Claim Missing Document
Check
Articles

ANALYSIS OF COMPETENCE YUNIOR HIGH SCHOOL TEACHER TO WELCOMES CURRICULUM 2013 IMPLEMENTATION. (Case Study of Mapping to Yunior High School Teacher in Competence at Bengkalis Subdistrict,Riau Province) Suharso, Pudjo; Sukidin, Sukidin; Puryanto, Sidik
Lembaran Ilmu Kependidikan Vol 43, No 2 (2014): Edisi September 2014
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Policy the implementation of curriculum 2013 that replaced curriculum 2006 is the government effort to improve education in Indonesia. The changed of education policy through the implementation of curriculum 2013 in all level from primary school to secondary school, it’s cause consequences and implication of learning activity  growth widely. The consequences and implication of learning activities based on curriculum 2013 is not only relating equipments and strategies of learning but also the readyness a teacher as a top actor of learning education at school.The changed of education policy through the implementation of curriculum 2013 is demand to re-analysis of basic competence from teacher due to based on curriculum 2013 explain that  it is not by sparated but integrated subject must being now. The purpose of the research is mapping competence in readiness a teacher of learning activity based on curriculum 2013 at yunior high school. The research of methode is survey by descriptive analysis. The result is a half of teacher at Bengkalis subdistricat have different competence, so caused of unoptimalisation in learning process. Giving rekomendation by resetting required for yunior high school teacher which curriculum 2013 rules.
PRO KONTRA IMPLEMENTASI PERDA SYARIAH (Tinjauan Elemen Masyarakat) Suharso, Pudjo
Al-Mawarid Jurnal Hukum Islam Vol 16 (2006): Penegakan Syariat Islam di Indonesia: Prospek, Peluang dan Tantangan
Publisher : Islamic University of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Since the beginning of reformation era 1998, substancially and siqnificantly there is the changing of Indonesian political system. One of the changing is the decentralization based on the Act No. 22 year 1999 and then it is reformed by the Act No. 32 year 2005. The decentralization political system to place local authonomy as new basic of the local governance. In this era emerging several local acts, including the local acts beased on Islamic Shari’ah. The local acts based on Islamic Shari’ah invites pros and conts. Hence, the central government tries to conduct judicial review toward 12000 local acts. Kata kunci: perda, review, desentralisasi, otonomi, dan pemda.
ANALYSIS OF COMPETENCE YUNIOR HIGH SCHOOL TEACHER TO WELCOMES CURRICULUM 2013 IMPLEMENTATION. (Case Study of Mapping to Yunior High School Teacher in Competence at Bengkalis Subdistrict,Riau Province) Suharso, Pudjo; Sukidin, Sukidin; Puryanto, Sidik
Lembaran Ilmu Kependidikan Vol 43, No 2 (2014): September 2014
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/lik.v43i2.3170

Abstract

Policy the implementation of curriculum 2013 that replaced curriculum 2006 is the government effort to improve education in Indonesia. The changed of education policy through the implementation of curriculum 2013 in all level from primary school to secondary school, it’s cause consequences and implication of learning activity  growth widely. The consequences and implication of learning activities based on curriculum 2013 is not only relating equipments and strategies of learning but also the readyness a teacher as a top actor of learning education at school.The changed of education policy through the implementation of curriculum 2013 is demand to re-analysis of basic competence from teacher due to based on curriculum 2013 explain that  it is not by sparated but integrated subject must being now. The purpose of the research is mapping competence in readiness a teacher of learning activity based on curriculum 2013 at yunior high school. The research of methode is survey by descriptive analysis. The result is a half of teacher at Bengkalis subdistricat have different competence, so caused of unoptimalisation in learning process. Giving rekomendation by resetting required for yunior high school teacher which curriculum 2013 rules.
PENDIDIKAN UNTUK MEMECAHKAN MASALAH BANGSA MELALUI PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU (Belajar dari Pengalaman Jepang) Purwantiningsih, Ary; Suharso, Pudjo; Ismaya, Erik Aditia
Refleksi Edukatika : Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol 9, No 1 (2018): Desember 2018
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.078 KB) | DOI: 10.24176/re.v9i1.2805

Abstract

The purpose of this study is to analyze the efforts of the Japanese Government in solving educational problems after the second world war. The research method used is library research. The results of the study found that one of the advances in education in Japan was then used as an instrument to solve the nation's problems, namely through the improvement and development of professional teachers. By building professional teachers, Japan is now one of the mecca of the advancement of education from the East. Education in Japan is known as education on a philosophical basis of developers other than Taiwan, while Western world education is based on inventors.
Penerapan Metode Resitasi Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Materi Pendapatan Nasional (Studi Kasus Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kompetensi Dasar Pendapatan Nasional Kelas XI IPS 2 di MAN 2 Jember Nuri Nurma Yunita; Sri Wahyuni; Pudjo Suharso
Jurnal Edukasi Vol 3 No 3: Nopember 2016
Publisher : UPT Penerbitan Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jukasi.v3i3.4310

