Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Gambaran Gangguan Muskoloskeletal pada Perawat Zifriyanthi Minanda Putri; Ilfa Khairina; Randy Refnandes
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol 20, No 2 (2020): Juli
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.08 KB) | DOI: 10.33087/jiubj.v20i2.787

Abstract

Most of the health workers are nursing staff, nursing profession demands high physical activity ranks second after industrial workers. Musculoskeletal disorders often occur in health workers, nurses have a higher risk of experiencing the disorder. Musculoskeletal disorders are disorders that occur in the muscles, bones, tendons, blood vessels, nervous system, and other soft tissues. The purpose of this study was to determine the picture of musculoskeletal disorders in nurses in General Hospital. Dr. M. Djamil Padang. Research Methods: The method used in this research is descriptive. The number of samples in this study were 132 people. The sample selection in this study was the proportional random sampling method. The results showed that more than half (81.1%) nurses experienced musculoskeletal disorders. Musculoskeletal disorders complained of body parts: shoulders 49.2%, neck and lower back 41.7%, and upper back 32.6%. It is expected that nurses can identify the incidence of musculoskeletal disorders due to work and immediately report to management for further prevention.
Sistem Pakar Berbasis Web Menggunakan Metode Forward Chaining Untuk Mendiagnosa Penyakit Pulpa Dan Periapikal Irfan Mahendra; Fadhilah Fadhilah; Ilfa Khairina
JATISI (Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi) Vol 5 No 2 (2019): JATISI
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) STMIK Global Informatika MDP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.091 KB) | DOI: 10.35957/jatisi.v5i2.138

Abstract

Pulp and periacal disease is happening in Indonesia. This is because knowledge and people awarness to take care their dental health is in low level, so that a few of people in Indonesia do not know types, symptoms, and the solution, how to resolve the problem. Altough pulp and periacal disease have a bad impact like the patient's quality of life. Besides the cost of expensive dental care and have an impact on a person's overall health, such as can cause catastrophic diseases such as stroke, heart desease, and kidney. Based on these conditions, very important to make a web-based expert system to diagnose this problem with forward chaining methode. The expert system is created using Dreamweaver C56, PHP, CSS, and MySQL. Through this system application, people will find out the information and get consultations about pulp and periapical disease easily and quickly, so that it can be dealt with quickly and correctly.
PEMANFAATAN MAKANAN TAMBAHAN BERBASIS DIVERSIFIKASI DADIAH PADA IBU HAMIL DAN PELATIHAN PEMANTAUAN STATUS GIZI PADA PETUGAS KESEHATAN Susmiati Susmiati; Helmizar Helmizar; Asrawati Nurdin; Zifriyanti Minanda Putri; Esthika Ariany Maisa; Yuanita Ananda; Muthamainah Muthamainah; Sidaria Sidaria; Ilfa Khairina
Jurnal Hilirisasi IPTEKS Vol 2 No 4.a (2019)
Publisher : LPPM Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (480.33 KB) | DOI: 10.25077/jhi.v2i4.a.317

Abstract

Stunting adalah kondisi gagal pertumbuhan pada anak balita akibat kekurangan gizi dalam waktu lama terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yang disebabkan oleh banyak faktor seperti kondisi sosial ekonomi, gizi ibu saat hamil, kesakitan pada bayi dan kurangnya asupan gizi bayi. Stunting akan mengakibatkan anak mengalami keterlambatan dalam pertumbuhan dan perkembangan otak, beresiko mengidap penyakit metabolik dan degeneratif dikemudian hari. Salah satu program lokal berbasis masyarakat yang mungkin dilakukan adalah pemberian makanan tambahan pada ibu hamil yang merupakan usaha peningkatan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan. Salah satu makanan yang sangat tinggi nilai gizi baik protein, lemak dan probiotiknya yang mudah didapatkan di daerah Lintau Buo adalah dadiah. Pemberian makanan tambahan ini tidak efektif bila tidak diikuti dengan pemantauan tumbuh kembang oleh petugas kesehatan. Untuk itu perlu dilakukan peningkatan pengetahuan ibu hamil tentang PMT dan peningkatan pengetahuan petugas tentang pemantauan tumbuh kembang bayi dan anak. Pengabdian berupa penyuluhan tentang pemanfaatan pemberian makanan tambahan berbasis dadiah pada ibu hamil serta pelatihan pemantauan tumbuh kembang pada petugas kesehatan di Nagari tanjung bonai Lintau Buo Utara Kabupaten Tanah datar yang terkenal sebagai penghasil dadiah yang tinggi kandungan bakteri asam laktat. Sasaran Pengabdian masyarakat ini adalah ibu hamil dan petugas kesehatan di wilayah Lintau Buo Utara. Metode pelaksanaan program ini terdiri dari beberapa tahapan yaitu tahap persiapan berupa persiapan izin lokasi, pembuatan modul penyuluhan. Tahap kedua yaitu pelaksanaan penyuluhan atau desiminasi ilmu dan peragaan pemantauan tumbuh kembang bayi dan anak. Tahap ketiga adalah tahap evaluasi terhadap kegiatan yang dilakukan. Dari kegiatan ini memberi nilai tambah pengetahuan ibu hamil dan petugas kesehatan sehingga diharapkan angka kejadian stunting dapat ditekan.
Perbandingan Kualitas Hidup Berdasarkan Status Gizi Pada Remaja Susmiati Susmiati; Ilfa Khairina; Hanny Oktavia Rahayu
Ners Jurnal Keperawatan Vol 15, No 1 (2019)
Publisher : Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (714.642 KB) | DOI: 10.25077/njk.15.1.48-53.2019

