Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

MITOLOGI DAN SAINS: Bledug Kuwu di Kabupaten Grobogan Sabdaningsih, Aninditia
Sabda: Jurnal Kajian Kebudayaan Vol 13, No 1: 2018
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (573.803 KB) | DOI: 10.14710/sabda.13.1.7-17

Abstract

Bledug Kuwu is a unique mud volcano phenomenon located at Kuwu, Kradenan district, Grobogan Regency, Central Java. This area is far away from marine environment; however, this area contains high salinity hence none of plant and animal can live on this area. People believe about myth of arising mud volcano comes from the point where Joko Linglung, a giant snake, exit and enter the earth. Science has revealed about the origin of Bledug Kuwu and its potential. In this paper, Bledug Kuwu will be described from the local myth and multidisciplinary sciences.
Isolasi dan Karakterisasi Morfologi Bakteri Halofilik dari Bledug Kuwu, Kabupaten Grobogan Sabdaningsih, Anindita; Lunggani, Arina Tri
Bioma : Berkala Ilmiah Biologi Vol. 22, No 1, Tahun 2020
Publisher : Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.106 KB) | DOI: 10.14710/bioma.22.1.46-52

Abstract

Bledug Kuwu is an area that has a fairly high salt content, this is caused by sea water trapped in the sedimentation process around the 18th century. Microorganisms that are able to live in extreme areas tend to have typical metabolic activities and can be utilized in industry. The purpose of this study was to characterize microbiologically, bacteria isolated from Bledug Kuwu, Kradenan District, Grobogan Regency, Central Java. The method used in this study was isolation on LB + NaCl media with NaCl levels of 10%, 12.5% and 15%. Characterization was done by Gram staining and motility test. The results obtained in samples from 3 sources, namely teak water, salt water and mud water, obtained 8 pure isolates. The seven isolates have the ability to grow optimally at 10% NaCl concentration so that these bacteria can be classified as moderate halophilic bacteria with the majority of species being coccus, Gram positive, and non motile.
Analysis of the Load and Status of Organic Matter Pollution in Beringin River Semarang Afwa, Rainuy Saninzita; Muskananfola, Max Rudolf; Rahman, Arif; Suryanti, Suryanti; Sabdaningsih, Aninditia
Indonesian Journal of Chemical Science Vol 10 No 3 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijcs.v10i3.50705

Abstract

Beringin river is a river located in Tambakaji Village, Ngaliyan District, Semarang City. This river flows from Mijen District and Ngaliyan District and empties into Tugu District. Disposal of domestic waste and industrial waste in Beringin River it can cause a decrease in water quality such as increasing concentrations of Biochemical Oxygen Demand (BOD) and Chemical Oxygen Demand (COD) which can affect organic matter to be high. The purpose of this study was to analyze the BOD and COD pollution loads and to assess the pollution status of the Beringin River, Semarang using the Pollution Index method based on the Decree of the Minister of Environment Number 115 of 2003. Sampling was carried out two times with an interval of 2 weeks on March 16, 2021 and March 30, 2021. The material used in this research is water samples taken from three stations determined using the purposive sampling method based on regional characteristics. Water quality variables analyzed were temperature, discharge, pH, DO, BOD and COD. The results of the water quality research show that BOD and COD variables do not meet the quality standards. The calculation of the pollution load of the BOD and COD variables in the first sampling obtained an average result of 2.176.97 kg/day and 7,022.82 kg/day, while in sampling two each obtained an average result of 6,306.69 kg /day and 20,345.39 kg/day. The results of the Pollution Index (IP) on the Beringin River ranged from 4.82 to 4.84 classified as mildly polluted.
POPULATION DYNAMIC OF SPOTTED SCAT (SCATOPHAGUS ARGUS LINN) IN SEMARANG BAY WATERS OF SEMARANG, CENTRAL JAVA Suradi wijaya Saputra; Anhar Solichin; Aninditia Sabdaningsih
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol 5, No 3 (2021): JFMR VOL 5 NO.3
Publisher : JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2021.005.03.19