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas XI IPS 2 MAN 2 Jember tahun ajaran 2016/2017 pada mata pelajaran ekonomi materi pendapatan nasional melalui penerapan metode resitasi. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dirancang dalam dua siklus dan masing-masing siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini siswa kelas XI IPS 2 yang berjumlah 28 siswa. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi, wawancara, tugas ,dan dokumen. Analisis data aktivitas siswa diperoleh dari hasil observasi pada saat pelaksanaan tindakan perbaikan. Analisis hasil belajar siswa diperoleh dari rata-rata nilai tugas siswa. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa penerapan metode resitasi dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dari kriteria rendah dengan ketuntasan 39% menjadi kriteria sedang dengan ketuntasan 59% pada siklus I. Pada siklus II meningkat kembali dari ketuntasan 59% dengan kriteria sedang menjadi 67% dengan kriteria tinggi. Begitu pula pada hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan, rata-rata nilai siswa sebelum tindakan sebesar 57,4 setelah pelaksanaan siklus I meningkat menjadi 77,21 dengan ketuntasan klasikal 70.8 %. Pada siklus II meningkat kembali menjadi 79,71 dengan ketuntasan klasikal 96,15. Berdasarkan analisis data yang dilakukan dapat diketahui bahwa dengan menerapkan metode resitasi dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Kata Kunci: Metode Resitasi, aktivitas dan hasil belajar siswa
MODEL ANALYTICAL NETWORK PROCESS (ANP) DALAM PENGEMBANGAN PARIWISATA DI JEMBER Sukidin Sukidin; Pudjo Suharso
Jurnal Economia Vol 11, No 1: April 2015
Publisher : Faculty of Economics Universitas Negeri Yogyakarta in collaboration with the Institute for

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (865.378 KB) | DOI: 10.21831/economia.v11i1.7754

Abstract

Abstrak    : Model Analytical Network Process (ANP) dalam Pengembangan Pariwisata di Jember. Penelitian ini mengkaji kebijakan pengembangan pariwisata di Jember, terutama kebijakan pengembangan agrowisata perkebunan kopi dengan menggunakan Jember Fashion Carnival (JFC) sebagai event marketing. Metode yang digunakan adalah soft system methodology dengan menggunakan metode analitis jaringan (Analytical Network Process). Penelitian ini menemukan bahwa pengembangan pariwisata di Jember masih dilakukan dengan menggunakan pendekatan konvensional, belum terkoordinasi dengan baik, dan lebih mengandalkan satu even (atraksi) pariwisata, yakni JFC, sebagai lokomotif daya tarik pariwisata Jember. Model pengembangan konvensional ini perlu dirancang kembali untuk memperoleh pariwisata Jember yang berkesinambungan. Kata kunci: pergeseran paradigma, industry pariwisata, even pariwisata, agrowisataAbstract: Analytical Network Process (ANP) Model in the Tourism Development in Jember. The purpose of this study is to conduct a review of the policy of tourism development in Jember, especially development policies for coffee plantation agro-tourism by using Jember Fashion Carnival (JFC) as event marketing. The research method used is soft system methodology using Analytical Network Process. The result shows that the tourism development in Jember is done using a conventional approach, lack of coordination, and merely focus on a single event tourism, i.e. the JFC, as locomotive tourism attraction in Jember. This conventional development model needs to be redesigned to reach Jember sustainable tourism development. Keywords: paradigm shift, tourism industry, agro-tourism
PENDIDIKAN UNTUK MEMECAHKAN MASALAH BANGSA MELALUI PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU (Belajar dari Pengalaman Jepang) Ary Purwantiningsih; Pudjo Suharso; Erik Aditia Ismaya
Refleksi Edukatika : Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol 9, No 1 (2018): Refleksi Edukatika : Jurnal Ilmiah Kependidikan (Desember 2018)
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/re.v9i1.2805

Abstract

The purpose of this study is to analyze the efforts of the Japanese Government in solving educational problems after the second world war. The research method used is library research. The results of the study found that one of the advances in education in Japan was then used as an instrument to solve the nation's problems, namely through the improvement and development of professional teachers. By building professional teachers, Japan is now one of the mecca of the advancement of education from the East. Education in Japan is known as education on a philosophical basis of developers other than Taiwan, while Western world education is based on inventors.
PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL BERBASIS KLUSTER SENTRA INDUSTRI KAIN TENUN IKAT BANDAR KIDUL DI KOTA KEDIRI Ira Indri Ani; Pudjo Suharso; Wiwin Hartanto
JURNAL PENDIDIKAN EKONOMI: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi dan Ilmu Sosial Vol 16 No 1 (2022): APRIL 2022
Publisher : Economic Education, University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jpe.v16i1.25210

