Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Karakteristik BUMDes Pesisir pada Kawasan Pertambangan Emas di Kecamatan Maluk Sumbawa Barat Ibrahim Ibrahim; Setiadi Setiadi; Muhammad Saleh; Arsyad Abdul Gani; Mintasrihardi Mintasrihardi; Junaidi Am; Mas'ad Mas'ad; Kamaluddin Kamaluddin
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol. 11 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jish.v11i1.35080

Abstract

Keberadaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai aset ekonomi berada di desa dengan Pengelolaan sepenuhnya oleh masyarakat belum memiliki pemanfaatan dalam mendukung ekonomi masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis karakteristik badan usaha milik desa pesisir pada kawasan pertambangan emas di Kecamatan Maluk Sumbawa Barat.Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode survei yang mengambil sampel dari sejumlah populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat mengumpulkan data utama. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 1701 rumah tangga. penentuan sampel responden menggunakan tehnik proportional random sampling. Penentuan sampel responden rumah tangga menggunakan sampel sebesar 5 persen. Persebaran responden pada lokasi penelitian berdasarkan jumlah populasi (rumah tangga). Jumlah sampel responden pada masing-masing lokasi penelitian sebanyak 89 responden. Analisis yang digunakan untuk menguji tujuan tersebut menggunakan analsis frekuensi dan tabulasi silang. Hasilpenelitian ini menunjukan bahwa karakteristik BUMDes pesisir pada kawasan pertambangan emas di Kabupaten Sumbawa Barat berdasarkan organisasi dalam kategori tertinggi pada level rendah mencapai 61,8 persen, program BUMDes pada kategori tertinggi pada level terendah mencapai 61,79 persen  dan sumberdaya pengelola pada ketegori tertinggi pada level terendah mencapai 61,79 persen. Keberadaan BUMDes ditengah masyarakat diperlukan kemitraan dengan semua pihak, sehingga organisasi, program dan pengelola sumberdaya dapat meningkat serta berdaya saing.
PENDAMPINGAN PEMBUATAN MINYAK SUMBAWA PADA KARANG TARUNA DESA REMPE SETELUK SUMBAWA BARAT Ibrahim Ibrahim; Mas’ad Mas’ad; Junaidi A.M; Kamaluddin Kamaluddin; Siti Hasanah; Sri Rejeki; Muhammad Ali; Anwar Efendy; Mintasrihardi Mintasrihardi; Asma Azizah; Burhanuddin Burhanuddin; Muhammad Saleh; M. Sobry; Akhmad Syafruddin; Muhammad Salahuddin
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 5, No 1 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v5i1.6501

Abstract

ABSTRAK                                                               Tujuan dilakukan pengabdian kepada masyarakat khususnya Pembuatan Minyak Sumbawa (Melala) dalam rangka siar budaya dan pengenalan pada Karang Taruna Desa Rempe Seteluk Sumbawa Barat.  Pengenalan pembuatan minyak Sumbawa pada generasi muda saat ini sebagai langkah memperkenalkan minyak Sumbawa sebagai  Obat tradisional sebagai obat-obatan yang diolah secara tadisional, turun-temurun berdasarkan resep nenek moyang, adat-istiadat, kepercayaan dan kebiasaan setempat, sehingga merupakan pengetahuan tradisional. Pengabdian kepada masyarakat dilakukan di Desa Rempe Kecamatan Seteluk Kabuapten Sumbawa Barat. Metode yang digunakan adalah sosialisasi dan praktek langsung. Hasil Pengabdian kepada masyarakat ini diketahui bahwa antusias dari karang taruna dalam ikut terlibat dalam pembutan minyak Sumbawa cukup tinggi karena memberikan pengetahuan baru dalam mengembangkan budaya local di masa akan datang. Kata Kunci: pendampingan; minyak sumbawa dan karang taruna. ABSTRACTThe purpose of doing community service, especially Sumbawa Oil Production (Malala) in the context of cultural broadcasting and introduction to the Youth Organization of Rempe Seteluk Village, West Sumbawa. The introduction of Sumbawa oil manufacture to the younger generation today is a step to introduce Sumbawa oil as traditional medicine as medicines that are processed traditionally, from generation to generation. from generation to generation based on ancestral recipes, customs, beliefs and local customs, so that it is traditional knowledge. Community service is carried out in Rempe Village, Seteluk District, West Sumbawa Regency. The method used is socialization and direct practice. The results of this community service show that the enthusiasm of youth organizations in being involved in the production of Sumbawa oil is quite high because it provides new knowledge in developing local culture in the future. Keywords: mentoring; sumbawa oil and youth organizations.
Kontestasi Ideologi Bahasa dalam Pemilihan Presiden 2019 Pada Pola Horizontal, Vertikal, dan Individual (Contestation of Language Ideology in the 2019 Presidential Election on Horizontal, Vertical, and Individual Patterns) M Wildan; Muhammad Saleh; Aqodiah Aqodiah
Indonesian Language Education and Literature Vol 8, No 2 (2023)
Publisher : Jurusan Tadris Bahasa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/ileal.v8i2.11306