Abstract

Masalah status gizi di dunia meningkat setiap tahunnya. Indonesia menempati ke-108 di dunia dengan kasus status gizi tidak normal terbanyak. Pada Tahun 2013 terdapat 1,6% remaja dengan obesitas di Indonesia, dan  obesitas di Sumatera Barat terdapat 7,9%. Remaja obesitas cendrung memiliki kualitas hidup yang buruk. Beberapa masalah mental dapat ditimbulkan oleh kondisi kualitas hidup yang buruk, seperti frustasi, kecemasan, ketakutan, dan khawatir  Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbandingan kualitas hidup pada berbagai status gizi pada remaja. Penelitian ini menggunakan desain penelitian crosssectional study. Sampel penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI dan XII SMA N 9 Kota Padang  yang berjumlah 245 siswa dan pengambilan sampel menggunakan teknik proportional stratified random sampling.  Penelitian ini menggunakan kuesioner Pediatric Quality Of Life Inventory (PedsQL) Generic Score versi 4.0 dan lembar data untuk menentukan kalsifikasi Indeks Massa Tubuh. Prevalensi angka status gizi tidak normal pada penelitian ini 44,9%. Prevalensi remaja yang memiliki kualitas hidup yang baik sebanyak 140 responden (57,1%). Dari uji t test didapatkan kualitas hidup remaja dengan status gizi normal lebih tinggi secara signifikan dibandingkan remaja dengan status gizi tidak normal dengan nilai (p = 0,000). Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan antara status gizi dengan kualitas hidup pada remaja. Oleh karena itu diharapkan adanya upaya untuk mencegah status gizi tidak normal yang dilakukan oleh perawat untuk memberikan pendidikan kesehatan kepada sekolah.
Literasi Kesehatan Sebagai Upaya Peningkatan Perilaku Kesehatan Remaja Ilfa Khairina; Susmiati Susmiati; Nelwati Nelwati; Dally Rahman
JAPI (Jurnal Akses Pengabdian Indonesia) Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/japi.v7i1.2949

Abstract

Bonus demografi di Indonesia saat ini menjadi tantangan bagi dunia kesehatan di Indonesia. Dimana 16,81% dari populasi usia produktif adalah remaja sehingga perilaku kesehatan remaja menjadi penting untuk diperhatikan agar terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas di Indonesia. Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memiliki tujuan menghasilkan sumberdaya manusia yang berdaya saing dan memiliki kompetensi dalam mendapatkan pekerjaan. Kompetensi dan kemampuan berdaya saing bisa didapatkan oleh siswa yang sehat secara fisik dan psikologis. Tujuan pengabdian masyarakat yaitu peningkatan perilaku kesehatan dalam kegiatan ini berupa promosi dan edukasi menggunakan media booklet bergambar yang disesuaikan dengan tumbuh kembang remaja. Literasi kesehatan merupakan salah satu metode untuk menyampaikan informasi kesehatan kepada para siswi agar perilaku kesehatan dapat diimplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Perilaku kesehatan mencakup sanitasi dan hygiene dan kesehatan reproduksi, kesehatan mental, diet sehat, penggunaan obat-obatan dan minuman beralkohol, merokok, serta aktivitas fisik. Untuk mengevaluasi kegiatan ini, dilakukan pengukuran tingkat pengetahuan remaja mengenai perilaku kesehatan remaja dari tujuh aspek tersebut, sebelum dan sesudah program edukasi diberikan. Hasil pengabdian menunjukan 42 peserta literasi kesehatan yang terlibat dalam kegiatan ini, terdapat peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah kegiatan. Terjadi peningkatan pengetahuan dan pemahaman dari keenam dimensi perilaku kesehatan remaja. Dengan meningkatkan derajat literasi kesehatan remaja diharapkan semakin meningkatkan kesadaran diri remaja untuk menjaga kesehatan, memiliki perilaku kesehatan yang positif agar meminimalkan resiko terhadap penyakit degeneratif, penyakit kronis, penyakit menular, dan permasalahan kesehatan jiwa yang berat.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pengambilan Keputusan Perawat Dalam Ketepatan Triase Di Kota Padang Ilfa Khairina; Hema Malini; Emil Huriani
Indonesian Journal for Health Sciences Vol 2, No 1 (2018): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.803 KB) | DOI: 10.24269/ijhs.v2i1.707

