p-Index From 2019 - 2024
7.307
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Keperawatan Indonesia Nurse Media Journal of Nursing Jurnal Ners Indonesia Idea Nursing Journal Jurnal Keperawatan Komunitas Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jurnal Keperawatan Soedirman Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Juiperdo Jurnal NERS Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat CENDEKIA UTAMA JURNAL PENDIDIKAN KEPERAWATAN INDONESIA Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan IJIET (International Journal of Indonesian Education and Teaching) Jurnal Kesehatan Jurnal Penelitian Kesehatan Jurnal Keperawatan Padjadjaran Belitung Nursing Journal Jurnal Kesehatan Medika Saintika Jurnal Keperawatan Silampari Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Journal of Islamic Nursing JIK- JURNAL ILMU KESEHATAN Care : Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Seminar Nasional Keperawatan Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Al-Asalmiya Nursing: Journal of Nursing Sciences Jurnal Ilmiah Kesehatan Adi Husada Nursing Journal Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Journal of Telenursing (JOTING) Jurnal Peduli Masyarakat Community Development Journal: Jurnal Pengabdian Masyarakat Jurnal Ners Widya Husada Indonesian Journal of Global Health research Jurnal Kesehatan Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Jurnal Kesehatan Jurnal Keperawatan Warta LPM Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat: Peduli Masyarakat
Claim Missing Document
Check
Articles

Motivasi Remaja untuk Mengikuti Program Rehabilitasi Napza Setiyani, Adek; Keliat, Budi Anna
Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol 12, No 2 (2019): Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (422.424 KB)

Abstract

AbstrakRemaja merupakan tahap perkembangan yang dilalui oleh setiap individu dan mempunyai tugas perkembangan dalam penentuan identitas diri. Dalam proses pembentukan identitas diri, remaja tidak hanya dipengaruhi oleh keluarga, tetapi juga oleh lingkungan sekolah dan teman sebaya. Kedekatan interpersonal remaja mulai bergeser kepada teman sebaya. Hal ini menyebabkan remaja rentan terhadap perilaku negatif, salah satunya perilaku penyalahgunaan Napza. Dampak dari perilaku penyalahgunaan Napza tidak hanya terhadap kesehatan remaja, tetapi juga terhadap hubungan dalam keluarga, hubungan sosial dan prestasi belajar. Untuk mengatasi dampak tersebut, remaja perlu rehabilitasi. Keberhasilan rehabilitasi dipengaruhi oleh motivasi remaja. Metode Penelitian menggunakan studi kualitatif dengan pendekatan fenomenologi yang bertujuan untuk mengetahui motivasi remaja penyalahguna Napza dalam mengikuti program rehabilitasi. Hasil Respons remaja terhadap penyalahgunaan Napza diantaranya secara kognitif, afektif, fisiologis dan sosial sehingga memberikan dampak terhadap pendidikan, kesehatan fisik dan mental, hubungan dengan keluarga bahkan masalah hukum. Sebagian besar remaja penyalahguna Napza mengikuti rehabilitasi karena terpaksa, baik dipaksa oleh keluarga maupun karena terlibat masalah hukum. Untuk mendapatkan penanganan, remaja penyalahguna Napza memerlukan dukungan keluarga untuk mengambil keputusan untuk rehabilitasi dan memberikan dukungan selama mengikuti rehabilitasi. Tenaga kesehatan dapat meningkatkan motivasi remaja dalam mengikuti rehabilitasi dan meningkatkan dukungan keluarga melalui terapi modalitas.Kata kunci: Remaja, Penyalahgunaan Napza, Motivasi, RehabilitasiADOLESCENTS’ MOTIVATION TO PARTICIPATE IN A SUBSTANCE USE REHABILITATION PROGRAMAbstractAdolescence is a stage of development that is traversed by each individual and has a developmental task in determining self-identity. In the process of forming self-identity, adolescents are not only influenced by the family, but also by the school environment and peers. Teenage interpersonal closeness begins to shift to peers. This causes adolescents to be vulnerable to negative behavior, one of which is the behavior of drug abuse. The impact of drug abuse behavior is not only on adolescent health, but also on relationships in the family, social relations and learning achievement. To overcome this impact, adolescents need rehabilitation. The success of rehabilitation is influenced by the motivation of adolescents. Method: The study used a qualitative study with a phenomenological approach which aimed to determine the motivation of adolescent substance use in participating in a rehabilitation program. Results: The response of adolescents to drug abuse includes cognitive, affective, physiological and social so that it has an impact on education, physical and mental health, family relationships and even legal issues. Most teenagers who use drugs are forced to undergo rehabilitation, both forced by family and because of legal problems. To get treatment, teenagers who use drugs need family support to make decisions for rehabilitation and to provide support during rehabilitation. Recommendation: Health workers can increase the motivation of adolescents to follow rehabilitation and increase family support through therapy modalities.Keywords: Adolescents, Drug Abuse, Motivation, Rehabilitation
Hubungan Antara Perilaku Merawati Tim Pelayanan dengan Capaian Indikator Program Gizi Dwiantoro, Luky; Keliat, Budi Anna; Bachtiar, Adang; Hariyati, Rr Tutik Sri
Jurnal Keperawatan Komunitas Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Keperawatan Komunitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Komunitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.596 KB)