Abstract

Ikan Kiper (Scatophagus argus) adalah ikan hias dan ikan dikonsumsi. Ikan Kiper biasanya ditemukan di dekat perairan pantai Indo-Pasifik Barat dari India selatan dan Sri Lanka ke Jepang selatan dan utara ke tenggara Australia dan Filipina. Ikan Kiper dapat mentolerir berbagai salinitas, sehingga dapat hidup di perairan pantai, teluk, muara, dan perairan sungai. Ikan Kiper merupakan salah satu jenis ikan hias, karena warnanya yang indah. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengkaji dinamika populasi ikan Kiper di perairan Teluk Semarang Jawa Tengah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Sampel ikan diambil dari PPI yang menjadi pangkalan pendaratan bagi alat tangkap arad, yang daerah penangkapan di perairan Teluk Semarang, yaitu PPI Tanggulmalang dan Bandengan di Kabupaten Kendal dan PPI Tambaklorok Kota Semarang. Penelitian dilaksanakan mulai bulam April sampai dengan Agustus 2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan Kiper yang tertangkap selama penelitian memiliki panjang total berkisar antara 82 – 165 mm, dengan modus panjang total 127-136 mm. Ukuran pertamakali tertangkap (Lc) pada panjang total 106 mm. Puncak rekrutmen terjadi pada bulan Juli. Hubungan panjang – bobot ikan Kiper mengikuti persamaan W = 0,002* L2,58, dengan pola pertumbuhan allomatrik negatif. Ikan Kiper mengikuti persamaan pertumbuhan von Bertalanffy Lt = 178 (1-exp-0,73(t-0,06)). Laju mortalitas total (Z) 1,96/tahun, mortalitas penangkapan (F) 1,06/tahun dan mortalitas alami (M) 0,90/tahun. Tingkat pemanfaatan (E) adalah 0,54, berarti sudah sedikit di atas optimum (E = 0,5). 
SKRINING BAKTERI PENGHASIL ENZIM AMILASE DARI SEDIMEN TAMBAK UDANG VANNAMEI (Litopenaeus vannamei) Diva Triza Novitasari; Pujiono Wahyu Purnomo; Oktavianto Eko Jati; Diah Ayuningrum; Aninditia Sabdaningsih
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol 5, No 2 (2021): JFMR VOL 5 NO.2
Publisher : JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2021.005.02.15

Abstract

Tambak budidaya udang banyak memproduksi limbah organik yang berasal dari sisa metabolisme dan sisa pakan dari kultivan budidaya. Keberadaan limbah organik yang melimpah dan tidak didampingi dengan manajemen kualitas air, akan mengakibatkan dampak buruk pada kultivan seperti kematian. Proses bioremediasi termasuk salah satu cara untuk membersihkan bahan pencemar pada lingkungan tambak yang dibantu oleh agen biologis yaitu bakteri. Bakteri amilolitik dapat digunakan sebagai agen bioremediator pada lingkungan karena menghasilkan enzim amilase. Amilase merupakan enzim yang mampu menghidrolisis pati menjadi senyawa yang lebih sederhana. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi bakteri dari sedimen tambak udang vanname dan melakukan skrining enzim amilase menggunakan media Starch Casein Nitrat (SCN). Sedimen diambil pada 5 lokasi tambak pasca panen di Kabupaten Rembang. Sampel diisolasi menggunakan teknik pour plate dan purifikasi dengan teknik streak plate, sedangkan skrining enzim dilakukan dengan teknik dotting. Hasil penelitian yang didapatkan menunjukkan bahwa terdapat 20 isolat bakteri yang diisolasi dari sedimen tambak udang vanname dan 9 isolat bakteri menunjukkan aktivitas enzim amilase, diketahui dari zona bening yang dihasilkan pada isolat setelah ditambahkan iodine.
Kualitas Habitat Rekruitmen Juvenil Karang Di Perairan Pulau Kemujan, Karimunjawa Kharisma Ayu Zeina Halisah; Anhar Solichin; Aninditia Sabdaningsih
Buletin Oseanografi Marina Vol 9, No 2 (2020): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/buloma.v9i2.31038

