ANDI KHAERUNI
Universitas Haluoleo, Kendari 93232

Published : 18 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Pupuk Organik Plus “Biofresh” Solusi Untuk Meningkatkan Produksi dan Ketahanan Tanaman Kedelai Terhadap Penyakit Di Lahan Marjinal Ultisol Khaeruni, Andi; Sutariati, Gusti Ayu Kade; Wijayanto, Teguh; Satrah, Vit Neru
PROSIDING SEMINAR NASIONAL AGRIBISNIS PROSIDING SEMINAR NASIONAL SWASEMBADA PANGAN (Indonesia Menuju Swasembada Pangan dalam Tiga Tahun Ke
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.501 KB) | DOI: 10.37149/3122

Abstract

Tanaman kedelai merupakan sumber protein nabati utama bagi masyarakat Indonesia sehingga memiliki nilai ekonomi yang penting dan strategis. Kebutuhan kedelai Indonesia sebagian besar (60%) masih dipenuhi oleh kedelai import, oleh karena perlu usaha yang keras untuk meningkatkan produktifitas kedelai baik secara intensifikasi maupun ekstensifikasi. Pengenbangan tanaman kedelai di luar Pulau Jawa, termasuk di Sulawesi Tenggara umumnya diusahakan di lahan kering yang tidak difasilitasi dengan irigasi, pada umumnya ditempati oleh tanah yang bereaksi masam, serta miskin hara dan bahan organik dengan kemampuan air yang sangat rendah, sehingga perkembangan perakaran tanaman sangat terbatas dan air hujan cepat hilang dari tanah. Sehubungan dengan hal tersebut, diperlukan suatu teknologi yang dapat memperdalam dan mempelebar jelajah akar serta mampu menyimpan air lebih lama. Teknologi budidaya terpadu yang berbasis biofertilizer dan bahan organik merupakan salah satu teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk maksud tersebut. ―BIOFRESH‖ merupakan salah satu produk biofertilizer yang telah dikembangkan di Jurusan Agroteknologi FP-UHO, produk ini berbahan aktif mikroba rizobakteri indigenos tanah ultisol. Penggunaan ―BIOFRESH‖ di tanah ultisol mampu meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai, serta meningkatkan ketahanan terhadap penyakit tular tanah. Pemberian biofertilizer Biofresh 10 g pertanaman mampu mengurangi penggunaan pupuk anorganik N,P, dan K sebanyak 40-60%, memiliki efektifitas yang lebih baik dari fungisida mankozeb dalam mengendalikan penyakit busuk batang Rhizoctonia. Penambahan bahan organic sebanyak 2 ton per Ha semakin meningkatkan efektifitas Biofertilizer ―Biofresh‖ dalam meningkatkan pertumbuhan, hasil panen dan ketahanan terhadap penyakit tular tanah.
KAJIAN TEKNIK BIO-INVIGORASI BENIH DAN LEISA UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN PADI GOGO LOKAL PADA SKALA RUMAH KASA Wangadi, Sri; Kade Sutariati, Gusti Ayu; Khaeruni, Andi
Berkala Penelitian Agronomi Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (818.802 KB) | DOI: 10.33772/bpa.v6i2.7061