Abstract

Gizi buruk masih menjadi masalah di Indonesia. Hasil Riskesdes 2013 menunjukan angka gizi buruk sebesar 5,7%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perilaku merawati tim pelayanan kesehatan primer dengan capaian program gizi di Indonesia. Penelitian dilakukan dengan dua tahap, tahap pertama studi kualitatif untuk membangun konstruk instrumen perilaku merawati tim pelayanan kesehatan primer program gizi; tahap kedua studi kuantitatif untuk melihat hubungan antara perilaku merawati tim pelayanan kesehatan primer dengan capaian program gizi. Wawancara dilakukan terhadap 64 pelaksana gizi, untuk mengukur perilaku merawati tim pelayanan kesehatan primer program gizi, serta 3.200 ibu bayi/balita untuk mengukur capaian program gizi. Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan antara perilaku merawati pimpinan kepada pelaksana, antar pelaksana, pelaksana kepada kader dan pelaksana kepada ibu bayi/balita dengan capaian program gizi; Kesimpulan menunjukan bahwa terdapat hubungan antara perilaku merawati tim pelayanan kesehatan primer dengan capaian indikator program gizi. Saran agar dibuat kebijakan untuk menerapkan perilaku merawati pada tim pelayanan kesehatan primer program gizi di Indonesia
GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESEJAHTERAAN EMOSIONAL, PSIKOLOGI DAN SOSIAL PADA KESEHATAN JIWA REMAJA Sulistiowati, Ni Made Dian; Keliat, Budi Anna; Besral, Besral; Wakhid, Abdul
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 8 No 2 (2018): Oktober
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (101.506 KB) | DOI: 10.32583/pskm.8.2.2018.116-122