Abstract

Pulau Kemujan merupakan salah satu pulau terbesar di Kepulauan Karimunjawa yang memiliki kerapatan terumbu karang yang beragam. Ekosistem terumbu karang memiliki peranan penting namun juga merupakan ekosistem yang rentan akan terjadinya kerusakan. Akibat penurunan kondisi kualitas lingkungan dapat memungkinkan untuk memberikan pengaruh terhadap habitat rekruitmen juvenil. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kelimpahan juvenil karang berdasarkan perbedaan kedalaman, kesesuaian faktor fisika, kimia dan biologi yang mempengaruhi proses penempelan juvenil karang, kondisi terumbu karang berdasarkan perbedaan kedalaman serta hubungan antara kelimpahan juvenil karang dengan tutupan karang dan bahan organik di perairan Pulau Kemujan. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode analisis deskriptif, sedangkan metode yang digunakan untuk pengumpulan data yaitu Line Intercept Transect (LIT) sepanjang 50 meter. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu kelimpahan juvenil karang tertinggi berada di daerah reef flat sisi barat perairan Pulau Kemujan sebanyak 47 koloni, sedangkan kelimpahan terendah berada di daerah reef slope sisi timur sebanyak 7 koloni. Parameter perairan fisika, kimia dan biologi pada penelitian masih berada pada batas kisaran nilai optimum. Kondisi tutupan karang hidup pada sisi barat perairan Pulau Kemujan berkisar dari 46,60% hingga 53,62% sedangkan pada sisi timur yaitu berkisar dari 44,10% hingga 71,38%. Kelimpahan juvenil karang dengan tutupan karang hidup, pecahan karang serta bahan organik menunjukkan pola hubungan yang berbanding terbalik sedangkan dengan tutupan karang mati berbanding lurus. Berdasarkan peneltian ini dapat diketahui bahwa juvenil karang memiliki kecenderungan ditemukan lebih banyak pada tutupan karang mati dalam kondisi lingkungan yang optimum.   Kemujan Island is one of the largest islands in the Karimunjawa which has a varying density of coral reefs. The coral reef ecosystem has an important role however it is vulnerable to damage. The purpose of this study is to determine the decline of coral juvenile based on the depth difference, the compatibility of chemical, physical and biological factors that enhance the resilience of coral juvenile, and the correlation of coral juvenile with the coral covers and the organic material in the waters of Kemujan Island. The method used in this research is a descriptive analysis method. The method used in data collection is Line Intercept Transect (LIT) 50 meter .  The results from this study obtained that the highest abundance of juvenile corals was in the reef flat area of the west side from the waters of the Kemujan Island as many as 47 colonies while the lowest abundance was in the reef slope area of the eastern side as many as 7 colonies. The physical, chemical, and biological water parameters in the study were still in the optimum range. The condition of live coral cover on the west side of Kemujan Island waters ranged from 46.60% to 53.62% while on the east side it ranged from 44.10% to 71.38%. The abundance of juveniles coral with live coral cover, coral fragments, and organic matter showed inversed pattern relationship whereas with dead coral cover was directly proportional. Based on this study it can be known that corals juvenile have a tendency to be found more at dead coral in optimum environmental conditions.
ASPEK DINAMIKA POPULASI IKAN PETEK (Leiognathus equulus) DI PERAIRAN TELUK SEMARANG JAWA TENGAH Anhar Solichin; Suradi Wijaya Saputra; Aninditia Sabdaningsih
Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology Vol 17, No 4 (2021): SAINTEK PERIKANAN
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijfst.17.4.234-239

Abstract

Ikan Petek (Leiognathus equulus, Forsskal 1775) hidup di dasar perairan sampai dengan permukaan pada perairan pantai yang dangkal, sering tertangkap dengan alat tangkap arad, cantrang atau tarik lainnya yang beroperasi di dasar perairan. Nilai ekonomis ikan Petek relatif rendah dan umum dikonsumsi sebagai ikan asin. Petek merupakan hasil tangkap sampingan yang dominan tertangkap di perairan Teluk Semarang. Kondisi ini menjadi rawan jika laju penangkapannya di suatu perairan cukup tinggi dan terus meningkat. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengkaji dinamika populasi ikan Petek di perairan Teluk Semarang Jawa Tengah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Sampel ikan diambil dari PPI yang menjadi pangkalan pendaratan bagi alat tangkap arad di perairan Teluk Semarang, yaitu PPI Tanggulmalang dan Bandengan di Kabupaten Kendal dan PPI Tambaklorok Kota Semarang. Penelitian dilaksanakan mulai bulam April sampai dengan Agustus 2021. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan pada penelitian ini bahwa ikan Petek yang tertangkap di perairan Teluk Semarang memiliki panjang total berkisar antara 100– 245 mm. Musim rekrutmen terjadi pada bulan Maret sampai dengan bulan September. Hubungan panjang – bobot ikan Petek mengikuti persamaan W = 0,00002 L3,05, dengan pola pertumbuhan isomatrik. Ikan Petek mengikuti persamaan pertumbuhan von Bertalanffy Lt = 170(1-exp-0,66(t+0,08528)). Laju mortalitas total (Z) ikan Petek sebesar 1,64/tahun, F sebesar 0,79/tahun, lebih kecil dari mortalitas alaminya (M) yaitu 0,85/tahun. Tingkat eksploitasi (E) adalah 0,48, masih sedikit di bawah optimum (Eopt = 0,5). Ukuran yang tertangkap didominasi ikan berukuran kecil/belum dewasa (Lc<Lm), sehingga cenderung terjadi growth overfishing, dan dapat mengarah terjadinya kelangkaan induk (recruitment overfishing).
Karakterisasi Senyawa Bioaktif Kapang Laut Trichoderma asperellum MT02 dengan Aktivitas Anti-Extended Spectrum β-Lactamase (ESBL) E. coli Mada Triandala Sibero; Aninditia Sabdaningsih; Ocky Karna Radjasa; Agus Sabdono; Agus Trianto; Subagiyo Subagiyo
Jurnal Kelautan Tropis Vol 22, No 1 (2019): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (497.413 KB) | DOI: 10.14710/jkt.v22i1.3528