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efektivitas bio-invigorasi benih dan LEISA terhadap peningkatan pertumbuhan dan hasil tanaman padi gogo lokal. Penelitian di laksanakan di Laboratorium Agroteknologi dan di Rumah Kasa Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo mulai Bulan Juli 2015 sampai Bulan Februari 2016. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pola faktorial yang terdiri dua faktor. Faktor pertama yaitu bio-invigorasi  yang terdiri dari kontrol (tanpa aplikasi bio-invigorasi), serbuk bata merah + Bacillus sp. CKD061 dan serbuk arang sekam + Bacillus sp. CKD061. Sementara faktor kedua adalah LEISA yang terdiri dari kontrol (tanpa aplikasi pupuk organik plus dan anorganik), pupuk organik plus dosis  full, pupuk anorganik dosis full, pupuk organik plus dosis full + pupuk anorganik dosis full, pupuk organik plus dosis full + ½ dosis pupuk anorganik serta pupuk organik plus dosis full + ¼ dosis pupuk anorganik. Perlakuan yang diuji sebanyak 18 kombinasi percobaan dan setiap perlakuan diulang 3 kali sehingga terdapat  54 unit percobaan. Setiap unit percobaan terdapat 5 polibeg sehingga keseluruhan terdapat 270 polibeg. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan metode analisis ragam  dan dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan jika perlakuan berpengaruh nyata pada α 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi perlakuan bio-invigorasi  benih dan LEISA menggunakan serbuk bata merah atau arang sekam yang dikombinasikan dengan pupuk organik plus dosis 2 ton ha-1 +  pupuk anorganik dengan dosis 200 kg ha-1 Urea, 150 kg ha-1 SP36 dan 100 kg ha-1KCL memberikan peningkatan tinggi tanaman umur  6 dan 12 MST, jumlah daun 8-14 MST, luas daun 6-12 MST dan jumlah anakan 6 dan 10 MST, yang lebih baik namun tidak berbeda nyata dengan perlakuan lainnya kecuali dengan kontrol, sementara itu, untuk pengaruhnya secara mandiri,  bio-invigorasi  benih serbuk bata merah + Bacillus sp. CKD061 atau serbuk arang sekam + Bacillus sp. CKD061 memberikan hasil  yang lebih baik dibandingkan dengan kontrol, dan untuk LEISA, (semua perlakuan yang diuji kecuali kontrol) memberikan efek yang sama dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil padi gogo. Kata Kunci: Rizobakteri, Bio-Invigorasi benih, LEISA, Padi gogo
PENGARUH KONSENTRASI KAYU SECANG (Caesalpinia sappan L.) TERHADAP TOTAL MIKROBA, PH DAN ORGANOLEPTIK DAGING AYAM Radhiansyah, Muhammad; ansharullah, ansharullah; khaeruni, andi
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 3, No 3 (2018): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.9 KB) | DOI: 10.33772/jstp.v3i3.4433

Abstract

ABSTRACT This study aimed to determine the effect of sappan wood concentration (Caesalpinia Sappan L.) and storage time to totalmicrobe, pH and organoleptic of chicken meat. The results showed that the interaction between the concentration of boiledwater of sappan wood and storage time did not significantly affect the organoleptic of chicken meat. The treatment of boiledsappan wood water able to inhibit the development of microbes to the value of TPC below the value of Total Plate Count(TPC) SNI. The time of storage affects the microbial TPC value and pH of chicken meat. The treatment of boiled sappanwood water independently had very significant effect on the color and aroma. While the treatment of storage time only wassignificantly effect on the aroma of chicken meat. The best treatment of this study on total microbe and pH value was S3T1sample (30% boiled sappan wood water treatment at 6 hours storage) with TPC value of 7.6 x 102 cfu/g and pHapproximately 6.16. The best treatment of organoleptic values of color was S0 sample without the addition of sappan wood(S0). Keywords: Sappan wood, Chicken meat, Total microbes, pH, Organoleptic. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi kayu secang (Caesalpinia Sappan L.) dan lamapenyimpanan terhadap total mikroba, pH dan organoleptik daging ayam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa interaksiantara konsentrasi air rebusan kayu secang dan lama penyimpanan tidak berpengaruh nyata terhadap organoleptik dagingayam. Perlakuan air rebusan kayu secang mampu menghambat perkembangan mikroba sampai pada nilai ALT dibawahnilai ALT SNI. Lama penyimpanan berpengaruh terhadap nilai ALT mikroba dan pH daging ayam. Perlakuan air rebusankayu secang secara mandiri berpengaruh sangat nyata terhadap warna dan aroma. Sedangkan perlakuan lamapenyimpanan hanya berpengaruh nyata terhadap aroma daging ayam. Perlakuan yang memberikan hasil terbaik padapenelitian ini terhadap total mikroba dan nilai pH adalah perlakuan air rebusan kayu secang 30% pada penyimpanan 6 jam(S3T1) dengan nilai ALT 7.6 x 102 cfu/g dan nilai pH 6.16. Perlakuan terbaik terhadap nilai organoleptik warna adalah padaperlakuan tanpa kayu secang (S0). Kata kunci: Kayu secang, Daging ayam, Total mikroba, Nilai pH, Organoleptik. 
KAJIAN HASIL PENILAIAN ORGANOLEPTIK PRODUK TAHU YANG DIBUAT DENGAN MENGGUNAKAN KOAGULAN BAKTERI ASAM LAKTAT (BAL) Wati, Dina; Wahyuni, Sri; Khaeruni, Andi
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 2, No 6 (2017): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.805 KB) | DOI: 10.33772/jstp.v2i6.3866

