Randy Kristovandy Tanesia
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STUDI EFEKTIVITAS PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMERINTAH SECARA TRADISIONAL DAN ELEKTRONIK Randy Kristovandy Tanesia
Jurnal Teknik Sipil Vol. 13 No. 2 (2015)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.008 KB) | DOI: 10.24002/jts.v13i2.648

Abstract

Selama ini pengadaan barang dan jasa dilakukan dengan dua cara yaitu secara online dan secara tradisional dimana cara tradisional ini menggunakan fax dan telepon sebagai medianya. Dua cara ini tidak berjalan baik karena dinilai memiliki beberapa kelemahan yang dapat merugikan perusahaan seperti kurangnya akuratnya laporan mengenai stok produk, distribusi pengiriman produk serta penjadwalan pengiriman produk, tidak efektifnya pekerjaan karena menggunakan media yang berbeda - beda, serta kurangnya transparansi. Dalam usaha untuk menutup kelemahan - kelemahan  dan  kesulitan dalam proses pengadaan barang/jasa dan untuk menciptakan pengadaan barang/jasa yang transparan dan bersih perlu dimanfaatkan perkembangan teknologi informasi dalam integrasi proses pengadaan barang/jasa tersebut, salah satunya adalah  E-Procurement.Sehingga pada penelitian ini penulis bertujuan untuk membedakan efektivitas pengadaan barang dan jasa secara tradisional dan secara elektronik dari aspek biaya, waktu dan kepuasan serta mengidentifikasi efektivitas pengadaan pemerintah secara elektronik dalam mengeliminir modus yang dapat menghadang perkembangan penggunaan anggaran pemerintahan.Dari penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa bila ditinjau dari aspek biaya, waktu dan kepuasan tidak ada hubungan antara pengadaan barang dan jasa secara tradisional dan secara elektronik dan adanya perbedaan antara pengadaan barang dan jasa secara tradisional dan secara elektronik. Dan dapat disimpulkan bahwa efektivitas pengadaan barang dan jasa secara elektronik memiliki tingkat efektivitas sedang dalam mengeliminir modus yang dapat menghadang perkembangan penggunaan anggaran pemerintah.
KAJIAN SEGMENTASI PASAR DAN STRATEGI PEMASARAN USAHA JASA KONSTRUKSI DI NEGARA-NEGARA ASEAN (Studi Kasus : Indonesia vs Filipina) Randy Kristovandy Tanesia; Dwi Suryani; Frederick Martce Yudha; Juniastuti Ramba
Jurnal Teknik Sipil Vol. 13 No. 3 (2015)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.593 KB) | DOI: 10.24002/jts.v13i3.878

Abstract

Abstrak : Tren pertumbuhan pasar konstruksi nasional terus meningkat dari tahun ke tahun seiring tingginya kebutuhan pembangunan infrastruktur di Tanah Air. Seperti halnya pada industri lain, pasar jasa konstruksi di Indonesia sangat dipengaruhi oleh daya beli dari masyarakat dan pemerintah, dimana daya beli ini berkaitan erat dengan perkembangan ekonomi makro Indonesia yang mengalami gangguan akibat krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1997/1998 tersebut. Sedangkan pertumbuhan perekonomian Filipina jatuh ke 0,6% pada 1998 dari 5% pada 1997, tetapi kembali ke sekitar 3% pada 1999, dan 4% pada 2000. Pemerintah Filipina telah berjanji untuk terus mereformasi ekonomi mereka untuk membantu negara sesuai dengan perkembangan negara-negara industri di Asia Timur. Strategi yang dilakukan termasuk peningkatan infrastruktur, merombak sistem pajak untuk menambah pendapatan pemerintah, deregulasi, dan penswastaan ekonomi, serta meningkatkan integrasi perdagangan di wilayah sekitar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui segmentasi pasar, strategi pemasaran dan regulasi hukum yang mengatur tentang bisnis jasa konstruksi di Indonesia dan Filipina. Dari hasil analisis yang kami lakukan ini menunjukkan bahwa dalam segmentasi pasar dapat dilihat, potensi pasar konstruksi Indonesia lebih mendominasai pasar konstruksi ASEAN daripada pasar konstruksi Filipina, tetapi dari segi ketersediaan tenaga ahli, Filipina lebih unggul daripada Indonesia karena Pemerintah Filipina lebih memperhatikan kualitas SDM. Sementara itu, dari segi strategi pasar, pertumbuhan pasar konstruksi nasional tidak dapat dinikmati secara adil dan merata oleh kontraktor, khususnya kontraktor menengah dan kecil yang semakin sulit bersaing. Hal ini mempengaruhi daya saing, bukan tidak mungkin kita akan semakin sulit membendung kontraktor asing karena fakta menunjukkan bahwa kontraktor negara tetangga lebih maju seperti: Singapura, Malaysia, dan Filipina telah memenangkan pangsa proyek konstruksi diluar negeri, sebaliknya kontraktor nasional kita masih memperebutkan proyek pemerintah dan swasta.