Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SUGESTIF DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI SISWA KELAS V SDN ARJASA 02 JEMBER TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Subandi, Ahmad Utman; Satrijono, Hari; Suhartiningsih, S
Jurnal Edukasi Universitas Jember Vol 1, No 1: Maret 2014
Publisher : Jurnal Edukasi Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.074 KB)

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada kemampuan menulis karangan narasi sugestif dengan menggunakan media gambar seri. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Arjasa 02 Jember pada siswa kelas V semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Masing-masing siklus terdiri atas empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik pengamatan atau observasi, teknik wawancara, teknik tes, dan teknik dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan persentase hasil belajar siswa yang tergolong tuntas tahap prasiklus sebesar 14%, siklus I sebesar 59%, dan siklus II sebesar 76%. Dengan demikian hasil belajar siswa kelas V SDN Arjasa 02 Jember dalam menulis karangan narasi sugestif antara prasiklus, siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Kata Kunci : karangan narasi sugestif, media gambar seri, dan hasil belajar menulis karangan narasi sugestif.
Penerapan Strategi Know, Want To Know, Learned (KWL) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Membaca Pemahaman Siswa Kelas IVB Tema Indahnya Keragaman di Negeriku di SDN Jember Lor 02 Satrijono, Hari; Badriyah, Izzah Fitri; Hutama, Fajar Surya
Jurnal Profesi Keguruan Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Profesi Keguruan
Publisher : LP3 Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7290/jpk.v5i1.18760

Abstract

Membaca dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi dari suatu tulisan. Dalam aktivitas membaca seseorang dapat memperoleh informasi dan pengetahuan yang luas serta dapat melakukan penilaian terhadap suatu bacaan. Permasalahan yang sering ditemui guru dalam pembelajaran membaca  yaitu siswa belum memahami isi bacaan selain itu siswa belum bisa menceritakan kembali isi bacaan yang dibacanya. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, masih banyak terdapat siswa yang belum memahami isi bacaan yang dibacanya dan hasil belajar siswa yang masih rendah. Kemampuan membaca pemahaman yang kurang dapat memberikan dampak yang tidak baik, sehingga mempengaruhi terhadap hasil belajar siswa. Oleh karena itu, perlu diterapkan strategi pembelajaran KWL (Know–Want to Know–Learned) yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar membaca pemahaman siswa. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk: (1)  mendeskripsikan proses penerapan strategi KWL yang dapat meningkatkan hasil belajar membaca pemahaman siswa, (2) meningkatkan hasil belajar membaca pemahaman  siswa. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu dokumentasi, wawancara, dan tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis penelitian tindakan kelas. Berdasarkan hasil penelitian, terjadi peningkatan hasil belajar membaca pemahaman dengan kategori cukup signifikan yaitu pada kegiatan prasiklus adalah 64,23 dengan kategori cukup, siklus I sebesar 72,67 dengan kategori baik, dan siklus II sebesar 78,26 dengan kategori baik, sehingga dari kegiatan prasiklus ke siklus I mengalami peningkatan 8,44, dan dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan 5,59.Reading can be interpreted as activities carried out to obtain information  from a writing. In reading activities a person can obtain extensive information and knowledge and can make an assessment of a reading. The problem that is often encountered byteachers in reading learning is that students do not understand the contents of the reading besides that students have not beenable to retell the contents of the reading they read. Based on observations that have been made, there are still many students whodo not understand the contents of the reading they read and student learning outcomes are still low. The ability to readunderstanding that can not give a bad impact, so it affects student learning outcomes. Therefore, it is necessary to implement a Know-Want to Know-Learned learning strategy that is expected to improve student reading comprehension learning outcome. This research is a type of classroom action research aimed at : (1) describe the process of applying the KWL strategy that canimprove student learning outcomes in reading comprehension, (2) improve learning outcomes of reading students' understanding. Data collection methods used are documentation, interviews, and tests. Data collection methods used are documentation, interviews, and tests. The data analysis technique used is the analysis of classroom  action research. Based on the results of the study, there was an increase in reading comprehension results with a quite significant category that is in the pre cycle activity is64.23 with enough categories, he first cycle was 72.67 with a good category, and the second cycle was 78.26 in the good category, so that from pre-cycle activities to the first cycle there was an increase of 8.44, and from cycle I to cycle II there was an increase of 5.59.
Implementasi Kurikulum 2013 Terhadap Rencana Pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas I, II, dan III Semester Gasal SDN Kebonsari 04 Jember Tahun pelajaran 2019/2020 reformei, Indah dyah; satrijono, hari; kurniasih, fitria
INVENTA: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 4 No 1 (2020): Inventa: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/inventa.4.1.a2180

