Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

KAJIAN CAMPURAN PANAS AGREGAT ( AC-BC ) DENGAN SEMEN SEBAGAI FILLER BERDASARKAN UJI MARSHALL Hendri Nofrianto; Zulfi Hendra
Jurnal Momentum ISSN 1693-752X Vol 16, No 2 (2014): Volume 16 No 2 Tahun 2014
Publisher : ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (467.118 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kajian penambahan semen dalam campuran panas aspalt agregat (AC–BC) sebagai filler sebesar 0.0 % , 2.0 %, 3,.0 % dan 4.0 % pada campuran panas aspal agregat yang dilaksanakan pada laboratorium PT. Statika Mitra Sarana Padang. Hasil penelitian yang dilakukan didapat jenis campuran aspal pen 60/70 yang lebih baik adalah pada kadar aspal optimum 5.7 % dengan penambahan semen sebesar 2.0 %, dibandingkan dari ketiga campuran lainnya, yaitu Satbilitas yang tinggi untuk menjaga agar campuran beraspal tahan terhadap deformasi permanen dan deformasi plastis. Durability ( keawetan ) mampu menahan gesekan antara roda kendaraan dengan permukaan perkerasan jalan serta keausan akibat pengaruh cuaca. Fleksibilitas atau kelenturan yang cukup, yaitu campuran aspal pen 60/70 dengan semen 2.0 % mampu menahan lendutan akibat beban lalu lintas dan pergerakan dari pondasi atau tanah dasar tanpa mengalami retak. Cukup kedap air karena semen sebagai filler bersifat hydrophobic sehingga tidak ada rembesan air yang masuk kelapis pondasi dibawahnya. Kekesatan yang cukup sehingga tidak membahayakan pemakai jalan
PENGARUH TEMPERATUR PEMBAKARAN PADA KOMPOSIT LEMPUNG/SILIKA RHA TERHADAP SIFAT FISIS (APLIKASI PADA BATA MERAH) Ade Indra; Nurzal Nurzal; Hendri Nofrianto
Jurnal Teknik Mesin (JTM) Vol 3, No 2 (2013)
Publisher : LP2M - Institut Teknologi Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (816.173 KB)

Abstract

Penelitian ini merupakan pengembangan proses pembuatan bata merah dengan mengkompositkan bahan dasar pembuatan bata merah dengan silika RHA (Rice Husk Ash) yang didapat dari limbah pembakaran bata merah itu sendiri. Tujuan jangka panjang yaitu tersedianya bahan bangunan khususnya bata merah yang berkualitas dari segi fisik dan mekaniknya. Target khusus yang ingin dicapai untuk menciptakan produk bata merah yang memenuhi standar SNI dan merupakan salah satu bahan bangunan yang ramah terhadap gempa. Metode untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan menciptakan komposit lempung/silika RHA yang diaplikasikan langsung pada produk bata merah home industry. Pengujian lanjut ini lebih menfokuskan untuk menaikkan temperatur pembakaran sehingga sesuai dengan kebutuhan sintering matrik dalam hal ini adalah tanah lempung, untuk mendapatkan temperatur yang optimum, maka dalam penelitian ini dibuat beberapa fariasi kecepatan tiupan udara pembakaran (0; 0,25; 0,50; 0,75; 1,0 m/s). Proses pembuatan komposisi disesuaikan dengan hasil penelitian kami sebelumnya dan pencetakan sampel dilakukan sama dengan metode yang dilaksanakan oleh home industry bata merah daerah Payakumbuh. Dari penelitian yang dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut, ditinjau dari segi sifat fisis yaitu Densitas meningkat dari 1,36 gr/cm3menjadi 1,68 gr/cm3pada kecepatan tiupan udara pembakaran 0,25 m/s, terjadi peningkatan 23,4% (porositas menjadi lebih kecil), relative density meningkat dari 55,34% menjadi 68,24%. Untuk Suction rate turun dari 19,07 gr/dm2/mnt menjadi 17,98 gr/dm2/mnt hal ini menunjukkan penyerapan air menjadi lebih kecil dan kecenderungan kualitas bata dari segi sifat mekanik akan menjadi lebih baik.
KAJIAN CAMPURAN PANAS ASPAL AGGREGAT ASBUTON RETONA BLEND 55 (AC-WC) DAN ASPAL PEN 60/70 DENGAN PENGUJIAN MARSHALL Hendri Nofrianto
JURNAL TEKNIK SIPIL ITP Vol 1, No 1 (2014): JURNAL TEKNIK SIPIL (JTS) ITP
Publisher : LP2M ITP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (680.091 KB)

