Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Upaya Mempercepat Penyembuhan Luka Perineum Melalui Penggunaan Air Rebusan Sirih Hijau Yuliaswati, Enny; Kamidah, .
IJMS - Indonesian Journal on Medical Science Vol 5, No 1 (2018): IJMS 2018
Publisher : IJMS - Indonesian Journal on Medical Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.808 KB)

Abstract

Abstract: The majority of births occur in the world is a type of vaginal deliveries. Almost every process of vaginal delivery avoid injury on the perineum. Injury to the perineum during childbirth caused the need for a proper treatment so that the injured recover soon. Perineal wound healing in post partum takes an average of 7-10 days. This time is enough time for micro-organisms can multiply within 48 hours (2 days), plus the condition of the perineum during childbirth are always moist by lokhea that can cause infection. During this time, to prevent infection of the perineal wound by applying an antiseptic on the wound material. In fact antiseptic drugs mempuyai weakness, which cause allergies and long enough healing time is 7-10 days. The method is very simple and has been done by the community stout is to wash the wound with betel leaf immersion topically on wound care.To know the effectiveness of green betel in accelerating wound healing of the perineum. This study design with Quasi experiment. a long perineal wound healing in the experimental group average of 5.85 + 1.226, while the control group average of 6.85 + 0.988. Use of green betel perimium can accelerate wound healing. The value of p = 0.010 (p <0.05), which means that there are significant differences between the old wound healing perimium experimental and control groups.Key word: perineal wound, green betelAbstrak: mayoritas persalinan yang terjadi di dunia merupakan jenis persalinan pervaginam. Hampir setiap proses persalinan pervaginam terjadi perlukaan pada perineum. Perlukaan pada daerah perineum yang ditimbulkan saat persalinan perlu suatu perawatan yang tepat agar luka tersebut segera pulih. Penyembuhan luka perineum pada masa nifas rata-rata membutuhkan waktu 7-10 hari. Waktu ini dirasa cukup lama karena mikro organisme dapat berkembang biak dalam waktu 48 jam (2 hari), di tambah dengan kondisi perineum dalam masa nifas yang selalu lembab oleh lokhea sehingga dapat menimbulkan infeksi. Selama ini, untuk mencegah infeksi pada luka perineum dengan cara mengoleskan  bahan antiseptic pada luka tersebut. Pada kenyataanya obat-obat antiseptic mempuyai  kelemahan, yaitu  menimbulkan alergi dan waktu penyembuhan cukup lama yaitu 7-10 hari. Metode yang sangat sederhana dan sudah bayak dilakukan oleh masyarakat yaitu dengan membasuh luka dengan rendaman daun sirih sebagai obat luar pada perawatan luka. mengetahui efektifitas sirih hijau dalam mempercepat penyembuhan luka perineum. Desain penelitian ini dengan Quasi eksperimen. Hasil: lama penyembuhan luka perineum pada kelompok eksperimen rata-rata 5,85 + 1,226, sedangkan kelompok kontrol rata-rata 6,85 + 0,988. penggunaan sirih hijau dapat mempercepat penyembuhan luka perimium. Nilai p=0,010 (p<0,05), yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan lama penyembuhan luka perimium antara kelompok eksperimen dan kontrol.Kata Kunci:  luka perineum, sirih hijau
Upaya Mempercepat Penyembuhan Luka Perineum Melalui Penggunaan Air Rebusan Sirih Hijau Enny Yuliaswati; . Kamidah
Indonesian Journal on Medical Science Vol 5 No 1 (2018): IJMS 2018
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Bhakti Mulial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.808 KB)