Abstract

Belum adanya pedoman dan sosialisasi mengenai pengisian skala triase 5 level  menimbulkan keragu-raguan bagi perawat triase untuk menentukan skala triase pasien,  sehingga membuat penilaian triase menjadi under triage dan over triage.  Ketidaktepatan pengisian skala triase merupakan langkah awal terjadinya lamanya waktu tunggu, mempengaruhi angka kepuasan, keselamatan pasien\, dan bahkan angka kesakitan dan kematian. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui faktor dominan dalam pengambilan keputusan perawat pelaksana terhadap ketepatan pengisian skala triase di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Kota Padang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif dan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana yang bekerja di Instalasi Gawat Darurat, dan pengambilan sampel dilakukan dengan teknik stratified random sampling. Hasil penelitian didapatkan sebanyak 42,6 % responden adalah perempuan, 62% responden berada pada rentang usia 31-45 tahun, 70,3% responden memiliki masa kerja kurang dari 5 tahun, 81,4% responden memiliki pendidikan diploma keperawatan, dan 53,7% perawat pernah mendapatkan pelatihan gawat darurat. Faktor-faktor pengambilan keputusan membuktikan ada hubungan dengan ketepatan triase kecuali tingkat pendidikan. Faktor lama bekerja merupakan faktor dominan yang berhubungan dengan pengambilan keputusan perawat terhadap ketepatan pengisian skala triase dengan p value 0,012 dan nilai odd ratio 17,856 . Diharapkan pembuat kebijakan dapat membuat kebijakan yaitu dengan adanya kaderisasi keilmuan dari perawat yang berpengalaman kepada perawat baru.
Analisis Tingkat Kepuasan Mahasiswa Profesi Ners Selama Pembelajaran Klinis di Masa Pandemi Covid-19 Sidaria Sidaria; Dewi Murni; Ilfa Khairina; Nelwati Nelwati
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol 22, No 2 (2022): Juli
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/jiubj.v22i2.2274

Abstract

Hybrid learning during the Covid-19 pandemic was also applied to clinical practice of undergraduate nursing students. The policy of limiting practice hours and the guidance process is mostly done online. With these changes, it is necessary to measure student satisfaction. Student satisfaction in clinical practice is important to achieve optimal learning objectives. The purpose of this study was to determine the level of satisfaction of undergraduate nursing students during clinical learning in the Covid-19 pandemic. Quantitative design was used with descriptive study. The research sample was undergraduate nursing students who were taken using the total population technique, the number of samples was 81. Data were collected using the CLES+T questionnaire. Data analysis was performed univariately. The level of satisfaction of undergraduate nursing students during clinical learning in the Covid-19 pandemic was 49.4 % satisfied and 40.7 % very satisfied, leadership style of The ward manager dimension was 53.1 % very satisfied, role of the Nurse teacher dimension was 48.1 % very satisfied, premises of nursing on The Ward was 43.2 % very satisfied, supervisory relationship was 40.7 % very satisfied, pedagogical atmosphere was 35.8 % very satisfied. The majority of the satisfaction levels of undergraduate nursing students during clinical learning in the Covid-19 pandemic are satisfied and very satisfied. The leadership style of the ward manager dimension is the most very satisfied.
Literasi Kesehatan Sebagai Upaya Peningkatan Perilaku Kesehatan Remaja Ilfa Khairina; Susmiati Susmiati; Nelwati Nelwati; Dally Rahman
JAPI (Jurnal Akses Pengabdian Indonesia) Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.529 KB) | DOI: 10.33366/japi.v7i1.2949

