Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEMANDIRIAN ADL (ACTIVITY DAILY LIVING) PADA LANSIA THE CORRELATION BETWEEN FAMILY SUPPORT AND ELDERLY DAILY LIVING ACTIVITIES INDEPENDENCES Yunalia, Endang Mei
Journal Nursing Care and Biomolecular Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : STIKes Maharani Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (59.731 KB) | DOI: 10.32700/jnc.v1i1.6

Abstract

Usia lanjut merupakan tahap akhir dari siklus hidup manusia, yaitu bagian dari proses kehidupan yang akan dialami oleh setiap individu. Lansia mengalami berbagai macam  perubahan diantaranya perubahan fisik dan psikologis. Hal tersebut membuat lansia mengalami penurunan kemampuan dalam melakukan aktivitas sehari – hari sehingga dukungan keluarga sangat dibutuhkan lansia. Penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui  adakah  hubungan antara dukungan keluarga dengan kemandirian ADL  pada lansia. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Instrumen penelitian yang digunakan berupa lembar kuesioner dukungan keluarga dan kuesioner kemandirian ADL (Indeks Barthel). Berdasarkan uji korelasi Spearman Rank (Rho) diperoleh p value 0,018, sehingga p < α (0,05), sehingga  dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kemandirian ADL (activity daily living) pada  lansia. Dari penelitian ini diharapkan keluarga lebih berperan aktif dalam mendukung aktivitas sehari – hari pada lansia sehingga lansia lebih mandiri dalam menjalankan kelangsungan hidupnya sehari – hari.
Hubungan tekanan darah sistolik dengan kejadian mortalitas pasien STEMI di RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar Haryuni, Sri; Yunalia, Endang Mei; Yusuf, Anita
Nursing Sciences Journal Vol 3, No 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hubungan Antara Konsep Diri dengan Penerimaan Perubahan Fisik Remaja Putri pada Masa Pubertas Yunalia, Endang Mei
Nursing Sciences Journal Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masa remaja merupakan masa perkembangan transisi antara masa anak – anak dan masa dewasa dengan ciri adanya pertumbuhan dan perkembangan yang berlangsung cepat atau disebut juga dengan masa pubertas. Pertumbuhan dan perkembangan yang berlangsung cepat tersebut berakibat pada perubahan fisik dan psikologis yang akhirnya dapat mempengaruhi konsep diri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan antara konsep diri dengan penerimaan perubahan fisik remaja pada masa pubertas. Penelitian ini merupakan penelitian analitik korelasi dilakukan dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Tekhnik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan cluster sampling dengan jumlah sampel sebanyak 45 responden. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden dengan konsep diri positif memiliki penerimaan perubahan fisik yang baik (60%). Berdasarkan hasil uji analisis Spearman Rank didapatkan hasil P-value sebesar 0,000<0,05 dengan koefisien korelasi 0,585 sehinggan H0 ditolak dan H1 diterima. Berarti ada hubungan antara konsep diri dengan penerimaan perubahan fisik remaja pada masa pubertas. Berdasarkan hasil penelitian tersebut diharapkan bagi remaja untuk aktif mencari informasi tentang berbagai perubahan fisik maupun psikologis yang terjadi pada masa remaja agar remaja dapat menerima perubahan tersebut sehingga dapat terbentuk konsep diri yang positif. 
PENGARUH KONSUMSI LIDAH BUAYA (ALOE VERA) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA PENDERITA HIPERTENSI Purwanto, Joko; Haryuni, Sri; Yunalia, Endang Mei
Nursing Sciences Journal Vol 5, No 1 (2021): April 2021
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/nsj.v5i1.1754