Abstract

Abstract: The majority of births occur in the world is a type of vaginal deliveries. Almost every process of vaginal delivery avoid injury on the perineum. Injury to the perineum during childbirth caused the need for a proper treatment so that the injured recover soon. Perineal wound healing in post partum takes an average of 7-10 days. This time is enough time for micro-organisms can multiply within 48 hours (2 days), plus the condition of the perineum during childbirth are always moist by lokhea that can cause infection. During this time, to prevent infection of the perineal wound by applying an antiseptic on the wound material. In fact antiseptic drugs mempuyai weakness, which cause allergies and long enough healing time is 7-10 days. The method is very simple and has been done by the community stout is to wash the wound with betel leaf immersion topically on wound care.To know the effectiveness of green betel in accelerating wound healing of the perineum. This study design with Quasi experiment. a long perineal wound healing in the experimental group average of 5.85 + 1.226, while the control group average of 6.85 + 0.988. Use of green betel perimium can accelerate wound healing. The value of p = 0.010 (p <0.05), which means that there are significant differences between the old wound healing perimium experimental and control groups.Key word: perineal wound, green betelAbstrak: mayoritas persalinan yang terjadi di dunia merupakan jenis persalinan pervaginam. Hampir setiap proses persalinan pervaginam terjadi perlukaan pada perineum. Perlukaan pada daerah perineum yang ditimbulkan saat persalinan perlu suatu perawatan yang tepat agar luka tersebut segera pulih. Penyembuhan luka perineum pada masa nifas rata-rata membutuhkan waktu 7-10 hari. Waktu ini dirasa cukup lama karena mikro organisme dapat berkembang biak dalam waktu 48 jam (2 hari), di tambah dengan kondisi perineum dalam masa nifas yang selalu lembab oleh lokhea sehingga dapat menimbulkan infeksi. Selama ini, untuk mencegah infeksi pada luka perineum dengan cara mengoleskan  bahan antiseptic pada luka tersebut. Pada kenyataanya obat-obat antiseptic mempuyai  kelemahan, yaitu  menimbulkan alergi dan waktu penyembuhan cukup lama yaitu 7-10 hari. Metode yang sangat sederhana dan sudah bayak dilakukan oleh masyarakat yaitu dengan membasuh luka dengan rendaman daun sirih sebagai obat luar pada perawatan luka. mengetahui efektifitas sirih hijau dalam mempercepat penyembuhan luka perineum. Desain penelitian ini dengan Quasi eksperimen. Hasil: lama penyembuhan luka perineum pada kelompok eksperimen rata-rata 5,85 + 1,226, sedangkan kelompok kontrol rata-rata 6,85 + 0,988. penggunaan sirih hijau dapat mempercepat penyembuhan luka perimium. Nilai p=0,010 (p<0,05), yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan lama penyembuhan luka perimium antara kelompok eksperimen dan kontrol.Kata Kunci:  luka perineum, sirih hijau
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN UPAYA MEMPERSIAPKAN MASA PUBERTAS PADA ANAK Agnes Candra Dewi; . Kamidah
Gaster Vol 9 No 2 (2012): AGUSTUS
Publisher : P3M Universitas 'Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.834 KB)

Abstract

Latar Belakang: Selama masa pubertas seorang anak mengalami berbagai perubahan dalam tubuh. Jika tidak dipersiapkan maka perubahan tersebut akan cenderung menjadi pengalaman yang  traumatis. Orang  tua  khususnya  ibu mempunyai  peranan  penting  dalam membekali anak untuk menghadapi fase remaja, sehingga dibutuhkan pengetahuan yang cukup dari ibu. Tujuan: Mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu tentang kesehatan reproduksi remaja dengan upaya mempersiapkan masa pubertas pada anak. Metode: Penelitian observasional analitik menggunakan pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel 35 responden. Analisa data menggunakan korelasi Spearman Rank  (ρ). Hasil Penelitian: Hasil uji korelasi dengan menggunakan Spearman Rank  (ρ) diperoleh Zhitung= 12,002 dengan  taraf  signifikansi 5%, dari tabel Z pada α= 0,05 maka nilai Ztabel (1,96). Diperoleh hasil Zhitung (12,002) > Ztabel (1,96) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Simpulan: Ada hubungan antara pengetahuan  ibu tentang kesehatan reproduksi remaja denga upaya mempersiapkan masa pubertas pada anak di SDN Mojopurno 2 Ngariboyo Magetan.Kata Kunci: Kesehatan Reproduksi, Pubertas
HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI DI SMA N COLOMADU Riske Chandra Kartika; . Kamidah
Gaster Vol 10 No 1 (2013): FEBRUARI
Publisher : P3M Universitas 'Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.325 KB)

