Puguh - Karyanto
Program Studi Pendidikan Sains, Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGEMBANGAN MODUL BERORIENTASI POE (PREDICT, OBSERVE, EXPLAIN) PADA MATERI PENCEMARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Widyaningrum, Ratna -; -, Sarwanto -; Karyanto, Puguh -
Jurnal Inkuiri Vol 3, No 2 (2014): Jurnal Inkuiri
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (33.496 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil prosedur pengembangan modul berorientasi POE pada materi pencemaran, kelayakan modul, efektivitas modul, dan perbedaan hasil belajar siswa sebelum dan setelah penerapan modul. Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R&D) yang mengacu pada model Borg & Gall yang telah dimodifikasi. Sampel pengembangan meliputi sampel validasi produk sejumlah 4 validator, sampel uji coba terbatas sejumlah 10 siswa, dan sampel uji coba lapangan sejumlah 32 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket untuk analisis kebutuhan, validasi ahli, dan tanggapan siswa terhadap modul; lembar observasi untuk hasil belajar psikomotorik, afektif, dan keterlaksanaan sintaks; wawancara untuk analisis kebutuhan, tanggapan siswa terhadap modul saat uji coba terbatas, dan lapangan; dan tes untuk hasil belajar kognitif. Uji coba lapangan menggunakan one group pretest-posttes design. Data hasil belajar kognitif dihitung dengan gain ternormalisasi dan diuji dengan uji t dua sampel berpasangan, sedangkan hasil belajar psikomotorik dan afektif hanya dihitung persentase ketercapaiannya. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) pengembangan modul berorientasi POE pada materi pencemaran menggunakan model Borg & Gall yang telah dimodifikasi melalui tahapan research and information collection, planning, develop preliminary form of products, preliminary field testing, main product revision, main field testing, dan operational product revision, 2) kelayakan modul pembelajaran yang dikembangkan mendapatkan nilai 3,3 setelah dilakukan uji lapangan dan berkategori “Baik”, 3) pencapaian hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang signifikan dalam kategori “Sedang”, dan 4) setelah dilakukan uji secara statistik diperoleh adanya perbedaan hasil belajar siswa, sebelum dan setelah diterapkan modul berorientasi POE. 
PENGEMBANGAN INSTRUMEN EVALUASI TWO-TIER MULTIPLE CHOICE QUESTION UNTUK MENGUKUR KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA MATERI KINGDOM PLANTAE Nofiana, Mufida -; -, Sajidan -; Karyanto, Puguh -
Jurnal Inkuiri Vol 3, No 2 (2014): Jurnal Inkuiri
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (33.496 KB)

Abstract

Evaluasi merupakan alat yang digunakan untuk mengukur tujuan pembelajaran yang salah satunya adalah penguasaan keterampilan berpikir tingkat tinggi. Penguasaan keterampilan berpikir tingkat tinggi pada materi kingdom plantae membutuhkan kemampuan seperti menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan. Pengukuran kemampuan berpikir tingkat tinggi pada materi kingdom plantae dapat dilakukan dengan instrumen evaluasi two-tier multiple choice question. Penelitian pengembangan instrumen evaluasi bertujuan untuk mengetahui (1) karakteristik instrumen evaluasi two-tier multiple choice question yang mampu mengukur keterampilan berpikir tingkat tinggi, (2) kelayakan instrumen evaluasi two-tier multiple choice question sebagai evaluasi formatif, (3) respon siswa terhadap instrumen evaluasi two-tier multiple choice question yang diterapkan di SMA. Penelitian pengembangan instrumen evaluasi menggunakan model Research and Development (R&D) mengacu pada Borg and Gall (1983) yang telah dimodifikasi. Sampel pengembangan meliputi 4 validator ahli, 20 siswa pada uji terbatas, 64 siswa pada uji lapangan, dan 64 siswa pada uji korelasi penggunaan instrumen evaluasi. Analisis data dilakukan dengan rumus persentase dan uji korelasi pearson. Hasil penelitian menunjukkan (1) karakteristik instrumen evaluasi two-tier multiple choice question antara lain dikembangkan berdasarkan indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi Anderson dan Krathwohl (2001) meliputi menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan; memiliki validitas dengan interpretasi minimal “cukup”; dan reabilitas “tinggi” (2) kelayakan produk instrumen evaluasi dijamin melalui validitas isi yang “baik”; validitas konstruk yang “baik”; validitas butir soal dengan interpretasi minimal “cukup”, tingkat kesukaran soal dengan proporsi 15% mudah: 80% sedang: 5% sulit; daya pembeda soal dengan interpretasi minimal “cukup”, dan kepraktisan penggunaan yang “baik” (3) respon siswa terhadap penerapan instrumen evaluasi didapatkan melalui uji korelasi antara instrumen bentuk two-tier multiple choice question dengan bentuk multiple choice question. Terdapat korelasi antara kedua bentuk instrumen tersebut dengan nilai sebesar 0,15. Artinya siswa memberikan respon yang sama dalam mengerjakan kedua bentuk soal tersebut. Instrumen evaluasi two-tier multiple choice question dapat digunakan sebagai alternatif instrumen evaluasi formatif di skeolah dengan penerapan lebih lanjut.
PENGEMBANGAN INSTRUMEN EVALUASI TWO – TIER MULTIPLE CHOICE QUESTION UNTUK MENGUKUR KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI Nofiana, Mufida -; -, Sajidan -; Karyanto, Puguh -
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Sains FKIP UNS Vol 1, No 1 (2014): Seminar Nasional Pendidikan Sains IV (SNPS IV 2014)
Publisher : Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (33.496 KB)

Abstract

Evaluasi merupakan alat yang digunakan untuk mengukur tujuan pembelajaran yang salah satunya adalah penguasaan keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thingking skills). Penguasaan keterampilan berpikir tingkat tinggi membutuhkan kemampuan seperti menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan. Salah satu cara  pengukuran keterampilan berpikir tingkat tinggi dapat dilakukan dengan instrumen evaluasi two-tier multiple choice question. Penelitian pengembangan yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui (1) karakteristik instrumen evaluasi two-tier multiple choice question yang dikembangkan, (2) kelayakan instrumen evaluasi two-tier multiple choice question sebagai evaluasi formatif. Penelitian pengembangan menggunakan model Research and Development (R&D) mengacu pada Borg and Gall (1983) yang telah dimodifikasi. Sampel pengembangan meliputi 4 validator ahli, 20 siswa pada uji terbatas, dan 64 siswa pada uji lapangan. Analisis data dilakukan dengan rumus persentase. Hasil penelitian menunjukkan (1) karakteristik instrumen evaluasi two-tier multiple choice question yang dikembangkan antara lain mengacu pada indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi Anderson dan Krathwohl (2001) meliputi menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan; memiliki validitas dengan interpretasi minimal “cukup”; dan reabilitas “tinggi” (2) kelayakan produk instrumen evaluasi dijamin melalui validitas isi dengan kategori“baik”; validitas konstruk dengan kategori “baik”; validitas butir soal dengan interpretasi minimal “cukup”, tingkat kesukaran soal dengan proporsi 15% mudah: 80% sedang: 5% sulit; daya pembeda soal dengan interpretasi minimal “cukup”, dan kepraktisan penggunaan dengan kategori “baik”. Â