Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Kebijakan Penanganan Tindak Kekerasan pada Perempuan dan Anak selama Masa Pandemi Covid-19 di Jakarta Suswandari Suswandari; Margaretha Hanita; Mukti Aprian; Eka Nana Susanti
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol. 11 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jish.v11i1.39511

Abstract

Penelitian ini bertujuan menggali informasi dan menganalisis lebih mendalam terkait dengan inovasi layanan terpadu bagi perempuan dan anak korban tindak kekerasan sebagai bentuk kebijakan sosial Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Model inovasi layanan terpadu bagi perempuan dan anak korban tindak kekerasan dibutuhkan untuk memenuhi hak-hak korban sesuai dengan asas Hak Asasi Manusia terlebih dimasa Pandemi COVID-19. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif fenomenologi serta dilengkapi dengan perangkat analisis Soft System Methodology. Hasil penelitian menjelaskan beberapa hal berikut. Pertama, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berhasil membangun kebijakan sosial dalam penanganan perempuan dan anak korban tindak kekerasan melalui berbagai bentuk regulasi perundangan tingkat daerah, pembentukan kelembagaan, pendanaan, dan penyediaan sarana prasarana dalam rangka pemenuhan hak korban yang berkeadilan. Kedua, bentuk inovasi penanganan dan pelayanan perempuan dan anak korban kekerasan masa pandemi COVID-19 dilakukan dengan protokol kesehatan dan berbasis online serta melakukan beberapa perubahan untuk memperkaya kinerja lembaga layanan. Hal ini merupakan wujud nyata implementasi kebijakan sosial Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta yang berpihak kepada masyarakat menuju keadilan dan kesetaraan. 
SITUS BENTENG FORT ROTTERDAM SEBAGAI SUMBER BELAJAR DAN DESTINASI PARIWISATA KOTA MAKASAR : TINJAUAN FISIK ARSITEKTUR DAN KESEJARAHAN Jumardi Jumardi; Suswandari Suswandari
Candrasangkala: Jurnal Pendidikan dan Sejarah Vol 4, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/candrasangkala.v4i2.4529

Abstract

Berbagai peninggalan masa kolonialisme tersebut harus dipelihara sebagai bagian dari pengalaman bangsa dalam perjuangannya merebut kemerdekaan. Keberadaan bangunan atau benda bersejarah di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya. Pasal 1 Undang undang Nomor 11 Tahun 2010 yang dimaksud cagar budaya adalah warisan budaya bersifat kebendaan berupa Benda Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, Struktur agar Budaya, Situs Cagar Budaya, dan Kawasan Cagar Budaya di darat dan/atau di air yang perlu dilestarikan keberadaannya karena memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan/atau kebudayaan melalui proses penetapan. Salah satu cagar budaya yang masih terpelihara dengan baik adalah Benteng Ford Rotterdam. Benteng Fort Rotterdam merupakan bagian kecil dari sebuah puzzle negara yang  bernama Indonesia. Kejayaan dan kebesaran Kerajaan Gowa, mampu dihadirkan  melalui Benteng Fort Rotterdam sebagai benda cagar budaya yang terus dijaga kelestariannya oleh pemerintah daerah. Meskipun ada banyak benda cagar budaya di Kota Makassar, Benteng Fort Rotterdam layak dijadikan ikon Kota Makassar, sekaligus akan mampu menarik perhatian wisatawan lokal maupun internasional. Benteng Fort Rotterdam juga dapat dijadikan sumber belajar peserta didik.  Peserta  didik harus lebih mengenal dengan sejarah bangsanya supaya semakin tumbuh kesadaran sejarah dan semakin kuat rasa nasionalisme peserta didik.
MENELISIK SEJARAH PEREKONOMIAN KERAJAAN SRIWIJAYA ABAD VII-XIII Suswandari Suswandari; Nur Fajar Absor; Salsabila Tamimah; Yudha Faiz Nugroho; Hanandita Rahman
Sejarah dan Budaya: Jurnal Sejarah, Budaya, dan Pengajarannya Vol 15, No 1 (2021): Sejarah dan Budaya: Jurnal Sejarah, Budaya, dan Pengajarannya
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um020v15i12021p91-97