Abstract

  Masa remaja terjadi perubahan yang dapat menimbulkan masalah jika tidak adanya koping yang adaptif yang dimiliki remaja. Hal ini tentunya perlu diikuti dengan dukungan sistem yang baik pada remaja sehingga remaja mampu tetap memiliki kesehatan jiwa yang baik dan mampu menggunakan koping yang sesuai dalam menyelesaikan masalah yang terjadi. Penelitian ini merupakan penelitiandeskriptif korelatif dengan desaincross-sectional untuk mengetahui sejauh mana hubungan dukungan sosial terhadap kesehatan jiwa remaja melalui kesejahteraan emosional, psikologis dan sosial. Sampel sebanyak 135 siswa kelas 7 dan 8 yang berada di SMP swasta dan negeri di Kota Denpasar dan Kabupaten Gianyar yang dipilih melalui teknik stratified random sampling. Responden mengisi kuesioner tentang dukungan sosial (CASSS) dan kesehatan jiwa (MHC-SF). Hasil yang didapatkan diolah secara statistik menggunakan uji chi square. Didapatkan kesejahteraan psikologi remaja sebagian besar dipengaruhi oleh dukungan sosial teman sekelas dan sekolah, sedangkan kesejahteraan sosial remaja dipengaruhi oleh dukungan sosial orang tua, guru, teman sekelas dan sekolah (p<0.005). Adapun faktor yang paling berkontribusi dalam kesehatan jiwa remaja adalah dukungan sosial orang tua (OR : 5,2; p<0.005).Diperlukan peran serta antara orangtua, guru, teman sebaya dalam membantu remaja memahami perubahan yang terjadi pada dirinya sehingga mampu menggunakan koping adaptif ketika masalah terjadi.   Kata kunci :Kesehatan jiwa, remaja, dukungan sosial DESCRIPTION OF SOCIAL SUPPORT TOWARD EMOTIONAL, PSYCHOLOGY AND SOCIAL WELLBEINGAMONG ADOLESCENT?S MENTAL HEALTH   ABSTRACT Adolescents with low adaptive coping are potentially having difficulties facing changes in teenage years. These adolescents are needed solid support systems to maintain mental health well-being during their difficult time. The supports  help them using adaptive coping properly to deal with the problems.  This study is a descriptive study using cross sectional design aimed to explore social support system effect on mental health status on emotional, psychological and social well-being.  There were 135 students of  grade 7th and 8th at junior high schools in Denpasar participated in this study. The participants filled up Social Support Questionnaire (CASSS) and Mental Health Questionnaire (MHC-SF). Data was analysed using Chi Square. The result shows that adolescents? phychological well-being is influenced by social supports from friends and school, while their social well-being is affected by social supports fulfilled from their parents, teachers, friends, and school (p<0.005). The strongest contributing factor of adolescent mental health status is parental support socially (OR : 5,2; p<0.005). It is concluded that the role of parents, teachers, and peers is significant in supporting adolecents on choosing adaptive coping to deal with potential difficulties in teenage years.  Keywords: mental health, adolescence, social support 
Efek Terapi Perilaku, Terapi Kognitif Perilaku dan Psikoedukasi Keluarga pada Klien Halusinasi Menggunakan Pendekatan Teori Berubah Kurt Lewin Ricky, Denny Paul; Keliat, Budi Anna; Daulima, Novy Helena C
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 2, No 2 (2014): November 2014
Publisher : PPNI JAWA TENGAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (438.292 KB) | DOI: 10.26714/jkj.2.2.2014.149-165

Abstract

Hallucination is the most nursing diagnose found in mental health hospital. The purpose of this scientific report is to determine the effect of behavioral therapy, cognitive behavioral therapy and family psychoeducation therapy on client’s skill and signs and symptoms of hallucination using Kurt Lewin’s Change Theory Model approach. The method used is the application of behavioral therapy, cognitive behavioral therapy and family psychoeducation to 16 clients with hallucination. Clients are grouped into three groups: 8 clients were given behavioral therapy, 4 clients were given behavioral therapy and family psychoeducation, and 4 clients were given cognitive behavioral therapy. The results showed cognitive behavior therapy increases client’s skills and family’s skills but reduces most signs and symptoms of hallucination than clients who received behavioral therapy and psychoeducation or client who received behavior therapy only. Cognitive behavior therapy is strongly recommended in treating client with hallucination.
HUBUNGAN KEMAMPUAN KARU DAN KATIM DALAM PENERAPAN MPKP JIWA DENGAN HASIL ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HALUSINASI Rahayu, Prastiwi Puji; Keliat, Budi Anna; Putri, Yossie Susanti Eka
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 5, No 1 (2017): Mei 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (85.3 KB) | DOI: 10.26714/jkj.5.1.2017.1-9

