Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Evaluasi Dan Modifikasi Proses Pemisahan Dan Pemurnian Etanol Hasil Fermentasi widayat widayat; J. P. Sitompul; T. H. Soerawidjaja
Reaktor Volume 6 No. 1 Juni 2002
Publisher : Dept. of Chemical Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6127.6 KB) | DOI: 10.14710/reaktor.6.1.16-23

Abstract

Evaluasi dan modifikasi proses merupakan salah satu usaha untuk penghematan energy, yang dapat dilakukan untuk teknologi pinch. Evaluasi proses dilakukan terhadao tiga buah konfigurasi proses. Setiap konfigurasi proses terbentuk dari penggabungan proses Danish Distilleries dengan tiga buah sistem tiga kolom pemisahan etanol 95%. Konfigurasi proses 1 merupakanpenggabunagn proses Danish Distilleries dengan sistem pemisahan Othmer, penggabungan proses Danish Distilleris dengan proses Barbet sebagai konfigurasi proses 2 dan penggabungan proses Danish Distilleris dengan sistem pemisahan pada tekanan vakum sebagai proses 3. Kapasitas produksi etanol 95% ditetapkan 4x107 liter/tahun.hasil evaluasi proses menunjukkan kebutuhan kukus minimum/terkecil dicapai oleh proses 2, kemudian proses 1 dan proses 3, masing-masing mengonsumsi 3,23; 4,11; 4,79 kgkukus 3 atm/liter etanol. Evaluasi lebih lanjut dengan, ∆Tmin = 10 0C, peningkatan efisiensi energy diperoleh pada konfigurasi proses 1 sebesar 2,11% ( jika evaluasi melibatkan reboiler kolom pelucutan dan reboiler kolom pelucutan asetaldehid) dan 2,02% (jika tidak melibatkan) dan konfigurasi proses 2 ( jika evaluasi tidak melibatkan reboiler kolom pelucutan dan reboiler kolom pelucutan asetaldehid) dan 3 terjadi penurunan efisiensi energy. Kata kunci : evaluasi, modifikasi proses, teknologi pinch
Pemanfaatan Ampas Tahu Sebagai Bahan Baku Pembuatan Kecap Dengan Kapang Aspergillus oryzae widayat widayat; H. Satriadi
Reaktor Volume 09 No. 02 Desember 2005
Publisher : Dept. of Chemical Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4761.338 KB) | DOI: 10.14710/reaktor.9.2.94-99

Abstract

Ampas tahu merupakan limbah dari industri pembuatan tahu yang masih mengandung 17,4% protein, 67,5% karbohidrat, 5,9% lemak dan 4,9% air. Ampas tahu ini biasanya hanya dimanfatkan sebagai tempe gembus, oncom, tauco maupun ccampuran makanan ternak. Penelitian ini bertujuan untuk membuat kecap dari ampas tahu dengan kapang Aspergillus oryzae dan memperoleh kondisi optimumnya. Proses pembuatan kecap pada prinsipnya terdiri dari  fermentasi bahan baku (koji), fermentasi di dalam larutan garam (moromi), penyaringan dan pemasakan (penambahan bumbu). Variabel tetap pada penelitian ini adalah berat ampas tahu 1000 gr dan suhu fermentasi pada suhu kamar. Variabel berubah yang dipelajari adalah penambahan yeast, waktu fermentasi, dan waktu penyimpanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu fermentasi merupakan variabel yang paling berpengaruh, diikuti oleh konsentrasi yeast dan waktu penyimpanan. Model matematika untuk optimasi waktu fermentasi dan konsentrasi yeast adalah Y= 3,1134 + 14,4571 X1 + 1,2378 X2 – 73X12 + 0,5 X1.X2 – 0,1925 X22, dengan X1 adalah waktu fermentasi, X2 adalah konsentrasi yeast, dan Y adalah konsentrasi protein. Kondisi optimum didapat sebagai berikut konsentrasi yeast 0,11% dengan waktu fermentasi 80,61 jam (3,36 hari) dan diperoleh kadar protein yang optimal 5,9%.Kata kunci : ampas tahu, konsentrasi protein, Aspergillus oryzae, waktu fermentasi, konsentrasi yeast
PENGARUH LAJU ALIR NITROGEN PADA METODE STARVASI NITROGEN TERHADAP PENINGKATAN KANDUNGAN LIPID MIKROALGA CHLORELLA SP. SEBAGAI BAHAN BAKU BIODIESEL Fredy Arief Senjaya; Dwi Sulistyanto; Inga Laira; Mardelia Nur Fatana; Dita Baeti Pridiana; Widayat Widayat
Bioma : Jurnal Ilmiah Biologi Vol 6, No 2 (2017): Bioma
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/bioma.v6i2.1714

