Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

PROFIL KEMAMPUAN MAHASISWA CALON GURU BIOLOGI DALAM MENGOMUNIKASIKAN HASIL PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN Yuni Astuti; R. Suciati
Jurnal Pendidikan Indonesia Vol 6 No 1 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (496.148 KB) | DOI: 10.23887/jpi-undiksha.v6i1.9266

Abstract

The main problem in this research is to analyze the profile communications skill of Biology’s student teachers in preparing the report practicum course on Animal Physiology. The research method used is descriptive quantitative method. Data (score of practical reports) is averaged then analyzed descriptively. The results are the ability of prospective biology teacher in communicating the practical results fall into the category enough and tends to increase. Mean score of practical report 1, 2, and 3 respectively 1.72; 2.03;  2.31. In addition, aspects of assessment "are precision systematic writing lab report" increased. Preparation of practical reports are in accordance with the systematics of good writing. Aspects of assessment "ability to process data accurately findings" and "relevance of theories in analyzing the data findings" also increased, with the average score of each is 1.10 to 2.27 and 1.27 to 2.17. So it can be concluded that a prospective biology teacher communication skills in the preparation of practical reports on subjects Physiology categorized enough. Giving feedback is considered effective in improving the ability of it.
EFEKTIVITAS FERMENTASI BAHAN ORGANIK DALAM PENGELUPASAN JARINGAN MESOFIL DAUN KUPU-KUPU (Bauhinia purpurea L.) Yuni Astuti; Devi Anugrah; Hilman Faruq
JBIO: jurnal biosains (the journal of biosciences) Vol 6, No 2 (2020): Jurnal Biosains
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jbio.v6i2.15796

Abstract

Daun Kupu-kupu (Bauhinia purpurea) memiliki tekstur tulang daun yang indah dan kuat untuk dimanfaatkan sebagai bahan kerajinan lukisan. Ketersediaannya melimpah di lingkungan karena banyak ditemui sebagai tanaman peneduh jalan. Pembuatan tulang daun menggunakan bahan kimia dapat mencemari lingkungan sehingga perlu adanya bahan organik yang ramah lingkungan untuk mempercepat proses pengelupasan jaringan mesofil daun. Desain penelitian Rancangan Acak Lengkap (RAL) dalam penelitian eksperimental ini terdiri dari empat perlakuan dengan enam ulangan. Daun Kupu-Kupu segar direndam dalam empat larutan bahan organik yaitu: 1) enceng gondok; 2) air cucian beras (air leri); 3) jerami padi; dan 4) lumpur. Enceng gondok dan jerami padi difermentasi terlebih dulu dengan campuran larutan EM4, gula, dan dedek. Selanjutnya perendaman daun dalam seluruh bahan organik dilakukan selama 14 hari. Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa persentase luas permukan daun yang mengelupas diukur menggunakan kuadran dengan skala 10x10 cm. Data persentase luas pengelupasan daging daun diuji normalitas dan homogenitasnya. Data diuji ANOVA satu faktor dilanjutkan uji Tukey untuk mengetahui bahan organik yang lebih efektif dalam pengelupasan mesofil daun Kupu-Kupu. Berdasarkan hasil uji ANOVA diperoleh Fhitung sebesar 3,380. Bila dibandingkan dengan Ftabel (3,098) pada α=0,05, maka Fhitung>Ftabel, artinya terdapat perbedaan pengaruh berbagai bahan organik terhadap pengelupasan mesofil daun Kupu-Kupu. Bahan organik berupa fermentasi jerami, air leri, dan lumpur efektif dalam mengelupaskan mesofil daun. Rata-rata persentase tertinggi ditemukan pada media fermentasi jerami padi (87%). Bahan organik yang digunakan bersifat ramah lingkungan. Faktor yang mempengaruhi adalah suhu, pH media rendaman, dan  keberadaan mikroorganisme. Pengidentifikasian jenis mikroorganisme mengalami kendala sehingga diperlukan penelitian lanjutan.
ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MAHASISWA CALON GURU BIOLOGI Rizkia Suciati; Yuni Astuti
EDUSAINS VOL 8, NO 2 (2016): EDUSAINS
Publisher : Faculty of Education and Teacher Training, UIN (State Islamic University) Syarif Hidayatul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.52 KB) | DOI: 10.15408/es.v8i2.4059