Abstract

Karu dan katim, di MPKP adalah manajer lini pertama yang secara langsung menangani pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan hubungan antara kemampuan karu dan katim dalam menerapkan MPKP dengan asuhan keperawatan pasien halusinasi. Desain penelitian menggunakan cross-sectional. Pengumpulan data dengan kuesioner dan wawancara. Data dianalisis menggunakan korelasi Pearson. Responden terdiri dari 18 karu dan katim, 35 pasien dengan halusinasi dan 15 keluarga. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan karu dan katim dalam pendekatan manajemen dan pemberian layanan rawat inap mempunyai hubungan yang signifikan dengan pengurangan tanda dan gejala pasien (nilai p <0,05). Kemampuan karu dan katim dalam asuhan keperawatan pasien mempunyai hubungan yang signifikan dengan peningkatan kemampuan pasien (nilai p <0,05). Hasil studi ini direkomendasikan sebagai dasar untuk meningkatkan MPKP. Kata kunci: MPKP, karu, katim, halusinasi CORRELATION BETWEEN NURSE UNIT MANAGER AND TEAM LEADER CAPABILITY IN IMPLEMENTING PNPM WITH NURSING CARE OUTCOMES OF PATIENT WITH HALLUCINATION ABSTRACTNurse unit managerand team leader, in PNP Mare thefirstline managerswhodeal directlywith patients. Theaim of the study was todetermine the relationof theabilityof the nurse unit manager and team leader in implementing PNPMwithnursing careoutcomes of patient withhallucinations. Design of the research was usedcross-sectional. The collection of data by questionnaires and interviews. Data were analyzedusingPearson’s correlation. Respondents consisted of 18 nurse unit manager and team leader, 35 patients with hallucinations and 15 families. The result showedthe abilityof the nurse unit manager and team leader in management approachandpatient care delivery significant relationship with reduction signs and symptoms ofthe patients(p value<0.05). The abilityof the nurse unit manager and team leader in patient care delivery significant relationship with increase in the ability ofpatients(p value<0.05). Results ofthe studyis recommendedas a basisforimprovingthePNPM. Keywords: PNPM, nurse lead manager, team leader, hallucination
Pelaksanaan Terapi Kognitif dan Psikoedukasi Keluarga terhadap Ansietas pada Klien Penyakit Kronik dengan Pendekatan Model Konsep Adaptasi Roy Widuri, Endang; Keliat, Budi Anna; Daulima, Novi Helena Catharina
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 3, No 1 (2015): Mei 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.953 KB) | DOI: 10.26714/jkj.3.1.2015.1-5

Abstract

Ansietas merupakan salah satu dampak yang sering ditemukan pada klien dengan penyakit kronik. Tujuan dari penulisan karya ilmiah akhir ini adalah diketahui hasil penerapan Terapi Kognitif dan Psikoedukasi Keluarga pada klien ansietas menggunakan pendekatan Model Adaptasi Roy. Tindakan keperawatan ansietas pada penyakit kronik berupa tindakan generalis klien dan keluarga serta terapi kognitif dan psikoedukasi keluarga diberikan terhadap 12 responden pada kelompok pertama menunjukan hasil dampak penurunan tanda dan gejala dan peningkatan kemampuan yang lebih besar 78,02% dibandingkan pada 9 responden pada kelompok kedua yang diberikan tindakan keperawatan generalis klien dan keluarga serta terapi kognitif saja sebesar 71,05%. Hasil karya ilmiah ini direkomendasikan pada klien ansietas di Rumah Sakit Umum.
Penerapan Terapi Kelompok Terapeutik Dalam Menstimulasi Perkembangan Anak Usia Toddler Dengan Memberdayakan Ibu Dan Kader Kesehatan Jiwa Wuryaningsih, Emi Wuri; Keliat, Budi Anna; Mustikasari, Mustikasari
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 2, No 2 (2014): November 2014
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.786 KB) | DOI: 10.26714/jkj.2.2.2014.110-117