Abstract

The replacement of the old curiculum until now the new curiculum requires careful preparation from various aspects both directly. One of them is the readiness of the teacher in designing the Learning Implementation Plan (RPP). This study aims to describe the result of the study of the Indonesian Language Learning Plan (RPP) classes I, II and III at SDN Kebonsari 04 Jember odd semester 2019/2020. This type of research is descriptive qualitatif. The instrument of the researcher himself, the questionnaire sheet, the document notes were assessed by a checklist based on the rubik assessment used to collect data in the form of the result of the questionnaire sheet study and interview guidelines. The result showed that the suitability of the RPP component to the 2013 curiculum in RPP 1 with a value 56, RPP 2 with a value of 57, RPP 3 with a value of 59, RPP 4 with a value of 59, RPP 5 with a value of 60, RPP 6 with a value of 68. Based on the relevance study in the form of indicators, adequacy of materials, learning activities, learning objective and assessment of learning outcomes obtained RPP 1 (52,9%), RPP 2 (70,5%), RPP 3 (76,4%), RPP 4 (76,4%), RPP 5 (76,4%), RPP 6 (94,1%).
Penerapan Strategi Know, Want To Know, Learned (KWL) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Membaca Pemahaman Siswa Kelas IVB Tema Indahnya Keragaman di Negeriku di SDN Jember Lor 02 Satrijono, Hari; Badriyah, Izzah Fitri; Hutama, Fajar Surya
widiyanto Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Profesi Keguruan
Publisher : LP3 Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jpk.v5i1.18760

Abstract

Membaca dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi dari suatu tulisan. Dalam aktivitas membaca seseorang dapat memperoleh informasi dan pengetahuan yang luas serta dapat melakukan penilaian terhadap suatu bacaan. Permasalahan yang sering ditemui guru dalam pembelajaran membaca  yaitu siswa belum memahami isi bacaan selain itu siswa belum bisa menceritakan kembali isi bacaan yang dibacanya. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, masih banyak terdapat siswa yang belum memahami isi bacaan yang dibacanya dan hasil belajar siswa yang masih rendah. Kemampuan membaca pemahaman yang kurang dapat memberikan dampak yang tidak baik, sehingga mempengaruhi terhadap hasil belajar siswa. Oleh karena itu, perlu diterapkan strategi pembelajaran KWL (Know–Want to Know–Learned) yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar membaca pemahaman siswa. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk: (1)  mendeskripsikan proses penerapan strategi KWL yang dapat meningkatkan hasil belajar membaca pemahaman siswa, (2) meningkatkan hasil belajar membaca pemahaman  siswa. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu dokumentasi, wawancara, dan tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis penelitian tindakan kelas. Berdasarkan hasil penelitian, terjadi peningkatan hasil belajar membaca pemahaman dengan kategori cukup signifikan yaitu pada kegiatan prasiklus adalah 64,23 dengan kategori cukup, siklus I sebesar 72,67 dengan kategori baik, dan siklus II sebesar 78,26 dengan kategori baik, sehingga dari kegiatan prasiklus ke siklus I mengalami peningkatan 8,44, dan dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan 5,59.Reading can be interpreted as activities carried out to obtain information  from a writing. In reading activities a person can obtain extensive information and knowledge and can make an assessment of a reading. The problem that is often encountered byteachers in reading learning is that students do not understand the contents of the reading besides that students have not beenable to retell the contents of the reading they read. Based on observations that have been made, there are still many students whodo not understand the contents of the reading they read and student learning outcomes are still low. The ability to readunderstanding that can not give a bad impact, so it affects student learning outcomes. Therefore, it is necessary to implement a Know-Want to Know-Learned learning strategy that is expected to improve student reading comprehension learning outcome. This research is a type of classroom action research aimed at : (1) describe the process of applying the KWL strategy that canimprove student learning outcomes in reading comprehension, (2) improve learning outcomes of reading students' understanding. Data collection methods used are documentation, interviews, and tests. Data collection methods used are documentation, interviews, and tests. The data analysis technique used is the analysis of classroom  action research. Based on the results of the study, there was an increase in reading comprehension results with a quite significant category that is in the pre cycle activity is64.23 with enough categories, he first cycle was 72.67 with a good category, and the second cycle was 78.26 in the good category, so that from pre-cycle activities to the first cycle there was an increase of 8.44, and from cycle I to cycle II there was an increase of 5.59.
CAMPUR KODE BAHASA MADURA TERHADAP BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN NARASI SUGESTIF SISWA KELAS V SD Fakhrudin, Mochammad Afrizal; Suhartiningsih, Suhartiningsih; Hutama, Fajar Surya; Satrijono, Hari; Nurdianasari, Nindy
Jurnal Edukasi Khatulistiwa : Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 3, No 2 (2020): Oktober 2020
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (961.635 KB) | DOI: 10.26418/ekha.v3i2.41617