Abstract

Latar Belakang: Pada  masa remaja  terjadi perubahan-perubahan fisik dan perubahan fisiologis. Perubahan ini menyebabkan daya tarik terhadap lawan jenis yang merupakan akibat timbulnya dorongan-dorongan seksual. Dalam rangka mencari pengetahuan mengenai seks, ada remaja yang melakukannya  secara  terbuka bahkan mulai mencoba mengadakan  eksperimen  dalam kehidupan  seksualSejalan dengan minat  terhadap  seksual,  remaja  selalu  berusaha mencari informasi obyektif tentang seks, hal yang membahayakan adalah apabila informasi yang didapat berasal dari sumber yang salah sehingga menimbulkan kekurangpahaman remaja. Ada sekitar 53% perempuan berumur 15-19  tahun melakukan hubungan seksual sedangkan  jumlah  laki-laki dua kali lipat dari jumlah perempuan. Tujuan: Mengetahui hubungan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi dengan perilaku seks pranikah. Metode: penelitan ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional terhadap 67 responden dengan analisa data chi square. Hasil Penelitian: Didapatkan nilai X2hitung = 24.091 lebih besar dari X2tabel = 5.991 dan nilai p = 0,000 kurang dari 0,05. Simpulan: Terdapat hubungan positif antara pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi dengan perilaku seks pranikah pada remaja. Kata Kunci: Kesehatan reproduksi remaja, perilaku sex pranikah.
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI Dian Pratitis; - Kamidah
Gaster Vol 10 No 2 (2013): AGUSTUS
Publisher : P3M Universitas 'Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (86.285 KB)

Abstract

Latar belakang: Angka Kematian Ibu di Indonesia masih cukup tinggi yang mana masih dibawah target pencapaian tahun 2014. Penyebab AKI dapat diturunkan dan dicegah melalui pemberian asuhan kehamilan yang rutin dan berkualitas untuk mendeteksi secara dini adanya kelainan dan komplikasi. Selain itu ibu hamil juga harus mengetahui tentang tanda bahaya kehamilan. Apabila ibu mengetahui tentang tanda bahaya kehamilan, ibu akan selalu waspada dan berhati-hati dengan cara selalu  rutin memeriksakan kehamilannya. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan pengetahuaan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan dengan kepatuhan pemeriksaan kehamilannya. Metode: Penelitian observasional analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional, dengan jumlah sampel 30 responden. Analisa data menggunakan chi squere. Hasil: hasil uji korelasi dengan menggunkan chi squere diperoleh X2hitung  7,759 dengan derajat kebebasan (df) sebesar 2, maka nilai X2tabel 5,991. Diperoleh hasil X2hitung > X2tabel (7,759 > 5,991) sehingga diputuskan bahwa H0 ditolak atau Ha diterima. Simpulan: Ada hubungan pengetahuan pada ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan dengan kepatuhan pemeriksaan kehamilan.Kata kunci: pengetahuan, kepatuhan, kehamilan
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI Dian Pratitis; , Kamidah
Gaster Vol 11 No 1 (2014): FEBRUARI
Publisher : P3M Universitas 'Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.806 KB)