Abstract

This study aims to explain the ideological contestation of language in the 2019 Presidential Election (Pilpres) which has horizontal, vertical, and individual patterns. Data were analyzed using a narrative analysis approach to mainstream media news texts and uploads of citizens' statuses on social media. The results of the study show that the ideological contestation of language that occurred in the 2019 Presidential Election by paying attention to the facts of cebong, kampret, and kadrun languages has formed netizens to be polarized into three patterns, namely horizontal, vertical, and individual. Netizens became patterned because the three unique lexicons of the 2019 Presidential Election had been integrated into him. For this reason, polarization does not only occur during the 2019 presidential election but also after the presidential election and may even continue until the upcoming 2024 presidential election.Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan kontestasi ideologi bahasa dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 yang berpola horizontal, vertikal, dan individual. Data dianalisis dengan menggunakan pendekatan naratif analisis terhadap teks pemberitaan media arus utama dan unggahan status warganet pada media sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontestasi ideologi bahasa yang terjadi pada Pilpres 2019 dengan memperhatikan fakta bahasa cebong, kampret, dan kadrun telah membentuk warganet menjadi terpolarisasi ke dalam tiga pola, yaitu horizontal, vertikal, dan individual. Warganet menjadi terpola karena telah terintegrasinya tiga leksikon unik Pilpres 2019 itu pada dirinya. Untuk itu, polarisasi tidak hanya terjadi pada masa Pilpres 2019, tetapi juga pasca-Pilpres dan bahkan dapat berlanjut hingga Pilpres 2024 mendatang. 
The In-Group Versus The Out-Group: The Impact Of Village Politics On Community Social Conditions Muhammad Saleh; Gemuh Surya Wahyudi Wahyudi; Rohimi
TASÂMUH Vol. 21 No. 1 (2023): DA'WAH COMMUNICATION AND REVITALIZATION OF ISLAMIC TRADITION
Publisher : Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/tasamuh.v21i1.7247

Abstract

Diferences in a political are indeed commonly interpretated. In this research examine the impact of village politics againt the loss of social solidarity which also caused the proccess of the formation of social groups with each other.In this study researchers used field research with an ampirical approach with  data collection methode namely is interview, observation and docuementation with the objectives of research  to determine the social facts of the loss  of social solidarity society the impact of the villages Politicsshoutwest Praya District Cebtral of Lombok. Result and discussion. First, the impact of village politics raises the proccess of forming social groups in society. Second, the loss of social solidarity and community identity. Third, the impact of village politics resluted in a breaktrough or penetration that triggers community religius  patterns that are starting to be deferent and makes limination in  in carrying out their religious acivities with different groups in village politics.Fourth, changes in the pattern of community behavior in caryying out culture activities that are constanly run collectively and harmoniously from a long time and now each of their groups
PEMBERDAYAAN PEDAGANG DUREN MELALUI STRATEGI PROMOSI INOVATIF PADA DESA KEKAIT LOMBOK BARAT Ibrahim Ibrahim; Agus Kurniawan; Mas'ad Mas'ad; Mintasrihardi Mintasrihardi; Abdul Wahab; Siti Hasanah; Vera Mendalina; Syaharuddin Syaharuddin; Agus Herianto; Mahsup Mahsup; Sintayana Muhardini; Mardiyah Hayati; Febrita Susanti; Muslimin Muslimin; Ilham Ilham; Muhammad Khalis Ilmi; Asma Azizah; Burhanuddin Burhanuddin; Muhammad Saleh; M. Sobry; Akhmad Syafruddin; Muhammad Salahuddin; Syaifuddin Iskandar; Syarifuddin Syarifuddin
Jurnal Pengabdian Publik (JP-Publik) Vol 3, No 2 (2023): Volume 3, Nomor 2 (2023) DESEMBER
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jp-publik.v3i2.20952

Abstract

Masih rendah ketrampilan pedagang dalam mempromosikan hasil bumi duren. Tujuan dilakukan pengabdian kepada masyarakat khususnya pemberdayaan pedagang duren melalui strategi inovatif pada desa kekait Lombok Barat. Metode yang digunakan adalah sosialisasi  pada pedagang.  Hasil Pengabdian kepada masyarakat ini diketahui bahwa antusias dari pedagang dalam memperkenalkan media social sebagai media promosi dagangan kepada umum. Keberadaan program ini memberikan dampak positif dalam meningkatkan hasil penjualan duren dari waktu ke waktu. Kedepan diperlukan event skala nasional dan internasional dengan membuat duren sebagai icon kekait sebagai hasil bumi di tanah Lombok khususnya Desa Kekait Gunung Sari.