Abstract

AbstrakCampur kode merupakan peristiwa bercampurnya 2 atau lebih ragam bahasa pada suatu tindakan berbahasa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan wujud campur kode bahasa Madura terhadap bahasa Indonesia pada karangan narasi sugestif siswa kelas V SD 4 serta faktor penyebabnya. Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas V SDN Karangrejo 04 Jember. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif. Analisis data dilakukan dengan mereduksi, menyajikan, dan memverifikasi data. Data dalam penelitian ini didapatkan melalui dokumentasi dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa bentuk campur kode yang terjadi meliputi campur kode berwujud kata dasar, kata berimbuhan, dan kata ulang. Campur kode yang sering terjadi ialah campur kode kata dasar. Faktor yang menjadi latar belakang munculnya campur kode bahasa Madura terhadap bahasa Indonesia pada karangan narasi sugestif yang dibuat oleh siswa adalah faktor lingkungan dan teman dekat.Campur kode merupakan peristiwa bercampurnya 2 atau lebih ragam bahasa pada suatu tindakan berbahasa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan wujud campur kode bahasa Madura terhadap bahasa Indonesia pada karangan narasi sugestif siswa kelas V SD 4 serta faktor penyebabnya. Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas V SDN Karangrejo 04 Jember. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif. Analisis data dilakukan dengan mereduksi, menyajikan, dan memverifikasi data. Data dalam penelitian ini didapatkan melalui dokumentasi dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa bentuk campur kode yang terjadi meliputi campur kode berwujud kata dasar, kata berimbuhan, dan kata ulang. Campur kode yang sering terjadi ialah campur kode kata dasar. Faktor yang menjadi latar belakang munculnya campur kode bahasa Madura terhadap bahasa Indonesia pada karangan narasi sugestif yang dibuat oleh siswa adalah faktor lingkungan dan teman dekat.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SUGESTIF DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI SISWA KELAS V SDN ARJASA 02 JEMBER TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Ahmad Utman Subandi; Hari Satrijono; S Suhartiningsih
Jurnal Edukasi Vol 1 No 1: Maret 2014
Publisher : UPT Penerbitan Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.074 KB) | DOI: 10.19184/jukasi.v1i1.1024

