Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Klasifikasi Habitat Mangrove Berdasarkan Kemiringan, Ketebalan Lumpur dan Salinitas di Kawasan Rehabilitasi Pantai Utara Jawa Tengah Erny Poedjirahajoe; Djoko Marsono; Setyono Sastrosumarto; Moch. Dradjat
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 16, No 1 (2011): February 2011
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v16i1.59

Abstract

Penyebab gagalnya rehabilitasi mangrove di Pantai Utara Jawa Tengah adalah faktor habitat. Oleh karena itu perlu kajian yang lebih mendalam terhadap habitat mangrove, antara lain upaya menyederhanakan komponen habitat yang rumit dengan cara membuat klasifikasi. Klasifikasi habitat mendasarkan pada delineasi tiga peta, yaitu peta kemiringan pantai, ketebalan Lumpur dan salinitas. Peta-peta tersebut difokuskan pada tiga tahun tanam (1997, 1999 dan 2000). Delineasi peta menghasilkan 32 unit ekologis. Tiap-tiap unit ekologis diukur kerapatan dan tinggi vegetasi, kepadatan plankton, hara pada lumpur dan oksigen terlarut. Klasifikasi menggunakan analisis tandan dengan koefisien jarak Mean Euclidean Distance (MED). Hasil penelitian menunjukkan bahwa klasifikasi 32 unit ekologis menghasilkan 4 kelompok habitat berdasarkan komponen habitat yang dikaji. Pertama, pada jarak tandan 15 terdapat 2 kelompok besar, yaitu A (ada 13 unit ekologis) dan B (ada 19 unit ekologis). Kedua, pada jarak 10 kelompok A terbagi menjadi terdapat 2 kelompok, yaitu C (ada 15 unit ekologis) dan D (ada 4 unit ekologis). Ketiga, pada jarak 5, kelompok B terbagi menjadi 2, yaitu E (ada 6 unit ekologis) dan F (ada 7 unit ekologis). Keempat, pada jarak 4, kelompok C terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu G (ada 7 unit ekologis) dan H (ada 8 unit ekologis). Kelompok yang paling baik sebagai habitat mangrove adalah kelompok D yang meliputi daerah Pantai Utara Brebes dan Kendal. Secara umum faktor pembeda terbentuknya klas-klas tersebut adalah plankton. Pola pengelompokan ini dapat dijadikan acuan dalam menentukan lokasi yang baik untuk p enanaman khususnya di Pantai Utara Jawa Tengah.