Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Variasi Penambahan CTABr Sebagai Template Terhadap Pembentukan TiO2 Anatase Dari Senyawa Natrium Titanat dan Aplikasinya Sebagai Fotokatalis Widya Puspita Dewi; Tanti Haryati; Suwardiyanto Suwardiyanto; Yudi Aris Sulistiyo; Novita Andarini
BERKALA SAINSTEK Vol 7 No 2 (2019)
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/bst.v7i2.12857

Abstract

TiO2 anatase mesopori (ukuran pori 2-50 nm) memiliki aktivitas fotokatalitik yang besar. Metode sintesis kimia padat dapat digunakan sebagai alternatif untuk memperoleh TiO2 anatase dari natrium titanat dengan menggunakan prekursor yang murah berupaTiO2 rutile komersial. Surfaktan CTABr (Cetyltrimethylammonium Bromide) mampu menghasilkan TiO2 anatase mesopori dengan kemampuannya sebagai template atau agen pembentuk pori. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh variasi penambahan CTABr terhadap distribusi ukuran pori, volume total pori, luas permukaan TiO2 dan dan aktivitas fotokatalitik TiO2 hasil sintetis. Sintesis dilakukan menggunakan metode reaksi kimia padat dengan penambahan variasi perbandingan mol CTABr dan tanpa penambahan CTABr sebagai pembanding. Karakterisasi menggunakan XRD (X- Ray Powder Difraction), SEM (Scanning Electron Microscopy) dan Gas Sorption Analyer (GSA) untuk mengetahui struktur, morfologi dan sifat pori TiO2. TiO2 anatase mesopori hasil sintesis diaplikasikan sebagai fotokatalis dalam mendegradasi metilen biru. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa TiO2 anatase mesopori berhasil didapatkan dengan morfologi partikelnya berbentuk seperti balok, sisi tidak seragam serta ukuran partikel berkisar 200-500 nm. Variasi penambahan CTABr tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap distribusi ukuran pori, volume total pori, luas permukaan dan aktivitas fotokatalitik dari TiO2 anatase mesopori, dengan hasil distribusi pori mayoritas pada 2 nm dan aktivitas fotokatalitik sekitar 77%
Sintesis Kalsium Aluminat (CaAl2O4) dengan Variasi Asam Sitrat dan Suhu Kalsinasi Menggunakan Metode Sol-Gel sebagai Katalis Biodiesel Siti Zulaicha; Suwardiyanto Suwardiyanto; Novita Andarini
BERKALA SAINSTEK Vol 8 No 2 (2020)
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/bst.v8i2.15066

Abstract

Kalsium aluminat (CaAl2O4) disintesis menggunakan metode sol-gel sebagai katalis biodiesel. Jumlah mol asam sitrat dan suhu kalsinasi berpengaruh terhadap fasa material yang dihasilkan. Perbandingan mol (Ca2+ dan Al3+) : asam sitrat yang digunakan yaitu 1:1; 1:2; dan 1:3 mol, sedangkan variasi suhu kalsinasinya yaitu 700, 800, dan 900 oC. Material hasil sintesis dikarakterisasi dengan XRD untuk mengetahui fasa yang terbentuk, dan diolah lebih lanjut dengan program FindIt dan Match! untuk mengetahui komposisi phase hasil sintesis. Hasil XRD menunjukkan peningkatan kristalinitas dengan kenaikan suhu kalsinasi dan konsentrasi CaAl2O4 meningkat dengan kenaikan jumlah mol asam sitrat yang digunakan. Material katalis yang disintesis pada perbandingan 1:3 mol yang dikalsinasi pada suhu 900 oC diuji dalam reaksi transesterifikasi untuk mengetahui aktivitasnya sebagai katalis biodiesel. Metil ester hasil reaksi transesterifikasi dianalisa GC-MS untuk mengetahui komposisi FAME dan menentukan konversinya. Katalis ini mampu mengkonversi 33,78 % minyak sawit menjadi metil esternya .
The thermal annealing effect on Crystal Structure and Morphology of Titanium Dioxide (TiO2) powder Edy Supriyanto; Ashanal Holikin; Suwardiyanto Suwardiyanto
Jurnal ILMU DASAR Vol 15 No 1 (2014)
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (783.746 KB) | DOI: 10.19184/jid.v15i1.638

