed, the fish drying process is continued. The fish dried at a temperature of 30C to 35C for 2 to 3 days to obtain the desired characteristics of salted fish. Data was collected by testing the salt content in fish with different concentrations. The results showed a difference between salted fish and unsalted fish. Salted fish has a harder texture, taste better, and have a longer shelf life.