Abstract

Sebagai salah satu alternatif penanganan dari aspek perkerasan jalan beraspal yang relatif tahan terhadap kerusakan dini pada lapisan beraspal adalah menggunakan rancangan campuran beraspal panas yang sesuai dengan tuntutan lapangan, yang memperhitungkan beban lalu lintas yang lewat serta relatif tingginya temperatur perkerasan. Dengan penggunaan aspal buton Retona Blend 55 yang merupakancampuran antara aspal keras dengan asbuton sebagai modifier semi ekstraksi. Penelitian ini bertujuan yaitu untuk mengetahui perbandingan antara aspal pen 60/70 dengan aspal buton Retona Blend 55 pen 40/60. Dari analisa dan pembahasan, didapat kadar aspal optimum jenis campuran aspal pen 60/70 yaitu 5.8% dan jenis campuran aspal buton Retona Blend 55 pen 40/60 yaitu 6.0%. Besarnya kadar aspal Retona Blend 55 pen 40/60 dibandingkan aspal biasa pen 60/70 karena asbuton Retona Blend 55 mempunyai kelebihan dibandingkan dengan aspal biasa yaitu stabilitas yang tinggi, untuk menjaga agar campuran beraspal tahan terhadap deformasi permanen dan deformasi plastic, durability (keawetan) mampu menahan keausan akibat pengaruh cuaca dan iklim serta gesekan antara roda kendaraan dengan permukaan perkerasan jalan dan cukup kedap air karena filler yang terkandung dalam Retona Blend 55 bersifat hydrophobic sehingga tidak ada rembesan air yang masuk ke lapis pondasi di bawahnya. Dari hasil penelitian untuk stabilitas Asbuton yaitu 1200 kg, sedangkan aspal pen 60/70 1058 kg. Untuk VMA aspal Asbuton 15,25 %, dan Aspal Pen 60/70 15,50 %. VFB aspal Asbuton 65,00 % dan Aspal Pen 60/70 adalah 65,00 %. Untuk VITM Aspal Asbuton 5,24 %, dan Aspal Pen 60/70 5,00 %. Flow Aspal Asbuton 4,40 mm dan Aspal Pen 60/70 4,20 mm. Marshall Quotient (MQ) Aspal Asbuton 326 dan Aspal Pen 60/70 250. Sehingga sudah saatnya asbuton dipakai sebagai modifier pada aspal yang ada pada saat ini.
PENGARUH TEMPERATUR PEMBAKARAN PADA KOMPOSIT LEMPUNG/SILIKA RHA TERHADAP SIFAT FISIS (APLIKASI PADA BATA MERAH) Ade Indra; Nurzal; Hendri Nofrianto
Jurnal Teknik Mesin Vol 3 No 2 (2013): Jurnal Teknik Mesin Vol.3 No.2 October 2013
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) - ITP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21063/jtm.2013.v3.i2.60-65

Abstract

Penelitian ini merupakan pengembangan proses pembuatan bata merah dengan mengkompositkan bahan dasar pembuatan bata merah dengan silika RHA (Rice Husk Ash) yang didapat dari limbah pembakaran bata merah itu sendiri. Tujuan jangka panjang yaitu tersedianya bahan bangunan khususnya bata merah yang berkualitas dari segi fisik dan mekaniknya. Target khusus yang ingin dicapai untuk menciptakan produk bata merah yang memenuhi standar SNI dan merupakan salah satu bahan bangunan yang ramah terhadap gempa. Metode untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan menciptakan komposit lempung/silika RHA yang diaplikasikan langsung pada produk bata merah home industry. Pengujian lanjut ini lebih menfokuskan untuk menaikkan temperatur pembakaran sehingga sesuai dengan kebutuhan sintering matrik dalam hal ini adalah tanah lempung, untuk mendapatkan temperatur yang optimum, maka dalam penelitian ini dibuat beberapa fariasi kecepatan tiupan udara pembakaran (0; 0,25; 0,50; 0,75; 1,0 m/s). Proses pembuatan komposisi disesuaikan dengan hasil penelitian kami sebelumnya dan pencetakan sampel dilakukan sama dengan metode yang dilaksanakan oleh home industry bata merah daerah Payakumbuh. Dari penelitian yang dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut, ditinjau dari segi sifat fisis yaitu Densitas meningkat dari 1,36 gr/cm3 menjadi 1,68 gr/cm3 pada kecepatan tiupan udara pembakaran 0,25 m/s, terjadi peningkatan 23,4% (porositas menjadi lebih kecil), relative density meningkat dari 55,34% menjadi 68,24%. Untuk Suction rate turun dari 19,07 gr/dm2 /mnt menjadi 17,98 gr/dm2 /mnt hal ini menunjukkan penyerapan air menjadi lebih kecil dan kecenderungan kualitas bata dari segi sifat mekanik akan menjadi lebih baik.
KAJIAN CAMPURAN PANAS ASPAL AGGREGAT ASBUTON RETONA BLEND 55 (AC-WC) DAN ASPAL PEN 60/70 DENGAN PENGUJIAN MARSHALL Hendri Nofrianto
Jurnal Teknik Sipil Institut Teknologi Padang Vol 1 No 1 (2014): Jurnal Teknik Sipil Institut Teknologi Padang
Publisher : ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (680.091 KB) | DOI: 10.21063/jts.2014.V101.047-56