Abstract

This research aims to explore further the economic history of Sriwijaya Kingdom in the VII-XIII century. This research method uses historical research approach with steps: (1) Heuristic; (2) Critic; (3) Interpretation; (4) Historiography. The results showed that Sriwijaya was a maritime kingdom that had close relations with India and China in trade. At that time the famous commodities were spices, forest products, foodstuffs, and workers or slaves. This is what makes Sriwijaya Kingdom famous as the international economy center.Penelitian ini bertujuan untuk menelisik lebih jauh sejarah perekonomian Kerajaan Sriwijaya pada abad VII-XIII. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian sejarah atau historis dengan langkah-langkah: (1) Heuristis; (2) Kritik; (3) Interpretasi; (4) Historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sriwijaya adalah sebuah kerajaan maritim yang memiliki hubungan erat dengan India dan Tiongkok dalam perdagangan. Saat itu komoditas yang terkenal adalah rempah-rempah, hasil hutan, bahan pangan, hingga pekerja atau budak. Hal inilah yang menjadikan Kerajaan Sriwijaya terkenal sebagai pusat perekonomian internasional. KATA KUNCIKerajaan Sriwijaya, Kerajaan Maritim, Pusat Perekonomian Internasional.
Potensi Konflik Etnis Pasar Induk Kramat Jati (Kajian Sosial di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur) Suswandari Suswandari
CHRONOLOGIA Vol 1 No 1 (2019): Chronologia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (40.733 KB) | DOI: 10.22236/jhe.v1i1.3554

Abstract

Beberapa hal yang menjadi masalah dalam skripsi ini yaitu perbedaan corak kelas sosial dan etnis antara penjual dan pembeli, perbedaaan luas kios akan menimbulkan potensi konflik etnis. Jenis penelitian yang dilakukan adalah kualitatif deskriptif-analisis Fenomenologi. Hasil yang diperoleh dari penelitian Potensi konflik yang ada di Pasar Induk Kramat Jati memang selalu timbul walaupun hanya di permukaan dan tidak nampak secara langsung. Penelitian menunjukan Beragam etnis yang berada di Pasar Induk Kramat Jati itu tidak serta merta diyakini tanpa ada gesekan yang terjadi, karena adanya beberapa faktor yang mempengaruhi, yaitu perbedaan pandangan, agama yang dianut, modal dalam berdagang dan lahan-lahan dagangan yang strategis. Faktor-faktor yang inilah yang membuat adanya petensi- potensi konflik entah itu horizontal maupun vertikal dan potensi-potensi itu antara lain, pungutan liar dan kebijakan kepala pengelola yang pilih kasih.
Jugun Ianfu: Kekerasan Seksual Terhadap Perempuan Pada Masa Pendudukan Jepang di Jawa Barat Tahun 1942-1945 Astrid Dwi Rahma; Suswandari Suswandari; Hari Naredi
CHRONOLOGIA Vol 1 No 3 (2020): Chronologia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.907 KB) | DOI: 10.22236/jhe.v1i3.4731

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memperoleh gambaran secara menyeluruh bagaimana aktivitas Jugun Ianfu di Jawa Barat, bentuk-bentuk kekerasan terhadap Jugun Ianfu, perlindungan hukum dan pertanggungjawaban Jepang, serta dampak sosial-psikologis korban Jugun Ianfu di Jawa Barat. Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode penelitian sejarah yang terdiri dari empat langkah, yakni heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses perekrutan Jugun Ianfu dilakukan di daerah-daerah di Jawa Barat seperti Cimahi, Sukabumi, Bogor, dan Sumedang melalui penculikan dan dijanjikan akan dipekerjakan. Berdasarkan pemaparan para korban Jugun Ianfu, mereka seringkali menerima kekerasan-kekerasan seksual yang baik itu dilakukan oleh Tentara Jepang maupun para Perwiranya. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa Tentara Jepang sudah melakukan perkosaan, perdagangan orang untuk tujuan seksual, eksplotasi sosial, penyiksaan seksual dan juga perbudakan seksual terhadap perempuan-perempuan remaja di Jawa Barat dan memberikan dampak traumatis bagi mereka yang mengalaminya baik itu secara fisik, dampak terhadap masyarakat dan juga psikologis korban Jugun Ianfu tersebut.
EKSISTENSI PEDAGANG KERAK TELOR ETNIK BETAWI KEMAYORAN DALAM MENGHADAPI TANTANGAN PADA MASA PANDEMI COVID-19 Muhamad Abi Fadila; Suswandari Suswandari
Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial Vol 9, No 1 (2022): Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/sosial.v9i1.3395