Abstract

The Trichoderma asperellum MT02 has been reported to has antibacterial activity against the Extended Spectrum β-Lactamase (ESBL) E. coli based on the screening results through an agar plug method. This study aimed to evaluate the antibacterial activity of T. asperellum MT02 and characterize the composition of the bioactive compounds group possessed in its crude extract. The isolate was cultured in the Malt Extract Broth (MEB) media (static, 27 oC, 15 days). The intracellular metabolites from mycelium were extracted using methanol while extracellular metabolites from broth media were extracted using ethyl acetate. The antibacterial activity of crude extracts was tested using the paper disc diffusion method while bioactive compounds were characterized using the phytochemical method. The results showed that the antibacterial activity of the broth media extract performed a greater activity than the crude extract from the mycelium. The crude extract from mycelia only contained flavonoid and phenol hydroquinone compounds while the crude extract from broth media contains alkaloids, flavonoids, phenols hydroquinone and saponins. Kapang Trichoderma asperellum MT02 telah dilaporkan memiliki potensi sebagai penghasil senyawa antibakteri melawan Extended Spectrum β-Lactamase (ESBL) E. coli berdasarkan hasil penapisan melalui metode agar plug. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak kasar kapang T. asperellum MT02 serta komposisi golongan senyawa bioaktif yang dimiliki. Kapang dikultur pada media Malt Extract Broth (MEB) (statis, 27 oC, 15 hari) di mana metabolit intraseluler dari miselium diekstrak menggunakan metanol sedangkan metabolit ekstraseluler dari media kaldu diekstrak menggunakan etil asetat. Aktivitas antibakteri ekstrak kasar diuji menggunakan metode difusi kertas cakram sedangkan senyawa bioaktif dikarakterisasi menggunakan metode fitokimia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas antibakteri asal ekstrak media kaldu lebih baik dibandingkan ekstrak kasar asal miselium kapang. Ekstrak kasar kapang asal miselia hanya mengandung senyawa golongan flavonoid dan fenol hidrokuinon sedangkan ekstrak kasar asal media kaldu mengandung alkaloid, flavonoid, fenol hidroquinon dan saponin.
ISOLASI DAN KARAKTERISASI MORFOLOGI KOLONI BAKTERI ASOSIASI ALGA MERAH (RHODOPHYTA) DARI PERAIRAN KUTUH BALI Aninditia Sabdaningsih; Anto Budiharjo; Endang Kusdiyantini
Jurnal Akademika Biologi Vol. 2 No. 2 April 2013
Publisher : Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (102.171 KB)

Abstract

Kutuh Beach in Bali is an area established as the Minapolitan algae with a high diversity. Microorganisms associated with marine organisms, usually have secondary metabolites that can be used as a source of drugs, antibiotics, enzymes, and cosmetics. The aimed of this research was to isolate and characterize colony morphology of bacteria associated with red algae based on colony morphology. Seven bacteria were isolated from three samples of red algae that were Kappapycus alvarezii, Gelidiella acerosa and Eucheuma spinosum. The isolates had pigmentation of beige, white and orange. Based on Gram's staining, seven isolates were Gram positive with bacilli and cocci in shape. Keywords : associated bacteria, morphological colony, pigmentation, red algae
MOLECULAR IDENTIFICATION OF DENITRIFYING BACTERIA TO EVALUATE THE SENSITIVITY OF SELECTIVE MEDIA Dianti Eka Yurnaningsih; Aninditia Sabdaningsih; Niniek Widyorini
Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology Vol 17, No 3 (2021): SAINTEK PERIKANAN
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijfst.17.3.%p

Abstract

Eutrophication is the main problem in Rawa Pening that occurs due to the high supply of organic material from various sources. The high level of nitrate in the water can be reduced through denitrification mechanism using some bacteria such as Pseudomonas group. This bacteria group was often isolated using Glutamate Starch Phenol (GSP) selective media. This study aims to identify the species from the floating net cage of Rawa Pening that was suspected as Pseudomonas group based on colony morphology in GSP through molecular approach, build the phylogenetic tree, and analyze the genetic distance. The research was conducted from January to May 2020. The molecular approach was carried out using the Polymerase Chain Reaction (PCR) method with 16S rRNA gene amplification. The results of BLAST analysis showed that isolate D1 which obtained from water samples in the Rawa Pening floating net cage area had 99.23% homology with Acinetobacter junii strain tu13. The partial sequence of DNA was already deposited to GenBank with accession number LC603787. The phylogenetic tree construction was built using Neighbor-Joining analysis on MEGA X software. The results showed that isolate D1 was related to Acinetobacter junii strain tu13 with 0.006 genetic distance while Pseudomonas fluorescens with 0.144 genetic distance. The result revealed that isolate D1 closely related to A. junii rather than Pseudomonas group. This study indicated that GSP medium has a sensitivity range at the Order level, namely Pseudomonadales.