Abstract

Mental health promotion in toddlerhood has important role to improve of Indonesian human resource quality. This scientific report describes implementation of toddler’s group therapeutic therapy by empowering mother and mental health cadre. The method used is toddler’s group therapeutic therapy in community mental health nursing program. The result showed the therapy could promote the achievement of autonomy in toddlerhood, the mothers’ ability in stimulating the holistic development of the toddlers (motoric, cognitive, language, emotion, personality, morale – spiritual, and psychosocial), and mental health cadre’s ability to help toddler’s family for otonomy development achievement. Mental health nurses in primary health care can implement the group therapeutic therapy by mother and mental health cadre empowerment.
MANAJEMEN KASUS SPESIALIS JIWA DEFISIT PERAWATAN DIRI PADA KLIEN GANGGUAN JIWA DI RW 02 DAN RW 12 KELURAHAN BARANANGSIANG KECAMATAN BOGOR TIMUR Rochmawati, Dwi Heppy; Keliat, Budi Anna; Wardani, Ice Yulia
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 1, No 2 (2013): November 2013
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.366 KB) | DOI: 10.26714/jkj.1.2.2013.%p

Abstract

Jumlah klien gangguan jiwa yang ditemukan adalah 18 orang (2,44%) dari total penduduk dewasa 737 orang. Angka ini menunjukkan peningkatan dari estimasi gangguan jiwa di Jawa Barat (0,22%). Defisitperawatan diri adalah salah satu bentuk gangguan jiwa dan dialami oleh seluruh klien gangguan jiwa yang ditemukan. Tujuan penulisan karya ilmiah akhir ini adalah menggambarkan management of care kasus spesialis terhadap klien defisit perawatan diri dengan pendekatan Self Care Orem. Metode yang digunakan adalah studi serial kasus defisit perawatan diri pada klien gangguan jiwa dengan pemberian terapi spesialis keperawatan jiwa. Paket terapi yang diberikan : 1 Behaviour theraphy, 2 Behaviour theraphy dan Supportif Theraphy, 3 Behaviour theraphy, Supportif Theraphy dan Self Help Group. Terapi diberikan kepada 17 klien (9 skizofrenia, 4 retardasi mental dan 4 demensia). Hasil pelaksanaan terapi adalah paket terapi ketiga sangat efektif untuk meningkatkan kemampuan dan menurunkan tanda gejala klien defisit perawatan diri dengan diagnosa medis skizofrenia dan retardasi mental. Terapi-terapi tersebut kurang efektif bagi klien demensia. Berdasarkan hasil di atas perlu direkomendasikan bahwa behaviour theraphy, supportif theraphy dan self help group dapat dijadikan standar terapi spesialis keperawatan jiwa bagi klien defisit perawatan diri khususnya dengan skizofrenia dan perlu dilakukan penelitian lanjut tentang terapi spesialis keperawatan jiwa yang tepat untuk klien defisit perawatan diri dengan demensia.
PEMBERDAYAAN KADER CILIK DALAM TERAPI KELOMPOK TERAPEUTIK UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KARYA ANAK USIA SEKOLAH Noviyanti, Laura Khattrine; Keliat, Budi Anna; Mustikasari, Mustikasari
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 11, No 2 (2019): Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anak usia sekolah merupakan periode penting dalam perkembangan berkarya (industry) anak usia sekolah bila tahap perkembangan tidak tercapai maka mungkin anak mengalami harga diri rendah (inferiority) dan gejala prodroma early psychosis.  Tujuan karya ilmiah akhir ini adalah meningkatkan perkembangan industry anak usia sekolah dengan memberdayakan kader cilik dalam TKT. Metode penelitian ini menggunakan studi deskriptif. Upaya meningkatkan tugas perkembangan berkarya dengan melakukan Terapi kelompok Terapeutik (TKT). Tindakan keperawatan dilakukan dengan 2 tahap, tahap pertama melatih 4 anak sebagai kader cilik dengan melaksanakan TKT yang didampingi keluarga dan kader di masyarakat di daerah Mulyaharja, Bogor. Tahap kedua 4 kader cilik mendampingi 26 anak usia sekolah dengan pemantauan guru di sekolah. Pengukuran aspek perkembangan, kemampuan berkarya, harga diri diukur sebelum dan sesudah terapi. Hasil menunjukkan aspek perkembangan, perkembangan berkarya, harga diri meningkat serta tanda prodroma early psychosis menurun setelah dilakukan terapi kelompok terapi diberikan dengan pendampingan kader cilik, akan tetapi kader cilik lebih tinggi dari anak usia sekolah. Terapi kelompok terapeutik dengan pemberdayaan kader cilik  direkomendasikan sebagai kegiatan UKS.
The Application of Acceptance Commitment Therapy (ACT) and Family Psychoeducation (FPE) to Clients with Scizophrenia and Aggressive Behavior Buanasari, Andi; Keliat, Budi Anna; Susanti, Herni
Nurse Media Journal of Nursing Vol 10, No 1 (2020): (April 2020)
Publisher : Department of Nursing, Faculty of Medicine, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.631 KB) | DOI: 10.14710/nmjn.v10i1.22220