Abstract

Bonus demografi di Indonesia saat ini menjadi tantangan bagi dunia kesehatan di Indonesia. Dimana 16,81% dari populasi usia produktif adalah remaja sehingga perilaku kesehatan remaja menjadi penting untuk diperhatikan agar terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas di Indonesia. Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memiliki tujuan menghasilkan sumberdaya manusia yang berdaya saing dan memiliki kompetensi dalam mendapatkan pekerjaan. Kompetensi dan kemampuan berdaya saing bisa didapatkan oleh siswa yang sehat secara fisik dan psikologis. Tujuan pengabdian masyarakat yaitu peningkatan perilaku kesehatan dalam kegiatan ini berupa promosi dan edukasi menggunakan media booklet bergambar yang disesuaikan dengan tumbuh kembang remaja. Literasi kesehatan merupakan salah satu metode untuk menyampaikan informasi kesehatan kepada para siswi agar perilaku kesehatan dapat diimplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Perilaku kesehatan mencakup sanitasi dan hygiene dan kesehatan reproduksi, kesehatan mental, diet sehat, penggunaan obat-obatan dan minuman beralkohol, merokok, serta aktivitas fisik. Untuk mengevaluasi kegiatan ini, dilakukan pengukuran tingkat pengetahuan remaja mengenai perilaku kesehatan remaja dari tujuh aspek tersebut, sebelum dan sesudah program edukasi diberikan. Hasil pengabdian menunjukan 42 peserta literasi kesehatan yang terlibat dalam kegiatan ini, terdapat peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah kegiatan. Terjadi peningkatan pengetahuan dan pemahaman dari keenam dimensi perilaku kesehatan remaja. Dengan meningkatkan derajat literasi kesehatan remaja diharapkan semakin meningkatkan kesadaran diri remaja untuk menjaga kesehatan, memiliki perilaku kesehatan yang positif agar meminimalkan resiko terhadap penyakit degeneratif, penyakit kronis, penyakit menular, dan permasalahan kesehatan jiwa yang berat.
Relationship of Knowledge and Perceptions Towards Triage Skills on Nurses in The Emergency Department Emil Huriani; Ilfa Khairina; Yola Fitria
Indonesian Contemporary Nursing Journal Vol. 7 No. 1 (2022): Volume 7 No. 1 Agustus 2022
Publisher : Faculty of Nursing, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/icon.v7i1.19680

Abstract

Introduction: The large number of patients visiting the emergency department requires triage system. The implementation of triage really requires the skills possessed by nurses who have good knowledge and positive perceptions about triage. The purpose of this study was to determine the relationship between knowledge and perceptions of nurses with triage skills on nurses in the Emergency Department of RSUP Dr. M. Djamil, Padang. Method: This study is a quantitative study with an analytical descriptive type using cross-sectional approach. The sampling technique used convenience sampling technique with the criteria of emergency department nurses who work in the triage area with respondent participated as 34 nurses. Data collection using instruments, as knowledge questionnaire, perception questionnaire, and TSQ (Triage Skills Questionnaire). Result: There is a relationship between knowledge and triage skills in nurses with p value 0,015 and no relationship between nurses’ perceptions and triage skills with p value 0,063. Conclusion: Good knowledge for nurses can help nurses in carrying out triage actions properly so that they motivate nurses to categorize patients correctly based on the level of emergency. Training, seminar or long-life learning on triage will be able to assist nurses in improving nurses triage skills in the emergency department.
PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN PERAWAT DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN KLINIS TRIASE Ilfa Khairina; Hema Malini; Emil Huriani
Jurnal LINK Vol 16, No 1 (2020): MEI 2020
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.721 KB) | DOI: 10.31983/link.v16i1.5449

Abstract

Kemampuan triase yang optimal dapat diterapkan dengan baik oleh perawat yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang adekuat. Ketidaktepatan triase mengakibatkan ketidaefektifan tenaga kesehatan dalam memberipelayanan kesehatan sesuai dengan kondisi klisinya. Penelitian ini bertujuan menggambarkan tingkat pengetahuan dan keterampilan perawat di Instalasi Gawat Darurat terhadap ketepatan penilaian triase. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional. Responden yang terlibat merupakan perawat pelaksana yang bekerja di Instalasi Gawat Darurat dan berjumlah 54 orang, yang dipilih menggunakan teknik random sampling. Pengambilan data menggunakan instrumen yaitu Triage Knowledge Questioner dan Triage Skill Questioner. Hasil penelitian didapatkan bahwa dalam aspek pengetahuan yang paling kurang dilakukan oleh perawat adalah aspek pemilihan kategori triase dengan persentase 96,3%, dan aspek keterampilan triase perawat dalam mengalokasikan pasien berada dalam kategori cukup yaitu sebanyak 83,3%.Tujuan dari penatalaksanaan triase adalah untuk meyakinkan bahwa pasien yang membutuhkan pelayanan kesehatan melalui Instalasi Gawat Darurat (IGD) mendapatkan perlakuan yang sesuai dengan tingkat prioritasnya. Pelatihan triase dan penggunaan modul dan algoritma  dapat membuat proses triase menjadi lebih praktis, optimal dan efisien sehingga meningkatkan kualitas pelayanan dan kepuasan pasien.