Abstract

Sebagai salah satu alternatif penanganan dari aspek perkerasan jalan beraspal yang relatif tahan terhadap kerusakan dini pada lapisan beraspal adalah menggunakan rancangan campuran beraspal panas yang sesuai dengan tuntutan lapangan, yang memperhitungkan beban lalu lintas yang lewat serta relatif tingginya temperatur perkerasan. Dengan penggunaan aspal buton Retona Blend 55 yang merupakancampuran antara aspal keras dengan asbuton sebagai modifier semi ekstraksi. Penelitian ini bertujuan yaitu untuk mengetahui perbandingan antara aspal pen 60/70 dengan aspal buton Retona Blend 55 pen 40/60. Dari analisa dan pembahasan, didapat kadar aspal optimum jenis campuran aspal pen 60/70 yaitu 5.8% dan jenis campuran aspal buton Retona Blend 55 pen 40/60 yaitu 6.0%. Besarnya kadar aspal Retona Blend 55 pen 40/60 dibandingkan aspal biasa pen 60/70 karena asbuton Retona Blend 55 mempunyai kelebihan dibandingkan dengan aspal biasa yaitu stabilitas yang tinggi, untuk menjaga agar campuran beraspal tahan terhadap deformasi permanen dan deformasi plastic, durability (keawetan) mampu menahan keausan akibat pengaruh cuaca dan iklim serta gesekan antara roda kendaraan dengan permukaan perkerasan jalan dan cukup kedap air karena filler yang terkandung dalam Retona Blend 55 bersifat hydrophobic sehingga tidak ada rembesan air yang masuk ke lapis pondasi di bawahnya. Dari hasil penelitian untuk stabilitas Asbuton yaitu 1200 kg, sedangkan aspal pen 60/70 1058 kg. Untuk VMA aspal Asbuton 15,25 %, dan Aspal Pen 60/70 15,50 %. VFB aspal Asbuton 65,00 % dan Aspal Pen 60/70 adalah 65,00 %. Untuk VITM Aspal Asbuton 5,24 %, dan Aspal Pen 60/70 5,00 %. Flow Aspal Asbuton 4,40 mm dan Aspal Pen 60/70 4,20 mm. Marshall Quotient (MQ) Aspal Asbuton 326 dan Aspal Pen 60/70 250. Sehingga sudah saatnya asbuton dipakai sebagai modifier pada aspal yang ada pada saat ini.
ANALISIS MUTU PAVING BLOCK DENGAN VARIASI AGREGAT HALUS Hendri Nofrianto; Hutrio Hutrio
Jurnal Teknologi dan Vokasi Vol 1 No 1 (2023): Jurnal Teknologi dan Vokasi
Publisher : ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21063/jtv.2023.1.1.8

Abstract

Paving block adalah bahan bangunan yang dibuat dari campuran semen, pasir dan air. Paving block banyak digunakan dalam bidang konstruksi, seperti trotoar, jalan raya, lahan parkir, taman dan lain sebagainya. Kemudahan dalam pemasangan, perawatan yang murah serta memenuhi aspek keindahan mengakibatkan paving block lebih banyak disukai. Seiring dengan banyaknya penggunaan paving block pada masyarakat maka kualitas mutu paving block harus tingkatkan. Pencetakan paving block menggunakan mesin multi block. Mesin multi block merupakan mesin pencetak paving block secara massal dengan tenaga hidrolik. Cetakan yang digunakan pada penelitian ini berbentuk persegi panjang dengan ukuran 21 cm x 10,5 cm x 8 cm. Variasi campuran yang digunakan pada penelitian ini yaitu 1 semen : 1 filler : 3 medium, 1 semen : 3 filler : 1 medium, dan 1 semen : 3 filler. Dengan masing campuran memiliki 4 sampel dan umur pengujian kuat tekan 28 hari. Hasil kuat tekan paving block rata-rata pada umur 28 hari dengan komposisi campuran 1:1:3 (1 semen : 1 filler : 3 medium) didapatkan sebesar 194,73 Kg/cm . Untuk paving block dengan komposisi campuran 1:3:1 (1 semen : 3 filler : 1 medium) didapatkan sebesar 190,37 Kg/cm2. Sedangkan paving block dengan komposisi campuran 1:3 (1 semen : 3 filler) didapatkan sebesar 217,76 Kg/cm2. Dari 3 variasi komposisi campuran yang diuji, komposisi campuran 1:3 memiliki kuat tekan tertinggi dengan nilai 217,76 Kg/cm2. Hasil pemeriksaan porositas atau penyerapan air rata-rata didapatkan hasil sebagai berikut. Untuk komposisi campuran 1:1:3 didapatkan nilai penyerapan air rata rata sebesar 1,30%. Untuk komposisi campuran 1:3:1 didapatkan nilai penyerapan air rata-rata sebesar 1,21%. Sedangkan untuk komposisi campuran 1:3 didapatkan nilai penyerapan air rata-rata sebesar 1,27%. Dengan demikian, semua variasi campuran paving block telah memenuhi batas penyerapan air untuk paving block dengan mutu B pada SNI-03-0691-1996 yaitu maksimal 6%.