Abstract

ABSTRACT  The purpose of this study was to analyze the effect of the addition of lactic acid bacteria isolates (UM 1.4 A)originating from wikau maombo product on the organoleptik assessment (color, aroma, taste, and texture) of atofu. This study used a completely randomized design (CRD) of one factor with three treatments, ie. 2% lactic acidbacteria, 3% lactic acid bacteria, and 4% lactic acid bacteria. The best result for organoleptic assessment wasobtained by the sample with 4% lactic acid bacteria with with favorite rating scores of color, aroma, taste, andtexture reached 2.813 (slightly like), 3.080 (like), 4.387 (like), and 3.507 (like), respectively.   Keywords: Soy, tofu, Lactic Acid Bacteria, wikau maombo.  ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan isolat BAL (UM1.4A) asal produk wikaumaombo terhadap karakteristik penilaian organoleptik yang meliputi warna, aroma, rasa dan tekstur pada produktahu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan penambahan starter BALyaitu penambahan BAL 2%, penambahan BAL 3% dan penambahan BAL 4%. Perlakuan penambahan BAL 4%merupakan perlakuan yang paling disukai panelis dengan skor penilaian kesukaan terhadap warna sebesar2,813 (agak suka), aroma sebesar 3,080 (suka), rasa sebesar 4,387 (suka) dan tekstur sebesar 3,507 (suka).Sehingga dapat disimpulkan bahwa produk tahu dengan perlakuan penambahan BAL 4% dapat diterima dandisukai oleh panelis. Kata kunci: Kedelai, tahu, Bakteri Asam Laktat, wikau maombo.
PENGUJIAN SIFAT AMILOLITIK DAN PROTEOLITIK DARI ISOLAT BAKTERI ASAM LAKTAT (BAL) HASIL FERMENTASI AIR CUCIAN BERAS MERAH (Oryza nivara) KULTIVAR WAKAWONDU Adnan, Nur Sakinah; Wahyuni, Sri; Khaeruni, Andi
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 2, No 5 (2017): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.909 KB) | DOI: 10.33772/jstp.v2i5.3736

Abstract

ABSTRACT  Brown rice (Oryza nivara) has high carbohydrate content. The high carbohydrate content is potential source of Lactic AcidBacteria (BAL). This research aimed to get LAB isolate and to determine the characteristic properties of amylolytic andproteolytic of LAB from fermentation of red rice washing water. This research used experimental design consisted ofcharacteristic properties test of amylolytic and proteolytic through clear zone measurement. Ten isolates of BAL have beenobtained by isolation from fermentation of red rice washing water. Characteristics properties of amylolytic and proteolytic ofBAL from fermentation of red rice washing water was obtained eight positive BAL isolates against starch hydrolysis test andseven positive BAL isolates on casein hydrolysis test. So it can be concluded that LAB from fermentation of red rice washingwater can produce enzyme amylase and protease with clear zone diameter of 3.15 mm and 3.30 mm, respectively. Keywords: Red rice, carbohydrates, LAB, amylolitic, proteolitic. ABSTRAK Beras merah (Oryza nivara) memiliki kandungan karbohidrat yang cukup tinggi. Kandungan karbohidrat yang cukup tinggi iniadalah potensial sebagai sumber bakteri asam laktat (BAL). Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh isolat BAL danmenentukan karakteristik sifat amilolitik dan proteolitik BAL dari fermentasi air cucian beras merah. Penelitian inimenggunakan desain penelitian eksperimen yang terdiri dari uji karakteristik sifat amilolitik dan proteolitik melaluipengukuran zona beningnya. 10 isolat BAL telah diperoleh hasil isolasi dari fermentasi air cucian beras merah. Karakteristiksifat amilolitik dan proteolitik BAL asal fermentasi air cucian beras merah diperoleh 8 isolat BAL positif terhadap uji hidrolisispati dan 7 isolat BAL positif terhadap uji hidrolisis kasein. Sehingga dapat disimpulkan bahwa BAL hasil fermentasi air cucianberas merah dapat menghasilkan enzim amilase dan protease dengan diameter zona bening berturut-turut sebesar 3,15 mmdan 3,30 mm.  Kata kunci: Beras merah, karbohidrat, BAL, amilolitik, proteolitik.
PENILAIAN SENSORIK EKSTRAK KULIT PISANG RAJA (Musa Paradisiaca Var. Raja) SEBAGAI PENGAWET ALAMI BAKSO SAPI Saputra, Anang Andrianto; Wahyuni, Sri; Khaeruni, Andi
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 2, No 6 (2017): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (516.982 KB) | DOI: 10.33772/jstp.v2i6.3865