Abstract

Salah satu penyakit yang sering terjadi pada lansia yaitu hipertensi. Penyakit hipertensi ini dapat menimbulkan terjadinya berbagai macam komplikasi penyakit. Penanganan hipertensi dapat dilakukan secara farmakologis dan non farmakolgis. Salah satu penatalaksanaan hipertensi secara nonfarmakologis yaitu melalui konsumsi lidah buaya (Aloe vera). Kandungan flavonoid, arginine, dan kalium dapat menurunkan tekanan darah. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsumsi lidah buaya terhadap penurunan tekanan darah pada lansia yan mengalami hipertensi. Penelitian ini merupakan penelitian pre experiment dengan rancangan one group pre test-post test design. Jumlah sampel sebanyak 20 orang dipilih dengan teknik purposive sampling. Hasil analisa data menggunakan uji statistik Wilcoxon, didapatkan nilai mean tekanan darah sistole sebelum konsumsi lidah buaya sebesar 146,75 dan sesudah konsumsi lidah buaya sebesar 125,50 dengan p=0,000  < 0,05. Sedangkan nilai mean tekanan darah diastole sebelum konsumsi sebesar 83,50 dan sesudah konsumsi sebesar 80,00 dengan p=0,003 < 0,05 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima, artinya terdapat pengaruh konsumsi lidah buaya terhadap penurunan tekanan darah pada lansia yang mengalami hipertensi. Konsumsi lidah buaya ini dapat digunakan sebagai alternative terapi nonfarmakologis untuk menurunkan tekanan daraha pada lansia yang mengalami hipertensi. Kata kunci: Hipertensi, lansia, lidah buaya
PEMANFAATAN BAHAN PANGAN OKRA SEBAGAI PENDAMPING TERAPI PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE II Nurseskasatmata, Satria Eureka; Agnes, Yeni Lufiana Novita; Suharto, Idola Perdana Sulistyoning; Etika, Arif Nurma; Sulistyawati, Wiwin; Yunalia, Endang Mei
Jurnal Abdi Masyarakat Vol 4, No 2 (2021): Jurnal Abdi Masyarakat Mei 2021
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jaim.v4i2.1787

Abstract

Covid-19 ini bisa menyerang hampir seluruh kalangan usia, namun demikian data yang ada saat ini menunjukkan bahwa kelompok usia lanjut dan orang yang mempunyai riwayat penyakit kronis khususnya diabetes. Penatalaksanaan diabetes melitus  dapat dilakukan dengan pengelolaan diet, exercise, dan pendidikan kesehatan. Penatalaksanaan farmakologi  dengan obat oral antidiabetes dan insulin. Terdapatnya pembatasan sosial di masa pandemi Covid-19 sehingga mempengaruhi pelayanan kesehatan untuk pasien diabetes, oleh karena itu perlu diberikan terapi komplementer. Salah satu terapi komplementer yang ideal untuk pasien diabetes adalah buah okra (Abelmoschus esculentus), karena memiliki indeks glikemik yang rendah. Penyuluhan tentang pemanfaatan Okra dalam membantu kestabilan gula darah pada pasien diabetes secara mandiri oleh masyarakat. Adapun hasil dari penyuluhan ini masyarakat memiliki ketertarikan dan motivasi yang tinggi untuk memakai bahan pangan Okra masuk kedalam menu dietnya
PEMBERIAN PSIKOEDUKASI SEBAGAI UPAYA PENATALAKSANAAN ANSIETAS PADA LANSIA DENGAN DIABETES MELITUS TIPE-II Yunalia, Endang Mei; Soeharto, Idola Perdana Sulistyoning; Nurseskasatmata, Satria Eureka; Sulistyawati, Wiwin; Etika, Arif Nurma
Jurnal Abdi Masyarakat Vol 4, No 2 (2021): Jurnal Abdi Masyarakat Mei 2021
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jaim.v4i2.1746

Abstract

ABSTRACTThe incidence of Diabetes Mellitus in the elderly in Indonesia is increasing. Diabetes mellitus is a chronic disease that can cause various physiological and psychological impacts on the elderly. One of the psychological effects of chronic disease is anxiety. The solution that can be given to overcome anxiety is to provide Psychoeducation. This community service activity aims to provide Psychoeducation to the elderly with Diabetes Mellitus to reduce the level of anxiety that occurs in the elderly. The method in this community service activity is to use problem methods, management practices and management practices as a form of Psychoeducation application. The group of 15 elderly who received psychoeducation was proven to have decreased anxiety levels and the elderly had the ability to control the anxiety who reported it. Psychoeducation is an alternative solution that can be given to elderly people with chronic diseases who experience anxiety.Keywords:Anxiety, elderly, psychoeducationABSTRAKAngka kejadian Diabetes Melitus pada lansia di Indonesia semakin meningkat. Diabetes melitus merupakan penyakit kronis yang dapat mengakibatkan berbagai macam dampak biologis ataupun psikologis pada lansia. Salah satu dampak psikologis akibat penyakit kronis yaitu ansietas. Solusi yang dapat diberikan untuk mengatasi ansietas adalah dengan pemberian Psikoedukasi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan memberikan Psikoedukasi pada lansia yang mengalami Diabetes Melitus untuk menurunkan tingkat ansietas yang terjadi pada lansia. Metode yang diterapkan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah dengan menggunakan metode identifikasi masalah, ceramah dan praktik manajemen ansietas sebagai bentuk aplikasi Psikoedukasi. Sejumlah 15 lansia yang mendapatkan Psikoedukasi terbukti mengalami penurunan tingkat ansietas dan lansia memiliki kemampuan untuk mengontrol ansietas yang dialami. Psikoedukasi merupakan salah satu alternatif solusi yang dapat diberikan pada lansia dengan penyakit kronis yang mengalami ansietas.Kata kunci: Ansietas, lansia, psikoedukasi
Betel Leaf Extract’s Effect (Piper Batle Linn) on The Healing Process of Incision Wounds in Rats (Rattus Norvegicus) Suharto, Idola Perdana Sulistyoning; Ramayanti, Eva Dwi; Yunalia, Endang Mei; Ulfa, Novia
JURNAL PENDIDIKAN KEPERAWATAN INDONESIA Vol 7, No 2 (2021): Volume 7, Nomor 2 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpki.v7i2.40359