Abstract

Angka Kematian Ibu di Indonesia masih cukup tinggi yang mana masih dibawah target pencapaian tahun 2014. Penyebab AKI dapat diturunkan dan dicegah melalui pemberian asuhan kehamilan yang rutin dan berkualitas untuk mendeteksi secara dini adanya kelainan dan komplikasi. Selain itu ibu hamil juga harus mengetahui tentang tanda bahaya kehamilan. Apabila ibu mengetahui tentang tanda bahaya kehamilan, ibu akan selalu waspada dan berhati-hati dengan cara selalu rutin memeriksakan kehamilannya. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan pengetahuaan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan dengan kepatuhan pemeriksaan kehamilannya. Metode: Penelitian observasional analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional, dengan jumlah sampel 30 responden. Analisa data menggunakan chi squere. Hasil: hasil uji korelasi dengan menggunkan chi squere diperoleh X2 hitung 7,759 dengan derajat kebebasan (df) sebesar 2, maka nilai X2 tabel 5,991. Diperoleh hasil X2 hitung > X2 tabel (7,759 > 5,991) sehingga diputuskan bahwa H0 ditolak atau Ha diterima. Simpulan: Ada hubungan pengetahuan pada ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan dengan kepatuhan pemeriksaan kehamilan. Kata kunci: pengetahuan, kepatuhan, kehamilan
FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET FE DI PUSKESMAS SIMO BOYOLALI , Kamidah
Gaster Vol 12 No 1 (2015): FEBRUARI
Publisher : P3M Universitas 'Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (614.244 KB)

Abstract

Latar belakang; Angka anemia pada kehamilan di Indonesia cukup tinggi sekitar 67%. Anemia  pada ibu hamil memberikan dampak negative terhadap janin yang di kandung, persalinan maupun nifas, yang di antaranya akan lahir janin dengan berat badan lahir rendah , partus prematur, abortus, perdarahan post partum, partus lama dan syok. Penanggulangan masalah anemia gizi besi  saat  ini masih  terfokus pada pemberian Fe, usaha tersebut akan optimal jika ibu hamil selalu patuh mengkonsumsi tablet Fe sesuai aturan. Banyak faktor yang mempengaruhi ibu untuk patuh mengkonsumsi tablet Fe.Tujuan; Mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe Metode; Jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, populasi ibu hamil dengan besar sampel 44 responden. Teknik sampling menggunakan teknik simple random sampling. Analisa data menggunakan chi square. Untuk mengatahui keeratan hubungan dengan menggunakan coofisiens contingency.Hasil penelitian; Menunjukkan dukungan merupakan faktor yang mempengaruhi kepatuhan dengan p value = 0,002<0.05, dan coofisiens contingency sebesar 0,430. Pendidikan dengan p value = 0,044 dan coofisiens contingency sebesar 0,352. Pengetahuan dengan p value = 0,031 dan coofisiens contingency sebesar 0,309.Simpulan; Pengetahuan, pendidikan, dan dukungan merupakan faktor yang mempengaruhi kepatuhan. Sedangkan umur, pekerjaan dan jumlah anak  bukan merupakan faktor yang mempengaruhi kepatuhan ibu mengkonsumsi tablet Fe. Kata kunci; kepatuhan, tablet Fe
ANALISA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DENGAN KEPATUHAN MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI , Kamidah
Gaster Vol 12 No 2 (2015): AGUSTUS
Publisher : P3M Universitas 'Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (114.17 KB)

Abstract

Latar Belakang: Menurut Depkes RI, di Indonesia terdapat (67%) ibu hamil mengalami anemia. Berdasarkan ketetapan WHO, anemia bumil di Indonesia sangat bervariasi, yaitu: 1) Normal jika Hb 11 gr%, 2) Anemia ringan jika Hb 9-10 gr%, 3) Anemia sedang jika Hb 7-9 gr%, 4) Anemia berat jika Hb 5-7 gr%. Anemia defiensi besi pada ibu hamil merupakan salah satu masalah gizi yang paling banyak dijumpai di Indonesia. Mengingat bahaya anemia pada ibu hamil dan janin, maka berbagai upaya pencegahan terhadap anemia  telah dilakukan, antara lain dengan penyelenggaraan program Suplementasi di Indonesia, dimana setiap ibu hamil mendapatkan 90 tablet zat besi folat yang harus diminum setiap hari sejak bulan ketujuh kehamilan. Tujuan: Menganalisa  hubungan  tingkat pengetahuan  ibu  hamil  tentang  anemia  dengan  kepatuhan mengkonsumsi tablet zat besi di Puskesmas Simo Boyolali. Metode: Penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-Agustus 2013. Populasinya adalah ibu hamil TM II keatas, dengan responden 35 . Hasil: diperoleh c2 hitung > c2tabel (10,638 > 5,991) maka diputuskan untuk menolak Ho dan Ha diterima. Simpulan: Ada hubungan antara pengetahuan tentang anemia dengan kepatuhan mengkonsumsi tablet zat besi.Kata Kunci: Pengetahuan, Kepatuhan ,Tablet Zat Besi
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PORNOGRAFI DENGAN PERILAKU SEKS BEBAS PADA REMAJA DI SMK PENTI PAMARDI SIWI NGRAMBE KABUPATEN NGAWI Surya Mundhika; Sri Handayani; , Kamidah
Gaster Vol 12 No 2 (2015): AGUSTUS
Publisher : P3M Universitas 'Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.127 KB)