Abstract

ABSTRACT  The objective of this research was to evaluate the effect of storage duration interaction and concentration of banana peelextract on organoleptic assessment (color, aroma, and texture) and total microbes in beef meatballs. This research used acompletely randomized design (CRD) of two factors. The first factor was the duration of storage comprised of three levels,i.e. 0 day (T0), 1 day (T1), and 2 days (T2). Meanwhile, the second factor was the concentration of banana peel extractcomprised of three levels, namely 0% concentration (C0), 15% concentration (C1), and 30% concentration (C2).Observational variables were organoleptic assessment, which included color, aroma, texture, and storage capacity aftertreatment based on calculation result of total plate count (TPC). The best result for organoleptic assessment was obtained bythe sample with 0-day storage and no addition of banana peel extract (T0C0). Meanwhile, the best result for TPC wasobtained by the sample with 1-day storage 30% concentration of banana peel extract (T1C2). The increased duration ofstorage reduced the panelist preference of the beef meatballs and increased the total microbes. Keywords: Meatballs, preservatives, banana peel extracts, storage duration. ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh interaksi lama penyimpanan dan konsentrasi ekstrak kulit pisangraja terhadap uji organoleptik (warna, aroma dan tekstur) dan total mikroba pada bakso sapi. Penelitian ini menggunakanmetode Rancangan Acak Lengkap Faktorial 2 Faktor. Faktor Pertama adalah lama penyimpanan yang terdiri dari tiga tarafyaitu 0 hari (T0), 1 hari (T1) dan2 hari (T2), factor kedua yaitu perlakuan ekstrak kulit pisang raja yang terdiri atas tiga tarafyaitu konsentrasi 0% (C0), konsentrasi 15 %(C1), dan konsentrasi 30%(C2). Variabel pengamatan yaitu uji organoleptik yangmeliputi warna, aroma, tekstur dan daya simpan setelah perlakuan berdasarkan hasil perhitungan jumlah total plate count(TPC). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan lama penyimpanan 0 hari dengan tanpa penambahan ekstrak kulitpisang raja (T0C0) merupakan perlakuan terbaik untuk uji organoleptik(warna, aroma dan tekstur) dan perlakuan lamapenyimpanan 1 hari dengan panambahan ekstrak kulit pisang raja 30% (T1C2) merupakan perlakuan terbaik untuk uji TotalPlate Count (TPC). Semakin lama penyimpanan maka semakin menurun kesukaan panelis terhadap bakso sapi dansemakin bertambahnya total mikroba pada bakso sapi. Kata kunci: Bakso, pengawet, ekstrak kulit pisang, lama penyimpanan.
PENGARUH MODIFIKASI TERHADAP KARAKTERISTIK TEPUNG GADUNG (Dioscorea hipida Dennts.) TERMODIFIKASI : STUDI KEPUSTAKAAN Maulidah, Hikmah; Wahyuni, Sri; Khaeruni, Andi
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 4, No 3 (2019): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (557.995 KB) | DOI: 10.33772/jstp.v4i3.7192