Abstract

In this research, crystal structure and morphology of TiO2 (powder) has been observed. TiO2 (powder) was heated by furnace unit at temperature 200 °C - 400 °C to obtain the relation of temperature influences to crystallty and morphology of TiO2. Structural characterization has been done using XRD whereas morphology using Scanning Electron Microscope (SEM) method. The result of this research showed that form of the TIO2 structure was polycrystalline in which mostly dominated by crystal structure (101). Scherrer method used to obtain information that at temperature 300oC, TiO2 has a real small particle size less than 10 nm and large pore size to serve the purpose of photocatalyst material. Keywords : Crystal structure,crystalline size, photocatalyst, morphology, SEM, TiO2.  
Pelatihan Ketrampilan Menggambar Molekul dan Alat Kimia Menggunakan Chemsketch Bagi Guru-Guru Anggota MGMP Kimia Kabupaten Jember I Nyoman Adi Winata; Yudi Aris Sulisitiyo; Suwardiyanto Suwardiyanto
Warta Pengabdian Vol 14 No 2 (2020): Warta Pengabdian
Publisher : LP2M Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/wrtp.v14i2.9888

Abstract

Permasalahan yang dihadapi oleh guru-guru anggota MGMP Kimia di Kabupaten Jember adalah kesulitan dalam menggambar bentuk molekul saat menyusun bahan ajar dan LKS. Selain itu, kurangnya fasilitas peralatan gelas sebagai alat peraga di laboratorium menyebabkan proses belajar mengajar menjadi tidak maksimal. Oleh karena itu, tujuan kegiatan adalah memberikan pelatihan penggunaan program Chemsketch yang dapat digunakan untuk menggambar bentuk molekul dan visualisasinya dalam bentuk 3 dimensi, serta gambar perlatan gelas beserta informasi nama dan kegunaannya. Bentuk kegiatan yang dilakukan adalah tutorial dan praktik menggambar langsung yang diikuti oleh 25 orang guru anggota MGMP Kimia yang berasal dari SMA/SMK negeri dan swasta di wilayah Jember. Pengukuran keberhasilan program dilakukan dengan memberikan evaluasi akhir untuk menggambar struktur molekul dan peralatan laboratorium yang telah ditentukan menggunakan Chemsketch. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa secara umum peserta pelatihan telah berhasil menggunakan program Chemsketch dengan baik. Namun dekian, guru-guru yang berusia muda cenderung lebih cepat tanggap dan mudah beradaptasi dengan program aplikasi ini.
PENGARUH PENAMBAHAN DAUN BAMBU DAN WAKTU AMALGAMASI TERHADAP PEROLEHAN EMAS Rizqa Puspitarini; Mukh Mintadi; Suwardiyanto Suwardiyanto
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v3i1.2119

Abstract

Daun bambu digunakan untuk pengolahan emas dalam bentuk senyawa secara amalgamasi. Variasi waktu yang digunakan untuk proses amalgamasi adalah 24 jam, 48 jam dan 72 jam. Uji-t dilakukan untuk mengetahui perbedaan antara metode amalgamasi penambahan daun bambu dan tanpa daun bambu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan daun bambu dapat meningkatkan perolehan emas. Kadar logam emas (Au) secara amalgamasi tanpa daun bambu diperoleh sebesar 0,09 ppm, sedangkan  amalgamasi dengan daun bambu memiliki kadar tertinggi sebesar 0,28 ppm. Kadar emas optimum sebesar 0,28 ppm artinya kadar yang diserap daun bambu sebesar 0,28 gram/ton. Variasi waktu proses amalgamasi berpengaruh terhadap hasil amalgamasi. Hasil terbanyak diperoleh pada proses amalgamasi selama 48 jam. Ada perbedaan yang signifikan antara kadar emas yang diperoleh dengan proses  amalgamasi penambahan daun bambu dan tanpa daun bambu. Kata kunci: amalgamasi,daun bambu, uji-t 
Synthesis and Characterization of Pyrochlore Oxides Bi2MM’O7 (M : Yb, Nd, Sm; M’ : Sb, Nb, Ta) Suwardiyanto Suwardiyanto; Djulia Onggo; Ismunandar Ismunandar
Indonesian Journal of Physics Vol 16 No 2 (2005): Vol. 16 No. 2, April 2005
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.318 KB)