Abstract

ABSTRACT.Introduction: An incision wound is a wound that is intentionally made by a clean-cut using a sharp object. Betel leaf is a natural ingredient that helps the wound healing process because it has active ingredients such as saponins, tannins, flavonoids, essential oils, and alkaloids. Objectives: The study aimed to determine the effect of betel leaf extract on the healing process of incision wounds in white rats. Methods: This study uses a true experimental research design conducted on white rats. Samples were taken by random sampling and divided into four groups, namely control group (KK) (n = 6), treatment group with a dose of 10% (P1) (n = 6), treatment group with a dose of 15% (P2) (n = 6) and treatment group with a dose of 20% (P3) ( n = 6). Results: The mean of wound’s length in KK=0.78 cm, P1=0.67 cm, P2=0.57 cm, and P3=0.15. Based on the Kruskal Wallis test, p value=0.000(α0.05), there is a significant difference in the wound healing process between the control and treatment groups. Discussion: Betel leaf contains active substances, namely flavonoids, alkaloids, saponins, tannins, and essential oils. The active substance causes the wound’s edges to close faster, so the wound heals faster.ABSTRAKPendahuluan : Luka sayatan adalah luka yang sengaja dibuat dengan sayatan bersih menggunakan benda tajam. Daun sirih merupakan bahan alami yang membantu proses penyembuhan luka, karena memiliki bahan aktif seperti saponin, tanin, flavonoid, minyak atsiri dan alkaloid. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun sirih terhadap proses penyembuhan luka sayatan pada tikus putih. Metode : Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian true eksperimental yang dilakukan pada tikus putih. Sampel diambil secara random sampling dan dibagi menjadi empat kelompok yaitu kelompok kontrol (KK) (n = 6), kelompok perlakuan dengan dosis 10% (P1) (n = 6), kelompok perlakuan dengan dosis 15% ( P2) (n = 6) dan kelompok perlakuan dengan dosis 20% (P3) ( n = 6). Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata panjang luka pada KK=0,78 cm, P1=0,67 cm, P2=0,57 cm, dan P3=0,15. Berdasarkan uji Kruskal Wallis didapatkan nilai p=0,000(α0,05), yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan dalam proses penyembuhan luka antara kelompok kontrol dan perlakuan. Pembahasan : Daun sirih mengandung zat aktif yaitu flavonoid, alkaloid, saponin, tanin, dan minyak atsiri. Zat aktif tersebut menyebabkan tepi luka lebih cepat menutup, sehingga luka lebih cepat sembuh.
Late Adolescent Emotional Intelligence Analysis Based on Gender Endang Mei Yunalia; Arif Nurma Etika
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 8, No 4 (2020): November 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.8.4.2020.477-484

Abstract

Changes in psychological aspects that on adolescents can affect the formation of positive or negative behavior. The ability of adolescents to express feelings and manage emotions appropriately is the role of emotional intelligence.emotional intelligence inmale and female adolescents has different characteristics. This research was conducted to knowingthe relationship between emotional intelligence and gender in late adolescents.this research is a correlational analytic study conducted on 191 respondents who were selected using simple random saling method on Faculty of Health Sciences, Kadiri University students. Emotional intelligence data obtained from respondents using Emotional intelligence questionnaire adapted from Goleman theory. Data processed using correlation coefficient contingency test. The result was Sig value = 0,231 < 0,05 its mean any correlation about emotional intelligence and gender in late adolescents. The results of this study are used as information for nurses, adolescents and parents.
Reduction of Aggressive Behavior Levels in Adolescent Adolescents with Emotional Regulation Therapy Endang Mei Yunalia; Idola Perdana Sulistyoning Suharto
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 8, No 3 (2020): Agustus 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.8.3.2020.361-368