Abstract

Abstract The study aimed to find out the quality of prospective biology teacher lesson plan based on component standard of lesson plan (BSNP). The sample was the VI semester biology education student choosen by stratified random sampling. The data was collected through 10 component of checklist. The result shows: 1) the form of lesson plan made is valued 10 (18,18%), 8 (27,27%), and 5 (3,03%); 2) the learning indicator development, 27,27% are appropriate with KI/KD; 3) in cognitive skill indicator development, C2 is the highest (55,12%), and C6 is the lowest (0,79%); 4) the clarity in detailing the scientific based teaching-learning situation, 18,18% are very detail, systematic, and relevant to indicators 5) the conformity in choosing and using the learning method reaches 39,39%, and 30,30% students can connect the learning media and the learning method, KI/KD, and indicator; 6) 18,18% students used the various learning source; 7) 33,33% material selection is approriate with the indicator; 8) 48,48% students can detail the time allocation in teaching-learning scenario; 9) in the evaluation aimed, 48,08% refers to science concept (science product), 15,38% (science process), 36,54% scientific attitude; 10) in the learning evaluation technic, 34,67% (essay), 26,67% (observation), and 24% (performance assesment). Overall, the ability of prospective biology teachers in compossing standard lesson plan are in quite good category, but the conformity of indicators with KI/KD, method chose, media, the learning source, and the proper materials are need to be improved. The selection of learning technic evaluation are various. Keywords: lesson plan analysis; prospective teacher Abstrak Penelitian bertujuan untuk mengetahui kualitas RPP mahasiswa calon guru biologi sesuai standar komponen RPP (BSNP). Sampel merupakan mahasiswa biologi semester VI, stratified random sampling. Pengumpulan data melalui checklist dengan 10 komponen. Diperoleh hasil: 1) Format RPP yang dibuat, nilai 10 (18,18%), 8 (27,27%), dan 5 (3,03%), 2) Pengembangan indikator pembelajaran, 27,27% sesuai dengan KI/KD, 3) Pengembangan indikator kemampuan kognitif, tertinggi C2 (55,12%), dan terendah C6 (0,79%), 4) Kejelasan merinci KBM berbasis pendekatan ilmiah, 18.18% sangat rinci, sistematis, relevan dengan indikator; 5) Kesesuaian memilih dan menggunakan metode belajar untuk pencapaian indikator 39,39% dan 30,30% mampu merelevansikan antara media/alat belajar dengan metode belajar serta KI/KD dan indikator, 6) 18,18% menggunakan sumber belajar bervariasi, 7) Pemilihan materi pembelajaran sesuai indikator (33,33%), 8) Kemampuan merinci alokasi waktu dalam skenario KBM (48,48%), 9) Sasaran penilaian yang dituju, 48.08% mengacu pada konsep sains (produk sains), 15.38% (proses sains), dan 36,54% (sikap ilmiah), 10) Pemilihan teknik evaluasi pembelajaran, 34,67% (tes uraian), 26,67% (teknik observasi), dan 24% (asesmen kinerja). Secara keseluruhan, kemampuan mahasiswa calon guru Biologi dalam menyusun RPP yang memenuhi standar dalam kategori cukup baik, namun kesesuaian indikator dengan KI/KD, pemilihan metode, media, sumber belajar, dan kesesuaian materi masih perlu diperbaiki. Pemilihan teknik evaluasi pembelajaran pun beragam. Kata Kunci: analisis RPP; calon guru  Permalink/DOI: http://dx.doi.org/10.15408/es.v8i2.4059  
PELATIHAN PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN TULANG DAUN (LEAF SKELETON) DI MASA PANDEMI COVID-19 Yuni Astuti; Rizkia Suciati; Suci Lestari
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 3 (2021): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (503.99 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i3.4995