Abstract

Oxide compounds Bi2MM’O7 (M : Yb, Nd, Sm; M’ : Sb, Nb, Ta) have been synthesized by using solid state reaction. As a tool for predicting their stability, a stability field diagram for pyrochlore has been made. All the prepared oxides have a yellow color, except for M = Nd which is grey. Crystal structure types have been determined using powder X-ray diffraction. Single phase pyrochlore was obtained for Bi2SmSbO7, while for Bi2NdSbO7 a distorted pyrochlore was obtained. Ideal pyrochlores with small amount of Bi1.5Yb0.5O3 were obtained in Bi2YbSbO7. For Bi2MNbO7, (M : Yb, Nd, Sm) series the obtained phases were a mixture of ideal pyrochlore and small impurities of β-Nb2O5. For Bi2MTaO7 (M : Yb, Nd, Sm) series in addition to ideal pyrochlore as major phase, a small amount of MTaO4 (M : Yb, Nd, Sm) rutile phase were obtained. These observations were explained using the constructed structure map and the lattice energy arguments.
Synthesis of Zeolite Y from Lapindo Mud with the Comparative Variation of the Weight of NaOH/Mud and Molar SiO2/Al2O3 Novita Andarini; Tanti Haryati; Suwardiyanto Suwardiyanto; Yudi Aris Sulistiyo
Indonesian Chimica Letters Vol. 1 No. 1 (2022)
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.618 KB) | DOI: 10.19184/icl.v1i1.5

Abstract

Lapindo mud is a waste that can be used as a zeolite formation material. Zeolite is a mineral there are silica and alumina. The zeolite synthesized was the zeolite Y. The synthesis of zeolite Y is carried out the melting method followed by hydrothermal process. The ratio of NaOH/sludge weight varied the weight of NaOH added to the sludge weight which was made constant, there were 1.1 gram of NaOH/1 gram of sludge; 1.3 gram of NaOH/1 gram of sludge; 1.5 gram of NaOH/1 gram of sludge; and 1.7 gram of NaOH/ 1 gram of sludge. The sludge was pretreated using HCl in the leaching process and NaOH for smelting. The melted sludge from the four variations was characterized using XRF. The results of characterization are used as the basis for determining the mass of SiO2 and NaOH that need to be added in the synthesis. The melted sludge was added with water, SiO2, and NaOH and cured for 48 hours at room temperature. The mixture that has been brooded is then filtered, the result of the filtering is the filtrate of sodium silicate and sodium aluminate solution. The filtrate was hydrothermal 100-105 °C for 24 hours. The resulting crystals were filtered and neutralized using aquademine. The resulting synthetic zeolite was white, then characterization was carried out using XRF and XRD. The characterization results on the variation of NaOH/sludge weight ratio could be seen from the XRF results. Zeolite Y varies the weight ratio of NaOH/sludge based on the character of the best zeolite produced at a weight ratio of NaOH/sludge 1.5.
Solid State Transformation of TiO2 Rutile and its Photocatalytic Activity Yudi Aris Sulistiyo; Wilda Kamila; Novita Andarini; Suwardiyanto Suwardiyanto; Gagus Ketut Sunnardianto; Tanti Haryati
Indonesian Chimica Letters Vol. 1 No. 2 (2022)
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (716.495 KB) | DOI: 10.19184/icl.v1i2.205

Abstract

Transformation phase TiO2 Rutile was conducted to improve the photocatalytic activity. This study evaluated the transformation phase of TiO2 rutil using solid state rection method and tested for gycerol conversion reaction. a semiconductor material that can be applied for glycerol conversion. The solid state reaction using a mixture of TiO2 Rutile and sodium titanate in mole rasio 1:4 that was heated in 750 oC. XRD analysis evaluated the transformation phase of the solid state reaction product, while band gap energi was calculated following UV-Vis diffuse reflectance data. The photoactivity of glycerol was exposed by UV-Light in various time (5, 10, 15 h) that of the liquid product was analyzed by gas chromatography. Solid state reaction transformed TiO2 rutil to polymorph structure (TiO2 rutile, TiO2 anatase, and sodium titanate Na4O12Ti5). The band gap energy of the product was 3.2 eV. The optimum photocatalytic activity was 62.7% in glycerol concentration 0.25 M for 15 h time reaction.