Abstract

Aggressive behavior is a behavior disorder especially if it occurs repeatedly and persists for at least 6 months. Aggressive behavior occurs because adolescent express negative emotions in an inappropriate way. The solution to help adolescent to be able to express emotions appropriately is with emotion regulation therapy. The purpose of this study was to determine the effectiveness of emotional regulation therapy on the level of aggressive behavior in young men. This research is a Quasy experimental study using one group pre-post test design with control design. The population in this study was all young men with "X" high school. A sample of 48 respondents were selected using purposive sampling which was divided into 24 respondents in the intervention group and 24 respondents in the control group. The statistical test used is the Wilcoxon Signed Ranks Test. Statistical test results show that p = 0,000 (p-value <0.05), which means that there is an influence of emotional regulation therapy on aggressive behavior in young men with aggressive behavior so that it proves a decrease in the level of aggressive behavior in young men. Based on the results of this study it can be seen that emotional regulation therapy is one way that can be given to adolescents to reduce the level of aggressive behavior in adolescents through efforts to control negative emotions.
Efektivitas Terapi Kelompok Assertiveness Training terhadap Kemampuan Komunikasi Asertif pada Remaja dengan Perilaku Agresif Endang Mei Yunalia; Arif Nurma Etika
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 7, No 3 (2019): November 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.617 KB) | DOI: 10.26714/jkj.7.3.2019.229-236

Abstract

Komunikasi merupakan dasar dari seluruh kegiatan interaksi sosial dalam kehidupan sehari – hari. Salah satu tujuan komunikasi adalah untuk meyampaikan keinginan dan perasaan pada orang lain, dimana dalam menyampaikan keinginan dan perasaan hendaknya penting untuk tetap memperhatikan hak orang lain atau yang disebut juga dengan komunikasi asertif. Kurangnya kemampuan remaja dalam melakukan komunikasi asertif menyebabkan tingginya kejadian perilaku agresif pada remaja. Kemampuan komunikasi asertif dapat ditingkatkan dengan memberikan terapi kelompok Asssertiveness Training. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas terapi kelompok Assertiveness Training terhadap kemampuan komunikasi asertif pada remaja dengan perilaku agresif. Penelitian ini merupakan penelitian Quasy Eksperimental menggunakan rancangan one group pre – post test with kontrol design. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja dengan perilaku agresif. Sampel berjumlah 36 responden yang dipilih menggunakan purposive sampling yang terbagi dalam 2 kelompok yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Uji statistik yang digunakan adalah Wilcoxon Signed Ranks Test. Hasil uji statistik menunjukkan p=0,004 (p-value<0,05), yang berarti terdapat pengaruh terapi kelompok Asssertiveness Training terhadap kemampuan komunikasi asertif pada remaja dengan perilaku agresif. Kata kunci: assertiveness training, komunikasi asertif, perilaku agresif, remaja EFFECTIVENESS OF ASSERTIVENESS TRAINING GROUP THERAPY ON ASSERTIVENESS COMMUNICATION SKILLS IN ADOLESCENTS WITH AGGRESSIVE BEHAVIOUR ABSTRACTCommunication is the basis of social interaction activities. One of the  communication goals is to convey the wishes and feelings of others, where in conveying the desires and feelings it should be important to pay attention to the rights of others, this is also called assertive communication. The high incidence of aggressive behavior in adolescents one of which is caused by the lack of ability of adolescents in assertive communication. Assertive communication skills can be improved by providing Assertiveness Training group therapy. Research objectives to determine the effectiveness of Assertiveness Training group therapy on assertive communication skills in adolescents with aggressive behavior. This study use Quasy Experimental, one group pre – post test with kontrol design. The population in this study is adolescents with aggressive behavior. A sample of 36 respondents were selected using purposive sampling which is divided into 2 groups namely the intervention group and a control group. Data analysis using  Wilcoxon Signed Ranks Test. The eresults showed that p=0,004 (p-value<0,05), it  means there is an influence of Assertiveness Training group therapy on assertive communication skills in adolescents with aggressive behavior.  Keywords: assertiveness training, assertiveness communication, aggressive bahavior, adolescents