Abstract

Bahan bakar berbasis fosil masih sangat besar. Saat ini konsumsi bahan bakar berbasis fosil di indonesia mencapai 1,3 juta barel per hari. Sementara itu, produksi hanya mencapai 900.000 barel per hari. Seiring semakin berkurangnya material bahan non-terbarukan, timbulah teknologi lain yaitu dengan mengembangkan biodiesel. Biodiesel menggunakan bahan tanaman dan sangat berpotensi pada jenis mikroalga. Mikroalga mampu menghasilkan minyak 30 kali lipat lebih banyak daripada sejumlah tanaman tingkat tinggi lainnya. Potensi wilayah Indonesia yang 75% berupa lautan, mikroalga air laut menjadi kandidat yang potensial sebagai sumber bahan bakar nabati yang kontinyu. Chlorella sp. merupakan salah satu mikroalga yang berpotensi menghasilkan lipid dengan kandungannya 28%-32% dari berat kering, terhitunga masih rendah daripada beberapa mikroalga jenis lainnya. Dilakukan uji coba dengan starvasi nitrogen atau pembatasan nitrogen pada medium kultivasi mikroalga agar metabolism karbon pada mikroalga diarahkan pada sintesis lipid. Mikroalga dikultivasi terlebih dahulu menggunakan variabel air laut tertentu dan diamati laju pertumbuhannya untuk mengetahui medium optimum, yaitu air laut : aquadest = 50:50. Lalu, mikroalga dikultivasi pada medium optimum dengan variable konsentrasi mikroalga, didapat konsentrasi optimum sebesar 60%. Mikroalga kemudian dikultivasi dengan variable laju alir nitrogen, berdasrkan penelitian Noerdjito, dkk., bahwa kandungan lipid sebesar 16,83% berpotensi sebagai bahan baku biodiesel.Kata kunci : biodiesel, mikroalga, lipid, Chlorella sp, starvasi nitrogen
DETERMINAN KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PEGAWAI KANTOR PELAYANAN PAJAK WILAYAH TANGERANG Widayat Widayat
SCIENTIFIC JOURNAL OF REFLECTION : Economic, Accounting, Management and Business Vol. 3 No. 1 (2020): SCIENTIFIC JOURNAL OF REFLECTION : Economic, Accounting, Management and Busines
Publisher : Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pustek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37481/sjr.v3i1.121

Abstract

Employees must have high performance, why? because serving the community must be with heart, how to be careful, and wholeheartedly. People don't see shabby or grand buildings, they just want to be civilized. Performance of services in the tax office must be a priority, because of that capital awareness of the public to pay taxes. This study wanted to explore information about the performance of tax service employees in the Tangerang region. How is the role of individuals and organizations in creating services. Quantitative research is seen as more effective in terms of time. Therefore, regression analysis was chosen to analyze the data. Data obtained through a questionnaire. The findings show evidence, ability is a major factor in tax service. Knowledge, expertise and experience about taxes is a preference in service. Of course this is inseparable from many factors, among them Educational background, training, and experience