Abstract

Abstrak: Pembelajaran Biologi meliputi proses, produk, dan sikap. Praktikum menjadi sarana penerapan konsep Biologi. Namun, pemberlakuan pembelajaran secara daring membuat guru kesulitan untuk mendesain kegiatan praktikum sederhana yang dapat dilakukan di rumah selama masa pandemi covid-19. Melalui pelatihan ini, tim LPPM UHAMKA bertujuan mengajarkan pembuatan media pembelajaran tulang daun (leaf skeleton) kepada guru Biologi SMA Muhammadiyah dan MAN DKI Jakarta. Workshop secara daring dilakukan untuk memudahkan proses pelatihan, dengan mengundang narasumber yang kompeten. Kegiatan diawali dengan observasi kebutuhan guru Biologi SMA Muhammadiyah dan MAN DKI Jakarta sebagai mitra pengabdian. Selanjutnya guru dilatih membuat media pembelajaran tulang daun  dengan memanfaatkan daun kupu-kupu atau daun lain dan alat yang ada di rumah. Selama proses pelatihan, 37 guru yang menjadi peserta workshop, didampingi melalui grup WhatsApp. Evaluasi kegiatan dilakukan melalui penyebaran lembar kerja dan angket tanggapan guru terhadap efektivitas pelatihan. Hasil pengabdian menunjukkan adanya peningkatan  kompetensi guru dalam pembuatan media pembelajaran tulang daun. Peserta memberikan tanggapan yang baik terhadap efektivitas pelatihan (76,50%). Abstract: Biology Learning covers processes, products, and attitudes. Practicum becomes a means of applying the concept of Biology. However, the implementation of online learning makes it difficult for teachers to design simple practicum activities that can be doing at home during the covid-19 pandemic. Through this training, the LPPM UHAMKA team aims to teach the making of leaf skeleton learning media to teachers of Biology SMA Muhammadiyah and MAN DKI Jakarta. Online practice conducting to facilitate the training process by inviting competent speakers. The activity began with an analysis of the needs of biology teachers of SMA Muhammadiyah and MAN DKI Jakarta as service partners. Teachers trained to create leaf bone learning media by utilizing butterfly leaves or leaves and another tool at home. During the training process, 37 teachers participated, accompanied by a WhatsApp group. Evaluation of activities conducted through the dissemination worksheets and questionnaires of teacher responses to the effectiveness training. The results showed improved competence of teachers in the manufacture of leaf bone learning media. Participants responded well to the efficacy of the practice (76.50%).
Profil Kompetensi Biologi Peserta Didik SMA Berdasarkan Hasil Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) Maesaroh Maesaroh; Mega Elvianasti; Irdalisa Irdalisa; Yuni Astuti; Suci Lestari
Bioedusiana: Jurnal Pendidikan Biologi Vol 6, No 1 (2021): Bioedusiana
Publisher : Jurusan Pendidikan Biologi - Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/bioed.v6i1.2690

Abstract

Data Puspendik menunjukkan hasil UN Biologi tahun 2019 berada pada urutan kedua terendah pada tingkat nasional dengan nilai rerata 50.61 untuk SMA dengan peminatan IPA. Kondisi di lapangan, kompetensi peserta didik di Indonesia pada bidang Biologi tidak merata. SMA Muhammadiyah merupakan sekolah swasta dengan jumlah yang banyak dan fasilitas beragam memiliki peran dan posisi dalam dunia Pendidikan serta turut berkontribusi dalam menghasilkan luaran berupa nilai UN pada mata pelajaran Biologi. Berdasarkan hal tersebut perlu untuk diketahui lebih mendalam tentang peta kompetensi peserta didik SMA Muhammadiyah khususnya pada mata pelajaran Biologi agar diperoleh data yang spesifik dan akurat untuk pengembangan proses dan hasil pembelajaran. Melalui penelitian ini dilakukan analisis kompetensi peserta didik SMA Muhammadiyah se DKI Jakarta dan Tangerang pada materi biologi UNBK tahun 2019, dan identifikasi faktor penyebab rendahnya hasil UNBK berdasarkan indikator soal UN Biologi. Metode penelitian menggunakan deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Sampel penelitian yaitu peserta didik di 16 SMA Muhammadiyah wilayah Jakarta dan Tangerang yang mengikuti UNBK tahun 2019. Pemetaan kompetensi peserta didik, faktor penyebab dan analisis kebutuhan merupakan hasil dari penelitian. Nilai tertinggi pada sub materi ujian keanekaragaman hayati dan ekologi sebesar 68.65. Nilai terendah terdapat pada sub materi ujian biomolekuler dan bioteknologi sebesar 45.37. Karakteristik materi menentukan kemampuan peserta didik dalam menjawab soal. Secara umum keanekaragaman hayati merupakan materi dengan sifat konkret sedangkan biomolekuler dan bioteknologi merupakan materi yang relatif abstrak bagi peserta didik.
Pengaruh Strategi Pembelajaran Active Knowledge Sharing terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Kelas X Gufron Amirullah; Ani Marlina; Anggi Yuliyani Pramita; Rizkia Suciati; Yuni Astuti
BIOEDUSCIENCE Vol 3 No 2 (2019): BIOEDUSCIENCE
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.735 KB) | DOI: 10.29405/j.bes/3266-733636

