Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Aktivitas Trypsin Inhibitor Berbagai Varietas Biji Kedelai (Glycine max L.) dan Perubahannya Selama Perkecambahan Biji dari Varietas Terbaik Bayu Kanetro; Zuheid Noor; Retno Indrati
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 12, No 1 (2007): February 2007
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v12i1.2529

Abstract

This study investigated the activity of trypsin inhibitor (TI) of some soybean (Glycine max L.) varieties and the change in TI activity during seed germination of the best variety. The research was aimed to determine the best variety of soybean and germination time based on the highest TI activity. There were 5 varieties of soybeans, Paderman, Argomulyo, Kaba, Sinabung, and Ijen. The best variety of soybean was Sinabung as shown by the highest TI activity. The soybean of Sinabung variety was germinated for 6 various germination times at 12, 24, 36, 48, 60 and 72 hr. The result showed that the variation of germination time changed TI activity. TI activity decreased significantly after 36 hr of germination of soybeans. The best time of germination was 36 hr.
Pengaruh Variasi Rasio Labu Kuning (Cucurbita moschata), Tapioka Dan Tempe Serta Suhu Pengeringan Terhadap Sifat Fisik, Kimia, Dan Tingkat Kesukaan Bubur Instan Syahrul Saeroji; Agus Slamet; Bayu Kanetro
Prosiding Seminar Nasional Mini Riset Mahasiswa Vol 2, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bubur instan merupakan makanan dengan bahan berbasis sereal yang dapat dikonsumsi dari berbagai kalangan usia. Pembuatan bubur instan dilakukan menggunakan campuran variasi rasio labu kuning, tapioka dan tempe serta suhu pengeringan sehingga mengandung gizi yang tinggi dan bahan yang relatif murah. Tujuan penelitian untuk mengetahui variasi rasio labu kuning, tapioka dan tempe serta suhu pengeringan terhadap sifat fisik, kimia, serta tingkat kesukaan pada bubur instan yang memenuhi syarat serta disukai panelis. Rancangan penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial. Faktor perlakuan pada penelitian ini adalah variasi rasio labu kuning, tapioka dan tempe 1:1:1, 2:1:1, dan 3:1:1 dan variasi suhu pengeringan 130oC, 140oC, dan 150oC. Bubur instan yang dihasilkan dilakukan uji fisik, tingkat kesukaan dan analisis kimia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, variasi rasio labu kuning dan tempe serta suhu pengeringan berpengaruh nyata terhadap sifat fisik dan tingkat kesukaan bubur instan. Bubur instan yang disukai adalah bubur instan dengan variasi rasio labu kuning, tapioka, dan tempe 1:1:1 serta suhu pengeringan 130oC yang menghasilkan kadar air 8,44%, kadar abu 0,65%, kadar protein 18,91%, aktivitas antioksidan 39,01%RSA, total fenol 10,13 mg EAG/g, dan kadar beta karoten 36,22 µg/g.
Sifat Fisik Kimia dan Tingkat Kesukaan Bubur Instan dengan Variasi Rasio Mocaf, Labu Kuning (Cucurbita moschata), dan Tempe serta Suhu Pengeringan Nida Diana; Agus Slamet; Bayu Kanetro
Prosiding Seminar Nasional Mini Riset Mahasiswa Vol 2, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bubur instan merupakan produk pangan pengganti nasi yang sebelumnya telah mengalami proses pengolahan sehingga dalam penyajiannya tidak memerlukan proses pemasakan. Pemanfaatan mocaf, labu kuning dan tempe sebagai bahan baku pembuatan bubur instan merupakan diversifikasi pangan. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan bubur instan dengan variasi rasio mocaf, labu kuning dan tempe serta suhu pengeringan yang mempunyai sifat fisik, kimia yang memenuhi syarat dan disukai panelis. Penelitian ini menggunakan rancangan pola faktorial. Faktor perlakuan dalam penelitian ini adalah variasi rasio mocaf, labu kuning dan tempe yakni 1:1:1, 1:2:1 dan 1:3:1 dan suhu pengeringan, yakni 130°C, 140°C, dan 150°C. Bubur instan yang dihasilkan dilakukan uji fisik, tingkat kesukaan dan analisis kimia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, variasi rasio mocaf, labu kuning dan tempe serta suhu pengeringan berpengaruh nyata terhadap sifat fisik dan tingkat kesukaan bubur instan. Bubur instan yang disukai adalah bubur intstan dengan variasi rasio mocaf, labu kuning dan tempe 1:2:1 serta suhu pengeringan 130oC yang memiliki kadar air 9,24%, kadar abu 1,63%, kadar protein 16,13%, aktivitas antioksidan 31,64% RSA, kadar beta karoten 40,09 μg/g, dan total fenol 12,78 mg EAG/g.
Sifat Fisik, Kimia dan Tingkat Kesukaan Es Krim Labu Kuning (Cucurbita moschata) dengan Variasi Penambahan Sukrosa dan Lama Pencampuran Titis Tri Malinda; Agus Slamet; Bayu Kanetro
Prosiding Seminar Nasional Mini Riset Mahasiswa Vol 2, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Es krim merupakan salah satu jenis makanan yang banyak disukai oleh kalangan usia mulai dari anak-anak hingga dewasa. Pembuatan es krim dilakukan dengan penambahan labu kuning yang memiliki kandungan gizi yang tinggi dan memiliki harga terjangkau. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi sukrosa dan lama pencampuran yang tepat sehingga dihasilkan es krim labu kuning dengan sifat fisik dan kimia yang memenuhi syarat serta disukai oleh panelis. Rancangan percobaan penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial. Faktor perlakuan pada penelitian ini yaitu variasi labu kuning dan sukrosa 80 g : 20 g, 60 g : 40 g dan 40 g : 60 g dan lama pencampuran 10 menit, 15 menit dan 20 menit. Pengujian yang dilakukan yaitu uji kesukaan meliputi warna, aroma, rasa, tekstur, dan keseluruhan. Analisis fisik meliputi overrun dan waktu leleh. Analisis kimia meliputi kadar protein, aktivitas antioksidan dan kadar gula total. Hasil penelitian menunjukkan es krim labu kuning dengan variasi sukrosa dan lama pencampuran berpengaruh nyata terhadap sifat fisik dan tingkat kesukaan es krim. Es krim yang paling disukai ialah es krim labu kuning dengan variasi sukrosa 40 g : 60 g dan lama pencampuran 20 menit yang memiliki kadar protein 5,83%, kadar gula total 26,38% dan aktivitas antioksidan 7,15%RSA.