Abstract

Sentra kain tenun ikat di Kelurahan Bandar Kidul menjadi mata pencaharian sebagian besar masyarakat lokal sekitar. Kekurangan bahan baku, pengembangan produk, permodalan dan pemasaran merupakan masalah dalam sentra yang harus diatasi. Masalah tersebut dapat diatasi salah satunya dengan pengembangan ekonomi lokal (PEL) berbasis kluster industri. PEL dengan pendekatan kluster industri pada sentra kain tenun ikat guna meningkatkan pendapatan dan penyerapan tenaga kerja lokal. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan tahapan dan hasil PEL berbasis kluster industri di sentra kain tenun ikat bandar kidul. Jenis penelitian ini yakni deskriptif kualitatif. Tempat penelitian di Sentra kain tenun ikat Kelurahan Bandar Kidul Kota Kediri. Teknik pengumpulan data dengan metode observasi, wawancara, dan dokumen. Analisis data dengan cara pengumpulan data, reduksi, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PEL berbasis kluster industri sentra kain tenun ikat memiliki beberapa tahapan yakni mendorong iklim bisnis kondusif, memilih kluster yang berdaya, membentuk kemitraan stakeholder, memperkuat suatu kemitraan, mempromosikan kluster dan replika kluster yang lain. Indikator keberhasilan PEL berbasis kluster industri yakni perluasan kesempatan kerja, peningkatan pendapatan, keberdayaan lembaga IKM, dan keberdayaan lembaga jaringan kemitraan.
KINERJA WIRAUSAHA WANITA (Studi Kasus pada Pemilik UD. Purnama Jati, UD. Elza Putra dan Multi Rasa Bakery di Jember) Dewi Ulima Ainul Hurriyah; Pudjo Suharso; Sri Wahyuni
JURNAL PENDIDIKAN EKONOMI: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi dan Ilmu Sosial Vol 11 No 2 (2017)
Publisher : Economic Education, University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jpe.v11i2.6447

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kinerja wirausaha wanita ditinjau dari karakteristik wirausaha pada pemilik UD. Purnama Jati, UD. Elza Putra dan Multi Rasa Bakery di Jember. Penentuan lokasi penelitian menggunakan metode purposive area, sedangkan penentuan subjek dan informan penelitian menggunakan metode purposive. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumen. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), penarikan kesimpulan dan verifikasi (drawing conclusion and verification). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja yang dimiliki oleh pemilik UD. Purnama Jati, UD. Elza Putra dan Multi Rasa Bakery adalah volume penjualan produk yang tinggi, perluasan daerah pemasaran yang luas, perbaikan sarana fisik serta pertambahan jumlah tenaga kerja yang semakin meningkat. Karakteristik wirausaha yang dimiliki pemilik UD. Purnama Jati, UD. Elza Putra dan Multi Rasa Bakery adalah sikap percaya diri, sikap keorisinilan dalam inovasi produk, berani mengambil resiko untuk melakukan diversifikasi produk, memiliki sikap orientasi tugas dan hasil, memiliki pandangan akan masa depan dan kepemimpinan dalam membangun hubungan yang harmonis dengan karyawan. Kesimpulannya, wirausaha wanita harus memiliki karkateristik wirausaha dalam menjalankan usahanya sehingga mampu menghadapi tantangan dunia bisnis dan mencapai kinerja yang optimal.
PERUBAHAN KONDISI EKONOMI MASYARAKAT DENGAN ADANYA KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM PADA TAMAN NASIONAL MERU BETIRI DESA SARONGAN KECAMATAN PESANGGARAN KABUPATEN BANYUWANGI Anik Andri Puspitasari; Pudjo Suharso; Wiwin Hartanto
JURNAL PENDIDIKAN EKONOMI: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi dan Ilmu Sosial Vol 14 No 2 (2020): JPE: Jurnal Pendidikan Ekonomi (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi, dan
Publisher : Economic Education, University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jpe.v14i2.16025

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan kondisi ekonomi masyarakat dengan adanya kerjasama pengembangan wisata konservasi penyu di Taman Nasional Meru Betiri Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi.Daerah penelitian ditentukan dengan purposive area. Penentuan informan penelitian mengguanakan snowball sampling. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data yaitu metode wawancara, observasi dan dokumen. Hasil penelitian menunjukkan perubahan ekonomi masyarakat setelah adanya kerjasama pengembangan kawasan konservasi penyu menjadi kawasan wisata penangkaran penyu dilihat dari perubahan mata pencaharian dan pendapatan. Perubahan mata pencaharian masyarakat dengan adanya wisata penangkaran penyu yaitu ibu rumah tangga menjadi pedagang makanan, karyawan perkebunan menjadi guide , karyawan penyewaan kendaraan dan ticketing serta petani menjadi penjaga wisma penginapan. Perubahan pendapatan masyarakat setelah adanya wisata penangkaran penyu yaitu dari yang tidak mempunyai pengasilan menjaadi memiliki penghasilan sebesar Rp1.000.000,00 per bulan; masyarakat yang memiliki penghasilan Rp1.000.000,00 per bulan bertambah menjadi Rp1.500.000,00 per bulan; dan masyarakat yang memiliki penghasilan Rp1.500.000,00 per bulan berubah menjadi Rp2.500.000,00 hingga Rp3.250.000,00 per bulan.