Abstract

Background: Aggressive behavior frequently occurs in clients with schizophrenia and causes injuries to the clients themselves, others, and the environment. It becomes one of the most common factors causing rehospitalization in schizophrenic clients. Aggressive behavior can be managed by the intervention administered by nurses in the usual way (treatment as usual; TAU) as well as psychotherapy (acceptance and commitment therapy; ACT and family psychoeducation; FPE).Purpose: This study aimed to investigate the effectiveness of acceptance and commitment therapy (ACT) and family psychoeducation (FPE) on schizophrenic clients with aggressive behavior.Methods: This study used a case series method to report four selected cases of schizophrenic clients with aggressive behavior. Acceptance and commitment therapy (ACT), family psychoeducation (FPE), and treatment as usual (TAU) were delivered to four clients with aggressive behavior for six weeks using the Stuart Stress-Adaptation Model.Results: The finding showed decreased symptoms of aggressive behavior in cognitive, affective, physiological, behavioral, and social aspects and increased ability to control anger, to accept their problems, and to commit to the therapy after ACT, FPE, and TAU interventions.Conclusion: This report showed that TAU, ACT, and FPE effectively decreased the symptoms of aggressive behavior and increased the clients’ ability to control anger.
Co-Authors - S.S.Pinilih Aan Somana Abdul Wakhid Achir Yani Syuhaemi Hamid Achmad Sigit S Adang Bachtiar Adek Setiyani Agus Suwandono Ahmad Sapoan Aini, Khusnul Alfunnafi’ Fahrul Rizzal Alice Rosy Andalasari, Niken Anies Anny Rosiana Masithoh Anny Rosiana Masithoh Aprida Manurung Arya Ramadia Astutik, Windu Atih Rahayuningsih Besral . Bevy Gulo, Adventy Riang Buanasari, Andi Budiharto Budiharto Damanik, Rani Kawati Darsana, Wayan Daulima, Novi Helena Catharina Daulima, Novi Helena Catharina Deasti Nurmaguphita Desi Pramujiwati Dewi Eka Putri Dewi Gayatri Dewi Wulandari Dewi Wulandari Diah Sukaesti Dian Istiana Duma Lumban Tobing Dwi Heppy Rochmawati Dwi Putri Parendrawati Dwiantoro, Luky Dwiantoro, Luky Dwinara Febrianti Dyah Wahyuningsih Edo Gusdiansyah Efri Widianti Eka Budiarto Eka Budiarto, Eka Emi Wuri Wuryaningsih Endang Widuri Enie Novieastari Erawati, Erna Erna Erawati Erwina, Ira Esti Winahayu Etty Rekawati Evin Novianti Feri Fernandes Firman Hidayat Firman Hidayat Fitrawati Arifuddin Florensa Florensa Framita Rahman Giur Hargiana Giur Hargiatna Habsyah Saparidah Agustina Hardhono Susanto Hargiana, Giur Harmawati Harmawati