Jacob Kedoh
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Sains dan Teknik Universitas Nusa Cendana

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGGUNAAN METODE KAGAN UNTUK ANALISIS KERAPATAN JARINGAN STASIUN HUJAN PADA WILAYAH SUNGAI (WS) WAE-JAMAL DI PULAU FLORES Krisnayanti, Denik Sri; Bunganaen, Wilhelmus; Kedoh, Jacob
Jurnal Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2012)
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1094.784 KB)

Abstract

ABSTRAKData stasiun hujan sangat penting dalam analisis hidrologi suatu Wilayah Sungai (WS). Tujuan setiappengukuran curah hujan suatu lokasi adalah untuk memperoleh data yang benar-benar mewakili lokasi tersebut.Dalam melakukan pengukuran curah hujan terdapat beberapa pertimbangan antara lain adalah bagaimanamenentukan lokasi jaringan kerja alat penakar tersebut agar dapat mewakili daerah yang dikehendaki gunamenghitung curah hujan suatu area.Untuk mengetahui ketelitian perkiraan hujan pada WS Wae-Jamal metode yang digunakan adalah metodeKagan.Wilayah Sungai Wae-Jamal terletak di Propinsi NTT khususnya Pulau Flores. WS Wae-Jamal mempunyailuas 6623,55 km2 dan memiliki jumlah stasiun yang aktif adalah 7 buah stasiun.Hubungan jarak dan besarnya curahhujan yang ditunjukan oleh koefisien korelasi untuk hujan harian diperoleh 0,412 dan curah hujan bulanan 0,123.Kedua nilai koefisien korelasi ini, menunjukkan korelasi yang lemah antar stasiun hujan dalam WS Wae-Jamalsehingga akan menghasilkan data hujan yang kurang akurat. Besarnya kesalahan perataan dengan jumlah 7 stasiunpada WS Wae-Jamal sebesar 11,242 % untuk curah hujan harian dan untuk curah hujan bulanan kesalahannyasebesar 13,809 %. Dari data curah hujan harian, untuk kesalahan 10% diperoleh jumlah stasiun sebanyak (n) = 10buah dengan kerapatan = 662,355 km2/stasiun dan untuk kesalahan 5% jumlah stasiun yang diperoleh (n) = 36 buahdengan kerapatan = 183,988 km2/stasiun, sedangkan curah hujan bulanan diperoleh jumlah stasiun sebagai berikut,kesalahan 10% menghasilkan jumlah stasiun sebanyak (n) = 15 buah dengan kerapatan = 441,57 km2/stasiun dankesalahan 5% diperoleh jumlah stasiun hujan sebanyak (n) = 55 dengan kerapatan = 120,428 km2/stasiun
PENGGUNAAN METODE KAGAN UNTUK ANALISIS KERAPATAN JARINGAN STASIUN HUJAN PADA WILAYAH SUNGAI (WS) WAE-JAMAL DI PULAU FLORES Krisnayanti, Denik Sri; Bunganaen, Wilhelmus; Kedoh, Jacob
Jurnal Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2012)
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1094.784 KB)

Abstract

ABSTRAKData stasiun hujan sangat penting dalam analisis hidrologi suatu Wilayah Sungai (WS). Tujuan setiappengukuran curah hujan suatu lokasi adalah untuk memperoleh data yang benar-benar mewakili lokasi tersebut.Dalam melakukan pengukuran curah hujan terdapat beberapa pertimbangan antara lain adalah bagaimanamenentukan lokasi jaringan kerja alat penakar tersebut agar dapat mewakili daerah yang dikehendaki gunamenghitung curah hujan suatu area.Untuk mengetahui ketelitian perkiraan hujan pada WS Wae-Jamal metode yang digunakan adalah metodeKagan.Wilayah Sungai Wae-Jamal terletak di Propinsi NTT khususnya Pulau Flores. WS Wae-Jamal mempunyailuas 6623,55 km2 dan memiliki jumlah stasiun yang aktif adalah 7 buah stasiun.Hubungan jarak dan besarnya curahhujan yang ditunjukan oleh koefisien korelasi untuk hujan harian diperoleh 0,412 dan curah hujan bulanan 0,123.Kedua nilai koefisien korelasi ini, menunjukkan korelasi yang lemah antar stasiun hujan dalam WS Wae-Jamalsehingga akan menghasilkan data hujan yang kurang akurat. Besarnya kesalahan perataan dengan jumlah 7 stasiunpada WS Wae-Jamal sebesar 11,242 % untuk curah hujan harian dan untuk curah hujan bulanan kesalahannyasebesar 13,809 %. Dari data curah hujan harian, untuk kesalahan 10% diperoleh jumlah stasiun sebanyak (n) = 10buah dengan kerapatan = 662,355 km2/stasiun dan untuk kesalahan 5% jumlah stasiun yang diperoleh (n) = 36 buahdengan kerapatan = 183,988 km2/stasiun, sedangkan curah hujan bulanan diperoleh jumlah stasiun sebagai berikut,kesalahan 10% menghasilkan jumlah stasiun sebanyak (n) = 15 buah dengan kerapatan = 441,57 km2/stasiun dankesalahan 5% diperoleh jumlah stasiun hujan sebanyak (n) = 55 dengan kerapatan = 120,428 km2/stasiun