Abstract

Dalam masa pandemi Covid-19, sektor ekonomi informal salah satunya pedagang kaki lima, sangat kesulitan dengan kebijakan pemerintah dalam rangka menahan laju virus Covid-19. Mulai dari penurunan daya beli masyarakat menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku ekonomi informal. Maka, pedagang Kerak Telor di Kemayoran, sebagai pelaku ekonomi informal, artikel ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis eksistensi pedagang Kerak Telor di Kemayoran dalam menghadapi tantangan di masa pandemi Covid-19. Artikel ilmiah ini, menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil menunjukkan dalam penelusuran sejarah Betawi, Kemayoran dan Kerak Telor dapat diketahui bahwa kuliner Kerak Telor merupakan warisan kearifan lokal masyarakat Betawi. Selama pandemi Covid-19, tantangan pedagang Kerak Telor di Kemayoran tidak jauh berbeda dengan pedagang kaki lima lainnya, secara terpaksa tetap berdagang walau terdapat himbauan dan teguran dari aparat setempat. Dengan begitu perlu diperhatikan sebagaimana mereka sebagai warisan budaya, perlu adanya optimalisasi ekowisata kuliner tradisional Betawi di Kemayoran, yang sesuai di masa pandemi Covid-19.
Ternate Historical Site as an Object Based Education for Sustainable Development Suswandari Suswandari
JETL (Journal of Education, Teaching and Learning) Vol 2, No 2 (2017): Volume 2 Number 2 September 2017
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (871.008 KB) | DOI: 10.26737/jetl.v2i2.279

Abstract

This study aims to classify the historical sites of Ternate based on the timeliness of its existence. This study uses a critical qualitative historical approach and is conducted in several locations related to the history of Ternate. Data relating to the physical facts of Ternate history sites, then the location of research in the Ternate region of North Maluku. Data were collected from several findings and poured in filed notes. Then do the sorting and grouping to found description. Data were analyzed using critical historical analysis techniques. The Ternate history sites identified in this research consist of Ternate Museum of Ternate, Ternate Great Mosque, Kastela Fortress, Toluko Fortress, Kalamata Fortress, Oranje Bull, and Nala Fortress. Seven sites are conditions vary and still require government intervention to be used as an object of tourism which can then become an economic power for the people of Ternate. With the Education For Sustainable Development (EDS) approach, historical site development takes care of the needs and involves the community directly with full results for the benefit of the people of Ternate and the wider Indonesian community.
Pemanfaatan Situs Sejarah Buddhisme di Palembang sebagai Suplemen Materi Pembelajaran Sejarah Suswandari Suswandari; Nur Fajar Absor; Desyanti Aprilia; Lutfi Nurahman; Andre Noviansyah
Estoria: Journal of Social Science and Humanities Vol 1, No 2 (2021): Estoria: Journal of Social Sciences & Humanities
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.319 KB) | DOI: 10.30998/je.v1i2.599

