Dewi Susanna
Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Systematic Review Keanekaragaman Spesies Leptospira pada Sampel Lingkungan di Asia Yulia Sayanthi; Dewi Susanna
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 11 No 2 (2021): October
Publisher : POLTEKKES KEMENKES MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Leptospira was classified into three groups, namely pathogenic, intermediate, and saprophytic. Pathogenic Leptospira caused human and animal Leptospirosis, Leptospira intermediate recently found in human but not reproduce disease, meanwhile Leptopsira from the saprophytic group is an environmental species and considered not to caused disease. This study aims to do a systematic review of the diversity of Leptospira species from environmental samples in Asia. Based on this review, Leptospira from all groups were identified from environmental samples in Asia. Dominant pathogenic Leptopsira is L. kmetyi, Leptospira intermediate is L. wolffii Anda the dominant Leptospira from saprophytic group is L. meyeri. For further Leptospira, a detection study is recommended to classify Leptospira base on four subclades, namely P1, P2, S1 and S2. Knowing the classification of Leptospira from environmental samples will be able to provide information about where and how the transmission of Leptospirosis occurs.
Faktor prediksi keberadaan jentik di Kecamatan Jonggol Kabupaten Bogor tahun 2016 (Studi di wilayah pedesaan endemis demam berdarah dengue ) Fajrin Nur Azizah; Ema Hermawati; Dewi Susanna
Berita Kedokteran Masyarakat (BKM) Vol 34, No 6 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.456 KB) | DOI: 10.22146/bkm.12303

Abstract

Latar belakang: Penyakit berbasis menular vektor menjadi salah satu masalah di Kecamatan Jonggol. Kecamatan Jonggol merupakan kecamatan bersatatus endemis Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Bogor  dan satu-satunya dari 10 kecamatan dengan kasus DBD terbanyak yaitu 197 orang sepanjang 3 tahun (2013 –2015) terakhir yang wilayahnya berkarakteristik pedesaan. Kasus DBD mengindikasikan adanya keberadaaan jentik Aedes Aegypti yang dipengarui oleh perilaku masyarakat serta kondisi kontainer. Angka bebas jentik Kecamatan Jonggol sebesar 68,45% masih dibawah target nasional sebesar 95%. Penelitian ini bertujuan mengetahui determinan faktor yang mempengaruhi keberadaan jentik.Metode: Penelitian menggunakan desain studi cross sectional dengan populasi adalah  semua rumah tangga  yang memiliki kontainer dan sampel berjumlah 180 orang dengan tehnik multistage random sampling.Hasil: Hasil uji statistic menunjukkan terdapat keberadaan jentik berhubungan dengan tindakan menutup (p= 0041) dan menguras ( p=0,032) kontainer. Adapun variabel yang tidak berhubungan adalah pengetahuan, tindakan menggunakan abate, memelihara ikan pemakan jentik, mengubur barang bekas, letak kontainer, keberadaan penutup kontainer, jumlah kontainer, dan sumber air (p>0,05).. Faktor yang paling berpengaruh terhadap keberadaan jentik adalah tindakan menguras kontainer dengan koef B=0,889 OR = 2,457 (95% CI 1,212 – 4,981).Kesimpulan: Masyarakat disarankan untuk menguras kontainer minimal seminggu sekali dan menutup rapat kontainer setelah digunakan. Pihak puskesmas beserta pemerintah kecamatan Jonggol diharapkan meningkatkan koordinasi dengan mayarakat dan kader daam pengecekan jentik nyamuk sebagai upaya dini dalam pemberanratasan vector dan pencegahan DBD.