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada kemampuan menulis karangan narasi sugestif dengan menggunakan media gambar seri. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Arjasa 02 Jember pada siswa kelas V semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Masing-masing siklus terdiri atas empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik pengamatan atau observasi, teknik wawancara, teknik tes, dan teknik dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan persentase hasil belajar siswa yang tergolong tuntas tahap prasiklus sebesar 14%, siklus I sebesar 59%, dan siklus II sebesar 76%. Dengan demikian hasil belajar siswa kelas V SDN Arjasa 02 Jember dalam menulis karangan narasi sugestif antara prasiklus, siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Kata Kunci : karangan narasi sugestif, media gambar seri, dan hasil belajar menulis karangan narasi sugestif.
Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Keterampilan Berbicara Siswa Kelas VA SDN Ajung 03 Lutfiana Indah Sari; Hari Satrijono; S Sihono
Jurnal Edukasi Vol 2 No 1: Maret 2015
Publisher : UPT Penerbitan Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.297 KB) | DOI: 10.19184/jukasi.v2i1.3404

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di kelas VA SDN Ajung 03 bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar keterampilan berbicara siswa melalui penerapan model Pembelajarn Berbasis proyek (Project Based Learning). Hal ini dikarenakan terdapat permasalahan bahwa hasil belajar keterampilan berbicara siswa masih rendah sehingga diperlukan model pembelajaran. Model pembelajaran ini adalah model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning). Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan subjek penelitian terdiri atas 30 siswa. Pengumpulan data penelitian menggunakan metode observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Pelaksanaan penelitian dengan menggunakan model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) adalah sebanyak dua siklus. Siklus I dan siklus II terdiri atas dua pertemuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar keterampilan berbicara siswa kelas VA SDN Ajung 03 meningkat. Peningkatan setelah dilakukan pembelajaran dengan menerapkan model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) dapat diketahui dari perbandingan skor hasil belajar keterampilan berbicara prasiklus, siklus I, dan siklus II. Pada tahap prasiklus sebanyak 1 siswa (3,33%) tergolong sangat baik, 7 siswa (23,33%) tergolong baik, 15 siswa ( 50%) tergolong sedang/cukup dan 7 siswa (23,33%) tergolong kurang. Setelah diterapakan tindakan siklus I, Sebanyak 6 siswa (20%) tergolong sangat baik, 9 siswa (30%) tergolong baik, 1 siswa (3,33%) tergolong sedang/cukup dan 14 siswa (46,67%) tergolong kurang. Hasil tes belajar keterampilan berbicara setelah dilakukan siklus II, sebanyak 16 siswa (53,33%) tergolong sangat baik, 8 siswa (26,67%) tergolong baik, 6 siswa (20%) tergolong sedang/cukup. Jadi, dapat disimpulkan bahwa penerapan model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) dapat meningkatkan hasil belajar keterampilan berbicara siswa kelas VA SDN Ajung 03. Kata Kunci: berbicara,hasil belajar, pembelajaran berbasis proyek
Meningkatkan Keterampilan Menyimak Wawancara pada Siswa Kelas VII E SMPN 1 Bangsalsari Melalui Media Audio Visual dan Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) Shandy Febriansyah; Hari Satrijono; S Suhartiningsih
Jurnal Edukasi Vol 1, No 3 : Nopember 2014
Publisher : UPT Penerbitan Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.7 KB) | DOI: 10.19184/jukasi.v1i1.3396