Abstract

ABSTRACT                     This review aimed to investigate the effect of the modification of the dioscoreas flour on the characteristics of the produced dioscoreas flour. In addition, this review also aimed to determine the composition of dioscoreas flour starch. Modification process of dioscoreas flour was done to improve the characteristics of flour produced. Modified dioscoreas flour also produced better flour properties than ordinary dioscoreas flour. The modification process can be done in several ways including through fermentation modification and using acid. The results of the review showed that the modification process (fermentation) was proven to improve the characteristics of dioscoreas flour better than using acid. Modified dioscoreas flour has the potential to substitute wheat flour in food processing. Keywords:Diocoreas flour, modification, characteristics of gadung flour. ABSTRAKReview ini bertujuan untuk melihat pengaruh perlakuan modifikasi tepung gadung terhadap karakteristik tepung gadung yang dihasilkan. Selain itu, review ini juga bertujuan untuk mengetahui komposisi pati tepung gadung. Proses modifikasi tepung gadung dilakukan untuk memperbaiki karakteristik tepung yang dihasilkan. Tepung gadung termodifikasi juga menghasilkan sifat tepung yang lebih baik dari tepung gadung biasa. Proses modifikasi dapat dilakukan melalui beberapa cara diantaranya adalah melalui modifikasi secara fermentasi dan menggunakan asam. Hasil review menunjukkan bahwa proses modifikasi dengan cara fermentasi terbukti dapat memperbaiki karakteristik tepung gadung lebih baik daripada menggunakan asam.Tepung gadung termodifikasi memiliki potensi untuk mensubtitusi tepung terigu pada pengolahan pangan. Kata kunci: Tepung gadung, modifikasi, karakteristik tepung gadung.  
PENGARUH MODIFIKASI TERHADAP KARAKTERISTIK TEPUNG GADUNG TERMODIFIKASI : STUDI KEPUSTAKAAN Sidupa, Heron Elsa; Wahyuni, Sri; Khaeruni, Andi
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 4, No 2 (2019): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (574.387 KB) | DOI: 10.33772/jstp.v4i2.7124

Abstract

ABSTRACT                     This study aimed to review the effect of the gadung flour modification on its characteristics. In addition, this review also aimed to determine the composition of gadung flour starch. Modification process of gadung flour is done to improve the characteristics of flour produced. Modified gadung flour also has better flour properties than the ordinary gadung flour. The modification process can be done in several ways such as using acid or through fermentation. The review results show that the modification process by fermentation is proven to better improve the characteristics of gadung flour than using acid, including improvement of chemical composition and the characteristics of gadung flour. Modified gadung flour has the potential to substitute wheat flour in food processing to reduce food dependence on flour. Keywords:Gadung flour, modification, characteristics of gadung flour. ABSTRAKReview ini bertujuan untuk melihat pengaruh perlakuan modifikasi tepung gadung terhadap karakteristik tepung gadung yang dihasilkan. Selain itu, review ini juga bertujuan untuk mengetahui komposisi pati tepung gadung. Proses modifikasi tepung gadung dilakukan untuk untuk memperbaiki karakteristik tepung yang dihasilkan. Tepung gadung termodifikasi juga menghasilkan sifat tepung yang lebih baik dari tepung gadung biasa. Proses modifikasi dapat dilakukan melalui beberapa cara diantaranya adalah melalui modifikasi secara fermentasi dan menggunakan asam. Hasil review menunjukkan bahwa proses modifikasi dengan cara fermentasi terbukti dapat memperbaiki karakteristik tepung gadung lebih baik daripada menggunakan asam, diantaranya adalah perbaikan komposisi kimia serta perbaikan karakteristik tepung gadung. Tepung gadung termodifikasi memiliki potensi untuk mensubtitusi tepung terigu pada pengolahan pangan sehingga mengurangi ketergantungan pangan terhadap terigu. Kata kunci: Tepung gadung, modifikasi, karakteristik tepung gadung. 
Pengaruh Modifikasi terhadap Karakteristik Kimia Tepung Sagu Termodifikasi : Studi Kepustakaan Rahmawati, Sitti; Wahyuni, Sri; Khaeruni, Andi
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 4, No 2 (2019): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (523.054 KB) | DOI: 10.33772/jstp.v4i2.7129

