Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Respon Larva Tiram Mutiara Pinctada maxima (Jameson) Terhadap Berbagai Tingkaf Intensitas Cahaya Tjahjo Winanto; Dedy Soedharma; Ridwan Affandi; Harpasis S. Sanusi
ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences Vol 13, No 4 (2008): Jurnal Ilmu Kelautan
Publisher : Marine Science Department Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (17.45 KB) | DOI: 10.14710/ik.ijms.13.4.197-202

Abstract

Intensitas cahaya berpengaruh terhadap fungsi fisiologis dan struktur larva bivalvla. Penelitiaan ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh intensitas cahaya terhadap distribusi, pertumbuhan dan sintasan larva tiram mutiara Pinctada maxima. Rancangan acak lengkap dengan empatperlakuan intensitas cahayayaitu 0 (ditutup rapat), 200, 500, dan 800 lux, masing-masing dengan tiga ulangan diterapkan pada penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa distribusi larva dipengaruhi oleh intensitas cahaya, sedangkan intensitas cahaya optimum untuk sintasan dan pertumbuhan larva adalah 0-200 lux.Kata kunci : Larva, Pinctada maxima, respon, intensitas cahaya, distribusi, sintasan, pertumbuhan
APLIKASI AMONIUM HIDROKSIDA (NH4OH) SEBAGAI TRIGGER PEMIJAHAN TIRAM MUTIARA Pinctada maxima (JAMESON) Tjahjo Winanto
EKOLOGIA Vol 13, No 2 (2013): JURNAL ILMIAH ILMU DASAR DAN LINGKUNGAN HIDUP
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.428 KB) | DOI: 10.33751/ekol.v13i2.137

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dosis larutan NH4OH yang optimum dan posisi injeksi yang tepat sehingga dapat menjadi pemicu (trigger) pemijahan induk tiram mutiara Pinctada maxima (Jameson). Percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (Faktorial-RAL), dengan tiga kali ulangan. Perlakuan yang diterapkan terdiri dari dua faktor yaitu (I) Posisi Injeksi dan (II) Dosis larutan NH4OH. Faktor I terdiri dari 4 taraf faktor yaitu posisi injeksi di bagian (A) Otot aduktor, (B) Pangkal kaki, (C) Gonad dan (D) Tidak diinjeksi (kontrol). Faktor II terdiri dari 3 taraf faktor yaitu dosis (E) 0,5 ml, (F) 1,0 ml dan (G) 1,5 ml. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa dosis larutan NH4OH yang optimum untuk memicu (trigger) pemijahan induk tiram mutiara Pinctada maxima (Jameson) adalah 0,5-1,0 ml dengan posisi injeksi terbaik di bagian pangkal kaki.Kata kunci : Pearl oyster Pinctada maxima; amonium hidroksida (NH4OH); spawning
Status Gastropoda Pada Ekosistem Terumbu Karang Di Pulau Tidung Kepulauan Seribu Safar Dody; Tjahjo Winanto
Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan. Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.105 KB) | DOI: 10.33387/jikk.v1i2.934

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui status struktur komunitas gastropoda pada ekosistem terumbu karang di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu. Pengamatan dilakukan pada 2 lokasi terumbu karang berdasarkan kondisi (life form) “rusak” (Stasiun 1: life form 0-24.9 %) dan kondisi “sedang” (Stasiun 2: life form + 36.05%). Pengamatan dilakukan pada daerah terumbu karang menggunakan metode LIT (Line Intercept Transect) sepanjang 50 m serta pengambilan sampel Gastropoda menggunakan metode transek kuadrat (1 x 1 m) pada kedalaman 90 cm. Garis transek (LIT) 50 m diletakan sejajar dengan garis pantai dengan jarak tiap garis transek adalah 25 m dengan 3 ulangan. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa Gastropoda berasosiasi dengan terumbu karang, karena menggunakan terumbu karang sebagai habitat, tempat berlindung atau memakan jaringan/lendir karang. Jenis-jens yang ditemukan adalah Lambis lambis, Drupella sp., Cypraea tigris, Filifusus filamentosus, Cerithium asper, and Angaria nodosa. Kepadatan Gastropoda adalah 4-7 indv/m2 (Satasiun 1 > stasiun 2). Keragaman Gastropoda tergolong sedang (4.16 - 36.05%), dan nilai Dominasi (D = 0,69) oleh jenis Drupella sp.
APLIKASI AMONIUM HIDROKSIDA (NH4OH) SEBAGAI TRIGGER PEMIJAHAN TIRAM MUTIARA Pinctada maxima (JAMESON) Tjahjo Winanto
Ekologia: Jurnal Ilmiah Ilmu Dasar dan Lingkungan Hidup Vol 13, No 2 (2013): Ekologia : Jurnal Ilmiah Ilmu Dasar dan Lingkungan Hidup
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/ekol.v13i2.137

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dosis larutan NH4OH yang optimum dan posisi injeksi yang tepat sehingga dapat menjadi pemicu (trigger) pemijahan induk tiram mutiara Pinctada maxima (Jameson). Percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (Faktorial-RAL), dengan tiga kali ulangan. Perlakuan yang diterapkan terdiri dari dua faktor yaitu (I) Posisi Injeksi dan (II) Dosis larutan NH4OH. Faktor I terdiri dari 4 taraf faktor yaitu posisi injeksi di bagian (A) Otot aduktor, (B) Pangkal kaki, (C) Gonad dan (D) Tidak diinjeksi (kontrol). Faktor II terdiri dari 3 taraf faktor yaitu dosis (E) 0,5 ml, (F) 1,0 ml dan (G) 1,5 ml. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa dosis larutan NH4OH yang optimum untuk memicu (trigger) pemijahan induk tiram mutiara Pinctada maxima (Jameson) adalah 0,5-1,0 ml dengan posisi injeksi terbaik di bagian pangkal kaki. Kata kunci : Pearl oyster Pinctada maxima; amonium hidroksida (NH4OH); spawning