Abstract

Latar belakang:Remaja yang mempunyai rasa ingin tahu yang besar dan pengetahuan yang minim membuat remaja  tidak bisa memilah-milih  informasi mana yang baik dan mana yang buruk, sehingga pada akhirnya mereka akan terperangkap dalam perilaku seks bebas.Tujuan penelitian: mengetahui pengetahuan tentang pornografi dengan prilaku sek bebas pada remajaMetode penelitian: jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional . Populasi dalam penelitian ini  adalah siswa kelas XI yang berjumlah 157 responden.Sampel dalam penelitian ini diperoleh dengan teknik sampling simple random sampling. Analisa bivariate menggunakan chi-square. Hasil penelitian: secara statistik dengan menggunakan uji Chi-square didapatkan hasil bahwa pengetahuan tentang pornografi mempunyai hubungan dengan perilaku seks bebas dengan nilai  ÷² hitung > ÷² tabel (10,061>5,991) maka Ho ditolak dan Ha diterima atau apabila nilai p-value=0,007 (p<0,05). Simpulan: Terdapat Hubungan antara pengetahuan tentang pornografi dengan prilaku seks bebas pada remaja SMK Panti Pamardi Siwi Kecamatan Ngrambe Kabupaten Ngawi.Kata Kunci: pornografi,seks bebas, remaja
PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI (P4K) SEBAGAI UPAYA MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN IBU K. Kamidah
Gaster Vol 16 No 1 (2018): FEBRUARI
Publisher : P3M Universitas 'Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.962 KB) | DOI: 10.30787/gaster.v16i1.245

Abstract

Latar Belakang: Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) merupakan upaya pemerintah dalam menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia. Upaya program P4K sudah dimulai sekitar tahun 2010, namun hingga saat ini tujuan untuk menurunkan AKI yang tertuang dalam MDGs  sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 belum tercapai. Menurut SDKI tahun 2012 AKI di Indonesia justru mengalami peningkatan sebesar 359 per 100.000 KH .Tujuan : Mendiskripsikan pelaksanaan program P4K di Puskesmas Plupuh II. Hasil: Kegiatan pendataan ibu hamil dilakukan oleh bidan dan kader kesehatan. Bidan desa melakukan konseling tentang P4K pada ibu hamil . sebagai legalitas jika ibu hamil telah terdata dan diberi konseling P4K rumah ibu hamil ditempel dengan stiker P4K. Kegiatan pendataan ibu hamil dapat terlaksana dengan baik (100%), notifikasi stiker P4K terlaksana dengan baik, penempelan stiker dilakukan oleh kader, ibu hamil, dan bidan desa. Pertolongan persalinan 100% oleh tenaga kesehatan, tabulin belum terlaksana, ambulan desa menggunakan mobil masyarakat tetapi belum ada perjanijian secara formal kepada pemilik mobil, persiapan donor darah sudah ada tetapi belum ditest kesamaan golongan darahnya. Simpulan: Kegiatan pendataan ibu hamil dapat terlaksana dengan baik (100%), pertolongan persalinan 100% oleh tenaga kesehatan, tabulin belum terlaksana, ambulan desa menggunakan mobil masyarakat, persiapan donor darah sudah ada tetapi belum ditest kesamaan golongan darahnya.