Abstract

ABSTRACT                     This study aimed to review the effect of the sago flour modification on its characteristics. In addition, this review also aimed to determine the composition of sago flour starch. Modification process of sago flour is done to improve the characteristics of flour produced. Modified sago flour also has better flour properties than the ordinary sago flour. The modification process can be done in several ways such as using acid or through fermentation. The review results show that the modification process by fermentation is proven to better improve the characteristics of sago flour than using acid, including improvement of chemical composition and the characteristics of sago flour. Modified sago flour has the potential to substitute wheat flour in food processing to reduce food dependence on flour. Keywords:Sago flour, modification, characteristics of sago flour. ABSTRAKReview ini bertujuan untuk menelaah pengaruh perlakuan modifikasi tepung sagu terhadap karakteristik tepung sagu yang dihasilkan. Selain itu, review ini juga bertujuan untuk mengetahui komposisi pati tepung sagu. Proses modifikasi tepung sagu dilakukan untuk untuk memperbaiki karakteristik tepung yang dihasilkan. Tepung sagu termodifikasi juga menghasilkan sifat tepung yang lebih baik dari tepung sagu biasa. Proses modifikasi dapat dilakukan melalui beberapa cara diantaranya adalah melalui modifikasi secara fermentasi dan menggunakan asam. Hasil review menunjukkan bahwa proses modifikasi dengan cara fermentasi terbukti dapat memperbaiki karakteristik tepung sagu lebih baik daripada menggunakan asam, diantaranya adalah perbaikan komposisi kimia serta perbaikan karakteristik tepung sagu. Tepung sagu termodifikasi memiliki potensi untuk mensubtitusi tepung terigu pada pengolahan pangan sehingga mengurangi ketergantungan pangan terhadap terigu. Kata kunci: Tepung sagu, modifikasi, karakteristik sagu.
PENGARUH MODIFIKASI TERHADAP KARAKTERISTIK TEPUNG OPA (Dioscorea esculenta L.) TERMODIFIKASI : STUDI KEPUSTAKAAN Fahmiyasin, Muhammad; Wahyuni, Sri; Khaeruni, Andi
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 4, No 3 (2019): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (535.982 KB) | DOI: 10.33772/jstp.v4i3.7191

Abstract

ABSTRACT                     This review aimed to investigate the effect of the modification of the yam flour on the characteristics of the produced yam flour. In addition, this review also aimed to determine the composition of yam flour starch. Modification process of Yam flour was done to improve the characteristics of flour produced. Modified yam flour also produced better flour properties than ordinary yam flour. The modification process can be done in several ways including through fermentation modification and using acid. The results of the review showed that the modification process (fermentation) was proven to improve the characteristics of yam flour better than using acid. Modified yam flour had the potential to substitute wheat flour in food processing. Keywords: yam flour, modification, characteristics of yam flour. ABSTRAKReview ini bertujuan untuk melihat pengaruh perlakuan modifikasi tepung opa terhadap karakteristik tepung opa yang dihasilkan. Selain itu, review ini juga bertujuan untuk mengetahui komposisi pati tepung opa. Proses modifikasi tepung opa dilakukan untuk untuk memperbaiki karakteristik tepung yang dihasilkan. Tepung opa termodifikasi juga menghasilkan sifat tepung yang lebih baik dari tepung opa biasa. Proses modifikasi dapat dilakukan melalui beberapa cara diantaranya adalah melalui modifikasi secara fermentasi dan menggunakan asam. Hasil review menunjukkan bahwa proses modifikasi dengan fermentasi terbukti dapat memperbaiki karakteristik tepung opa lebih baik daripada menggunakan asam. Tepung opa termodifikasi memiliki potensi untuk mensubtitusi tepung terigu pada pengolahan pangan. Kata kunci: Tepung opa, modifikasi, karakteristik tepung opa.