Hasmira Hasmira Heni Dwi Windarwati Heppi Sasmita Heri Setiawan Heri Setiawan Herni Susanti I Ketut Suada I Ketut Sudiatmika I Nyoman Dharma Wisnawa I wayan Darsana Ibnu Rusdi Ice Yulia Ice Yulia W Ice Yulia Wardani Ice Yulia Wardani Ice Yulia Wardani Ice Yulia Wardani Ice Yulia Wardani Ice Yulia Wardani Ice Yulia Wardani Ice Yulia Wardani Ice Yulia Wardani Ice Yulia Wardhani Iin Inayah Ike Mardiati Agustin ike mardiati agustin Indah Kurniawati Indriati Indriati Ira Octavia Siagian Jek Amidos Pardede Jek Amidos Pardede Jesika Pasaribu Junardi Junardi Karuni Dianita Islami La Ode Muh Munadi Laksono Trisnantoro Lilik Sulistiyowati Livana Budi PH Livana PH Livana Ph, Livana Luknis Sabri M Akbar Nugraha Madepan Mulia Mareta Akhriansyah Mareta Akhriansyah Maria Theresia Monica Elsina Maria Turnip Maria Turnip, Maria Marliana, Thika Martina Martina Miswari Nila Mutiarani Muchamad Ali Sodikin Mustikasari Mustikasari Mustikasari Mustikasari Mustikasari Mustikasari Mustikasari Mustikasari Mustikasari Mustikasari Mustikasari Mustikasari Mustikasari Mustikasari Mustikasari Mustikasari Mustikasari Mustikasari Mustikasari Mustikasari Mutianingsih Ni Made Dian Sulistiowati Noviyanti, Laura Khattrine Novy Helena C. Daulima Novy Helena Chatarina Daulima Nuniek Setyo Wardani Nur Wulan Nurfika Asmaningrum Nurlaila Fitriani Priyo Purnomo As'hab Raden Irawati Ismail Rahayu, Prastiwi Puji Rahayu, Prastiwi Puji Rasmawati Rasmawati Retno Yuli Hastuti Retno Yuli Hastuti Retty Octi Syafrini Retty Octi Syafrini Octi Syafrini Ria Utami Ria Utami Panjaitan Ricky, Denny Paul Rika Syafitri Rita Rahayu Rosa Fitri Amalia Rr Tutik Sri Hariyanti Rr Tutik Sri Hariyati Rr. Tutik Sri Hariyati Rr. Tutik Sri Hariyati Safra Ria Kurniati Sari Mulyati Setiyani, Adek Shanti Wardaningsih Shinta Yuliana Hasibuan Sigit Mulyono Siti Hajar Salawali Sri Eka Wahyuni Sri Eka Wahyuni Sri Laela Sri Nyumirah Sri Wahyuni Sulastri Sulastri Surya Efendi Susanti Niman Sutanto Priyo Hastono Sutanto Priyo Hastono Sutanto Priyo Hastono Sutanto Priyo Hastono Sutejo Sutejo Syisnawati Syarif Tantri Widyarti Utami Tifanny Gita Sesaria Tinneke A. Tololiu Titik Suerni Titin Sutini Titin Ungsianik Tri Anjaswarni Tris Eryando Tuti Nuraini Tuti Nuraini Umi Rachmawati Umi Rachmawati Uswatul Khasanah Wardhani, Ice Yulia Widyatuti Windarwati, Heni Dwi Wita Oktaviana Wita Oktaviana Yefta Primasari Yefta Primasari Yossie Susanti Yossie Susanti Eka Yossie Susanti Eka Putri Yuanita Panma Yudho Giri Sucahyo Yuniar Mansye Soeli Yunita Astriani Hardayati Yunita Astriani Hardayati Yusron Nasution Yusron Nasution Yusron Yusron