Abstract

Wilayah Palembang dikenal kental dengan nuansa agama Buddha, karena di wilayah tersebut pernah berkuasa Kerajaan Sriwijaya. Oleh karena itu, menarik untuk dikaji lebih lanjut terkait dengan situs-situs Buddhisme yang ada di Palembang, terutama pada masa Kerajaan Sriwijaya yang dapat dimanfaatkan sebagai suplemen pembelajaran sejarah. Sehingga, penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan situs-situs sejarah Buddhisme yang ada di Palembang sebagai suplemen pembelajaran sejarah di kelas X SMA. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian sejarah dengan empat langkahnya ialah heuristis, kritik, interpretasi, dan historiografi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 12 peninggalan situs Buddhisme yang ada di Palembang, yang terdiri dari masa sebelum Kerajaan Sriwijaya dengan adanya peninggalan-peninggalan di kawasan Bukit Siguntang pada abad ke 6 dan masa Kerajaan Sriwijaya berkuasa mulai abad ke 7. Hal ini dapat dimanfaatkan sebagai suplemen materi pembelajaran sejarah di kelas X SMA.
PEMAHAMAN GURU SEJARAH TERHADAP PEMANFAATAN CAGAR BUDAYA SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH DI KABUPATEN CILACAP Acep Saepul Milah; Suswandari Suswandari; Laely Armiyati
BIHARI: JURNAL PENDIDIKAN SEJARAH DAN ILMU SEJARAH Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.89 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemahaman guru dalam pemanfaatan cagar budaya serta mendeskripsikan strategi guru terhadap pemanfaatan cagar budaya. Penelitian ini menggunakan mixed method dengan model sequential explanatory yaitu proses pengumpulan data kuantitatif pada tahap pertama, melakukan pengumpulan data dan menganalisis data kualitatif pada tahap kedua, selanjutnya menganalisis data secara keseluruhan untuk kemudian diambil kesimpulan dari analisis data tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman terhadap konsep cagar budaya dalam pembelajaran sejarah sebesar 75%, sikap guru sejarah terhadap pemanfaatan cagar budaya dalam pembelajaran sejarah hasilnya sebesar 82,4 %, sedangkan guru yang memanfaatkan cagar budaya dalam pembelajaran sejarah sebesar 49,25 %. Penyebab dari minimnya pemanfaatan cagar budaya tersebut adalah 1) Banyaknya guru sejarah di Kabupaten Cilacap yang belum paham mengenai latar belakang sejarah cagar budaya tersebut, 2) Jarak antara sekolah dengan obyek cagar budaya cukup jauh.
Eksistensi Meme Sejarah dalam Wacana Membangun Kesadaran Sejarah: Studi Kasus Facebook Fanpage ‘Neo Historia Indonesia’ Suswandari Suswandari; Mohammad Badrus Soleh; Nur Fajar Absor
Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah dan Pendidikan Vol 6, No 2 (2022): Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah dan Pendidikan
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/fhs.v6i2.5242

Abstract

Currently, memes are often used to convey various information in various dimensions, ranging from conveying aspirations, criticism, ideology, and even history. One that consistently produces historical memes is Neo Historia Indonesia, a Facebook fan page containing memes with a vision to introduce history in a fun approach. The objectives of this research are 1) to examine the phenomenon of Historical Memes as popular culture in Indonesia; 2) to examine the role of Neo Historia Indonesia in the discourse of building historical awareness; 3) to compile criteria for Historical Memes that have the potential to build historical awareness, and 4) explore the benefits of historical Memes as digital content. This study uses a qualitative method with a case study approach. In collecting data, this research uses interviews, observation, and documentation techniques. This study finds that Historical Memes in Neo Historia Indonesia, as a popular culture, have the potential to build historical awareness. This is because the Historical Memes in Neo Historia Indonesia interestingly convey historical content. Thus, Historical Memes can be an effective medium for conveying messages about historical content, especially for young people.Saat ini, Meme kerap kali digunakan dalam penyampaian berbagai informasi dalam berbagai dimensi mulai dari penyampaian aspirasi, kritik, ideologi, bahkan sejarah. Salah satu yang memproduksi Meme sejarah secara konsisten ialah Neo Historia Indonesia, yakni sebuah Facebook fanpage yang berisi Meme dengan visi untuk mengenalkan sejarah dengan pendekatan yang menyenangkan. Adapun tujuan dari penelitian ini ialah: 1) menelaah fenomena Meme sejarah sebagai budaya populer di Indonesia; 2) menelaah peran Neo Historia Indonesia dalam wacana  membangun kesadaran sejarah; 3) menyusun kriteria Meme sejarah yang berpotensi membangun kesadaran sejarah; dan 4) menelusuri manfaat Meme sejarah sebagai sebuah konten digital. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Dalam pengumpulan datanya penelitian ini menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penelitian ini menemukan bahwa Meme sejarah di Neo Historia Indonesia sebagai budaya populer memiliki potensi untuk membangun kesadaran sejarah. Hal ini dikarenakan Meme sejarah yang ada di Neo Historia Indonesia menyampaikan konten sejarah secara menarik. Dengan demikian, Meme sejarah dapat menjadi media penyampai pesan mengenai konten sejarah yang efektif, khususnya bagi masyarakat muda.