Abstract

Kemampuan menyimak wawancara merupakan kemampuan yang perlu dimiliki siswa. Kenyataan yang ada di SMPN 1 Bangsalsari Jember berdasarkan hasil wawancara dengan guru bahasa, rata-rata tiap tahunnya siswa mengalami kesulitan dalam menyimak wawancara. Hasil wawancara tersebut diperkuat dengan hasil observasi yang dilakukan di kelas VII E. Berdasarkan observasi, dapat diketahui siswa tidak dapat menyimak kegiatan wawancara dengan baik. Nilai rata-rata siswa 69,39 dan nilai terendah yang diperoleh siswa adalah 60,00. Untuk menangani masalah tersebut, maka dipilih model think pair share (TPS). Model TPS merupakan model untuk melatihkecakapan atau keterampilan siswa melalui tahap berpikir, berpasangan, dan berbagi. Model TPS digunakan untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas VII E SMPN 1 Bangsalsari dalam menyimak wawancara. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah PTK (penelitian tindakan kelas) yang terdiri atas dua siklus. Setiap siklus terdiri atas empat tahap, yaitu: (1) perencanaan, (2) penerapan tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Metode yang digunakan untuk memperoleh data yakni wawancara, observasi, catatan lapangan, tes, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menyimak wawancara meningkat dari siklus I ke siklus II. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya peningkatan hasil belajar secara klasikal dari 75 pada siklus I menjadi 82,67 pada siklus II. Jumlah siswa yang mencapai KKM pada siklus I sebanyak 61, 11% atau sebanyak 22 siswa. Pada siklus II, jumlah siswa yang dapat mencapai KKM sebanyak 83,33% atau sebanyak 30 siswa. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model TPS dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menyimak wawancara. Kata Kunci : menyimak wawancara, model think pair share, penerapan model think pair share, peningkatan kemampuan menyimak wawancara.
Kemampuan Membaca Permulaan Siswa Kelas I SDN Patrang 01 Jember pada Masa Pembelajaran Daring Rizka Damaiyanti; Hari Satrijono; Fajar Surya Hutama; Yuni Fitriyah Ningsih; Ridho Alfarisi
Jurnal Ilmu Pendidikan Sekolah Dasar Vol 8 No 2 (2021): Jurnal Ilmu Pendidikan Sekolah Dasar
Publisher : Department of Education Faculty of Teacher and Training Education University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.508 KB) | DOI: 10.19184/jipsd.v8i2.24990

Abstract

Membaca permulaan merupakan aspek penting yang perlu dikuasai oleh siswa. Kemampuan membaca yang baik, maka mempermudah siswa dalam memperoleh informasi yang tertuang dalam bentuk tulisan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan membaca permulaan siswa dan faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca pada masa pembelajaran daring. Melalui penelitian, diketahui kemampuan membaca permulaan siswa kelas I SDN Patrang 01 pada masa pembelajaran daring termasuk dalam kategori cukup. Kemampuan membaca permulaan dari 28 siswa hanya 2 yang termasuk dalam kategori sangat baik, 5 siswa dengan masuk pada kategori baik, 13 siswa masuk pada kategori cukup, dan 8 siswa masuk pada kategori kurang. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca permulaan siswa adalah faktor lingkungan, faktor psikologis, dan faktor intelektual.
Pengembangan Media Audio Visual Materi Makna Garuda Pancasila untuk Siswa Sekolah Dasar Yuni Fitriyah Ningsih; Safira Wahyu Isnaini; Satrijono Hari; Ridho Alfarisi
Jurnal Ilmu Pendidikan Sekolah Dasar Vol 8 No 1 (2021): Jurnal Ilmu Pendidikan Sekolah Dasar
Publisher : Department of Education Faculty of Teacher and Training Education University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (809.561 KB) | DOI: 10.19184/jipsd.v8i1.24853

Abstract

Media audio visual merupakan media yang menampilkan gabungan suara dan gambar yang melibatkan indera pendengaran dan penglihatan siswa saat pembelajaran. Tujuan penelitian ini.untuk mengetahui validitas dan.efektivitas dari media audio visual materi makna lambang negara. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembanganxdengan model.ADDIE (Analyze, Design, Development, Implementation,.Evaluation). Penelitian dilaksanakanxdi kelas III SDN Antirogo 01 Jemberxdengan subjek 28 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan.wawancara, angket, tes hasilnbelajar dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan melalui lembar validasi, tes hasilxbelajar siswa, dan angket respon siswa..Analisis data hasil penelitian memperoleh skor validasi produk 90,83, tes hasil belajar siswa memperoleh persentase 82,14%, dan angket respon siswa memperoleh persentase 78,57%. Berdasarkan hasil analisis data tersebut kesimpulannya yaitu media audio visual valid dan efektif untuk.digunakan dalam pembelajaran.