Abstract

Background: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh strategi pembelajaran Active Knowledge Sharing terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa kelas X pada materi perubahan dan pelestarian lingkungan hidup di SMAN 64 Jakarta Timur. Metode: Metode yang digunakan Quasy Experimental, desain Posttest-Only Control Design. Teknik pengambilan sampel menggunakan Cluster Random Sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes uraian sebanyak 10 soal yang terintegrasi dengan empat indikator kemampuan berpikir kreatif (Fluency, Flexibility, Originality, dan Elaboration). Hasil: Berdasarkan hasil penelitian, nilai rata-rata posttest kemampuan berpikir kreatif kelas eksperimen sebesar85,97 lebih besar dari kelas kontrol sebesar 70,02. Uji hipotesis melalui uji t dengan taraf signifikansi 1% diperoleh nilai thitung (8,96) dan ttabel (2,38), karena thitung> ttabel maka H0 ditolak. Sehingga terdapat pengaruh yang sangat signifikan kemampuan berpikir kreatif antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kesimpulan: Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh strategi pembelajaran Active Knowledge Sharing terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa kelas X pada materi perubahan dan pelestarian lingkungan hidup di SMA Negeri 64 Jakarta Timur.
Perbedaan Keterampilan Proses Sains Biologi Siswa Sekolah Menengah Atas Berdasarkan Tingkat Akreditas Sekolah Luthpi Safahi; Budhi Akbar; Anah Selvianah; Yuni Astuti; Devi Anugrah
BIOEDUSCIENCE Vol 3 No 2 (2019): BIOEDUSCIENCE
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.327 KB) | DOI: 10.29405/j.bes/32106-1113651

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan keterampilan proses sains (KPS) Biologi siswa sekolah menengah atas akreditasi A dengan siswa sekolah menengah atas akreditasi B. Metode yang digunakan adalah deskriptif kausal kompratif. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Swasta di Jakarta Barat Wilayah 1 Kecamatan Cengkareng tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah ±1.680 siswa. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik Cluster Random Sampling dan terpilih empat sekolah SMA Swasta dua Sekolah Akreditasi A (40 orang) dan dua Sekolah Akreditasi B (40 orang). Penelitian dilakukan pada bulan Januari – Juni 2016. Instrumen penelitian menggunakan tes objektif KPS yang terdiri dari 34 soal. Data penelitian dianalisis menggunakan Uji-t. Hasilnya menunjukkan thit (4,60) > ttabel (0,975) (1,99), Hipotesis ditolak, sehingga ada perbedaan keterampilan proses sains Biologi siswa sekolah menengah atas akreditasi A dengan siswa sekolah menengah atas akreditasi B.
Kemampuan Berpikir Analisis Siswa melalui Strategi Pemberian Feedback Pembelajaran Sistem Ekskresi: - Yuni Astuti; Siti Aulia Febrianti; Budhi Akbar; Luthpi Safahi
BIOEDUSCIENCE Vol 5 No 3 (2021): BIOEDUSCIENCE
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.719 KB) | DOI: 10.22236/j.bes/537767

Abstract

Background: The ability to think analytically is one part of higher-order thinking skills, which should be owned by students according to the reference in the curriculum. Giving feedback is one of the efforts to support students' analytical thinking skills. Methods: The research used is Quasi-Experimental, with a Posttest-Only Control Design. The sampling technique used was Cluster Random Sampling. The research instrument was used through a test in the form of a description of 6 questions integrated into three indicators of analytical thinking ability (Differentiating, Attributing and Organizing). Results: showed that the average value of posttest analytical thinking ability in the experimental class was 63.67, which was greater than the control class, which was 56.63. Hypothesis testing through t-test at the 5% significance level obtained the value of tcount = 2.13 while ttable = 2.00, it is mean that tcount > ttable then H0 is rejected. Conclusions: The conclusion that can be formulated is that giving feedback has a significant effect on students' analytical thinking skills on the excretory system material, with the highest achievement indicator of analytical thinking ability achieved by indicators attributing.
ANALISIS PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA TENTANG PENGGUNAAN STYROFOAM Aprilya Dwi Untari; Yuni Astuti
Bio-Lectura : Jurnal Pendidikan Biologi Vol. 7 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/bl.v7i2.5301

Abstract

Salah satu wadah makanan yang sering digunakan adalah styrofoam. Styrofoam dijadikan wadah makanan karena ringan, murah, mudah didapat, tidak mudah rusak, tidak perlu dibersihkan, dan dapat langsung dibuang ketika sudah tidak digunakan. Namun, syrofoam berbahaya bagi lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan aspek pengetahuan lingkungan dan sikap mahasiswa mengenai penggunaan styrofoam. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif korelasi. Populasi yang digunakan adalah seluruh mahasiswa FKIP. Sampel yang diteliti berjumlah 100 mahasiswa FKIP. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Accidental Sampling. Data dianalisis menggunakan uji regresi linear sederhana dan uji korelasi yang sebelumnya dilakukan uji normalitas dan uji linearitas sebagai prasyarat. Uji normalitas dan uji linearitas mendapatkan hasil bahwa data berdistribusi normal dan linear. Uji regresi linear sederhana mendapatkan hasil bahwa terdapat hubungan sebab akibat antara pengetahuan lingkungan terhadap sikap mahasiswa mengenai penggunaan styrofoam. Pada uji korelasi diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,01, sehingga dapat diartikan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan lingkungan dan sikap mahasiswa mengenai penggunaan styrofoam. Pengetahuan lingkungan berhubungan terhadap sikap mahasiswa dengan tingkat korelasi 0,85. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan sangat kuat antara pengetahuan lingkungan dan sikap mahasiswa mengenai penggunaan styrofoam.
Pelatihan Pembuatan Herbarium Sebagai Salah Satu Pengembangan Media Pembelajaran Biologi Berbasis Lingkungan di SMA Muhammadiyah 1 dan 2 Tangerang Ranti An Nisaa; Suci Lestari; Yuni Astuti
Jurnal Pengabdian Masyarakat MIPA dan Pendidikan MIPA Vol 3, No 1 (2019): Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (23.462 KB)

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan di SMA Muhammadiyah 1 dan 2 Tangerang pada Bulan Juli 2018 bertujuan untuk melatih para siswa dan guru dalam membuat herbarium sederhana sebagai media pembelajaran biologi yang berbasis lingkungan. Herbarium merupakan teknik pengawetan tumbuhan. Pengetahuan dalam pembuatan dan pemeliharaan herbarium ini perlu diketahui bagi siswa dan guru di SMA dan sederajat, mengingat salah satu materi biologinya adalah morfologi tumbuhan. Dengan media herbarium ini, siswa dan guru dapat memahami ciri-ciri tumbuhan tanpa harus selalu memetik tumbuhan yang masih segar. Dengan memanfaatkan tumbuhan yang ada di lingkungan sekolah atau tempat tinggalnya, siswa dapat membuat herbarium sederhana. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan selama satu hari dengan melibatkan guru bidang studi biologi dan siswa-siswi kelas X (SMA Muhammadiyah 1) dan kelas XII (SMA Muhammadiyah 2) dan dilanjutkan satu hari lagi untuk evaluasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan pembuatan herbarium. Evaluasi akan dilaksanakan ketika tanaman telah betul-betul kering. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini sangat baik. Hal ini terlihat dari antusiasme para siswa yang selalu ingin ikut terlibat dalam setiap tahap pembuatan herbarium. Selain itu, pihak sekolah yaitu guru dan kepala sekolah menunjukkan sikap terbuka, kerjasama, dan sambutan yang baik, sehingga kegiatan ini dapat berlangsung dengan lancar dan bermanfaat. Saran dari kegiatan ini adalah pihak sekolah sangat mengharapkan ada kegiatan lain yang terkait kerjasama antara sekolah dengan tim pengabdi secara khusus, dan secara umum dengan perguruan tinggi.